3 research outputs found

    Perancangan Aplikasi Mobile tentang Etika Digital pada Pola Asuh Anak Usia Remaja Awal

    Get PDF
    COVID-19 has led to a shift from offline to online teaching and learning in schools, increasing screen time for early adolescents. This increases exposure to non-educational content, enabling cyberbullying, pranks, pornography, and hoaxes. Parents play a crucial role in digital parenting by understanding and regulating digital activities, often using parental control apps for safety reasons. For security reasons, many parents begin to use parental control apps to monitor the use of gadgets. This study aims to identify parenting approaches to introduce digital ethics and then design apps that can accommodate parenting styles in early-adolescent teenagers. The research used quantitative and qualitative methods. The design method used was the Four Basic Activities of Interaction Design. The Parentika app features were designed based on the TOSS (Teen Online Safety Strategies) framework, considering the balance between parental control and self-moderation. Based on the results of the Parentika app’s evaluation by users, it is proven to be excellent based on effectiveness, efficiency, and user satisfaction. Through Parentika apps, parents can participate in educating themselves about digital ethics. In addition to being digital mentors, it is hoped that parents can also become role models for early adolescence.­Pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial sebagai akibat pandemi Covid-19 mewajibkan terjadinya peralihan pola belajar-mengajar sekolah, dari yang semula tatapmuka luring menjadi daring (online). Hal tersebut menyebabkan terjadi lonjakan screen time gawai anak khususnya usia remaja awal. Remaja bisa mengkonsumsi konten selain materi edukasi seperti konten hiburan atau sosial media. Sehingga adanya pelanggaran etika digital dalam bentuk cyberbullying, prank atau konten pornografi dan hoax. Peranan penting orang tua dibutuhkan untuk menanamkan kesadaran etika digital. Salah satunya melalui digital parenting, yaitu dengan memberi pengertian dan meregulasi aktivitas digital. Dengan alasan keamanan, banyak orangtua mulai menggunakan teknologi aplikasi parental control untuk memonitor penggunaan gawai anak usia remaja awal. Perancangan diawali dengan pengambilan dan analisis melalui metode kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya dilakukan perancangan dengan metode Four Basic Activities of Interaction Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan pola asuh dalam mengenalkan etika digital serta merancang aplikasi yang dapat mengakomodasi pola asuh digital untuk anak usia remaja awal. Perancangan fitur aplikasi didasarkan pada framework TOSS (Teen Online Safety Strategies), mempertimbangkan keseimbangan antara parental control dengan self-moderation. Berdasarkan hasil evaluasi rancangan aplikasi Parentika terbukti sangat baik di mata orangtua berdasarkan skor SUS. Remaja awal merasa fitur yang ditawarkan non-intrusif bagi penggunaan gawai pribadi. Aplikasi Parentika mendorong orangtua berpartisipasi dan mengedukasi etika digital. Selain menjadi digital mentor, diharapkan orang tua dapat menjadi sosok teladan atau role-model bagi remaja awal. Kata kunci: etika digital, remaja awal, pola asuh, screen time, aplikasi mobil

    Perancangan Aplikasi Mobile tentang Etika Digital pada Pola Asuh Anak Usia Remaja Awal

    Get PDF
    COVID-19 has led to a shift from offline to online teaching and learning in schools, increasing screen time for early adolescents. This increases exposure to non-educational content, enabling cyberbullying, pranks, pornography, and hoaxes. Parents play a crucial role in digital parenting by understanding and regulating digital activities, often using parental control apps for safety reasons. For security reasons, many parents begin to use parental control apps to monitor the use of gadgets. This study aims to identify parenting approaches to introduce digital ethics and then design apps that can accommodate parenting styles in early-adolescent teenagers. The research used quantitative and qualitative methods. The design method used was the Four Basic Activities of Interaction Design. The Parentika app features were designed based on the TOSS (Teen Online Safety Strategies) framework, considering the balance between parental control and self-moderation. Based on the results of the Parentika app’s evaluation by users, it is proven to be excellent based on effectiveness, efficiency, and user satisfaction. Through Parentika apps, parents can participate in educating themselves about digital ethics. In addition to being digital mentors, it is hoped that parents can also become role models for early adolescence.­Pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial sebagai akibat pandemi Covid-19 mewajibkan terjadinya peralihan pola belajar-mengajar sekolah, dari yang semula tatapmuka luring menjadi daring (online). Hal tersebut menyebabkan terjadi lonjakan screen time gawai anak khususnya usia remaja awal. Remaja bisa mengkonsumsi konten selain materi edukasi seperti konten hiburan atau sosial media. Sehingga adanya pelanggaran etika digital dalam bentuk cyberbullying, prank atau konten pornografi dan hoax. Peranan penting orang tua dibutuhkan untuk menanamkan kesadaran etika digital. Salah satunya melalui digital parenting, yaitu dengan memberi pengertian dan meregulasi aktivitas digital. Dengan alasan keamanan, banyak orangtua mulai menggunakan teknologi aplikasi parental control untuk memonitor penggunaan gawai anak usia remaja awal. Perancangan diawali dengan pengambilan dan analisis melalui metode kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya dilakukan perancangan dengan metode Four Basic Activities of Interaction Design. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pendekatan pola asuh dalam mengenalkan etika digital serta merancang aplikasi yang dapat mengakomodasi pola asuh digital untuk anak usia remaja awal. Perancangan fitur aplikasi didasarkan pada framework TOSS (Teen Online Safety Strategies), mempertimbangkan keseimbangan antara parental control dengan self-moderation. Berdasarkan hasil evaluasi rancangan aplikasi Parentika terbukti sangat baik di mata orangtua berdasarkan skor SUS. Remaja awal merasa fitur yang ditawarkan non-intrusif bagi penggunaan gawai pribadi. Aplikasi Parentika mendorong orangtua berpartisipasi dan mengedukasi etika digital. Selain menjadi digital mentor, diharapkan orang tua dapat menjadi sosok teladan atau role-model bagi remaja awal. Kata kunci: etika digital, remaja awal, pola asuh, screen time, aplikasi mobil

    FITUR DESAIN APLIKASI MOBILE PARENTAL CONTROL DENGAN FRAMEWORK TEEN ONLINE SAFETY STRATEGIES (TOSS

    No full text
    Pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial sebagai akibat pandemi Covid-19 mewajibkan peralihan pola belajar-mengajar, dari yang semula tatapmuka luring (offline) menjadi tatapmuka daring (online). Hal tersebut menjadikan aktivitas penggunaan gawai oleh anak, khususnya usia remaja, mengalami lonjakan screen-time signifikan. Dengan alasan keamanan (safety), banyak orangtua menggunakan teknologi aplikasi parental control untuk memonitor penggunaan gawai oleh anak. Sebagai akibatnya muncul dinamika kontras antara kendali penggunaan gawai oleh orangtua dengan otonomi dan privasi anak saat menggunakan gawai. Berdasarkan dinamika kontras tersebut, paper ini mengkaji penggunaan aplikasi parental control yang menerapkan Framework Teen Online Safety Strategies (TOSS) menggunakan tinjauan desain interaksi (IXD) terhadap 2 (dua) aplikasi sebagai studi kasus. Hasil kajian menunjukkan bahwa aplikasi FamiSafe lebih mengedepankan peran orangtua sebagai pengendali (parental control) dibandingkan memberikan keleluasaan peran otonomi pada anak remaja. Disisi lain, aplikasi Boomerang lebih mengedepankan keseimbangan melalui kendali non-intrusif orangtua (via parental control) sekaligus memberikan keleluasaan otonomi pada peran anak melalui self-control. Hasil kajian menjadi masukan terhadap peran sosial desain aplikasi dalam mengarahkan perilaku pengguna. Kata kunci: gawai, remaja, pola-asuh, aplikasi, waktu-tayan
    corecore