2 research outputs found
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI KELAS VII-A SMPN 1 KEBOMAS
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan bagian penting
dalam pembelajaran matematika. Untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika diperlukan sebuah model pembelajaran yang
inovatif dan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.
Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika adalah model pembelajaran Team Asissted
Individualization. Model pembelajaran Team Asissted Individualization terdiri
delapan tahap yaitu Placement test, Team, Teaching Group, Student Creative,
Team Study, Fact Test, Team Score and Team Recognition, dan Whole- Class
Units. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan masalah
matematika melalui model pembelajaran Team Asissted Individualization.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebomas pada kelas VII-A sebanyak 32 peserta
didik pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018. Metode pengumpulan
data adalah metode tes. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data
kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika
berbentuk uraian yang sebelumnya diuji validitas oleh para ahli.
Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah
matematika peserta didik kelas VII-A SMP Negeri 1 Kebomas melalui model
pembelajaran kooperatif Teams Assisted Individualization (TAI) tergolong baik
dengan rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah sebesar 70,66%. Dengan
rincian 70,14% kemampuan peserta didik memahami indikator memahami
masalah, 67,36% kemampuan peserta didik memahami indikator merencanakan
pemecahan, 72,22% kemampuan peserta didik memahami indikator
melaksanakan rencana pemecahan, 72,92% kemampuan peserta didik memahami
indikator memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI KELAS VII-A SMPN 1 KEBOMAS
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika. Untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika diperlukan sebuah model pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika adalah model pembelajaran TeamAsissted Individualization. Model pembelajaran Team Asissted Individualization terdiri delapan tahap yaitu Placement test, Team, Teaching Group, Student Creative, Team Study, Fact Test, Team Score and Team Recognition, dan Whole- Class Units. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika melalui model pembelajaran Team Asissted Individualization.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kebomas pada kelas VII-A sebanyak 32 peserta didik pada semester ganjil tahun akademik 2017/2018. Metode pengumpulan data adalah metode tes. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika berbentuk uraianyang sebelumnya diuji validitas oleh para ahli. Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII-A SMP Negeri 1 Kebomas melalui model pembelajaran kooperatif Teams AssistedIndividualization (TAI) tergolong baik dengan rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah sebesar 70,66%. Dengan rincian 70,14% kemampuan peserta didik memahami indikator memahami masalah, 67,36% kemampuan peserta didik memahami indikator merencanakan pemecahan, 72,22% kemampuan peserta didik memahami indikator melaksanakan rencana pemecahan, 72,92% kemampuan peserta didik memahami indikator memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian