29 research outputs found

    Pelatihan Penerapan Teknologi Pengolahan Keripik Bayam Dan Pengemasannya Di Desa Lonuo Kec.Tilong Kabila Kab Bone Bolango

    Get PDF
    Bayam merupakan produk hortikultura yang banyak dibudidayakan namun terbatas pengolahannya. Keripik bayam menjadi satu bentuk diversifikasi dengan menerapkan teknologi sederhana yang dpat diadopsi oleh masyarakat. Desa Lonuo adalah lokasi pelaksanaan pengabdian masyarakat karena desa ini merupakan Desa Binaan Fakultas Pertanian Universtitas Negeri Gorontalo. Hasil pelaksanaan pengabdian menunjukkan bahwa 85% peserta memberikan respon sangat baik untuk kebermanfaatan teknologi pengolahan keripik bayam. Nilai 84% juga diperoleh dari respon masyarakat tentang kemudahan dalam memahami dan menduplikasi kembali teknologi yang diberikan

    Pelatihan Pembuatan Makanan Tradisional Gotontalo Tiliaya Sehat Tanpa Santan di Desa Iloheluma Kec.Tilongkabila Kab.Bonebolango

    Get PDF
    Tiliaya adalah makanan tradisional Gorontalo yang terbuat dari bahan lokal yakni telur, gula aren, santan kelapa parut ditambah dengan bumbu-bumbu seperti daun pandan, kayu manis, pala, cengkeh. Tiliaya biasanya disajikan pada saat acara doa arwah atau haul untuk yang telah meninggal dan juga menjadi menu khusus pada saat sahur di Bulan Ramadhan. Bahan baku utama dari tiliaya seperti telur dan santan diketahui mengandung lemak yang tinggi, bahkan dari golongan kolesterol, sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu Kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu solusi yang bisa ditawarkan adalh mengganti santan dengan krimmer nabati. Tiliaya tanpa santan ini sudah diteliti sebelumnya mengandung kolesterol sebanyak 23% , turun sebanyak 50% atau setengah dari tiliaya santan yaitu kolesterolnya 42% (Liputo, dkk, 2022). Oleh sebab itu dirasa perlu untuk mensosialisasikan kepada Masyarakat terkait pengolahan tiliaya yang lebih sehat. Desa Iloheluma merupakan desa binaan dari jurusna Ilmu Teknologi Pangan UNG, sehingga pelatihan ini dilaksanakan di Desa Iloheluma. Dari hasil pelatrihan ini dapat dilihat bahwa Sebagian besar masyarakatnya sangat tertarik dengan materi yang diberikan dan banyak yang tertarik untuk mengembangakn menjadi usaha

    Analisis Peningkatan Nilai Gizi Produk Wapili (Waffle) yang Diformulasikan dengan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.)

    Get PDF
    Peningkatan kualitas gizi dari kacang merah dapat diciptakan melalui teknologi pengolahan bahan pangan, seperti pembuatan tepung kacang merah, sehingga kacang merah bisa mensubtitusi tepung terigu. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kandungan gizi dan tingkat kesukaan panelis terhadap kue wapili yang diformulasi dengan kacang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal (Formulasi tepung kacang merah terhadap wapili), dan 5 taraf perlakuan yaitu Kontrol (100% Tepung terigu); 75% Tepung terigu+25% Tepung kacang merah; 50% Tepung terigu +50% Tepung kacang merah; 25% tepung terigu+75% Tepung kacang merah; dan masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Analisis data organoleptik yang digunakan adalah Hedonic Test dengan parameter uji tekstur, aroma, warna dan rasa. Uji lanjut dilakukan dengan uji Duncan. Uji proksimat dilakukan pada semua produk. Berdasarkan hasil uji proksimat terhadap kue wapili memenuhi syarat mutu kue basah (SNI 01-4309-1996), kecuali kadar lemak perlakuan 50% Tepung kacang merah+50% Tepung terigu; 75% Tepung kacang merah+25% tepung terigu; 75% Tepung kacang merah+25% tepung terigu. Pada penentuan formula terpilih berdasarkan indeks kepentingan yaitu kadar antosianin, rasa, kadar protein, tekstur, dan kadar lemak maka wapili formula A4 (100% Tepung kacang merah + 0 % Tepung Terigu) merupakan formula terpilih. Kue wapili terpilih mengandung kadar air 33.4%, kadar abu 2.61 %, kadar lemak 3.82%, kadar protein 4.52%, kadar karbohidrat 56.33%, kadar antosianin 2.97%, warna 3.67, aroma 2.93, rasa 2.93, tekstur 2.4

    INOVASI TEKNOLOGI MELALUI DIVERSIFIKASI PANGAN OLAHAN BERBASIS JAGUNG DI DESA NANATI JAYA KECAMATAN GENTUMA RAYA

    Get PDF
    Upaya diversifikasi produk olahan berbahan dasar jagung belum banyak dilakukan oleh masyarakat termasuk kelompok tani di desa Nanati jaya. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pengolahan pangan berbahan dasar jagu. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pengembangan diversifikasi pangan berbasis jagung. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan pendekatan partisipatif. Kegiatan pelatihan meliputi pemberian materi dan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum meliputi pengolahan brownis dari jagung muda dan pembuatan kue kering dari tepung jagung. Evaluasi keberhasilan kegiatan pengabdian dilakukan berdasarkan penilaian hasil kuisioner untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta pelatihan. Sedangkan, pengujian organoleptik dilakukan untuk menguji tingkat penerimaan konsumen terhadap kualitas rasa, tekstur, dan warna kue brownis dan kue kering. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta pelatihan memahami materi yang disajikan dan kegiatan praktikum. Hasil pengujian organoleptik kue brownis dan kue kering tepung jagung hasil penelitian dapat diterima dari segi rasa, warna dan tekstur

    Analisis Umur Simpan Grits Bubur Jagung Instan Nikstamal Berdasarkan Kadar Air Kritis dan Kondisi Organoleptiknya

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis umur simpan grits bubur jagung instan nikstamal berdasarkan kadar air kritis dan kondisi organoleptiknya. Tahapan penelitian dimulai dengan tahap nikstamalisasi jagung untuk bahan baku grits bubur jagung yang dihasilkan. Tahapan selanjutnya adalah proses instanisasi bubur jagung, dimana masing-masing perlakuan dengan waktu lama pengukusan 20 menit, 30 menit, dan 40 menit dengan menggunakan suhu 70 C. setelah melewati proses pengukusan grits jagung di keringkan kembali. Untuk proses instan dan waktu rehidrasi untuk pengukusan kembali dari ketiga perlakuan terdiri dari 6 menit, 4 menit, 2 menit. Setelah proses instanisasi grits bubur jagung dilanjutkan dengan analisis kadar air kritis dan organoleptiknya, untuk parameter yang diamati terdiri dari: tekstur, warna, bau, dan pertumbuhan jamur. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk ketiga perlakuan kadar air awal Grits jagung sebesar P1 10.9 g H2O/g padatan, P2 11.4 g H2O/g padatan, P3 9.83g H2O/g padatan, kadar air kritis untuk perlakuan P1, P2 dan P3 mempunyai kadar air kritis yang sama 16 g H2O/g padatan, kadar air kesetimbangan untuk RH 80% berturut-turut sebesar P1 18.06, P2 18,10 dan P3 18,31 g H2O/g padatan. Persamaan regresi linier kurva sorpsi isotermis Grits jagung yang berbentuk sigmoid adalah P1: y = 0.194x, P2: y = 0.195x, P3: y = 0.191x. Hasil perhitungan umur simpan dengan kemasan pada kondisi RH 80% adalah 64, 64, dan 60 hari

    SUBSTITUSI TEPUNG KECAMBAH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L) DALAM UPAYA PENINGKATAN NILAI GIZI PRODUK WAPILI (WAFFLE)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kecambah kacang hijau terhadap karakteristik kimia dan organoleptik kue wapili (waffle). Rancangan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan 5 perlakuan yaitu :P0 (100% tepung terigu :0% tepung kecambah kacang hijau), P1 (90% tepung terigu :10% tepung kecambah kacang hijau), P2 (80% tepung terigu :20% tepung kecambah kacang hijau), P3 (70% tepung terigu :30% tepung kecambah kacang hijau), dan P4 ( 60% tepung terigu :40% tepung kecambah kacang hijau). Hasil penelitian menunjukan P4 (40% tepung kecambah kacang hijau) merupakan perlakuan yang menghasilkan komponen proksimat yang tertinggi dan juga aktivitas antioksidan serta parameter organoleptik yang disukai yaitu kadar protein (15,04%), kadar abu (1,80%), kadar air (31,47%) dan kadar lemak (4,81%), kadar karbohidrat (45,80%), aktivitas antioksidan (215,82 ppm), serta uji organoleptik dari segi warna (suka), aroma (agak suka), rasa (suka) dan tekstur (agak suka)

    Prediksi Umur Simpan Dan Pengaruh Metode Pengemasan Terhadap Aktifitas Mikrobiologi Bubur Jagung Instan Terfortifikasi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.)

    Get PDF
    Bubur jagung instan adalah produk pangan kering yang perlu di prediksi umur simpan serta potensi kerusakan akibat mikroorganisme, pengemasanĀ  memiliki pengaruh yang sangat besar dalam upaya melindungi hasil pengolahan atau produk industriĀ  dari bahaya pencemaran, gangguan fisik serta untuk mendapatkan bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi,serta sebagaiĀ  promosi dan media informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan dan mikrobiologi terhadap umur simpan bubur jagung instan terfortifikasi ekstrak daun kersen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu, jenis kemasan, Dengan 4 perlakuan dan di ulang sebanyak 3 kali. Parameter yang di uji yaitu Total Plate Count (TPC) dan prediksi umur simpan. Hasil penelitian umur simpan dengan kemasan pada kondisi RH 80% adalah 28, 60, 160, 329 hari. Hasil jumlah bakteri pada minggu ke 4 kemasan polipropilene mengalami peningkatanĀ  yaitu sebesar 201 x 106 pada kondisi non vakum dan 188,5 x 106 pada kondisi vakum dan jumlah mikroba kemasan laminatin aluminium foil pada minggu ke 4 dengan 282 x 106 pada kondisi non vakum serta 160,9 x 106 pada kondisi vakum. jumlah jamur dengan kemasan polipropilene pada minggu ke 4 mengalami peningkatan dengan 43,3 x 106 Ā kondisi non vakum 37,9 x 106 pada kondisi vakum dan jumlah jamurĀ  dengan penggunaaan kemasan laminatin aluminium foil mengalami peningkatan pada minggu ke 4 dengan 47,5 x 106 kondisi non vakum dan 38,7 x 106 pada kondisi vakum
    corecore