13 research outputs found

    STUDI FENOMENOLOGI: GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA SUKU LAMAHOLOT

    Get PDF
    Parenting pattern provided by each family differs from one another, both in perspective and in implementation. Parenting in Indonesia is generally carried out by mothers and fathers, however, in some families, it is not uncommon for grandmothers, grandfathers, and aunts to be involved. Differences in the involvement of various parties will have a separate impact on the growth and development of children. This research will provide an overview of the upbringing of the Lamaholot tribal family located in Pantai Harapan Village. This study uses qualitative methods with a phenomenological approach. Qualitative research data analysis was carried out from the time of data collection and was carried out carefully while in the field and afterward collecting data, assessing data quality, analyzing data, interpreting data, and making conclusions on the findings. The results of the study show that in general parents have implemented democratic parenting, where it is seen that parents apply parenting patterns by giving freedom to children but are still in control, there is two-way communication built by parents during parenting, and taking into account children's wishes, as well as the existence of regulations that made at home to discipline children.Pola pengasuhan yang diberikan oleh tiap-tiap keluarga memiliki perbedaan satu sama lain baik perbedaan persepektif maupun perbedaan pelaksananya. Pengasuhan di Indonesia, umumnya dilakukan oleh ibu dan ayah namun, dalam beberapa keluarga tidak jarang melibatkan nenek, kakek dan tante. Perbedaan keterlibatan berbagai pihak, akan memberikan dampak tersendiri terhadap tumbuh dan kembang anak. Penelitian ini memberikan gambaran pengasuhan yang pada keluarga suku lamaholot yang terletak di Desa Pantai Harapan. Penelitianini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara saksama selama di lapangan dan setelahnya  melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya orang tua sudah menerapkan pola asuh demokratis, dimana terlihat bahwa orang tua menerapkan pola pengasuhan dengan memberikan kebabasan kepada anak namun tetap di bawah kontrol, adanya komunikasi dua arah yang dibangun oleh orang tua selama mengadakan pengasuhan, dan mempertimbangan keinginan anak, serta adanya peraturan yang dibuat dirumah untuk mendisiplinkan anak

    Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Dan Kepercayaan Diri Melalui Bermain Gerak

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran proses aktivitas kemampuan motorik kasar dan kepercayaan diri pada anak kelompok B TK Melati melalui bermain gerak binatang. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart selama 2 siklus, terdiri dari 9 kali pertemuan pada siklus I dan 6 kali pertemuan pada siklus II, masing-masing siklus terdiri dari tahap-tahap: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B berjumlah 15 orang anak, 8 laki-laki dan 10 perempuan. Analisis menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama dan siklus kedua. Analisis data kualitatif dengan menganalisis data dari hasil catatan lapangan dan wawancara dengan langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik kasar dan kepercayaan diri melalui bermain gerak binatang, dibuktikan oleh rata-rata skor kemampuan motorik kasar pra-siklus 64,17%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 77,35% dan pada siklus II menjadi sebesar 89,13%

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI BERMAIN GERAK

    Get PDF
    Abstract: This study is aimed at exploring the gross motor skill and self confident processing activity of Group B students in TK Melati and investigating to what extend the processing result of gross motor skill and self confident can be improved through animal movement play. This study is a classroom action research using Kemmis and Mc. Taggart research model,and conducted in 2 cycles with 9 meetings in cycle 1 and 6 meetings in last cycle where every cycle consisted of the following steps: planning, action, observation and reflection. The sample of this study was 15 Group B students comprissing of 8 male students and 7 female students. The instruments used in this study was observational sheet of students activities using animal movement play. The data in this study were quantitative and qualitative data. Quantitative data were analyzed by using descriptive statistic to compare the result from the first and second cycle. While qualitative data from field notes and interview were analyzed through the following steps: data reduction, data display and data verification. The results of this study depicts that there was the improvement of gross motor skilland self confident through animal move play, proven by the gross motor skill mean score in pre-cycle which was 64,17 % had improvement to 77,35 % in cycle I and  become 89,13 % in cycle II. Keywords: move play, gross motor skill, self confident, early childhood &nbsp

    Pengaruh Kegiatan Kolase Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran  perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun sebelum kegiatan kolase berbahan bekas, mengetahui gambaran perkembangan motorik halus halus anak usia 5-6 tahun setelah kegiatan Kolase berbahan bekas. untuk mengetahui adanya pengaruh  kegiatan kolase berbahan bekas terhadap perkembangan motorik halus halus anak usia 5-6 Tahun di BTN Taman Reski Kec.Galesong Kab. Takalar. Desain Pre-Exprimental Design bentuk desain one group pretest posttets. Populasi digunakan dalam penelitian ini seluruh anak usia dini yang berada di BTN Taman Reski Kec. Galesong berjumlah 50 anak. pengambilan sampel penelitian ini teknik sampling purposive yaitu anak usia dini berumur 5-6 tahun  5 anak. Instrumen lembar observasi, tes unjuk kerja, dokumentasi. teknik analisis data statistik non parametri bertanda Wilcoxon sign rank test bantuan software SPSS 26. Hasil penelitian diperoleh dari: perkembangan motorik halus anak sebelum perlakuan kegiatan kolase berbahan bekas ditemukan bahwa hasil pretest dengan rata-rata 20,4. Perkembangan motorik halus halus anak usia 5-6 tahun setelah diberiperlakuan kegiatan Kolase berbahan bekas ditemukan bahwa nilai posttest  34,6.terdapat Pengaruh  kegiatan kolase berbahan bekas terhadap perkembangan motorik halus halus anak usia 5-6 Tahun di BTN Taman Reski Kec.Galesong Kab.Takalar dilihat dari nilai rata-rata pretest dan posttest

    ANALISIS PERKEMBANGAN MORAL ANAK TK B

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perkembangan moral anak kelas TK B di RA DDI Darul Ihsan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data diambil dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi pada anak usia 5 tahun. Sampel dalam penelitian ini yaitu delapan peserta didik. Analisis data yang dipakai adalah model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa perkembangan moral anak TK B3 Ddi DDI RA Darul Ihsan belum berkembang optimal yang nampak dari perilaku anak yang kurang sopan, tidak mau menolong, berkata kasar. Pentingnya menstimulasi perkembangan moral anak bukan hanya melalui pengajaran nilai-nilai berbuat baik dan bermoral, tetapi harus didukung dengan proses pendidikan dan pembelajaran moral secara terintegrasi melalui pemberian teladan baik oleh orangtua, guru dan pihak sekolah melalui keteraturan hidup, berlatih disiplin melalui pembiasaan dan kegiatan lainnya

    PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN PERBENDAHARAAN KATA ANAK 5-6 TAHUN

    Get PDF
    Improving vocabulary  in children is very important to be stimulated, , the more vocabulary mastered by children it can facilitate children in interacting and communicating with others. This study aims to determine whether the vocabulary mastered by children is able to re-discuss the story that has been heard through the method of storytelling using props in children aged 5-6 years. Community service research in the form of service learning was conducted in kindergarten Aisyiyah Branch 1 Sungguminasa with a number of participants as many as 3 children.  The instruments used in the form of props are images of animals that are cut out according to their shape and pasted on cardboard paper, besides the instruments used are also sheets of evaluation of implementation and intervention. Data were analyzed using descriptive statistics. The results of this study showed that the 3 participants ' language development was different, there were children who had dared to propose to retell stories that had been heard but still could not tell them in order, there were also children who could tell it well but needed more time because they were still hesitant and shy and among them there were children who only heard and listened to their friends tell stories. The findings in this study imply that storytelling methods can improve children's vocabulary, if they focus on listening and listening to the content of the story.Perbendaharaan kata pada anak sangat penting untuk distimulasi, semakin banyak kosa kata yang dikuasai anak maka dapat mempermudah anak dalam berinteraksi serta  berkomunikasi dengan orang lain. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbendaharaan kata yang dikuasai anak mampu membahasakan kembali cerita yang sudah didengar melalui metode bercerita meggunakan alat peraga pada anak usia 5-6 tahun. Pengabdian pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk service learning ini dilakukan di TK Aisyiyah Cabang 1 Sungguminasa dengan jumlah partisipan sebanyak 3 anak. Instrumen yang digunakan berupa alat peraga yaitu gambar binatang yang digunting sesuai bentuknya lalu di tempel pada kertas karton, selain itu instrumen yang digunakan juga berupa lembar evaluasi keterlaksanaan dan intervensi.  Data di analisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasa dari ke-3 partisipan berbeda-beda, ada anak yang sudah berani mengajukan diri untuk menceritakan kembali cerita yang sudah di dengar tetapi masih belum bisa menceritakannya secara berurut, ada juga anak yang sudah bisa menceritakannya dengan baik tetapi membutuhkan lebih banyak waktu karena masih ragu dan malu-malu dan diantaranya ada anak yang hanya mendengar dan menyimak temannya bercerita. Hasil temuan dalam pengabdian ini mengimplikasikan bahwa metode bercerita dapat meningkatkan perbendaharaan kata anak, jika mereka fokus mendengarkan dan menyimak isi cerita

    Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Penggunaan Media Kartu Wayang Pada Anak Usia Dini

    Get PDF
    This study aims to describe the ability to recognize numbers in children before the application of wayang card media, to describe the ability to recognize numbers in children after the application of wayang card media, and to find out differences in the ability to recognize numbers through the use of wayang card media in early childhood at Yaspib Pertiwi Kindergarten, Bontolempangang District. This type of research is descriptive quantitative, using saturated sampling. The number of samples taken was all group A students of Yaspib Pertiwi Kindergarten, Bontolempangang District. The research instruments used were observation sheets, test sheets, and checklists. Data analysis techniques using descriptive data analysis. The results of the descriptive test show that the ability to recognize numbers before applying the wayang card media too early childhood obtains an average value of 6, the ability to recognize numbers after the application of wayang card media obtains an average value of 12, and there is a difference in the average ability get to know numbers in children aged in Kindergarten Yaspib Pertiwi, Bontolempangang District after applying the wayang card media. The implications of this research are expected to be able to add insight to children in knowing numbers, educators can apply wayang card media in learning activities, and can be an initial reference for researchers.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran  kemampuan mengenal angka pada anak sebelum diterapkan  media kartu wayang, mengambarkan kemampuan mengenal angka pada anak setelah diterapkan media kartu wayang, dan mengetahui perbedaan kemampuan mengenal angka melalui penggunaan media kartu wayang pada anak usia dini di TK Yaspib Pertiwi Kecamatan Bontolempangang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan sampling jenuh. Jumlah sampling yang diambil adalah seluruh siswa kelompok A TK Yaspib Pertiwi Kecamatan Bontolempangang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan, lembar tes, dan ceklis. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa kemampuan mengenal angka sebelum diterapkan  media kartu wayang pada anak usia dini memperoleh nilai rata-rata  6, kemampuan mengenal angka  setelah diterapkan media kartu wayang memperoleh nilai rata-rata sebesar 12, dan terdapat perbedaan rata-rata kemampuan mengenal angka pada anak usia di TK Yaspib Pertiwi Kecamatan Bontolempangang setelah diterapkan media kartu wayang. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pada anak dalam mengenal angka, pendidik dapat menerapkan media kartu wayang dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menjadi referensi awal bagi peneliti

    METODE BERMAIN BERPERAN DALAM PERKEMBANGAN MORAL ANAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran metode bermain pada perkembangan moral anak. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi pustaka (library research). Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dari buku ataupun karya ilmiah jurnal yang relevan. Data dianalisis menggunakan narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peran metode bermain pada perkembangan moral anak. Bermain dapat mendorong anak memiliki kemampuan mengekspresikan dan mengontrol emosi, sikap empati, adil, tidak membeda-bedakan dalam berteman, memiliki kesadaran akan hak dan tanggungjawab serta mampu menghargai cara berpikir orang lain yang berbeda dengan dirinya. Jenis permainan yang paling berperan dalam peningkatan perkembangan moral anak yakni bermain peran. Hasil penelitian mengimplikasikan kepada orangtua, guru atau pengasuh untuk senantiasa memberikan stimulasi permainan pada anak khususnya bermain peran agar perkembangan moralnya mengalami peningkatan.

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK PADA SATUAN PAUD

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi manajemen peserta didik di TK Pertiwi Malaka Jl. Massusungan DG Matutu Desa Malaka, Kec. Tondong Tallasa, Kab. Pangkep. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif  dengan objek penelitian adalah seorang guru TK Pertiwi Malaka dengan teknik pengumpulan datamelalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TK Pertiwi Malaka telah memenuhi  standar dalam manajemen peserta didik yaitu: a) Tahapan pertama perencanaan peserta didik dengan melakukan analisis kebutuhan peserta didik dengan mempertimbangkan rasio jumlah ruang kelas, jumlah guru dan murid. b) Kehadiran dan ketidak hadiran  peserta didik disebut dengan istilah absensi disekolah. c) Pencatatan dan pelaporan peserta didik dapat dimulai dari anak masuk sekolah sampai anak lulus/tamat sekolah. d) Pelaksanaan tata tertib peserta didik yaitu pakaian seragam sekolah sudah menjadi kewajiban bagi setiap peserta didik. e) Evaluasi kegiatan peserta didik dilakukan melalui beberapa cara  yakni observasi, wawancara dan portofolio. f) Pembiayaan peserta didik. g) Kelulusan dan alumni peserta didik di buktikan dengan pemberian ijazah saat lulus

    Analisis Kemampuan Membaca Permulaan melalui Media Kartu Gambar

    No full text
    Membaca permulaan merupakan kemampuan awal yang penting bagi perkembangan anak usia dini secara keseluruhan untuk memahami ilmu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai literatur yang berkaitan dengan peran media kartu gambar dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan jenis studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan dokumentasi dari buku dan karya ilmiah jurnal yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dengan membaca dan mencatat serta mengelola bahan penelitian kemudian menyimpulkan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya penggunaan media yang menarik seperti kartu gambar dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak, serta peran orang tua sebagai motivator, teladan dan fasilitator bagi anak untuk membangun kecintaan anak belajar.  Selain itu, diharapkan agar dalam proses pembelajaran guru sebagai pembimbing anak beraktivitas di sekolah  melakukan inovasi dalam pembelajaran agar anak tidak jenuh selama proses pembelajaran.  Penelitian ini berguna bagi orang tua, guru dan masyarakat dalam mendampingi anak bermain sambil belajar
    corecore