2 research outputs found
UPAYA PENERAPAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PENGGUNAAN APD PADA PEKERJA DI PENGOLAHAN IKAN ASAP UNTUK MENCEGAH RESIKO KECELAKAAN KERJA
Potensi Sentra Industri Rumah Tangga Pengasapan Ikan Bandarharjo yang
begitu besar sekaligus sering dianggap sebagai sumber pencemar yang dikeluhkan
masyarakat yang ada disekitar sentra pengasapan ikan Bandarharjo, karena dari
aktivitasnya dianggap berdampak pada turunnya kualitas lingkungan dan perilaku
pekerja yang tidak memikirkan keselamatan dengan penggunaan APD. Disamping
sumber pendapatan bagi penduduk, kegiatan industri pengasapan ikan disebut
menimbulkan dampak negatif yaitu adanya asap yang dapat mengganggu kesehatan
bagi pengrajin dan masyarakat dan sekitarnya. Tercampurnya aktivitas rumah tangga
dan aktivitas produksi sehingga lingkungan di rumah menjadi kumuh, kotor dan
berbau.
Masyarakat yang menjadi sasaran adalah para pekerja di pengolahan ikan asap
kelurahan Bandarharjo Semarang utara. Fokus progam ini adalah pada cara perubahan
perilaku pekerja di pengolahan ikan asap terhadap pentingnya kesehatan dan
keselamatan pada saat kerja. Dengan tujuanuntuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat terutama pada diri sendiri bahkan untuk orang lain serta mengurangi
resiko kecelakaan kerja dan penyakit-penyakit yang timbul akibat kerja.
Luaran yang diharapkan adalah mengajarkan kepada semua pekerja yang ada
di pengasapan ikan mengenai aturan keselamatan kerja. Selain itu juga terdapat artikel
ilmiah terkait Aturan keselamatan pada saat bekerja.
Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan penyuluhan terlebih
dahulukepada semua para pekerja yang ada di pengolahan ikan asap mengenai aturan
wajib dan prosedur kerja untuk menghindari resiko kecelakaan kerja dengan
mendatangi setiap industri yang terdiri dari 15 industri pengolahan ikan asap kecil,
dengan cara mendatangi satu persatu di masing-masing industri pengolahan ikan asap
menggunakan media poster dengan berbagai gambar yang menjelaskan prosedur
keselamatan kerja dan bahaya-bahaya yang ditimbulkan jika prosedur keselamatan
kerja tersebut tidak dapat diterapkan. Kemudian dilakukan pelatihan kepada para
pekerja serta pelatihan kader kepada pemilik usaha
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BERKENDARA TIDAK AMAN PADA SUPIR BUS SAAT BEKERJA DI TERMINAL TERBOYO SEMARANG 2015
Kecelakaan bus dapat dipengaruhi oleh tindakan berbahaya dari manusia beberapa hal dari kurangnya pengetahuan, tidak mengemudi dengan baik, sehingga membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Data kecelakaan Polrestabes Kota Semarang menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas bus terjadi di tahun 2010 sampai 2014 kecelakaan terbanyak terjadi pada tahun 2012 sebanyak 65 kasus kecelakaan. Peningkatan 40 % per tahunnya. bus membawa risiko kecelakaan lebih tinggi karena membawa penumpang yang lebih banyak dibanding kendaraan lainnya. Penelitian ini merupakan jenis explanatory study, sedangkan untuk pengolahan data dengan menggunakan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah supir bus besar di Terminal Terboyo Semarang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan pembagian kuesioner. Hasil uji normalitas dengan Sapiro-Wilk diperoleh P value > 0,05 berdistribusi normal. Sehingga menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan umur 30-68 tahun, dan pendidikan responden yang paling banyak adalah SMA, tingkat pengetahuan responden baik 58,3 %, sikap responden sudah baik 50 %, dan pernah mengalami kecelakaan 58,3 %, perilaku teman kategori negatif 58,3 %, perilaku teman sangat berpengaruh 63,9 % terhadap teman kerja lainnya, dan ketertiban supir memiliki nilai 47,2 %, dan melakukan tindakan tidak aman 50 %. Hal ini dipengaruhi beberapa hal termasuk lemahnya tingkat manajemen perusahaan yang kurang memperhatikan karyawan dalam pengaturan waktu jarak tempuh laju kendaraan, dan tuntutan pekerjaan yang terlalu tinggi, dan kurangnya pengawasan dari supervisor. Ada hubungan antara sikap dengan tindakan tidak aman. Perlu dilakukan peningkatan sikap supir bus terhadap berkendara sambil merokok, mengkonsumsi minuman keras dan mengemudi dengan kecepatan tinggi