14 research outputs found
Implementasi Fuzzy Logic Controller pada Rice Cooker untuk Varietas Beras Ketan
Selain beras putih, terdapat beberapa jenis beras yang beredar di pasaran seperti beras merah, beras hitam serta beras ketan dengan bentuk, struktur dan kandungan yang berbeda. Perbedaan ini membutuhkan cara pengolahan yang berbeda pula. Beras ketan memiliki tekstur yang jauh lebih keras tetapi juga mudah lembek. Di Indonesia, rice cooker yang dijual dipasaran masih digunakan untuk memasak beras biasa. Proses memasak ketan menggunakan rice cooker tentu bisa dilakukan. Tetapi, untuk mengolah beras ketan dengan rice cooker dibutuhkan metode yang tepat. Penelitian ini menerapkan konsep kontrol rice cooker menggunakan metode fuzzy logic untuk jenis beras ketan. Pengontrolan dilakukan pada tahapan merendam (soaking) dengan nilai set poin suhu 30 oC. Fuzzy Logic akan menghasilkan nilai PWM sebagai output, sehingga dapat memberikan nilai tegangan yang sesuai agar suhu rice cooker akan tetap stabil di titik 30 oC selama 30 menit. Hasil pengujian sistem secara keseluruhan untuk 3 jenis massa beras menunjukan bahwa perbedaan massa tidak mempengaruhi lamanya fase merendam, karena telah diimbangi dengan penggunaan air yang sesuai. Ketan yang dimasak menggunakan rice cooker yang dikontrol memiliki tekstur yang lunak dan lengket serta matang secara merata jika dibandingkan dengan ketan yang dimasak tanpa pengontrolan
Sistem Monitoring Denyut Jantung Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Komunikasi Modul Xbee
Sistem monitoring denyut jantung yang digunakan pada instansi-instansi kesehatan sudah relatif baik namun memerlukan biaya yang tinggi, kurang efisien dalam pemakaiannya dan perlu pemantauan setiap saat di dalam ruang pengguna. Maka diperlukanlah sistem yang dapat memonitoring denyut jantung, biaya minim, dapat dipantau dari jarak jauh dan cara pemakaian yang lebih efisien. Sehingga dirancanglah sistem monitoring denyut jantung menggunakan sensor elektroda yang terbuat dari Ag/AgCl untuk mendeteksi tegangan pada tubuh dengan cara menempelkannya pada nadi bagian tangan dan kaki, hal ini lebih efisien dari sistem yang biasa dipakai dengan cara menempelkan sensor pada titik-titik jantung pada sekitaran dada. Tegangan yang dihasilkan dikuatkan dengan menggunakan penguat instrumentasi Op-Amp dan diproses dengan memanfaatkan mikrokontroller Arduino. Data tegangan yang telah diolah selanjutnya dikirim ke PC menggunakan Modul XBee yang berguna sebagai penghantar data sehingga dapat dipantau dari jarak jauh. Kemudian ditampilkan pada program LabVIEW berupa sinyal denyut jantung pada grafik. Sinyal ini diperhalus dengan menggunakan filter digital menggunakan Finite Impulse Response (FIR) jenis Low Pass pada orde tertentu untuk mengurangi noise eksternal dan memperjelas bentuk sinyal. Hasil perancangan sistem diketahui dapat memonitoring denyut jantung dari jarak jauh, selanjutnya bentuk sinyal semakin jelas dan terhindar dari noise pada orde 16. Hasil pengujian perbandingan manual dengan sistem terdapat error 28,87 %
Implementasi Kinect Body Tracking pada Sistem Pemindai Biometrik
Biometrik merupakan salah satu identifikasi karakteristik fisiologis seseorang. Tinggi dan berat badan dapat digunakan untuk pengukuran biometrik. Kedua variabel tersebut dapat dikumulasikan untuk mengidentifikasi BMI (Body Mass Index) seseorang. Citra objek yang telah berhasil dicapture oleh Kinect terdiri dari depth image serta titik-titik joint. Depth image dari sebuah citra akan diekstraksi sehingga dihasilkan citra berupa gambar latar belakang (background) dengan warna hitam putih dan titiktitik joint objek akan terlihat dan bisa diproses untuk perhitungan tinggi. Depth sensor akan memetakan objek yang ditangkapnya berdasarkan jarak yang telah ditentukan. Gambar tersebut akan dibandingkan dengan data hasil training sebelumnya. Sensor Kinect diposisikan di depan objek yang diatur dengan jarak 180 cm. Untuk memastikan jarak sensor Kinect tidak berubah, maka sensor ultrasonik diletakkan di depan sensor Kinect agar sistem dapat menyesuaikan posisinya tidak kurang atau lebih dari jarak yang telah ditentukan. Pada pengukuran tersebut diperoleh data tinggi yang dapat diinputkan bersamaan dengan berat badan objek sehingga dapat dihitung BMI seseorang. Setelah dilakukan 8 kali pengujian pada objek dengan tinggi antara 154 – 180 cm diperoleh rata-rata error sebesar 1,35% dari tinggi yang sebenarnya
Sistem Monitoring Denyut Jantung Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Komunikasi Modul Xbee
Sistem monitoring denyut jantung yang digunakan pada instansi-instansi kesehatan sudah relatif baik namun memerlukan biaya yang tinggi, kurang efisien dalam pemakaiannya dan perlu pemantauan setiap saat di dalam ruang pengguna. Maka diperlukanlah sistem yang dapat memonitoring denyut jantung, biaya minim, dapat dipantau dari jarak jauh dan cara pemakaian yang lebih efisien. Sehingga dirancanglah sistem monitoring denyut jantung menggunakan sensor elektroda yang terbuat dari Ag/AgCl untuk mendeteksi tegangan pada tubuh dengan cara menempelkannya pada nadi bagian tangan dan kaki, hal ini lebih efisien dari sistem yang biasa dipakai dengan cara menempelkan sensor pada titik-titik jantung pada sekitaran dada. Tegangan yang dihasilkan dikuatkan dengan menggunakan penguat instrumentasi Op-Amp dan diproses dengan memanfaatkan mikrokontroller Arduino. Data tegangan yang telah diolah selanjutnya dikirim ke PC menggunakan Modul XBee yang berguna sebagai penghantar data sehingga dapat dipantau dari jarak jauh. Kemudian ditampilkan pada program LabVIEW berupa sinyal denyut jantung pada grafik. Sinyal ini diperhalus dengan menggunakan filter digital menggunakan Finite Impulse Response (FIR) jenis Low Pass pada orde tertentu untuk mengurangi noise eksternal dan memperjelas bentuk sinyal. Hasil perancangan sistem diketahui dapat memonitoring denyut jantung dari jarak jauh, selanjutnya bentuk sinyal semakin jelas dan terhindar dari noise pada orde 16. Hasil pengujian perbandingan manual dengan sistem terdapat error 28,87 %
Implementasi Sistem Kontrol Kestabilan Suhu Penghangat Nasi Menggunakan Metode Fuzzy Logic dengan Pengujian pada Varietas Beras Unggul Sumatera Barat
Rice cooker yang dijual di Indonesia dengan harga relatif murah umumnya belum dilengkapi pengaturan suhu pada saat memanaskan nasi. Pada saat memanaskan nasi, suhu yang dihasilkan relatif tidak sama untuk kuantitas nasi yang berbeda. Tidak adanya pengaturan suhu pada keadaan ini akan mempengaruhi kualitas nasi. Salah satu masalah yang timbul akibat tidak adanya pengaturan suhu pada rice cooker adalah tidak adanya Perubahan suhu rice cooker saat kuantitas nasi berkurang. Hal ini menyebabkan kualitas nasi menjadi berkurang dan cepat kering, akibat suhu yang tetap tinggi. Pengujian telah dilakukan terhadap beberapa varietas beras unggul Sumatera Barat untuk melihat apakah tekstur dan sifat beras mempengaruhi kualitas nasi yang dihasilkan. Ditetapkan nilai 74°C sebagai set poin pada fuzzy logic untuk pengontrolan kestabilan suhu penghangat nasi. Hasil pengujian menunjukan rice cooker TP, tanpa pengontrolan fuzzy logic menghasilkan suhu yang cenderung naik seiring dengan berkurangnya massa nasi. Semakin kecil massa nasi, semakin besar nilai suhu yang dihasilkan selama memanaskan nasi. Hal ini menyebabkan nasi yang ada dalam rice cooker menjadi lebih cepat kering, karena kadar air nasi lebih cepat berkurang akibat suhu yang lebih tinggi. Rice cooker PF, yang menggunakan kontrol fuzzy logic menghasilkan suhu yang relatif stabil meskipun massa nasi telah berkurang, karena sistem akan mempertahankan suhu agar tetap berada sesuai set poin yaitu 74°C
Sistem Pendeteksi Posisi Keberadaan Penderita Demensia
Buku ini mencoba memberikan pandangan tentang Sistem Monitoring Posisi Penderita Demensia Menggunakan Modul SIM808 dan Sistem Pendeteksi Posisi Keberadaan Penderita Demensia Berbasis Internet Of Things (IoT). Penyakit Demensia atau pikun bukan hanya terjadi pada usia lanjut, namun juga bisa terjadi pada usia muda. Demensia adalah penyakit dimana sel-sel otak yang berfungsi kognitif dan mental mengalami kerusakan yang menyebabkan hilangnya atau menurunnya fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi pada aktivitas sehari-hari serta mengakibatkan kemampuan berfikir, mengingat, mental emosi, dan perilaku menurun
Teknologi NFC pada Sistem Pembayaran Jasa Print dan Laundry
Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran sudah mengalami evolusi selama beberapa abad, sejalan dengan perubahan hakikat/sifat dan pengguna uang sebagai alat pembayaran. Dibutuhkan suatu mekanisme transaksi yang dapat menghemat sumber daya dan meningkatkan keakuratan serta keamanan transaksi itu sendiri, salah satunya dengan menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC)