3 research outputs found

    ANALISIS PRINSIP KONSUMSI ISLAM TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA ONLINE SHOP

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prinsip konsumsi Islami benar-benar telah diterapkan oleh Mahasiswa Hafidzpreneur Institut Agama Islam Tazkia dalam berbelanja online shop. Metode pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data primer melalui wawancara dengan Mahasiswa Kampus Matrikulasi Hafidzpreneur Institut Agama Islam Tazkia dan menyukai berbelanja secara online shop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dari berbagai angkatan telah menerapkan prinsip-prinsip konsumsi Islam, dengan mahasiswa angkatan 2020 menjadi yang paling banyak menerapkan prinsip konsumsi Islam dalam berbelanja online shop. Para mahasiswa menjalankan prinsip syariah dalam berbelanja, menghindari riba, memperhatikan maslahah (kebaikan dunia dan akhirat), dan menyalurkan pengeluarannya untuk di jalan Allah melaui infak, sedekah, dan wakaf. Selain itu, para mahasiswa juga menekankan prinsip kebersihan dalam berbelanja online, menghindari israf (pemborosan) dan gharar dalam transaksi online. Para mahasiswa juga telah menerapkan prinsip kemurahan hati dan moralitas dalam berbelanja online shop. Dengan demikian, hal ini sejalan dengan penerapan ilmu ekonomi syariah di kehidupan sehari-hari

    ANALISA FATWA MAJLIS KEBANGSAAN BAGI HAL EHWAL UGAMA ISLAM MALAYSIA (MKI) MENGENAI TRAGEDI MH 370

    Get PDF
    Dunia memaklumi tragedi yang menimpa pesawat maskapai Malaysia Airlines (MAS) penerbangan 370 yang gaib pada tanggal 8 Maret 2014 tanpa dapat diketahui keberadaannya hingga saat ini (saat penulisan ini dibuat). Upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan tidak menemukan bukti apapun baik berupa mayat korban maupun puing-puing pesawat. 16 hari kemudian, yaitu tanggal 24 Maret 2014, pemerintah Malaysia mengumumkan bahwa pesawat ini berakhir di lautan Hindia. Sehari kemudian, yaitu tanggal 25 Maret 2014, MKI mengeluarkan fatwa mengenai tragedi MH 370 ini, di mana inti dari putusan (fatwa) tersebut ialah mengenai status para korban MH 370 yang berjumlah 239 orang. MKI memutuskan kesemua mereka adalah tergolong dalam mafqūd yang binasa, dan mereka dianggap telah tewas. Namun demikian, pengesahan kematian hendaklah diputuskan oleh mahkamah dengan undang-undang yang diperuntukkan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana fatwa ini dan apa metode istinbāṭ yang digunakan oleh Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia (MKI) dalam soal tragedi MH 370 ini. Penelitian ini berbentuk penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang mengkaji fatwa mengenai MH 370 ini dari berbagai aspek dengan menggunakan pendekatan kasus (Case Approach) dan disiplin ilmu Uṣūl al-Fiqh. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu dengan meneliti data-data mengenai tragedi MH 370 dari dokumen-dokumen yang diperoleh, seperti data dari Malaysia Airlines, Kantor Perdana Menteri Malaysia, dan lain-lain, serta meneliti data-data mengenai pembahasan mafqūd yang diperoleh dari kitab-kitab fiqh seperti Ahkām al-Mafqūd fi asy-Syarīʽah al-Islāmiyyah, Aṡar al-Ikhtilaf fi al-Qawāʽid al-Uṣūliyyah fi Ikhtilāf al-Fuqahā’, dan lain-lain kitab fiqh yang membahas mengenai mafqūd, di samping menggunakan juga disiplin ilmu Uṣūl al-Fiqh dalam menjelaskan putusan fatwa tersebut. Adapun metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode analisis isi atau kajian isi (content analysis). Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa fatwa yang diputuskan oleh MKI mengenai tragedi MH 370 ini adalah menggunakan metode istinbāṭ pola ijtihād istiṣlāhi, yaitu dengan melihat kepada konsep menjaga kemaslahatan, menghilangkan kemudharatan, bersandarkan kepada lima prinsip maqāsid syar’iyyah, juga melihat kepada prinsip istiṣḥāb dalam memutuskan fatwa berkenaan, di samping melihat kepada usaha yang telah dilakukan bersungguh-sungguh dan menggunakan peralatan berteknologi tinggi dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Akan tetapi, karena tidak didukung oleh data yang akurat, maka hasil fatwa ini pun tidak akurat

    MAQASID SHARIA IN TABARRU’ CONTRACT LAWS

    No full text
    A Research related to maqasid sharia in the tabarru’ contract law had to be very seldom. With this research that examines two purposes, including, first, to determine the role of maqasid sharia in Islamic finance. Second, to determine the existence of maqasid sharia in tabarru’ contract laws. By using qualitative approach, the data for this study was obtained from relevant books, journals, and other academic materials and supporting documents. The results of this study show that there are many roles of tabarru’ contract, first, generally tabarru'at contract is reproduced considering that it contains several benefits. Second, tabarru' contract is issued voluntarily without the slightest doubt because this contract is a good deed and generosity. Third, improving the means of organizing tabarru’ contracts according to the wishes of the donors. Fourth that donations should not be used as an excuse to waste other people's money, ranging from the rights of heirs to the debts of people who are in debt. This study will contribute to the literature on maqasid sharia in tabarru’ contract laws and Islamic finance
    corecore