13,888 research outputs found

    Wali Nikah dalam Pemikiran Fuqaha dan Muhadditsin Kontemporer

    Get PDF
    This article deals with wali nikah (relative legally responsible for a bride) as a requirement in a wedding process. Majority of Islamic scholars (fuqaha), and also Indonesian Islamic law, always refers to male relative when they talk about wali nikah. On the other hand, contemporary Islamic scholars even give a bride a freedom to get married without a wali nikah. While the first opinion may lead to gender inequality and injustice, the latter opinion is very dangerous. From historical approach, the opinion that wali nikah always refers to male relative can be traced from Islamic legislation prescribed in the Qur\u27an and hadits. Referring to some contemporary Islamic scholars and muhadditsin, the writer contends that wali nikah is not an obligatory rule (rukun) of a marriage, but only serves as a monitoring apparatus. Suppose wali nikah must exist, it does not necessarily come from a bride side, but may come from a bridegroom side. Moreover, the order of wali nikah may differ from what is compiled in Islamic legal thought (fiqh)

    Analisis Kejadian Stres Kerja pada Perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2017

    Full text link
    Stres akibat kerja merupakan gangguan fisik dan emosional sebagai akibat ketidaksesuaian antara kapasitas,sumber daya atau kebutuhan pekerja yang berasal dari lingkungan pekerjaan. Penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan desain cross-sectional atau potong lintang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuigambaran tingkat stres kerja dan hubungan beban kerja dan lingkungan kerja perawat di Kabupaten KonaweKepulauan Tahun 2017. Sebagai sumber informasi dan rujukan mengenai kejadian stres kerja pada perawat diKabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang beradadi Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 orang dan teknikpengambil sampel menggunakan total sampling. Analisis statistik menggunakan uji Chi-squre pada tingkatkepercayaan 95% ( =0,05). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 17 perawat mengalami stres berat dan 66perawat mengalami stres ringan, beban kerja (Ļ value = 0,002), kejenuhan (Ļ value = 0,000) merupakan faktorpenentu kejadian stres. Sedangkan faktor lingkungan (Ļ value = 0,225) bukan merupakan faktor penentukejadian stres kerja pada perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017. Kesimpulan, perawat diKabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017 lebih banyak mengalami stres ringan, beban kerja berat, kejenuhankerja, lingkungan kerja kurang baik. Terdapat hubungan antara beban kerja dan kejenuhan kerja terhadapkejadian stres kerja pada perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2017. Tidak terdapat hubunganantara lingkungan kerja dengan kejadian stres kerja pada perawat di Kabupaten Konawe Kepulauan tahun2017

    Hubungan Kadar Merkuri (Hg) dalam Tubuh terhadap Penurunan Fungsi Kongnitif pada Pekerja Tambang Emas Desa Wumbubangka Kec. Rarowatu Utara Kab. Bombana Tahun 2016

    Full text link
    Merkuri (Hg) adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhuruang tertentu. Merkuri baik logam maupun metil merkuri (CH), biasanyamasuk tubuh manusia lewat pencernaan. Namun bila dalam bentuk logam,biasanya sebagian besar bisa dieksresikan. Sisanya akan menumpuk di ginjal dansistem saraf, yang suatu saat akan mengganggu bila akumulasinya makinbanyak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar merkuri (Hg)dalam tubuh dengan penuruan fungsi kongnitif pada pekerja tambang emas DesaWumbumbangka, Kec. Rarowatu Utara Kab. Bombana Tahun 2016 Metodepenelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 22 Februari ā€“ 23 SMaret tahun 2016, dandilaksanakan di Desa Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara KabupatenBombana. Pemeriksaan Sampel dilaksanakan di Laboratorium Forensik FMIPAUniversitas Halu Oleo. Adapun sampel dalam penelitian Exhaustive samplingpekerja tambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubunganantara kadar merkuri (Hg) dalam tubuh dengan fungsi bahasa, terdapat hubunganantara kadar merkuri (Hg) dalam tubuh dengan fungsi memori, dan terdapathubungan antara kadar merkuri (Hg) dalam tubuh dengan fungsi visuospasial

    Studi Komparatif Determinan Kejadian Diare di Wilayah Pesisir (Puskesmas Abeli) dan Perkotaan (Puskesmas Lepo-lepo) Tahun 2016

    Full text link
    Puskesmas Abeli dan Puskesmas Lepo-lepo adalah salah satu Puskesmas di Kota Kendari dengan dengankasus diare yang berfluktuasi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Pada Wilayah Pesisir (Puskesmas Abeli) tahun2012 dari 23.719 penduduk terdapat 293 kasus. Tahun 2013 dari 24.307 penduduk meningkat sebanyak 1.188kasus tahun 2014 dari 24.532 penduduk terdapat 967 kasus. Pada tahun 2015 penderita diare dari bulan Januarisampai dengan Desember sebanyak 508 kasus. Sedangkan pada wilayah perkotaan (Puskesmas Lepo-lepo) tahun2012 dari 21.295 penduduk terdapat 1.301 kasus. Tahun 2013 dari 20.981 penduduk terdapat 1.159 kasus, Tahun2014 dari 24.087 penduduk terdapat 338 kasus. Dan pada tahun 2015 penderita diare dari bulan Januari sampaidengan Desember sebanyak 603 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan determinankejadian diare pada kedua wilayah tersebut meliputi : penyediaan air bersih, jamban keluarga, pengolahansampah, sarana pembuangan air limbah dan personal hygiene. Penelitian iniadalah penelitian analitikobservasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh masyarakat yang diambil dari data registrasi pasien periode Oktober-Desember 2015 yang didiagnosismenderita penyakit diare pada Puskesmas Abeli dan Puskesmas Lepo-lepo. Sampel pada penelitian ini sebanyak62 responden, 31 responden pada Puskesmas Abeli dan 31 responden pada Puskesmas Lepo-lepo denganmenggunakan simple random sampling. Responden pada penelitian ini adalah penderita diare. Hasil penelitianmenunjukan bahwa ada perbedaan secara statistik (Ļ 0,05) sarana pembuangan air limbah (Ļ = 0,668), personal hygiene (Ļ = 0,300) di wilayah Puskesmas Abeli danPuskesmas Lepo-lepo

    Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016

    Full text link
    Budaya organisasi (corporate culture) sering diartikan sebagai nilai -nilai, simbol-simbol yang dimengerti dandipatuhi bersama, yang dimiliki suatu organisasi sehingga anggota organisasi merasa satu kel uarga danmenciptakan suatu kondisi anggota organisasi tersebut merasa berbeda dengan organisasi lain . Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUBahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian menggunakan pendekatan metode survey dengananalisis regresi ordinal Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.Populasi dari penelitian adalah seluruh perawat PNS yang aktif dan bekerja dengan shift kerja di Rumah SakitUmum Bahteramas Tahun 2016. Berjumlah 244 orang dengan sampel sebanyak 74 responden denganmenggunakan teknik Stratified Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan, ada pengaruh signifikan antarabudaya organisasi berdasarkan keterlibatan terhadap kinerja perawat (p value = 0,040), ada pengaruh signifikanantara budaya organisasi berdasarkan penyesuaian terhadap ki nerja perawat (p value = 0,004), ada pengaruhsignifikan antara budaya organisasi berdasarkan konsistensi terhadap kinerja perawat (p value =0,003), adapengaruh signifikan antara budaya organisasi berdasarkan misi organisasi terhadap kinerja perawat (p va lue=0,002). Diharapkan Rumah Sakit dapat meningkatkan kualitas budaya organisasi keperawatan secara menyeluruhdan berkesinambungan agar terciptanya kerja sama yang baik untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan standarasuhan keperawatan yang komperehensi f

    A Method to Assess the Organizing Behaviors Used in Physicians\u27 Counseling of Standardized Parents after Newborn Genetic Screening

    Get PDF
    Well-organized conversation can improve peopleā€™s ability to comprehend and retain information. As part of a long-term effort to adapt Quality Improvement techniques for communication, we developed an explicit criteria method to assess usage of three organizing behaviors (OBs): ā€˜opening behaviorsā€™ to establish goals; ā€˜structuring behaviorsā€™ to guide patients through conversation; and ā€˜emphasizing behaviorsā€™ that signal a need for attention. Pairs of abstractors independently reviewed transcripts in a demonstration sample of conversations between physicians and standardized parents after newborn screening identifies carrier status for sickle cell disease. Criteria for at least one OB were identified in 50/84 transcripts (60%), including 27 with at least one opening behavior (32%), 5 with at least one structuring behavior (6%), and 38 with at least one emphasizing behavior (45%). The limited number of OBs raises concern about communication after newborn screening. Assessment and improvement of OB usage may improve understanding and allow parents to more actively participate in health care

    Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016

    Full text link
    Kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun aktif. Keduanya dapat diperoleh secaraalami maupun buatan. Kekebalan pasif yang didapatkan secara alami adalah kekebalanyang didapatkan transplasenta, yaitu antibodi diberikan ibu kandung secara pasif melaluplasenta kepada janin yang dikandungnya. Sedangkan, kekebalan pasif (buatan) adalahpemberian antibodi yang sudah disiapkan dan dimasukkan ke dalam tubuh anak. Adapunkegiatan imunisasi adalah memberikan Vaksin secara rutin meliputi, pada bayi: hepatitis B,BCG, Polio, DPT, dan campak. Pada usia anak sekolah: DT (Difteri Tetanus), campak danTetanus Toksoid. Pada imunisasi terhadap wanita usia subur diberikan Tetanus Toksoid.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatanpelayanan Imunisasi di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tahun2016. Metode penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan crossSectional Study. Populasi dari penelitian ini adalah mencakup seluruh dari pengunjung yangberkunjung di poli Imunisasi Puskesmas Poasia Provinsi Sulawesi Tenggara. Besar sampeldala penelitian ini adalah 125 responden yang diperoleh menggunakan teknik purposivesampling. Hasil penelitian diperoleh dengan analisis uji chi-square dengan kriteria penolakanHo. Ho ditolak jika p-Value Ī± = 0,05)

    Studi Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas Lawa Kabupaten Muna Barat Tahun 2015

    Full text link
    Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspekperencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan obat yangdikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalanfarmasi. Pada pengelolaan obat di Puskesmas tingkat ketersediaan obat masih belum sesuaidengan kebutuhan pelayanan kesehatan karena masih sering terjadi kekurangan dankekosongan obat disisi lain terjadi pula kelebihan obat. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan informsi lebih mendalam tentang studi manajemen pengelolaan obat diPuskesmas Lawa Kabubaten Muna Barat tahun 2015 ditinjau dari perencanaan, pengadaan,penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan. Jenis penelitian adalah kualitatif denganpendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yang terdiri dari 2orang informan kunci dan 2 orang informan biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwaperencanaan pengelolaan obat berdasarkan metode epidemiologi dengan pengadaan obatdi sesuaikan pola penyakit dengan mengajukan LPLPO (Lembar Permintaan Dan LembarPemakaian Obat) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat dan GFK (Gudang FarmasiKota). Tempat penyimpanan obat di puskesmas masih kurang memadai, namunpenyusunannya sudah memenuhi standar penyimpanan obat di puskesmas. Pendistribusianobat yang dilakukan sesuai dengan prosedur pengelolaan obat, serta mengadakanpemusnahan pada obat yang kadaluarsa
    • ā€¦
    corecore