206 research outputs found

    Tata kelola sawah dan durung di tengah tradisi rantau masyarakat Pulau Bawean

    Get PDF
    Masyarakat pulau Bawean Jawa Timur dikenal sebagai perantau ke Malaysia, Singapura, dan negara lainnya. Pulau ini pun dibangun berdasarkan hasil jerih payah rantauannya. Seiring itu berkembang pula pandangan hidup bahwa pulau Bawean hanyalah “pulau tempat lahir dan tempat hari tua”. Pandangan ini pun mempengaruhi tata kelola sawah, dan fungsi sosial ekonomi durung yang dikenal sebelumnya. Ketahanan pangan berbasiskan kemampuan produksi menjadi persoalan tersendiri bagi masyarakat. Persoalannya, bagaimana masyarakat Bawean memaknai sawah dan durung, sebagai aspek-aspek penting ketahanan pangan ditengah merebaknya tradisi rantauan? Penelitian deskripsi kualitatif dengan pendekatan antropologi ini dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan terhadap persoalan tata kelola sawah, makna beras dan distribusinya, serta fungsi durung dalam konteks kekinian. Penelitian telah menemukan bahwa tata kelola sawah dan fungsi durung sangat dipengaruhi oleh tradisi rantauan. Semakin tinggi intensitas rantauan, maka semakin rendah tata kelola sawah dan pemanfaatan fungsi durung. Mereka akan memenuhi kebutuhan pangannya lebih didasarkan pada mekanisme pasar. Walaupun sawah dan durung masih dimanfaatkan, namun tata kelola keduanya tidak bisa mencegah ketergantungan masyarakat Bawean dari pasokan beras wilayah lain

    Motivasi Widyaiswara dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Studi Kasus pada Peserta Diklat Karya Tulis Ilmiah di Lan 8 S.d. 12 Juni 2015)

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan pelaksanaan tugas dan peran widyaiswara dengan tuntutan tugas dan peran widyaiswara sesuai amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor. 22 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional widyaiswara dan angka kreditnya. Penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi analitis terhadap motivasi widyaiswara dalam penulisan karya tulis ilmiah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa 1) kondisi obyektif widyaiswara selama ini masih didominasi oleh kegiatan dikjartih dan belum banyak melakukan kegiatan pengembangan profesi khususnya penulisan karya tulis ilmiah. 2) Pengembangan motivasi widyaiswara diantaranya dilakukan dengan langkah-langkah : a) melakukan peningkatan pemahaman dan penguasaan penulisan karya tulis ilmiah melalui diklat penulisan karya tulis ilmiah, b) menggali topik-topik permasalahan yang akan dikembangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah, c) perlunya melakukan pengembangan knowledge sharing forum yang melakukan konsolidasi keilmuan antar Ikatan Peneliti LAN dengan Widyaiswara LAN. Hasil wawancara dan observasi ini menunjukkan gambaran perlunya pengembangan kompetensi widyaiswara khususnya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

    Kajian Erosi Lahan pada DAS Dawas Kabupaten Musi Banyuasin - Sumatera Selatan

    Full text link
    The purpose of this research is to know how great the average erosion has done in a year, the wide field per hectare that happened in watershed Dawas. Together with increasing public requisites of the population people consequence. The field requisites for increasing agriculture and the advantage field in roundabout watershead Dawas that more increase. Calculation of the magnitude of this erosion using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. This research began with analyze in several factors which has become attect erosion as rain fall (R), the kind of soil to secure of the soil erodibility (K), to figure out of the sloping valley factors (LS), and the field processing and the plant processing (CP). Based on the analysis has done with Universal Soil Loss Equation (USLE) method, the total average erotion in watershed Dawas area is 25,6826 ton/ha/yr with the clasification of the light erotion

    Proses Inovasi pada Klaster Kampoeng Batik Laweyan Kota Surakarta

    Full text link
    Pelaku USAha di Klaster Kampoeng Batik Laweyan menerapkan inovasi sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Inovasi-inovasi ini diterapkan pada rantai nilai produksi (pada input, proses, output dan pemasaran). Sumber inovasi berasal dari pelaku USAha dalam klaster, permintaan pasar atau konsumen, dan pihak akedemisi. Pelopor utama pada klaster ini adalah Alpha Fabela, Bambang Slamento dan Saud Efendi. Motivasi utama mereka melakukan inovasi untuk meneruskan industri batik yang sudah menjadi warisan budaya turun temurun sedangkan motivasi utama pengikut melakukan inovasi adalah keuntungan ekonomi. Proses adopsi inovasi-inovasi ini mengalami beberapa tahapan, yaitu: kesadaran, ketertarikan, percobaan, evaluasi dan pengangkatan. Sedangkan difusi inovasi terjadi melalui saluran komunikasi FPKBL dan interaksi sosial pelaku USAha. Inovasi-inovasi ini berhasil meningkatkan daya saing produk batik Laweyan, terlihat dari wilayah pemasarannya yang tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai ke luar negeri

    Diterminan Penyaluran Kredit dan Implikasinya terhadap Kinerja Profitabilitas Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

    Full text link
    Tujuan penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel - variabel independen Capital AdequacyRatio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non-Performing Loan (NPL) Net Interest Margin (NIM) dan Tingkat Suku Bunga bank terhadap Penyaluran Kreditdan Implikasinya Terhadap Profitabilitas dari 28 Bank yang terdaftar DI BEI Periode 2010-2014.Desain/Metodologi/Pendekatan– Metode analisis yang digunakan data Panel Regresi dengan tiga model yaitu Common Efek Model, Fixed Efek Model dan Random efek Model, termasuk test statistik yaitu uji Chow, ujiLagrange Multiplier dan uji Hausman.Temuan– Hasil penelitian menunjukkan seluruh variabel independen CAR, DPK, NPL, NIM, dan TSBBsecara bersama-sama mempengaruhi penyaluran kredit bank (PKB) secara signifikan. Demikian juga terhadap Kinerja Profitabilitas yang diproaksikan dengan ROA variabel-variabel tersebut termasukPKBberpengaruh secara bersama-sama dan signifikan.Keterbatasan penelitian– Penelitian ini hanya mengunakan indikator internal keuangan bank sebagai variabel independen. Penelitian ini belum memasukan faktor makro ekonomi dalam variabel independen.Selanjutnya topik penyaluran kredit bank dapat dikembangkan dengan mengunakan indikator internal bank dan makro ekonomi bagaimana implikasinya terhadap return saham bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai varibael dependen.Originality/value

    Pola Penggunaan Remitan Tenaga Kerja Indonesia (Tki) Serta Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Daerah Asal

    Full text link
    Remitan merupakan salah satu alat perbaikan ekonomi dan sosial masyarakat di pedesaan, remitan dibagi menjadi dua remitan ekonomi dan remitan sosial: Remitan ekonomi meliputi kiriman uang atau barang ke daerah asal sedangkan remitan sosial merupakan pengetahuan, gagasan dan kapital sosial. Pemanfaatan remitan ekonomi dapat membantu distribusi modal di perdesaan, terutama peningkatan pendapatan individu, sedangkan remitan sosial berpengaruh terhadap Perubahan sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama bekerja di luar negeri semakin banyak pula jumlah remitan yang diperoleh TKI. Kepentingan pengiriman ekonomi dilakukan untuk pembiayaan suami/istri dan anak-anak yang mereka tinggalkan di desa asal. Berdasarkan prioritas penggunaannya, terbentuk beberapa pola penggunaan remitan ekonomi yaitu pola penggunaan remitan produktif yang lebih berorientasi pada kegiatan yang dapat membentuk akumulasi aset keuangan di kemudian hari. Pemanfaatan remitan ekonomi secara produktif meliputi biaya pendidikan, pembelian tanah, USAha, sumbangan dan tabungan. Sedangkan pola penggunaan remitan konsumtif yaitu penggunaan yang hanya berorientasi pada konsumsi dalam jangka pendek, meliputi konsumsi, pembangunan dan renovasi rumah, pembelian kendaraan bermotor dan elektronik. Sedangkan Pemanfaatna remitan sosial meliputi bidang pendidikan (menjadi guru), pemanfaatan keahlian (USAha konveksi, menjadi tukang, operator alat berat), berpatisipasi dalam politik desa. Remitan ekonomi dan remitan sosial yang dimiliki responden di Desa Mojolawaran dan Desa Jimbaran tidak semuanya mampu meningkatkan sosial-ekonomi, hanya sebagian yang berhasil mengembangkan remitan sosial. Penggunaan remitan sosial di Desa Mojolawaran meliputi bidang pendidikan dan penciptaan lapangan USAha yang mampu menarik tenaga kerja. Sedangkan penggunaan remitan sosial di Desa Jimbaran meliputi pemanfaatan keahlian hanya lingkup individu, penciptaan lapangan USAha keluarga dan peningkatan status di masyarakat dengan menjadi pejabat desa

    Karakteristik Sektor Informal Pada Kerea Rel Listrik (Krl) Ekonomi (Rute: Jakarta-bogor)

    Full text link
    Sektor informal di Indonesia terjadi karena urbanisasi. Sektor informal banyak muncul di daerah yang berpotensi melahirkan permintaan akan suatu barang yang tinggi. Salah satu tempat yang memiliki permintaan akan suatu barang yang tinggi adalah di kereta rel listrik (KRL). Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara insidental dengan metode multistage sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, jumlah pendapatan dan distribusi barang dagangan yang berhubungan dengan sektor informal di di kereta rel listrik (KRL). Hasil dari tugas akhir adalah mengetahui karakteristik sektor informal pada kereta rel listrik (KRL) ekonomi rute Jakarta-Bogor. Pelaku sektor informal bersifat mobile atau selalu berpindah-pindah dan mengunakan pikulan dan kereta dorong. Pola pergerakan dari pelaku sektor informal juga dapat dilihat terbagi menjadi tiga, yaitu pedagang yang berjualan antara stasiun Jakarta Kota hingga manggarai, Stasiun Depok baru hingga Bogor dan pelaku sektor informal yang berdagang di sepanjang rute antara stasiun Jakarta kota hingga Bogor

    Partisipasi Masyrakat dalam Pembangunan Sanitasi Perkotaan di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang

    Full text link
    Prasarana sanitasi merupakan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Namun masih terdapat wilayah yang tidak memiliki prasarana sanitasi yang memadaiakibat kurangnya pemeliharaan sehingga tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Untuk itu diperlukan peran dari masyarakat agar terciptanya suatu pembangunan yang berkelanjutan melalui program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat (SPBM).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bentuk patisipasi masyarakat dalam program SPBM serta untuk mengetahui factor yang mempengaruhi bentuk partisipasi masyarakat baik faktor internal maupun faktor eksternal. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik masyarakat di Dusun Kebuntaman Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif. Teknik Analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif kuantitatif. Program pembangunan sanitasi di Kelurahan Rowosari melibatkan partisipasi masyrakat, dimana masyarakat turut berperan dan dilibatkan selama program berjalan. Masyarakat turut berpartisipasi dalam tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan, serta partisipasi dalam tahap pengendalian dalam mendukung perbaikan sanitasi. Pata tahap prencanaan masyarakat terlibat dalam perencanaan pembangunan MCK dan IPAL Komunal yaitu dengan turut mengahadiri pertemuan serta dalam bentuk uang dan makanan yang pada saat pertemuan berlangsung. Pada tahap kosntruksi masyarakat memberikan partisipasinya dalam bentuk tenaga, sementara masyarakat turut pula memberikan partisipasinya dalam bentuk uang pada tahap operasional
    • …
    corecore