14 research outputs found

    Hubungan Kadar Gula Darah dan Indeks Massa Tubuh terhadap Kejadian Preeklamsia-Eklamsia

    Get PDF
    Preeklamsia merupakan salah satu kondisi hipertensi pada kehamilan yang dapat menyebabkan masalah pertumbuhan janin dan bahkan kematian pada janin dan ibu. Salah satu faktor pemicu dari kondisi ini adalah peningkatan kadar gula darah (KGD) dan indeks massa tubuh (IMT) > 30 1–3.  Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara variabel kadar gula darah sewaktu dan indeks massa tubuh pada kejadian preeklamsia-eklamsia pada ibu hamil. Desain cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan pada RS Royal Prima Medan dan RS K.H. Daud Arif Kuala Tungkal dalam jangka waktu Juni – Agustus 2022 dengan jenis data sekunder berupa rekam medis. Sebanyak 54 data sekunder yang memenuhi kriteria inklusi berupa ibu hamil > 20 minggu disertai dengan data antropometri, kadar gula darah sewaktu, tekanan darah serta status proteinuria dan riwayat obstetrik, diambil dan digunakan pada penelitian ini. Sampel penelitian cenderung memiliki IMT < 30 dengan jumlah 45 orang (83,3%) dan 9 orang (16,7%) diantaranya memiliki IMT > 30 atau obesitas. Sedangkan KGD pada sampel terbagi rata pada kedua kelompok, 27 orang (50%) pada masing masing kelompok KGD ? Median (88,5 mg/dL) dan > Median (88,5 mg/dL). Tidak tampak hubungan signifikan antara IMT dan kejadian preeklamsia-eklamsia dengan nilai P = 0,142, namun terdapat beda rerata yang signifikan (nilai P < 0,05) antara kelompok kontrol (median IMT 23,44) dan kasus (median IMT 26,56). Hubungan yang signifikan antara kadar gula darah sewaktu dan kejadian preeklamsia-eklamsia dapat disimpulkan (P < 0,05), serta beda rerata yang signifikan antara kelompok kontrol (median KGD 82 mg/dL) dan kelompok kasus (median KGD 95 mg/dL)

    Hubungan Antara Nilai Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Kejadian Preeklampsia pada Wanita Hamil

    Get PDF
    Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan hipertensi dan protein dalam urin, umumnya terjadi pada kehamilan diatas 20 minggu. Nilai neutrophil lymphocyte ratio (NLR) yang meningkat menunjukkan adanya inflamasi sistemik dan disfungsi endotel yang terjadi pada penderita preeklampsia. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan antara nilai neutrophil lymphocyte ratio (NLR) dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap kejadian preeklampsia pada wanita hamil. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan data sampel dilaksanakan di RSU. Royal Prima Medan dan RSU. Royal Prima Jambi dalam jangka waktu Januari - Agustus 2022 dengan jenis data sekunder berupa rekam medis. Jumlah sampel penelitian ini 50 orang. Berdasarkan IMT sampel penelitian cenderung memiliki BMI < 30 dengan jumlah 41 orang (82,0%) dan 9 orang (18.0%) memiliki BMI > 30 atau obesitas. Berdasarkan NLR sampel terbagi pada dua kelompok, kelompok NLR ? Median (3,46) 24 orang (48,0%), pada kelompok NLR > Median (3,46) 26 orang (52,0%). Dapat dilihat tidak adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan preeklampsia dengan nilai P = 0,066, namun terdapat beda rerata yang signifikan (P <0,05) dengan kelompok kontrol (median 23,43) dan kasus (median 26,67). Terdapat hubungan yang signifikan antara NLR dengan kejadian preeklampsia (P < 0,05), serta beda rerata yang signifikan dengan kelompok kontrol (median 2,99) dan kasus (media 4,27)

    GAMBARAN DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RS SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2012-2016

    Get PDF
    Latar belakang: Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. Angka kematian ibu yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan masih sangat tinggi. Menurut Word Healt Organization (WHO),sekitar 500.000 wanita hamil didunia menjadikorban proses reproduksi setiap tahun. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui gambaran Diagnostik dan Penatalaksanaan Eklampsia di RS Sari Mutiara Medan pada tahun 2012-2016. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif, metode ini akan mendeskripsikan Gambaran Diagnostik Dan Penatalaksanaan Eklampsia Pada Ibu Hamil Di RS Sari Mutiara Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember 2016. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yakni minimal 100 data rekam medis dengan kasus yang mengalami eklampsia di RS Sari Mutiara Medan pada tahun 2012-2016. Hasil: Ditemukan Proporsi paling banyak penderita eklampsia pada ibu hamil di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan pada tahun 2012-2016 berdasarkan usia ibu adalah kelompok umur > 35 tahun yaitu 40 % (40 orang), masa gestasi > 34 minggu yaitu 64 % (64 orang), tekanan darah > 160/110 mmHg yaitu 60 % (60 orang), penatalaksanaan farmakologi MgSO4 yaitu 72 % (72 orang), penatalaksanaan tindakan obstetric Sectio caesar yaitu 61 %    (61 orang), lama rawatan >5 hari yaitu 59 % (59 orang), dan keadaan sewaktu pulang adalah pulang berobat jalan yaitu 75 % (75 orang)

    Hubungan jumlah paritas terhadap usia menopause

    Get PDF
    Semakin meningkatnya jumlah wanita berusia 59 tahun di Indonesia, menjadi penting untuk mecegah menopause pada usia yang terlalu dini. Jumlah paritas merupakan salah satu faktor yang penting untuk mencegah menopause lebih cepat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas terhadap menopause pada pasien di Rumah Sakit Umum Royal Prima. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional pada 30 pasien menopause di Rumah Sakit Umum Royal Prima yang dipilih dengan simple random sampling. Analisa data yang dilakukan untuk menilai pengaruh jumlah paritas terhadap usia menopause adalah uji Kruskal-Wallis dan korelasi spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pasien menopause berada pada usia 67.10 tahun dengan kecenderungan mengalamai menopause pada usia 54 tahun. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap usia menopause pada masing-masing kelompok paritas (p= 0,023). Selain itu, hasil analisa statistik lainnya juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang bersifat positif antara jumlah paritas terhadap usia menopause (p= 0.05; koefisien korelasi: 0.874). Oleh karena itu, jumlah paritas secara signifikan mempengaruhi usia menopause, dimana pasien dengan jumlah paritas yang banyak cenderung mengalami menopause yang lebih lama

    Anti-Aging Activities of Asparagus Gel Ethanol Extract in Cosmetic Gel Agent for Facial Skin

    Get PDF
    Asparagus is a vegetable that contains phenolic compounds with antioxidant properties that scavenges aging-triggering free radicals. This study aimed to investigate the components and anti-aging potentials of Ethanol Extract form Asparagus (EEA). The study was performed in February 2020 at the Pharmacy Laboratory, University of North Sumatera. The EEA was obtained through maceration using 96% ethanol. An antioxidant assay was performed and the total phenol and flavodoid content were determined using the spectroscopic method. Three gel formulas with different concentrations of EEA was prepared (F1: 1.5%, F2: 2.5%, and F3: 3.5%), and F0 was used as control. The parameters evaluated were moisture, oil content, texture, collagen, wrinkle, pigment, sensitivity, and pore. The result showed that asparagus had a moderate antioxidant activity (IC50: 118,992) with the total phenol and flavonoid contents of 15,9407 mg GAE/g and 3,2286 mg QE/g extract, respectively. The highest aging activities was seen in F3 (3.5%), followed by F2 (2.5%) and F1 (1.5%). The percentage of moisture, oil, texture, collagen, wrinkle, spot, sensitivity, and pore recovery were found to be 40.15%, 49.73%, 71.76%, 17.70%, 70.93%, 49.34%, 42.56% and 25.31%, respectively. Hence, it can be concluded that the EEA Gel at the highest concentration (3.5%) has a high content of phenol and flavonoid which can improve the skin moisture, oil content, texture, collagen, wrinkles, spots, sensitivity, and pores, which promotes anti-aging activities

    The Number of LH Receptor could Predict the Success of Oocyte Maturity in the Process of In Vitro Maturation

    Get PDF
    Objective: To evaluate the relationship between the number of LH receptor and the success of oocyte maturity in the process of in vitro maturation (IVM). Method: This experimental study was conducted in the Permata Hati Infertility Clinical Laboratory, Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta, with the samples of 300 oocytes obtained through collecting immature cow’s oocytes from the abattoir and grouped the oocytes into 3 (three) groups based on the pattern of oocyte cumulus cells on the vesicle germinal stage 2 - 8 mm with three layers of cumulus cell. The sample of the cumulus cells from these three groups were taken and the LH receptor examination was done with immunohistochemistry. After that, the IVM process was performed to the three groups and its development for 24 hours was evaluated. Its maturation quality was evaluated with the emergence of the first polar body (1PB) and compared to the other groups and related to the number of LH receptor in the three groups. Result: The result of this study indicated that the oocyte cumulus cells showed a difference of function during IVM process. The maturity rate in this study showed that the number of LH receptor was related to the morphological pattern of oocyte cumulus cells with oocyte maturity. The maturity of the cumulus cells which 100% covered the oocyte was higher than that of the cumulus cells which > 50% and < 30% covered the oocytes, namely, 74% compared to 60% and 12%. The result of this study also showed that the average number of LH receptors in the three groups (A, B, and C) was 183.4, 78.8, and 24.0 respectively. A significant difference was found in the three groups (p < 0.0001). When related to IVM maturity, this difference showed that the bigger number of oocyte cumulus cells influenced the oocyte maturity. Conclusion: The number of LH receptor can be used as a prediction to determine the success of oocyte maturation in the process of in vitro maturation. Keywords: IVM, LH receptor, oocyte cumulus cel

    PELATIHAN TENTANG MEMAHAMI TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

    Get PDF
    Kecemasan merupakan kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, disebabkan oleh perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis. Pada ibu primigravida (ibu hamil yang mengandung anak pertama), kecemasan saat menghadapi persalinan dapat memengaruhi proses kelahiran dan kesejahteraan janin. Kuesioner digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan dengan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale. Kecemasan ibu hamil primigravida dalam menghadapi persalinan berada pada tingkat kecemasan berat. Tujuan pengabdian masyarakat untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan. Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan pelatihan. Sasaran pengabdian masyarakat adalah ibu primigravida yang akan menghadapi persalinan. Kehamilan&nbsp; dan&nbsp; melahirkan merupakan&nbsp; perjuangan&nbsp; penuh&nbsp; risiko&nbsp; bagi seorang perempuan,&nbsp; sehingga peristiwa ini akan&nbsp; menambah&nbsp; intensitas&nbsp; emosi dan tekanan batin. Perasaan cemas seringkali menyertai pada masa kehamilan dan akan mencapai puncaknya pada saat persalinan

    The Influence of Isotonic Liquid and Non-Isotonic Liquid in Speeding Up Recovery Process Treadmill on 21-24 Years Old at FK UNPRI

    Get PDF
    Isotonic liquid and non-isotonic liquid generally is used for rehydration process in a state of dehydration, as in the case of diarrhea, throws up, sufferers of chronic diseases, excessive sweating like an athlete. presence of isotonic fluid and non isotonic liquid as first line to resolve dehydration especially mild dehydration. To know the influence of isotonic liquid and non isotonic liquid in speeding up recovery process, then study experimental was conducted with randomized controlled trial. Data sample was taken from inclusion, exclusion is not smoking, and criteria for drop out. Activities treadmill carried out by the sample was done by pre-test post-test method which is conducted for 4 days of monitoring from one sample. The results of the analysis prove that isotonic fluid has a significant effect on the time of blood pressure and HR recovery (p=0.000 &lt; 0.05). which mean, giving non-isotonic fluids succeeded in speed up recovery time for blood pressure and HR. The results of the analysis prove that recovery time blood pressure due to the influence of isotonic fluid faster than recovery time of blood pressure due to the influence of non-isotonic fluids. This means isotonic fluid gived more significant influence compared to non-isotonic liquids against recovery time of blood pressure (p 0.019 &lt; 0.05). following of analysis results prove that HR recovery time due to the influence of isotonic fluid much faster than HR recovery time due to the effect of non-isotonic fluids. This means isotonic fluid gives more significant influence than non isotonic fluid to HR recovery time (p =0.013 &lt; 0.05). Thus, can be concluded that effect of isotonic fluid much more significant than the effect of non isotonic fluids against the recovery time of blood pressure (p 0.019 &lt; 0.05) and the effect of isotonic fluid much more significant than the effect of non isotonic fluids to HR recovery time (p =0.013 &lt; 0.05)

    PENYULUHAN TENTANG PERSIAPAN GENTLE BIRTH PADA IBU PRIMIGRAVIDA

    Get PDF
    Kehamilan merupakan salah satu periode yang akan dialami oleh hampir semua wanita dalam fase hidupnya. Seorang ibu yang sedang mengandung janin sebaiknya menghindari kondisi yang bisa membuatnya cemas untuk kesehatan dirinya dan jabang bayi yang dikandungnya. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pemahaman masyarakat dan ibu hamil tentang Gentle Birth. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah edukasi/penyuluhan. Gentle Birth merupakan metode persalinan yang tenang, lembut, dan minim trauma. Apabila kecemasan yang dirasakan sudah terlalu mendalam, maka ibu hamil tersebut bisa mengalami depresi terutama apabila ibu hamil ini kurang memiliki mental yang kuat dan dukungan yang cukup dari orang-orang terdekatnya. Kegiatan Gentle Birth pada ibu hamil trimester III dapat menjadi rujukan dalam membantu mengurangi dan menurunkan kecemasan, dan diharapkan persalinan dengan rujukan menurun serta peningkatan persalinan normal

    POTENSI ANTIOKSIDAN DAN ANTI-ELASTASE EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP ANTIAGING

    Get PDF
    Skin aging caused by oxidative stress that leads to the formation of wrinkles, pigmentation, and asteatosis. On the other hand, the elastase enzyme also can influence the elasticity of the skin that leads to sagging. Moringa leaves (Moringa oleifera Lamk) has been reported contain some active compounds like flavonoid that has antioxidant and anti-aging potential. This study was presented to determine the potential of moringa leaves extract (MLE) in scavenging DPPH radicals and inhibiting the elastase enzyme. MLE was obtained by using maceration methods. The potential of MLE in scavenging DPPH radicals and inhibiting elastase enzyme was determined using spectrophotometric methods. MLE has IC50 value of DPPH scavenging activity also elastase inhibitory activity at 109.67 + 0.83 µg/mL and 159.67 + 7.95 µg/mL. MLE has antioxidant and anti-aging potential as indicated by DPPH scavenging activity and elastase inhibitory. However, MLE has moderate DPPH scavenging activity and low elastase inhibitory activity
    corecore