3 research outputs found

    Faktor-Faktor yang Memengaruhi Depresi pada Narapidana

    Get PDF
    Depresi pada narapidana menjadi suatu permasalahan di sebuah lembaga permasyarakatan. Depresi merupakan penyakit urutan ke-4 di dunia yang dapat menyebabkan penderita meninggal dunia. Depresi dapat disebabkan  karena kejadian traumatik, kehidupan penuh ketegangan dan kehilangan seseorang yang dicintai. Tujuan melihat faktor-faktor yang memengaruhi depresi pada narapidana di lembaga pemasyarakatan. Metode penelitian ini adalah studi literatur, pencarian artikel melalui Google Scholar dan PubMed, dengan kata kunci dalam Bahasa Inggris factors, affecting, convicted, criminals, depression dan Bahasa Indonesia faktor-faktor depresi, narapidana, lapas. Kriteria pada artikel penelitian yaitu artikel 5 tahun terakhir (2015-2020). Hasil studi literatur didapatkan 5 artikel yang di analisa. Depresi dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya status perkawinan, suku, jenis kelamin dan umur, tidak memiliki sikap yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain, adanya kekerasan dan diskriminasi, privasi yang kurang, pengalaman baru di pusat pemasyarakatan, kesehatan yang buruk, lama dipenjara, tanggung jawab terhadap anak, riwayat alkohol dan merokok, dukungan keluarga dan program kegiatan dilapas. Kelima artikel menunjukkan depresi pada narapidana dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi, psikososial, biologis, lingkungan dan status residivis

    GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN POSBINDU DI KELURAHAN MUARA SANDING KABUPATEN GARUT

    No full text
    Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia belum disertai dengan peningkatan kualitas kesehatan lansia. Posbindu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lansia. Namun pemanfaatan posbindu masih rendah, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dukungan keluarga. Tujuan penelitian menggambarkan dukungan keluarga terhadap lansia dalam pemanfaatan posbindu di Kelurahan Muara Sanding. Metode penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Populasi adalah 135 keluarga yang tinggal bersama lansia > 60 tahun di RW 02, 09, 10 dan 11 Kelurahan Muara Sanding Garut. Teknik pengambilan sampel yaitu total populasi sebanyak 135 KK. Dukungan keluarga terdiri dari empat dimensi yaitu emosional atau penghargaan, informasi, instrumental dan persaudaraan. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner Sarafino & Smith, instrumen valid dan reliabilibel dengan angka alpha cronbach 0,759. Analisa data yang dilakukan menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan 69 keluarga memberikan dukungan rendah terhadap lansia dalam pemanfaatan posbindu (51,1%). Dimensi dukungan keluarga rata-rata skor rendah yang terdiri dari 4 domain: 1) Emosional atau pengahargaan rendah (50,4%), 2) Informasi rendah (50,4%), 3) Instrumental rendah (52,6%), 4) Persaudaraan rendah (54,8%). Hal tersebut disebabkan karena faktor pendidikan, pengetahuan, usia, pekerjaan dan penghasilan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan dukungan keluarga masih kurang kepada lansia untuk memanfaatkan posbindu. Penting bagi perawat komunitas untuk mengkaji beban keluarga dalam memberikan dukungan dan menyebarkan leaflet atau brosur ke setiap keluarga mengenai program posbindu lansia

    Kecemasan Remaja selama Pandemi Covid-19

    No full text
    Keadaan pandemi Covid-9 berdampak pada kondisi emosional remaja, masalah utama di Indonesia yang dihadapi masyarakat pada umumnya dan khususnya remaja pada masa pandemi yaitu kecemasan. Selama pandemi, orang mengalami stres akut karena pembatasan sosial, kurangnya kebutuhan dasar, ancaman infeksi dan penyesuaian perilaku. Tinjauan pustaka ini dilakukan untuk melihat kecemasan remaja selama masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Cari artikel dari Proquest, PubMed, Google Scholar, dengan kata kunci dewasa, remaja, remaja, remaja, kecemasan, pandemi, covid 19, coronavirus. Lima artikel yang dianalisis menunjukkan tingkat kecemasan pada remaja saat pandemi Covid 19 adalah ringan, sedang, dan berat. Tiga artikel menunjukkan hasil kecemasan pada tingkat ringan dan dua artikel menunjukkan hasil kecemasan pada tingkat tinggi. Data tersebut dapat dijadikan sebagai data dasar dalam mengatasi masalah psikososial yaitu kecemasan pada remaja
    corecore