3 research outputs found

    Pendekatan FMEA dalam Analisa Risiko Perawatan Sistem Bahan Bakar Mesin Induk: Studi Kasus di KM. Sidomulyo

    Get PDF
    The fuel system is one of the main engine support systems which is very important in the operation of the KM Sidomulyo main engine. Main engine on ships are operated 24 hours a week or more. The operation main engine needs special treatment of the components on the main engine to prevent failure during operation. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) is a method that can be used to identify the priority scale in maintaining a machine by evaluating the risk of failure that occurs on the machine. This study applies FMEA to determine the priority scale for the maintenance of the KM Sidomulyo main engine fuel system. The results of the identification using FMEA, namely the injector and fuel filter components are components that must be prioritized for maintenance. The Risk Priority Number (RPN) values of the injector and fuel filter components are 192 and 168, respectively. Maintenance priority is based on the component RPN value is above the critical RPN value of the main engine fuel system and includes the priority component on the Pareto diagram. The type of maintenance applied to the injector component is checking dirty fuel which can cause the injector to operate less optimally. While the fuel filter component is cleaning the deposits on the fuel filter cartridge. It is recommended that the inspection of other components be carried out so that the condition of the main engine fuel system has good reliability

    KAJIAN PENERAPAN VISKOSITAS MINYAK PELUMAS PADA MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN DI PT. HASIL LAUT SEJATI

    Get PDF
    Pelumas merupakan salah satu bahan yang penting dalam pengoperasian mesin kapal agar bekerja secara optimal, dan memberikan pelumas yang salah dapat mengakibatkan mesin mengalami kerusakan. Sedangkan Viskositas (Viscosity), adalah suatu angka yang menyatakan besarnya perlawanan/hambatan dari suatu bahan cair untuk mengalir atau ukuran besarnya tahanan geser dari bahan cair. Tujuan dari analisis sampel pelumas (Shell Rimula R4X 15W 40) di laboratorium ini adalah untuk mengetahui kondisi pelumas dan penyebab viskositas pelumas turun dari dua sampel pelumas (oli baru dan oli setelah tergunakan dengan jam kerja pelumas 312 jam).Hasil dari analisa sampel pelumas di laboratorium ini menunjukan bahwa kondisi dari dua sampel pelumas tidak normal. Dilihat dari uji fisik viskositas uji nilai di oli baru 11.33 seharusnya pada oli normal uji fisik Viskositas 100ºC uji nilai 14.7. Uji nilai TBN 17.1. Uji nilai Oksidasi 0.56 apabila oli baru seharusnya nilai Oksidasi 0 karena belum mengalami proses operasi mesin, indikasi oli baru itu adalah oli bekas, atau indikasi oli palsu. Dilihat dari uji fisik Viskositas uji nilai di oli setelah tergunakan 11.00, terindikasi mesin yang Overheat, karena tercampurnya bahan bakar, dilihat bahan bakar dengan Destilasi uji nilai 0.5 adanya kebocoran bahan bakar. Uji nilai TBN 15.03, normal karena TBN menetralisir asam sulfur di bahan bakar. Jadi hasil pengujian sampel pelumas merk Shell Rimula R4X 15W 40 olibaru dan oli setelah digunakan mengalami penurunan nilai viskositas.

    RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI SUMBER LISTRIK UNTUK KAPAL PERIKANAN SKALA KECIL DI KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Kebutuhan akan listrik untuk kalangan industri, perkantoran, perumahan, termasuk untuk kapal-kapal perikanan meningkat dengan pesat. Peningkatan kebutuhan listrik ini tidak diiringi dengan penambahan pasokan listrik. Energi surya dapat dijadikan alternatif penghasil  energi listrik. Sel surya dapat mengkonversi langsung radiasi sinar matahari menjadi energi listrik (proses photovoltaic). Energi listrik yang dihasilkan dari sel surya dapat dimanfaatkan pada malam hari, dengan cara menyimpan energi listriknya ke baterai yang dikontrol oleh regulator pada siang hari. Pemanfaatan energi listrik dalam di atas kapal dilakukan dengan menghubungkan inverter dari arus DC ke AC pada keluaran regulator. Hasil pengujian modul surya (photovoltaic) diperoleh daya terbesar yang dihasilkan dari jam 08:00-16:00 adalah pada jam 12:00 dengan daya yang dihasilkan sampai 45,76 watt. Pengukuran tegangan dan arus setiap jam dari rentang jam 08:00 – 16:00, diperoleh daya rata-ratanya sebesar 32,389 Watt. Keluaran daya rata-rata selama 5 hari mencapai 32,386 Watt
    corecore