5 research outputs found

    Moderasi Islam dalam Dimensi Berbangsa, Bernegara Dan Beragama Perspektif Maqashid Asy-Syari’ah

    Get PDF
    (Wasaṭiyyah is attached to Islam since he was born and will continue to cling to the Day of Judgment. In its history, after the division in the body of Muslims which gave birth to many schools and schools, the nature of Wasaṭiyyah was attached to the Ahlus Sunnah wa al-jama'ah-leaning group, including the theology of Ash'ariyah and Maturidiyah. Maqashid shari'ah arises due to debate among fiqh experts about shari'ah, which has a certain ‘illat (causa) or not. The debate has led to various kinds of flow including the ulama 'ushul fiqh. Maqhasid al-ahkam is considered as the basis in establishing a law, and can be categorized as the main foundation in law. As information about al-kulliyyat al-khams and their limitations, ḥifzh ad-din (protection of religion), ḥifzh an-nafs (protection of life), ḥifzh al-'aql (intellectual protection), ḥifzh an-nasl (genetic protection), and ḥifzh al-māl (protection of property). (Wasaṭiyyah melekat pada islam semenjak ia lahir dan akan terus melekat sampai hari kiamat nanti. Dalam sejarahnya, pasca terjadinya perpecahan dalam tubuh umat islam yang melahirkan banyak madzhab dan aliran, sifat Wasaṭiyyah melekat pada golongan yang berhaluan Ahlus Sunnah wa al-jama’ah, termasuk didalamnya aliran teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah. Maqashid syari’ah muncul akibat perdebatan di antara pakar fiqh mengenai syari’ah, yang memiliki ‘illat (kausa) tertentu ataukah tidak. Perdebatan tersebut menimbulkan berbagai macam aliran tak terkecuali di kalangan ulama’ ushul fiqh. Maqhasid al-ahkam dianggap sebagai dasar dalam penetapan suatu hukum, dan dapat dikategorikan sebagai landasan utama dalam hukum. Sebagaimana keterangan mengenai al-kulliyyat al-khams beserta batasannya, ḥifzh ad-din (perlindungan agama), ḥifzh an-nafs (perlindungan jiwa), ḥifzh al-'aql (perlindungan intelektual), ḥifzh an-nasl (perlindungan genetik), dan ḥifzh al-māl (perlindungan harta)

    Peran Amaliyah Tadris Dalam Menumbuh-Kembangkan Potensi Santri Menjadi Ustadz

    Get PDF
    Guru sebagai tenaga pendidik harus memahami hal-hal yang bersifat teknis terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Maka kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap calon guru salah satunya adalah kemampuan melaksanakan program pengajaran yang merupakan salah satu kriteria keberhasilan kependidikan prajabatan guru. Dan pada dasarnya santri/siswa Madrasah Aliyah “Wali Aminah” sedikit banyak telah mengetahui tentang pendidikan dan pengajaran serta pengalaman-pengalaman mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Amaliyah tadris yang ada di Madrasah Aliyah “Wali Aminah” ini sangat membantu bagi calon guru untuk lebih mendalami tentang strategi, metode dan langkah-langkah mengajar. Dengan praktek mengajar atau amaliyah tadris siswa/ santri dapat menyumbangkan dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan profesi yang dimilikinya. Maka bagi calon guru yang melaksanakan praktek mengajar atau amaliyah tadris harus benar-benar dihayati secara baik dalam rangka menyumbangkan dan mengembangkan ilmu pengetahua

    MANAJEMEN PENDIDIKAN PESANTREN (Telaah Sistem Perencanaan, Pengelolaan dan Pelaksanaan Pendidikan Pesantren)

    Get PDF
    AbstrakPesantren merupakan institusi pendidikan keagamaan tertua di Indonesia. Keberadaannya menjadi bagian penting dari dinamika sejarah dan perkembangan peradaban bangsa. Sebagian ahli mengenal kebanyakan pesantren nusantara dengan model sistem pendidikan berbasis tradisi. Di satu sisi, arus ini menjadi semacam prinsip dan ideologi yang seyogyanya dipertahankan orisinalitasnya. Namun di sisi yang lain, progresifitas dalam berbagai lini menjadi keniscayaan dalam rangka pemenuhan hajat kemanusiaan yang semakin dan terus berkembang dan juga sebagai wujud kesiapan warga pesantren untuk bersaing dengan masyarakat global. Oleh karena alasan kedua, maka pesantren membutuhkan manajemen pendidikan yang terbarukan disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan utamanya menjadi jembatan akan pencapaian visi “al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih wal-akhdzu bi al-jadid al-ashlahâ€. Artikel ini mendiskusikan berbagai hal yang memungkinkan bagi pesantren untuk selain menjadi poros utama dalam pembentukan karakter bangsa juga memberikan kontribusi positif untuk menjawab tantangan perkembangan dan kemajuan zaman. Manajemen tersebut meliputi optimalisasi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta sistem pelaksanaan sistem pendidikan pesantren. Kata Kunci: Manajemen, Pendidikan Pesantren, Perencanaan, Pengelolaa

    Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Pesantren: Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Pesantren

    No full text
    Pendidikan karakter merupakan usaha untuk membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Sedangkan Jika diteliti lebih lanjut, pendidikan karakter di Indonesia merupakan lagu lama yang diputar kembali. Dulu, pendidikan karakter pernah diterapkan dengan nama pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah. Salah satu lembaga pendidikan yang sejak dulu dan hingga saat ini masih dianggap menanamkan pendidikan karakter adalah pondok pesantren. Seiring dengan itu, banyak lembaga pendidikan yang mengadopsi pola pendidikan Pondok  Pesantren. Bahkan pola pendidikan di Pondok Pesantren  telah menjadi inspirasi di Luar Negeri (Jepang) dengan model Boarding School maupun Lesson Study. Berangkat dari fenomena itu peneliti tertarik untuk mempelajari lebih dalam bagaimana pendidikan karakter dalam perspektif Pendidikan pesantren
    corecore