23 research outputs found

    ANALISIS NASKAH DRAMA “PELACUR DAN SANG PRESIDEN” KARYA RATNA SARUMPAET DENGAN PENDEKATAN FEMINISME

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kekhususan tulisan yang dihasilkan oleh Ratna Sarumpaet sebagai pengarang perempuan dan mendeskripsikan posisi tokoh utama perempuan dalam naskah drama “Pelacur dan Sang Presiden”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan feminisme. Teknik analisis data adalah 1) transformasi naskah drama ke dalam bentuk teks cerita 2) mendeskripsikan kekhususan tulisan yang dihasilkan oleh Ratna Sarumpaet sebagai pengarang perempuan 3) mengidentifikasi dan menentukan posisi tokoh utama perempuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut. Kekhususan Ratna Sarumpaet sebagai pengarang perempuan terlihat dari hubungan tulisannya dengan bahasa yang digunakan dalam menulis. Ini terlihat dalam karya sastranya berupa naskah drama yang berjudul “Pelacur dan Sang Presiden”. Pemilihan kata yang digunakan umumnya bahasa yang digunakan oleh perempuan untuk memaknai sesuatu. Seperti kata ‘pelacur’ untuk memaknai pekerja seks perempuan. Sedangkan laki- laki mempunyai kecenderungan untuk memaknai istilah tersebut dengan kata ‘lonte’ daripada menggunakan kata ‘pelacur’. Kata-kata lain yang digunakan Ratna Sarumpaet yang bisa dikatakan khusus dalam penggunaannya pada naskah drama “Pelacur dan Sang Presiden” adalah ‘mucikari’, ‘bunting’, ‘martir’, dan ‘sahwat’. Tokoh Jamila adalah seorang pelacur, digambarkan dengan karakter perempuan yang kuat, cantik, dan cerdas dalam menjalani hidupnya. Perjuangan Jamila merupakan gerakan feminis melawan kaum laki-laki, dimana Ratna Sarumpaet sebagai pengarang menunjukkan keberpihakannya terhadap perempuan. Meskipun dalam naskah drama Jamila menjadi korban patriarki (pemerintahan laki-laki) akibat dijual oleh ayah kandungnya sendiri ke mucikari, tapi Jamila mampu bertahan. Hingga pada akhirnya Jamila tetap harus menerima kenyataan bahwa dia adalah korban dari kekejaman laki-laki (ayahnya sendiri) kemudian dihukum mati karena telah membunuh seorang menteri (laki-laki). Posisi tokoh utama perempuan (Jamila) dalam “Pelacur dan Sang Presiden” karya Ratna Sarumpaet berada pada posisi inferior, artinya sebagai perempuan terindas berada di bawah posisi laki-laki yang superior

    Legal Protection of the Parking Attendants for the Issuance of the Assignment Letter from the Transportation Department of Communication and Informatics Related to Employment Rights and Obligations in Bengkulu City

    Get PDF
    Assignment Letter (SPT) is issued to the parking attendants after they meet the requirements set by Dishubkominfo (the Transportation Department of Communication and Informatics). The SPT contains only the duties and obligations of a parking attendant ordered by Dishubkominfo. The position of Dishubkominfo is higher, which is as the task provider for the parking attendant. Although these parking attendants play a role in Bengkulu City, they do not get protection. This could be seen in the SPT between Dishubkominfo and the parking attendants, which does not regulate protection for parking attendants at all. Thus,  there is no legal certainty or protection for the parking attendants. The problems in this research were: What was the legal aspect of the position of the assignment letter from the Transportation Department of Communication and Informatics to the parking attendants in labor law in Bengkulu City? And what was the form of legal protection for parking attendants in the assignment letter from the Transportation Department of Communication and Informatics of Bengkulu City? The type of research used in this research was empirical juridical research. The results of this research were: Parking management in terms of collecting parking fees on the side of public roads in Bengkulu City was legally the duty and authority of Dishubkominfo. In its implementation, to collect parking fees, Dishubkominfo of Bengkulu City assigned the parking attendants based on the assignment letter (SPT). Legally, both parties have an employer and worker relationship as regulated in the Labour Laws where both parties have their respective rights and responsibilities. Thus, both parties also apply the provisions relating to Employment as regulated in the Labour Laws even though this is not regulated in the assignment letter (SPT) issued by Dishubkominfo of Bengkulu City. Legal protection of the parking attendants' rights relating to working hours, rest periods, occupational safety and health, wages, and social security has not been obtained by the parking attendants as it should have been determined by the Labour Laws and the Law on Social Security

    THE SWALLOW’S NEST TAX COLLECTION IN INCREASING LOCAL OWN-SOURCE REVENUE BASED ON THE LOCAL REGULATION OF SELUMA REGENCY NUMBER 5 OF 2011 ON LOCAL TAXES

    Get PDF
    The implementation of the swallow’s nest tax collection in Seluma Regency is carried out based on the Local Regulation of Seluma Regency Number 5 of 2011 on Local Taxes. The distribution of tax is carried out by using a self-assessment system which this system gives confidence to the taxpayers to determine the amount of tax payable that must be borne. However, this system can work successfully if the taxpayers have awareness and compliance in paying their taxes. The swallow’s nest tax can contribute to the Local Own-Source Revenue of Seluma Regency, however, there are still some obstacles in collecting it, especially for taxpayers who are considered to have bad faith. This research aims to analyze (1) the implementation of the swallow’s nest tax collection in increasing the Local Own-Source Revenue is based on the Local Regulation of Seluma Regency Number 5 of 2011 on Local Taxes; (2) obstacles and solutions to the swallow’s nest tax collection in increasing the Local Regulation of Seluma Regency Number 5 of 2011 on Local Taxes. The type of this research was descriptive. The type of research in this legal research was empirical legal research. The results of this research showed that (1) the collection of the swallow’s nest tax in increasing Local Own-Source Revenue based on the Local Regulation of Seluma Regency Number 5 of 2011 on Local Taxes had not been maximal because the swallow’s nest tax revenue was still very low and the system used in tax collection was a self-assessment system in Seluma Regency. Moreover, (2) the obstacle of the swallow’s nest tax collection in increasing the Local Regulation of Seluma Regency Number 5 of 2011 on Local Taxes was caused by the lack of awareness of taxpayers in reporting, registering, calculating, and paying swallow’s nest taxes. To overcome the obstacle, the Local Development Planning Agency was in collaboration with the Seluma District Attorney (Kejari), the Resort Police Force (Polres) of Seluma Regency, and the Seluma One-Stop Integrated Investment and Licensing Service Office (DPMPPTSP). Keywords: Swallow’s Nest Tax, Local Own-Source Revenue, the Local Government Regulation of Seluma Regency

    IMPLEMENTATION OF APPOINTMENT AND DISMISSAL OF OFFICERS IN DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION AT MUSI RAWAS UTARA REGENCY BASED ON THE MINISTER OF HOME AFFAIRS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA REGULATION NUMBER 76 OF 2015

    Get PDF
    This study was aimed to analyze the mechanism for the appointment and the dismissal of officers in the Department of Population and Civil Registration at Muratara Regency based on Permendagri Number 76 of 2015, and the legality of the appointment and the dismissal of officers in the Department of Population and Civil Registration carried out by the Regent of Muratara Regency.The type of this research was normative that supported by interviews, using a statutory approach and research material sources of primary and secondary data which were collected through literature and field studies.The results of this study indicate that the mechanism for the appointment and the dismissal of officers in the Department of Population and Civil Registration at Muratara Regency is based on Permendagri Number 76 of 2015. The appointment and the dismissal of the Head of Department of Population and Civil Registration as a Primary High Officer Position in regency are under the authority of the Minister of Home Affairs, not the Regent. The regent is only authorized to make proposals for appointment (and dismissal) through the Governor and includes proposals for three names of candidates for appointment,  then one of them be elected by the Minister, stipulated by a Ministerial Decree, and inaugurated. The appointment and the dismissal of officers in Disdukcapil carried out by the Regent of Muratara Regency is illegal, considering that the dismissal of the head of Disdukcapil Department (Kadisdukcapil) and his new appointment in 2016 was carried out by the Regent, not by the Minister. Besides, there are no reasons and considerations (including the proposal for the appointment of an official candidate) for the dismissal of the previous Kadisdukcapil as stipulated in Permendagri Number 76 of 2015

    KEMAJUAN DESA TEBAT LAUT MELALUI PENGEMBANGAN WEBSITE DESA

    Get PDF
    Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program kerja kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 97 Kelompok 49 Universitas Bengkulu yang dilaksanakan di Desa Tebat Laut, Kecamatan Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi Desa Tebat Laut pada bidang pemasaran dan percepatan akses dan pelayanan publik, perekonomian, pendidikan dan potensi wisata melalui digitalisasi desa untuk menciptakan desa maju yang sesuai dengan perkembangan zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Program kerja ini dilaksanakan dengan menggunakan metode observasi sistematik non-partisipasi yang mana dalam menyiapkan bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan diperlukan suatu persiapan yang matang agar ilmu yang hendak disampaikan pada masyarakat atau perangkat desa (sebagai sasaran kegiatan) dapat terlaksana dengan baik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa (1) adanya website desa tersebut dapat mempermudah khalayak umum dalam mengakses informasi mengenai desa hingga membuka potensi yang lebih luas agar desa dapat dikenal luas oleh masyarakat dan (2) meningkatkan kinerja perangkat desa dalam hal memanfaatkan IPTEK untuk penggunaan dan pengelolaan website desa dengan tujuan mencapai desa maju yang cakap akan teknologi. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah menghasilkan luaran berupa website desa yang sudah dapat dioperasikan dan diakses sehingga berdampak terhadap pengelolaan sistem informasi pada desa terutama di Desa Tebat Laut

    KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2013/2014

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah random sampling, yaitu dengan mengambil 15% dari jumlah populasi 240 sebanyak 36 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Analisis data dengan menggunakan rumus nilai rata- rata dan tingkat penguasaan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu masing-masing aspek adalah aspek tema tergolong cukup, yaitu 68% terletak pada interval 60-74%, aspek latar tergolong cukup, yaitu 61,5% terletak pada interval 60-74%, aspek penokohan tergolong kurang, yaitu 55% terletak pada interval 50-59%, aspek gaya bahasa tergolong kurang, yaitu 55,5% terletak pada interval 50-59%, aspek alur tergolong cukup, yaitu 68% terletak pada interval 60-74%, aspek sudut pandang tergolong cukup, yaitu 65% terletak pada interval 60-74%, aspek amanat tergolong cukup, yaitu 66% terletak pada interval 60-74%. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu dikategorikan cukup, yaitu 60,4% terletak pada interval 60-74%. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum tingkat kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2013/2014 tergolong cukup. Hal ini sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 60,4% jika diinterprestasikan pada kriteria persentase tingkat kemampuan skala lima berada pada interval 60%-74%

    SEMIOTIKA KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ajaran hidup yang terlihat dari komunikasi dalam novel yang dikemas menjadi pesan-pesan dan tanda dalam teks. Pesan-pesan tersebut mengajak para pembaca untuk menjalani hari-hari ke depannya dengan semakin baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semiotika komunikasi yang digunakan dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dibantu dengan pendekatan semiotik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan cara (1) membaca dan memahami novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy, (2) membuat sinopsis novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy, (3) mengidentifikasi tanda dalam teks novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy, (4) mengklasifikasikan tanda dalam teks novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy, (5) menginterpretasi semiotika komunikasi yang digunakan dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El shirazy, (6) menarik kesimpulan tentang semiotika komunikasi yang digunakan dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman EL Shirazy. Berdasarkan hasil pembahasan peneliti menyimpulkan bahwa semiotika komunikasi yang digunakan dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy berjumlah 45. Semiotika komunikasi dalam novel tersebut tersebut adalah tanda dalam teks yang berupa bahasa verbal dan nonverbal, serta tanda dalam teks tersebut juga dikalsifikasikan ke dalam tipologi tanda versi Charles S. Pierce yang berupa ikon, indeks, dan simbol. Tanda dalam teks tersebut berupa kalimat yang memiliki makna tersirat, ekspresi wajah tokoh, gerak tubuh tokoh dan tindakan yang dilakukannya, serta benda- benda dan hubungan sebab akibat yang mengisyaratkan makna dalam peristiwa komunikasi. Bila diurutkan, tanda dalam teks yang berupa verbal berjumlah 25, kemudian yang berupa indeks berjumlah 24, yang berupa nonverbal berjumlah 20, yang berupa simbol berjumlah 17, dan yang berupa ikon berjumlah 4. Itulah semiotika komunikasi yang terdapat dalam novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy

    PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.M.YUNUS BENGKULU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

    No full text
    Penelitian tentang pelayanan kesehatan bagi pasien BPJS di rumah sakit umum Daerah dr.M.Yunus Bengkulu ditinjau dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang sistem jaminan sosial nasional dilatarbelakangi masih banyak yang belum terlaksanakan nya pelayanan dengan sebagaimana yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional.Identifikasi masalah dalam penelitian ini ialah bagaimanakah pelayanan kesehatan terhadap pasien BPJS di rumah sakit umum daerah dr.M.Yunus Bengkulu dan apa saja yang menjadi penghambat dalam pelayanan pasien BPJS di rumah sakit umum daerah dr.M.Yunus Bengkulu.Tujuan Penelitian ini adalah : (1) untuk memahami upaya pelayanan kesehatan bagi pasien BPJS di rumah sakit umum Daerah dr.M.Yunus Bengkulu (2) untuk mengetahui memahami hambatan dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi pasien BPJS di rumah sakit umum Daerah dr.M.Yunus Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil dari penelitian ini diketahui : bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit umum daerah dr.M.Yunus Bengkulu ialah berbentuk kuratif (Pengobatan) yang terdiri dari (1)Pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (2)pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (3)pelayanan gawat darurat (4)pelayanan obat,alat kesehatan,dan bahan medic habis pakai (5)pelayanan screening kesehatan dan (6)pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh menteri,yang ditetapkan di dalam paket/tarif INA –CBGs yang diambil oleh peserta pengguna BPJS dan yang menjadi penghambat dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien BPJS di rumah sakit umum daerah dr.M.Yunus Bengkulu ialah (a)adanya batasan penggunaan pelayanan obat-obatan (b)Waktu penerapan surat elegibilitas pasien (c)pelayanan kesehatan yang belum sesuai regulasi (d)adanya tunggakan pembayaran iuran BPJS oleh pasien BPJS
    corecore