14 research outputs found

    Peran Mobilizer Yess Dalam Menciptakan Petani Milenial Kabupaten Subang

    No full text
    Rendahnya pemuda/i milenial yang berkiprah di bidang pertanian menjadi focus kelemahan bidang pertanian yang dihadapi di Indonesia, oleh karena itu Program Youth Entrepreneurship And Support Services yang merupakan hasil kerjasama antara Kementrian Pertanian dengan International Fund For Agricultural Development  yang bertujuan untuk menciptakan wirausahawan muda bidang pertanian dan menghasilkan sumber daya manusia bidang pertanian yang handal dan kompetitif. Pengabdian kepada masyarakat sebagai mobilizer program YESS di Kabupaten Subang dilaksanakan selama 3 Tahun dari tahun 2020 sampai dengan 2022. Pelaksanaan program meliputi pelatihan motivasi bisnis, literasi keuangan, proposal bisnis dan start up, pemagangan dan pemberian dana hibah kompetitif.  Program ini telah merangkul sebanyak 9362 calon penerima manfaat dimana perempuan sebanyak 2436 orang, laki-laki sebanyak 6930 orang, penyandang disabilitas sebanyak 44 orang sampai dengan tahun 2022. Pada tahun 2022 sebanyak 3726 penerima manfaat yang telah dilatih dalam empat kegiatan pelatihan, 48 penerima manfaat yang telah melaksanakan magang di beberapa perusahaan dan 45 penerima manfaat yang telah didanai hibah kompetiti

    PENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK NITROGEN DAN PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) KULTIVAR Zatavy F1: Fakultas Agrobisnis dan Rekayasa Pertanian, Universitas Subang

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi takaran pupuk nitrogen dan pupuk fosfat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun kultivar Zatavy F1. Dan untuk mengetahui kombinasi takaran pupuk nitrogen dan pupuk fosfat yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun kultivar Zatavy F1. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan SMKN 1 Pusakanegara, Jl. Raya Pusakanagara, desa Pusakajaya, kecamatan Pusakajaya, kabupaten Subang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai dengan bulan Febuari 2019. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan yang diulang sebanyak empat kali ulangan. Perlakuan kombinasi takaran pupuk nitrogen (urea) dan pupuk fosfat (SP-36) yaitu (A) n1+p1=306kg/ha+200 kg/ha, (B) n2+p1=356kg/ha+200kg/ha, (C) n3+p1=406kg/ha+200kg/ha, (D) n1+p2=306 kg/ha+250kg/ha, (E) n2+p2=356kg/ha+250 kg/ha, (F) n3+p2=406kg/ha+250kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi takaran pupuk nitrogen dan pupuk fosfat yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun kultivar Zatavy F1 yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah per tanaman dan bobot kering tanaman. Kombinasi takaran pupuk nitrogen dan pupuk fosfat dengan perlakuan n1+p2=306kg/ha+250kg/ha merupakan takaran terbaik yang dapat meningkatkan hasil tanaman mentimun kultivar ZatavyF1

    Peran Mobilizer Yess Dalam Menciptakan Petani Milenial Kabupaten Subang

    Get PDF
    Rendahnya pemuda/i milenial yang berkiprah di bidang pertanian menjadi focus kelemahan bidang pertanian yang dihadapi di Indonesia, oleh karena itu Program Youth Entrepreneurship And Support Services yang merupakan hasil kerjasama antara Kementrian Pertanian dengan International Fund For Agricultural Development  yang bertujuan untuk menciptakan wirausahawan muda bidang pertanian dan menghasilkan sumber daya manusia bidang pertanian yang handal dan kompetitif. Pengabdian kepada masyarakat sebagai mobilizer program YESS di Kabupaten Subang dilaksanakan selama 3 Tahun dari tahun 2020 sampai dengan 2022. Pelaksanaan program meliputi pelatihan motivasi bisnis, literasi keuangan, proposal bisnis dan start up, pemagangan dan pemberian dana hibah kompetitif.  Program ini telah merangkul sebanyak 9362 calon penerima manfaat dimana perempuan sebanyak 2436 orang, laki-laki sebanyak 6930 orang, penyandang disabilitas sebanyak 44 orang sampai dengan tahun 2022. Pada tahun 2022 sebanyak 3726 penerima manfaat yang telah dilatih dalam empat kegiatan pelatihan, 48 penerima manfaat yang telah melaksanakan magang di beberapa perusahaan dan 45 penerima manfaat yang telah didanai hibah kompetiti

    Kombinasi Takaran Kapur Dan Pupuk Fosfat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Kultivar Anjasmoro

    No full text
    Percobaan dilaksanakan dari bulan Juli 2020 sampai dengan Oktober 2020 di desa Ciruluk, kecamatan Kalijati kabupaten Subang.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi takaran kapur dan pupuk Fosfat serta mengetahui takaran kombinasi pengapuran dan pemupukan fosfat yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kultivar Anjasmoro yang paling baik...Metode penelitian menggunakan rancangan eksperimental  metode rancangan acak kelompok sederhana dengan enam perlakuan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan terdiri dari kombinasi takaran kapur dan pupuk fosfat yaitu (A) = 0 ton/ha kapur + 75 kg/ha fosfat, (B) = 0 ton/ha kapur + 100 kg/ha fosfat, (C) = 0 ton/ha kapur + 125 kg/ha fosfat, (D) = 10,26 ton/ha kapur + 75 kg/ha fosfat, (E) = 10,26 ton/ha kapur + 100 kg/ha fosfat, (F) = 10,26 ton/ha kapur + 125 kg/ha fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kombinasi takaran kapur dan pupuk  fosfat berpengaruh terhadap, Tinggi tanaman, pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, Berat Kering brangkasan, Jumlah polong isi dan hampa, Jumlah biji dan Bobot 25 biji, dan Bobot biji pertanaman. Pemberian 125 kg/ha SP-36 tanpa kapur (C) menunjukan penambahan yang tepat untuk meningkat kan tinggi tanaman pada umur 6 MST dan jumlah polong hampa tanaman kedelai kultivar Anjasmoro.  Pemberian 10,26 ton/ha kapur disertai dengan 75kg/ha SP36  (D) menunjukan perlakukan yang tepat untuk meningkatkan bobot kering brangkasan, jumlah polong isi, dan bobot 25 biji tanaman kedelai kultivar Anjasmoro. Pemberian 10,26 ton/ha kapur disertai dengan 100 kg/ha SP36  (E) menunjukan perlakuan yang tepat untuk meningkatkan jumlah biji dan hasil atau bobot biji kedelai kultivar AnjasmoroPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi takaran kapur dan pupuk P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kultivar Anjasmoro yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman kedelai Anjasmoro. Percobaan dilaksanakan di Desa Ciruluk, Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang. Waktu percobaan dilaksanakan dari bulan Juli 2020 hingga Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok dalam enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari : kombinasi takaran kapur dan pupuk fosfat yaitu (A) k1 + f1= 0 ton/ha kapur + 75 kg/ha fosfat, (B) k1+f2 = 0 ton/ha kapur + 100 kg/ha fosfat, (C) k1+f3= 0 ton/ha kapur + 125 kg/ha fosfat, (D) k2+f1= 10,26 ton/ha kapur + 75 kg/ha fosfat, (E) k2+f2= 10,26 ton/ha kapur + 100 kg/ha fosfat, (F) k2+f3= 10,26 ton/ha kapur + 125 kg/ha fosfat. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi takaran kapur dan pupuk fosfat berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada umur 2MST, 4MST, 6 MST, berat kering brangkasan, bobot biji pertanaman, jumlah polong, jumlah biji, dan bobot 25 biji. Perlakuan C menunjukkan penambahan yang tepat untuk meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah polong hampa tanaman kedelai. Perlakuan D menunjukkan perlakuan yang tepat untuk meningkatkan bobot kering brangkasan, jumlah polong isi, dan bobot 25 biji tanaman kedelai

    Uji Efikasi Paraquat Dalam Menekan Pertumbuhan Gulma Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Sistem Tot

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efikasi herbisida bahan aktif paraquat dalam menekan pertumbuhan gulma pada tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata L.) sistem TOT. Percobaan dilaksanakan di Desa  Jatibaru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, dengan ketinggian tempat ±15 mdpl dan suhu rata-rata 280C pada bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok dalam lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari P0(kontrol), P1(2 ml/L), P2(3 ml/L), P3(4 ml/L), dan P4(5 ml/L). Parameter yang diamati dalam penelitian diantaranya: dominansi gulma, bobot kering gulma, uji fitoksitas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, panjang polong, dan bobot polong.  Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)herbisida bahan aktif paraquat efektif menekan pertumbuhan gulma berdaun lebar (Cleome rutidosperma), rumput (Panicum repens, Phyllanthus niruri), dan teki (Cyperus rotundus). (2) paraquat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. (3) konsentrasi paraquat pada perlakuan P3(4 ml/L) paling efektif menekan pertumbuhan gulma.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efikasi herbisida bahan aktif paraquat dalam menekan pertumbuhan gulma pada tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata L.) sistem TOT. Percobaan dilaksanakan di Desa  Jatibaru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, dengan ketinggian tempat ±15 mdpl dan suhu rata-rata 280C-340C. Waktu percobaan dilaksanakan dari bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok dalam lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan terdiri dari P0(kontrol), P1(2 ml/L), P2(3 ml/L), P3(4 ml/L), dan P4(5 ml/L). Parameter yang diamati dalam penelitian diantaranya: dominansi gulma, bobot kering gulma, uji fitoksitas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, panjang polong, dan bobot polong.  Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)herbisida bahan aktif paraquat efektif menekan pertumbuhan gulma berdaun lebar (Cleome rutidosperma), rumput (Panicum repens, Phyllanthus niruri), dan teki (Cyperus rotundus). (2) paraquat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. (3) konsentrasi paraquat pada perlakuan P3(4 ml/L) paling efektif menekan pertumbuhan gulma

    PENGUATAN STATUS BADAN HUKUM BUMDES KALIANGSANA SEBAGAI FASILITATOR OLAHAN TAPE KETAN

    No full text
    BUMDes didirikan berdasarkan Musyawarah Desa dan pendiriannya ditetapkan dengan Peraturan Desa. BUMDes memperoleh status badan hukum pada saat diterbitkannya sertifikat pendaftaran secara elektronik dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Untuk memperoleh status badan hukum, BUMDes melakukan pendaftaran kepada Menteri melalui Sistem Informasi Desa. Hasil pendaftaran BUMDes terintegrasi dengan sistem administrasi badan hokum dan menjadi dasar bagi kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk menerbitkan sertifikat pendaftaran badan hukum BUMDes. Pengabdian ini bertujuan untuk penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kaliangsana Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang sebagai fasilitator umkm olahan tape ketan melalui program pendaftaran BUMDes Desa Kaliangsana agar berbadan hukum. Pengabdian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni mengambil data dari pihak yang berwenang dan wawancara mendalam, serta dokumentasi untuk selanjutnya menjadi bahan dalam pendaftaran BUMDes tersebut. Hasil dari penguatan BUMDes tersebut diharapkan mampu mendorong pemasaran olahan tape ketan yang merupakan produk khas dari desa kaliangsana

    Pengaruh kombinasi pupuk NPK dan ekstrak kecambah kacang hijau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga (Brassica oleraceae var. Botrytis L.)

    No full text
    This study aims to determine the effect of the combination of NPK fertilizer and bean sprout extract (BSE) on the growth and yield of cauliflower plants and to determine the right dose of the combination of NPK fertilizer and bean sprout extract, so as to provide maximum results on the growth and yield of cauliflower plants in the lowlands. The experiment was carried out in Pusakanagara District, Subang Regency, West Java Province. With an altitude of 15 m above sea level, the air temperature ranges from 270C–300C. The experiment was carried out from October to December 2022. The study used an experimental method and a randomized block design with four treatments and six replications. The treatment consisted of P0: 5 g NPK (as control), P1: 5 g NPK + 75 g/L, P2: 5 g NPK + 100 g/L, P3: 5 g NPK + 125 g/L. The results showed that all treatments of a combination of NPK fertilizer and bean sprout extract had a significant effect on plant height (14 and 28 days after planting(DAP)), number of leaves (14, 28, and 35 DAP), leaf diameter (14 and 35 DAP), flower weight and flower diameter. For the P3 treatment, the combination dose of 5 g of NPK fertilizer and 125 g/l of bean sprout extract had a significant effect and showed the highest yield on plant height, number of leaves, and the highest weight of cauliflower, namely 379.25 g/plant. It can be concluded that the administration of bean sprout extract (BSE) was proven to increase the growth and yield of cauliflower varieties PM 126F. Doses of bean sprout extract fertilizer up to 125 mg/L of water are considered quite effective in efforts to increase the growth and yield of flower cabbage variety PM 126F

    Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani kabupaten Subang Melalui Pembuatan POC Sistem Ember Tumpuk Berbasis Limbah Rumah Tangga Untuk Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan

    No full text
    Pengelolaan limbah rumah tangga sampai saat ini masih menjadi permasalahan, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola limbah tersebut menjadi lebih bermanfaat. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani Indah dalam mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair menggunakan teknologi ember tumpuk. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu focus group discussion, pembelajaran, simulasi pembuatan ember tumpuk, monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan penuh antusias oleh mitra sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani Indah di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang. Pemberian materi terkait pupuk organik cair dan teknologi ember tumpuk terbukti mampu meningkatkan pengetahuan mitra sasaran. Selain itu simulasi pembuatan ember tumpuk juga disampaikan untuk meningkatkan keterampilan mitra sasaran dalam mengolah limbah rumah tangga nya sendiri. Pelaksanaan pengabdian ini berjalan dengan sangat baik dengan tercapainya target luaran yang diharapkan. Kata Kunci: Limbah; Pupuk Organik Cair; Ember Tumpu

    Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani kabupaten Subang Melalui Pembuatan POC Sistem Ember Tumpuk Berbasis Limbah Rumah Tangga Untuk Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan

    Get PDF
    Pengelolaan limbah rumah tangga sampai saat ini masih menjadi permasalahan, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola limbah tersebut menjadi lebih bermanfaat. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani Indah dalam mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair menggunakan teknologi ember tumpuk. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu focus group discussion, pembelajaran, simulasi pembuatan ember tumpuk, monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan penuh antusias oleh mitra sasaran yaitu Kelompok Wanita Tani Indah di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang. Pemberian materi terkait pupuk organik cair dan teknologi ember tumpuk terbukti mampu meningkatkan pengetahuan mitra sasaran. Selain itu simulasi pembuatan ember tumpuk juga disampaikan untuk meningkatkan keterampilan mitra sasaran dalam mengolah limbah rumah tangga nya sendiri. Pelaksanaan pengabdian ini berjalan dengan sangat baik dengan tercapainya target luaran yang diharapkan. Kata Kunci: Limbah; Pupuk Organik Cair; Ember Tumpu

    Pengaruh kombinasi sistem tanam dan jumlah benih tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Padi Hitam (Oryza sativa L.)

    No full text
    This study aimed to determine the effect of a combination of cropping systems and the number of plant seeds on the growth and yield of black rice plants. The research method used a simple randomized block design (RBD) model consisting of 6 treatment combinations with 4 replication, namely: 1) Combination of 25 x 25 tile planting system and one seed (J1B1), 2) Combination of 25 x 25 tile planting system and two seeds (J1B2), 3) Combination of 2:1 legowo cropping system and one seed (J2B1), 4) Combination of 2:1 legowo cropping system and two seeds (J2B1), 5) Combination of 4:1 legowo cropping system and one seed (J3B1), and 6) Combination legowo 4:1 cropping system and two seeds (J3B2). The results showed that the combination treatment of different cropping systems and number of seeds affected the observation of plant height at 4, 6, and 8 week after planting (WAP), as well as the number of tillers at 4, 6, and 8 WAP; number of productive tillers aged 6 and 8 WAP. Meanwhile, the combination treatment of different planting systems and the number of seeds had no effect on plant height at 2 WAP, number of tillers at 2 WAP, and HGW/plant weight. The combination of the 2:1 legowo cropping system with the number of one seed gave the best effect on observing plant height, number of productive tillers, number of panicles, and weight of 100 HGW grains. However, the combination treatment of different cropping systems and the number of seeds resulted in the same or not significantly different dry harvested grain weight (HGW) and milled dry grain weight (DGW)
    corecore