195 research outputs found

    Construction and Analysis Tool Design Capture Pengerih (Stow Net) Used Fishing Village Bay Sub in Waters Kampar Peninsula Kampar Peninsula Pelalawan Province Riau

    Full text link
    Stow net fishing gear used fisher bay is not effective to operate because the use of shortening with a value of 17.8 % on the body gear stow net cause the formation of a perfect in body construction with water thus affecting the shape of mesh openings and the mechanism of operation of the tool . Formations are good for shortening the fishing cape stow net used selukup is 15 % for mouth and body , and 10 % for the waist , tummy and pouch . Due to the characteristics of fast-flowing waters tend bumpy enough and strong , it is necessary to increase the buoyancy of 2.880 gf so well established tools when operated

    Biologi, Gejala Serangan, Dan Pengendalian Hama Bubuk Jagung Sitophilus Zeamais Motschulsky (Coleoptera: Curculionidae)

    Full text link
    Salah satu kendala dalam penyimpanan jagung adalah serangan hamagudang. Salah satu hama gudang jagung adalah Sitophilus zeamaisMotschulsky (Coleoptera: Curculionidae). Hama ini ditemukan didaerah panas maupun lembap. Hama ini bersifat polifag, dapatmerusak serealia seperti beras/gabah, jagung, gandum, dan sorgum,namun dilaporkan sebagai hama penting pada jagung. Kehilanganhasil jagung di wilayah tropis akibat S. zeamais berkisar antara 30-100%. Biji jagung yang disimpan selama 6 bulan menunjukkankerusakan 85% dan bobot biji menyusut 17%. Telur hama tersebutdiletakkan di dalam biji dan dalam beberapa hari akan menetasmenjadi larva. Larva menyelesaikan siklus hidupnya di dalam biji.Telur berwarna putih Bening, berbentuk lonjong, lunak dan licin,berukuran 0,7 mm x 0,3 mm. Larva berwarna putih kekuningan,tidak bertungkai, kepala berwarna cokelat, terdiri atas empat instar,panjang 1,5–4 mm. Periode larva berlangsung 25 hari. Imago S.zeamais berukuran 3-4,5 mm. Hama S. zeamais dapat dikendalikandengan cara: 1) menyimpan jagung dalam wadah maupun gudangsecara higienis, 2) menanam varietas tahan, 3) menggunakanmusuh alami yaitu parasit, predator, dan patogen, seperti parasitoidLariophagus distinguendus dan Anisopteromalus calandrae, sertapatogen Beauveria bassiana, 4) memanfaatkan insektisida nabatiyang memiliki toksisitas tinggi terhadap S. zeamais, yaitu Ageratumconnyzoides (bandotan), Andropogon nardus (serai), Allium sativum(bawang merah), Nicotiana tabacum (tembakau), Zingiber officinale(jahe), dan Azadirachta indica (mimba), serta 5) menyemprotkaninsektisida sintetis metil pirimifos

    Efektivitas Biopestisida Bacillus Subtilis Bnt 8 Dan Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Dan Upih Daun Jagung

    Full text link
    Effectiveness of the biopesticide of Bacillus subtilis BNt 8 and botanical pesticide in controlling banded leaf and sheath blight disease on maize. Banded leaf and sheath blight disease (BLSB) caused by the fungus Rhizoctonia solani is difficult to control because it pertained soil borne fungus that can survive in a long time in the soil. Control the disease with synthetic pesticide causing contamination to the environment, so that an environmentally friendly alternative control is needed. This study aimed to obtain a Bacillus subtilis formulation as biological agents and selected botanical pesticides that effective to control BLSB in the field. The study was conducted at the Plant Pathology Laboratory of Indonesia Cereals Research Institutein Maros and at the Bajeng Experimental Farm in Gowa, held from February to August 2015. The reatments consists of several botanical pesticides, B. subtilis formulation, a synthetic fungicide, positive and negative controls. In vitro test was inhibition test between botanical pesticide with R. solani and antagonistic test between the B. subtilis and botanical pesticides, each of them consists of 6 treatments and 3 replications, while the field activity consists of test of effectiveness of single treatment and combination between B. subtilis formulation and botanical pesticides. The results showed that combination of formulated B. subtilis with botanical pesticide of cloves leaves, betel leaves, and turmeric were not significantly different from single treatment of formulated B. subtilis and botanical pesticides. Formulated B. subtilis suppressed the severity of BLSB as much as 39.1% and yield reached 8.4 t/ha

    Penerapan Model Kooperatif Student Teams Achievement Divisions untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa padapembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe STADdengan pendekatan matematika realistik di kelas VIIA semester gasal Tahun Ajaran 2015/2016.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, denganmenerapkan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD dengan pendekatan matematikarealistik. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Tinambung. Teknikpengumpulan data penelitian hasil belajar siswa dilakukan dengan mengunakan tes sedangkanaktivitas belajar siswa mengunakan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis deskriptif yakni menjelaskan arah Perubahan peningkatan hasil belajar siswadalam penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan pendekatan matematikarealistik. Dari analisis data dengan penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STADdengan pendekatan matematika realistik, Pada siklus I rata-rata keterlaksanaan pembelajaransebesar (70,00%), rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar (57,89%), serta diperoleh skor rataratahasil belajar siswa sebesar 67 dan pada siklus II rata-rata keterlaksanaan pembelajaransebesar (95,00%), rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar (86,87%), serta deperoleh skor rataratahasil belajar siswa sebesar 80, dari data tersebut terlihat bahwa terdapat peningkatanketerlaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar (25,00%), terjadi peningkatanaktivitas belajar siswa siklus I ke siklus II sebesar (28,95%), serta peningkatan ketuntasanbelajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar (23,81%). Pada siklus II ini telah tercapaiindikator ketuntasan belajar yang ditetapkan, jika paling sedikit 70% dari jumlah siswa dalamkelas telah mencapai ketuntasan β‰₯ 70% tujuan pembelajaran. Hasil penelitian ini membuktikanbahwa penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD dengan pendekatan matematikarealistik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIA SMPNegeri 3 Tinambung

    Evaluasi Lima Jenis Inner Carrier Dan Formulasi Bacillus Subtilis Untuk Pengendalian Hawar Pelepah Jagung (Rhizoctonia Solani Kuhn)

    Full text link
    Evaluation of five inner carriers and Bacillus subtilis formulation to control banded leaf and sheath blight (Rhizoctonia solani Kuhn). One alternative control method against plant pathogens is the use of antagonistic microorganisms, such as Bacillus subtilis. The use of the antagonistic bacteria on corn especially in Indonesia is still lack. The objective of this research was to evaluate some inner carrier and to make formulated antagonistic B. subtilis to be used as biological control agents on corn diseases. This research consists of laboratory and greenhouse activities. The laboratory activities consist of B. subtilis biomass production, formulation of B. subtilis, and evaluation of five types of inner carrier. In the greenhouse, testing the formulation B. subtilis with talc as an inner carrier, which is compared with the treatment solution of B. subtilis, nordox, metalaxyl fungicides. The data collected in this study were percentage of germination, damping off due to pathogen R. solani, plant height, plant fresh weight, and percentages of R. solani incidence on 14 DAP. The results showed that talc powder and corn flour were the best inner carrier to be used in sorage formulation of antagonistic Bacillus. Formulated Bacillus subtilis TM4 showed no negative affect on seed germination and able to suppress the development of R. solani in greenhouse

    Kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu terhadap Penghidupan Masyarakat Hutan: Studi Kasus di Dusun Pampli Kabupaten Luwu Utara

    Full text link
    The contribution of non-timber forest products (NTFP) to local livelihood has been studied in Pampli hamlet Luwu Utara district South Sulawesi. This study was conducted using Participatory Rural Appraisal (PRA) Method from early September to late November 2005. Study results indicated that, although the hamlet community owned rice field and occupied hectares of farming land, their income was generated mostly from collecting NTFP. Rattan is the main species among the NTFP from where almost all of the households earn cash. A rattan collector could earn more than Rp. 1,000,000 of cash within 16 days in the forest. Wild honey, resin, and gaharu were other kinds of NTFP that are also collected by hamlet community for earning cash. Fresh water shrimp and fishes collected from the Patikala river served the major portion of protein needed by the hamlet community, while some plant species collected from the forest were used for medicines and vegetable as well. Fuelwood collected from the forest was the only source of energy for the hamlet community. Since NTFP could fill their need for cash and other living-requirements anytime they want, there was a tendency that the hamlet community did not plant their farming land intensively using crops or fruit trees

    Aplikasi Model Proportional Hazard Cox pada Waktu Tunggu Kerja Lulusan Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan nilai peluang dari waktu mendapatkan pekerjaan per-tama lulusan, (2) mengetahui bagaimana pengaruh beberapa karateristik terhadap waktu mendapatkan pe-kerjaan pertama lulusan dengan menerapkan model proportional hazard Cox. Subjek penelitian terdiri atas 35 orang lulusan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya yang lulus pada tahun 2012. Karakteristik-karakteristik yang diamati adalah usia, masa studi, IPK, skor TOEFL, pendidikan orang tua, pengalaman organisasi, dan pengalaman kerja. Hasil dari penelitian ini memperlihakan bahwa peluang tertinggi bagi para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama adalah mulai awal bulan ketiga sampai akhir bulan keempat setelah wisuda, yaitu sebesar 0,31579. Karakteristik yang berpengaruh sig-nifikan terhadap waktu mendapatkan pekerjaan pertama adalah pengalaman organisasi. Model terbaik yang terbentuk adalah β„Ž , = β„Ž0 exp(βˆ’0,979 6) dengan nilai rasio hazard sebesar 0,376. Hal ini berarti bahwa lulusan yang memiliki pengalaman organisasi memiliki peluang 0,376 kali lebih besar untuk mendapatkan pe-kerjaan pertama setelah wisuda

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Di Kelas IV SDN 12 Biau

    Get PDF
    Penelitian ini di latarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi dikelas IV SDN 12 Biau Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 12 Biau dengan menggunakan metode diskusi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis da Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu memberikan tes awal dengan hasil yang diperoleh yaitu ketuntasan belajar klasikal 13% dan daya serap klasikal 51,53%. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang di peroleh pada tindakan siklus I yaitu siswa 59,09% dan guru 60,41%. Kemudian pada siklus II hasil observasi aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan, pada hasil observasi aktivitas guru mencapai 85,41% dan siswa mencapai 88,64%. Adapun hasil penelitian yang diperoleh pada tindakan siklus I yaitu ketuntasan belajar klasikal 50% dan daya serap klasikal 71,28%. Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 89,74% dan daya serap klasikal 86,67%,. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa individu minimal 65%. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahawa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di kelas IV SDN 12 Biau
    • …
    corecore