KAJIAN PUSTAKA KAJIAN TENTANG TRAUMA KAPITIS SEBAGAI AKIBAT DARI KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL)

Putri, Ringenggo Haruming, 2013, Kajian Tentang Trauma Kapitis Sebagai Akibat Kecelakaan Lalu Lintas (KLL). Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Bragastio Sidharta. (II) Isbandiyah. Latar Belakang : Menurut Badan Intelijen Nasional (BIN), dalam dua tahun ini, kecelakaan lalu lintas (KLL) Indonesia oleh World Health Organisation (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga di Indonesia, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberkulosis. Sebagian besar korban KLL berada pada usia produktif yaitu 18-24 tahun dengan jenis kelamin laki-laki adalah yang terbanyak karena mobilitas yang tinggi. Faktor manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan terbanyak yaitu 93,52%. KLL adalah penyebab 50-60% trauma kapitis. Trauma kapitis menyebabkan kecacatan dan kematian karena otak berfungsi sebagai pusat seluruh kegiatan manusia sehingga apabila terjadi benturan dapat mengganggu fungsi fisiologis otak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai trauma kapitis yang disebabkan oleh KLL. Kajian Pustaka : Mekanisme trauma kapitis meliputi dua hal yaitu coup dan contrecoup. Coup dan contrecoup terjadi saat kepala mengalami akselerasi berlebihan dan menjadi dasar patologi kerusakan otak yaitu cedera otak primer dan sekunder. Cedera otak primer timbul saat cedera awal akibat kekuatan mekanik yang menyebabkan deformasi jaringan sedangkan cedera otak sekunder terjadi setelah trauma awal akibat respon fisiologis sistemik yang menyebabkan iskemia. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang cepat dan tepat seperti menjaga jalan nafas, oksigenasi yang adekuat, resusitasi cairan, perlindungan vertebra servikalis dan torakolumbal, serta identifikasi dan stabilisasi perdarahan ekstrakranial agar kondisi pasien tidak berubah menjadi cedera otak sekunder. Kesimpulan : Secara umum untuk menentukan klasifikasi beratnya trauma kapitis saat ini menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) yang meliputi cedera kepala ringan (CKR), cedera kepala sedang (CKS), dan cedera kepala berat (CKB). Pada kulit kepala akan mengalami laserasi, pada tulang mengalami fraktur, pada pembuluh darah mengalami perdarahan, pada saraf mengalami gangguan sistem saraf. Komplikasi yang terjadi dapat mempengaruhi kemampuan fisik, sosial, dan kognitif meliputi komplikasi neurologis seperti gangguan nervus kranialis, gangguan kesadaran, kejang pasca trauma, hidrosefalus, penyakit otak degeneratif, spastisitas, dan gangguan kognitif serta komplikasi non-neurologis. Terapi pada trauma kapitis meliputi terapi medikamentosa, pembedahan, dan rehabilitasi

A Parkinson’s Disease Measurement System Using Laser Lines and a CMOS Image Sensor

This paper presents a non-invasive, non-contact system for the measurement of the arterial dorsum manus vibration waveforms of Parkinson disease patients. The laser line method is applied to detect the dorsum manus vibration in rest and postural situations. The proposed measurement system mainly consists of a laser diode and a low cost complementary metal-oxide semiconductor (CMOS) image sensor. Laser line and centroid methods are combined with the Fast Fourier Transform (FFT) in this study. The shape and frequency and relative frequency of the dorsum manus vibration waveforms can be detected rapidly using our Parkinson’s disease measurement system. A laser line near the wrist joint is used as the testing line. The experimental results show an obvious increase in the amplitude and frequency of dorsum manus variation in the measured region in patients suffering from Parkinson’s disease, indicating the obvious effects of the disease. Both in postural and rest state measurements, as the patient disease age increases the vibration frequency increases. The measurement system is well suited for evaluating and pre-diagnosing early stage Parkinson’s disease

Considerações terapêuticas na doença de Parkison de longa evolução.

Trabalho de Conclusão de Curso - Universidade Federal de Santa Catarina, Centro de Ciências da Saúde, Departamento de Clínica Médica, Curso de Medicina, Florianópolis, 198

Dementia

This unit presents specific protocols intended to maximize the contribution of MRI to the clinical evaluation of dementia. Each protocol has, as its foundation, a wholeâ brain screen designed to evaluate for treatable causes of dementia. Reflecting the frequent overlap of vascular disease with dementing illness, the screening protocol also serves as an optimal evaluation of the patient with suspected vascular dementia. Additional sequences or modifications are then used to answer specific clinical questions. The parameters given here are derived from experience at 1.5 T and may need to be altered slightly depending on the field strength and the equipment manufacturer.Peer Reviewedhttps://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/145357/1/cpmia0503.pd