1 research outputs found

    Tingkat Walkability Berdasarkan Persepsi Pejalan Kaki di Koridor Jalan MT. Haryono Kota Malang

    Get PDF
    Berjalan merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Jalur pejalan kaki berupa trotoar merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki. Walkability menjadi salah satu metode yang digunakan untuk menjelaskan dan mengukur kenyamanan konektifitas dan kualitas jalur pejalan kaki. Pengukurannya dilakukan melalui penilaian komprehensif terhadap infrastruktur yang tersedia untuk pejalan kaki dimana kajian walkability ini menghubungkan sisi penyediaan (supply), dan sisi kebutuhan (demand). Jalan MT. Haryono di Kota Malang termasuk salah satu kawasan yang memiliki intensitas pergerakan yang cukup tinggi dengan karakter guna lahan mixed use antara perdagangan dan jasa yang membentuk pola linear di sepanjang jalan, kawasan permukiman, serta keberadaan kawasan pendidikan berupa Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya yang merupakan fasilitas pendidikan dengan skala nasional menjadikan kawasan ini memiliki tarikan dan bangkitan pergerakan yang besar di Kota Malang. Namun, tingginya pergerakan dari dan menuju Universitas Brawijaya itu tidak didukung dengan adanya prasarana pergerakan seperti jalur pejalan kaki yang memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat walkability di koridor Jalan MT. Haryono berdasarkan persepsi dari pengguna jalur pejalan kaki. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan 9 variabel walkability berdasarkan Global Walkability Index (Leather et. al, 2011). Dalam hal ini persepsi dari pejalan kaki sebagai pihak yang memiliki demand akan jalur pejalan kaki diperlukan agar dapat memberi arahan yang tepat dan sesuai dengan pejalan kaki di koridor Jalan MT. Haryono. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konflik jalur pejalan kaki dengan moda transportasi lain, ketersediaan jalur pejalan kaki, ketersediaan penyeberangan, keamanan penyeberangan, sikap pengendara motor, amenities (kelengkapan pendukung), infrastruktur penunjang kelompok penyandang cacat, kendala/hambatan dan keamanan terhadap kejahatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil dari analisis, diketahui bahwa 9 variabel walkability seluruhnya berpengaruh terhadap tingkat walkability di koridor Jalan MT. Haryono Kota Malang. Tingkat walkability di koridor Jalan MT Haryono menurut persepsi pengguna didapat penilaian bahwa segmen yang mendapat nilai walkability terbaik adalah pada segmen 4A dengan nilai 58,63 yang masuk dalam kategori “Somewhat Walkable” yang berarti segmen yang beberapa kegiatannya dapat dicapai dengan berjalan kaki, sementara segmen dengan walkability index terendah adalah pada segmen 5B dengan nilai walkability sebesar 24,11 dengan kategori “Car Dependent” yang berarti segmen yang kegiatannya kebanyakan menggunakan kendaraan bermotor
    corecore