2 research outputs found
PERBANDINGAN PROFIL FARMAKOKINETIK DOKSISIKLIN APLIKASI INTRAVENA DAN INTRAMUSKULER PADA ULAR SANCA ( PHYTON RETICULATUS )
Penelitian farmakokinetik doksisiklin pada ular sanca (Phyton reticulatus) ini dilakukan untuk mengetahui profil fannakokinetik obat pemberian intravena dan intramuskuler serta untuk mengetahui tingkat efektivitasnya melalui perbandingan kadar dengan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) beberapa agen infeksi yang penting.Hewan yang digunakan adalah 6 ekor ular sanca dewasa yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok 1 diberi doksisiklin dosis 25 mg/kg bb lewat vena palatina dorsalis dan kelompok 2 melalui muskulus bagian sepertiga anterior.Darah diambil secara intrakardia pada menit ke 30,jam ke-I, 2, 4, 8, 24, 48, 72, 96 dan 120 setelahpemberianobat. Plasma dikoleksi secara sentrifugasi dan diekstraksi menggunakan asam trikloroasetat. Selanjutnya plasma dianalisis dan dilakukan pengukuran kadar obat secara HPLC (High Peiformance Liquid Chromatography), menggunakan fase gerak larutan asam oxalat : metanol: asetonitril (6:3:I) dan kolom C18. Parameter farmakokinetikyang dihasilkan untuk intravena adalah AUC 7135,155 uglmL.menit, Clearence 3,5 mLimenit/kg, Cmax 95,465 uglmL,Tmax 30menit,Tl/2 44,42 jam dan Vd 13477,1mL/kg bb dan untuk intramuskuler AUC 1185,56f.lglmL.menit, Clearence 3,49mL/menit/kg, Tmax 24 jam, Cmax 0,191 ug, T1/220,6 jam, Vd 62500 mL /kg bb. Kadar rata-rata obathinggajam ke 120 (5 hari) masih di atas minimum inhibory concentration (MIC) beberapa agen infeksi yang penting pada reptilia.Untuk selanjutnya, diperlukan penelitian untuk mengetahui MIC agen-agen infeksi pada ular sanca untuk dapat secara tepat mengetahui efikasi doksisiklin.Kata kunci: profil farmakokinetik, doksisiklin, ular sanc
PERBANDINGAN PROFIL FARMAKOKINETIK DOKSISIKLIN APLIKASI INTRAVENA DAN INTRAMUSKULER PADA ULAR SANCA ( PHYTON RETICULATUS )
Penelitian farmakokinetik doksisiklin pada ular sanca (Phyton reticulatus) ini dilakukan untuk mengetahui profil
fannakokinetik obat pemberian intravena dan intramuskuler serta untuk mengetahui tingkat efektivitasnya melalui
perbandingan kadar dengan nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) beberapa agen infeksi yang penting.
Hewan yang digunakan adalah 6 ekor ular sanca dewasa yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok 1
diberi doksisiklin dosis 25 mg/kg bb lewat vena palatina dorsalis dan kelompok 2 melalui muskulus bagian sepertiga
anterior.Darah diambil secara intrakardia pada menit ke 30,jam ke-I, 2, 4, 8, 24, 48, 72, 96 dan 120setelahpemberian
obat. Plasma dikoleksi secara sentrifugasi dan diekstraksi menggunakan asam trikloroasetat. Selanjutnya plasma
dianalisis dan dilakukan pengukuran kadar obat secara HPLC (High Peiformance Liquid Chromatography),
menggunakan fase gerak larutan asam oxalat : metanol: asetonitril (6:3:I) dan kolom C18. Parameter farmakokinetik
yang dihasilkan untuk intravena adalah AUC 7135,155 uglmL.menit, Clearence 3,5 mLimenit/kg, Cmax 95,465
uglmL,Tmax 30menit,Tl/2 44,42jamdan Vd 13477,1mL/kgbbdan untuk intramuskulerAUC 1185,56f.lglmL.menit,
Clearence 3,49mL/menit/kg, Tmax 24 jam, Cmax 0,191 ug, T1/220,6jam, Vd 62500 mL /kg bb. Kadar rata-rata obat
hinggajam ke 120 (5 hari) masih di atas minimum inhibory concentration (MIC) beberapa agen infeksi yang penting
pada reptilia.Untuk selanjutnya, diperlukan penelitian untuk mengetahui MIC agen-agen infeksi pada ular sanca untuk
dapat secara tepat mengetahui efikasi doksisiklin