38 research outputs found

    The Effect of Giving Guidelines for Questionnaire Completion in Direct Learning on the Understanding of the Mole Concept in Class X MIPA MAN Students in Palangka Raya City 2018/2019 Academic Year

    Get PDF
    Many students have difficulty understanding the concept of the mole. Based on this, the purpose of this study is to describe the effect of providing guidance on completing practice questions in direct learning on understanding the concept of mole in class X MIPA MAN Palangka Raya City 2018/2019 academic year. This research is a quantitative research, the research involved 62 students of class X MIPA MAN Palangka Raya City. The instruments used were test I, test II, and practice questions with completion guidance. The results of statistical tests using the t-test show that the t-test (1.72) is greater than the table (1.67) at a significant level of 5%, meaning that there is an influence on the understanding of the concept of the mole concept of direct learning using exercise questions with completion guidance in class X students. MIPA MAN City of Palangka Raya for the 2018/2019 Academic Year. The mean score of the experimental class II test (82.67) was higher than the control class (77.50)

    Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Pereaksi Pembatas Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep perhitungan pemhaman konsep pereaksi pembatas pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Melalui penelitian ini, peneliti melakukan eksperimen dengan menentukan sampel untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen, dalam penelitian ini melibatkan 65 siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman kosep  yaitu tes I dan tes II, dan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian yang dikemas dalam bentuk lembar kerja yang berisi langkah-langkah penyelesaian soal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa terdapat perubahan pemahaman konsep siswa yang menerima pembelajaran menggunakan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian. Hasil uji hipotesis thitung = 1,72 dan ttabel = 1,67 dengan db = n1 + n2 - 2 = 65 dengan taraf signifikan 5%, artinya hasil thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulannya pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung berpengaruh terhadap pemahaman konsep pereaksi pembatas pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019

    Pengembangan LKPD berbasis discovery learning pada konsep reaksi reduksi oksidasi di Kelas X SMAN 1 Marikit

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis discovery learning pada konsep reaksi reduksi oksidasi yang telah diuji kelayakannya. Penelitian ini menggunakan model Four-D (4D) yang diadaptasi dari Thiagarajan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIPA dan X IPS 1 SMAN 1 Marikit yang berjumlah 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi angket kelayakan LKPD, angket kesesuaian sintak DL, angket keterbacaan, soal pre-test, serta soal post-test. Data hasil tes dan hasil angket dianalisis secara deskriptif. LKPD yang dikembangkan dan soal pretes-posttes divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan pada proses pembelajaran. Mengukur aktivitas belajar peserta didik menggunakan hasil mengerjakan LKPD berbasis discovery learning, dan mengukur pemahaman konsep dengan nilai pretes-posttes. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) LKPD berbasis discovery learning dinyatakan sangat layak dengan persentase sebesar 95,50% dan kesesuaian isi LKPD dengan sintak discovery learning sebesar 95,00%, (2) keterbacaan LKPD secara perorangan sebesar 90% dan secara kelompok 88% diartikan sebagai mudah dipahami, (3) LKPD berbasis discovery learning dinyatakan sangat efektif dalam memandu aktivitas belajar dengan persentase keberhasilan sebesar 95,63%, (4) LKPD berbasis discovery learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan nilai N-gain sebesar 0,75, (5) LKPD berbasis discovery learning berkorelasi positif terhadap pemahaman konsep dengan koefisien determinasi sebesar 96,61%

    Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal Dalam Pembelajaran Langsung Terhadap Pemahaman Konsep Perhitungan pH Larutan Penyangga Asam Pada Siswa Kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Get PDF
    Banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen pretest-posttest control group design. Sampel penelitian adalah 69 siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahamn konsep adalah tes pemahaman konsep (tes I dan tes II) berbentuk uraian objektif berjumlah 3 soal. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (5,383) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal berpengaruh terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (77,992) lebih tinggi dari kelas kontrol (60,561)

    Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal dalam Pembelajaran Langsung terhadap Pemahaman Konsep Perhitungan PH Larutan Penyangga Asam pada Siswa Kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Full text link
    Banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan larutan penyangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen pretest-posttest control group design. Sampel penelitian adalah 69 siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahamn konsep adalah tes pemahaman konsep (tes I dan tes II) berbentuk uraian objektif berjumlah 3 soal. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (5,383) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal berpengaruh terhadap pemahaman konsep perhitungan pH larutan penyangga asam pada siswa kelas XI MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (77,992) lebih tinggi dari kelas kontrol (60,561)

    Pengaruh Pemberian Tuntunan Penyelesaian Latihan Soal dalam Pembelajaran Langsung terhadap Pemahaman Konsep Mol pada Siswa Kelas X MIPA MAN Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Full text link
    Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep mol. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian tuntunan penyelesaian latihan soal dalam pembelajaran langsung terhadap pemahaman konsep mol pada siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pada penelitian melibatkan siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya sebanyak 62 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes I, tes II, dan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian. Hasil uji statistik menggunakan uji-t menunjukkan bahwa thitung (1,72) lebih besar dari ttabel (1,67) pada taraf signifikan 5%, artinya terdapat pengaruh terhadap pemahaman konsep mol hasil pembelajaran langsung menggunakan latihan soal dengan tuntunan penyelesaian pada siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019. Rata-rata nilai tes II kelas eksperimen (82,67) lebih tinggi dari kelas kontrol (77,50)

    Kemampuan Siswa Memperoleh dan Memahami Konsep Hidrolisis Garam dalam Pembelajaran Menggunakan LKS Berbasis Belajar Penemuan pada Siswa Kelas XI SMAN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019

    Get PDF
    Materi larutan merupakan materi yang sulit bagi kebanyakan siswa, salah satunya materi hidrolisis garam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa memperoleh dan memahami konsep hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 2 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes pemahaman konsep (pretes dan postes) dan LKS berbasis belajar penemuan. Data dikumpulkan melalui tiga tahap, yakni pretes, pelaksanaan pembelajaran, dan postes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memperoleh konsep hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan tercermin dari jumlah siswa yang memperoleh konsep, yaitu rata-rata sebesar 82,64%. Pemahaman konsep siswa tentang hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah dalam pembelajaran menggunakan LKS berbasis belajar penemuan rata-rata sebesar 89,81%.   Solution material is a difficult material for most students, one of which is salt hydrolysis. This study aims to describe the students' ability to obtain and understand the concept of salt hydrolysis from strong acids and weak bases in learning using discovery learning based worksheets. This research is a descriptive research. The research subjects were students of class XI MIPA at SMA Negeri 2 Palangka Raya in the 2018/2019 academic year, totaling 36 students. The instruments used were in the form of concept comprehension test questions (pretest and posttest) and discovery learning-based worksheets. Data were collected through three stages, namely pretest, implementation of learning, and posttest. The results showed that the students' ability to obtain the concept of hydrolysis of salt from strong acids and weak bases in learning using discovery learning-based worksheets was reflected in the number of students who obtained the concept, namely an average of 82.64%. Students' understanding of the concept of salt hydrolysis from strong acids and weak bases in learning using discovery-based worksheets an average of 89.81%

    Pengembangan e-modul pembelajaran mandiri materi senyawa hidrokarbon pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Palangka Raya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menilai kelayakan e-modul materi senyawa hidrokarbon untuk belajar mandiri, penguasaan siswa atas materi e-modul, dan efektifitas e-modul tersebut. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Palangka Raya pada Tahun Pelajaran 2019/2020. Studi pendahuluan berupa studi pustaka dan observasi terhadap siswa kelas XI MIPA 3 dilakukan guna mengetahui proses pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan secara daring. Berdasarkan data tersebut, kemudian, dilakukan pengembangan e-modul. E-modul diujicobakan kepada kelas XI MIPA 1 secara on-line, dengan diawali pre test dan diakhiri dengan post test. Data yang diperoleh digunakan untuk penyempurnaan e-modul yang diimplementasikan kepada kelas eksperimen semu, yaitu kelas XI MIPA 2 (31 siswa) dan kelas XI MIPA 4 (dengan 29 siswa) sebagai kelas kontrol. Uji kelayakan oleh ahli menunjukkan bahwa e-modul memiliki rerata nilai sebesar 91,90% (kategori sangat layak) untuk kualitas isi/konten, 93,33% (kategori sangat layak) untuk kualitas instruksional, dan 95,38% (kategori sangat layak) untuk kualitas teknik (media). Uji kelayakan keterbacaan oleh siswa menghasilkan rerata nilai sebesar 95,67% (kategori sangat layak). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan e-modul terbukti meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep (materi) pelajaran. Efektivitas e-Modul ditunjukkan dari tingginya nilai post test kelas eksperimen dibandingkan dengan nilai kelas kontrol

    Pemanfaatan arang cangkang sawit teraktivasi NaOH dan HCl dalam menurunkan kadar Fe, Mn dan zat warna pada air gambut

    Get PDF
    Air gambut merupakan salah satu air permukaan dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang bermukim didaerah rawa gambut dengan karakteristik kandungan bahan organik yang tinggi, kandungan besi yang tinggi serta memiliki pH yang rendah dengan warna yang pekat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan daya serap arang aktif cangkang sawit terhadap ion Besi (Fe), Mangan (Mn) dan zat warna pada air gambut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial karena hanya menggunakan satu faktor perlakuan yaitu massa arang aktif yang berbeda yaitu 10 g, 15 g dan 20 g sebanyak 3 (tiga) kali pengulangan. Penelitian ini memiliki 2 (dua) parameter yaitu (1) Parameter fisika yang terdiri dari bau, warna, suhu dan zat padat terlarut (TDS) dan (2) Parameter kimia yang terdiri dari pH, Besi (Fe) dan Mangan (Mn). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata daya serap arang aktif dengan aktivator NaOH yang memiliki daya serap tertinggi pada setiap perlakuan yaitu dengan massa 20 g untuk Fe (1,49 mg/l) dan Mn (0,059 mg/l). Rata- rata daya serap arang aktif dengan aktivator HCl yang memiliki daya serap tertinggi yaitu dengan massa 10 g untuk Fe (0,82 mg/l) dan Mn (0,051 mg/l). Penyerapan terbaik Fe dan Mn pada air gambut dengan menggunakan arang aktif teraktivasi NaOH yaitu pada massa 20 g. Penyerapan terbaik Fe dan Mn pada air gambut dengan menggunakan arang aktif teraktivasi HCl yaitu pada massa 10 g. Arang aktif cangkang sawit yang diaktivasi menggunakan aktivator HCl dapat menyerap warna pada air gambut

    Identifikasi miskonsepsi menggunakan two-tier multiple choice pada konsep partikel materi untuk peserta didik kelas IX

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan miskonsepsi peserta didik pada konsep partikel materi dengan menggunakan instrumen tes diagnostik berbentuk pilihan ganda two-tier. Penelitian ini melibatkan 300 peserta didik kelas IX dari MTsN 1 dan MTsN 2 Kota Palangka Raya. Instrument pada penelitian ini merupakan test diagnostic two-tier multiple choice (pilihan ganda beralasan) yang diberi nama TDPM (tes diagnostic partikel materi). Konsep yang diidentifikasi merupakan konsep partikel materi dengan 5 subkonsep yaitu atom, partikel penyusun materi, teori atom, konfigurasi elektron, dan ion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi peserta didik MTsN 1 pada konsep partikel materi sebesar 57,51%. Dengan 41,23% miskonsepsi pada konsep atom, 53,34% miskonsepsi pada konsep partikel penyusun atom, 36,65% miskonsepsi pada konsep teori atom, 92,05% miskonsepsi pada konsep konfigurasi elektron, 64,3% miskonsepsi pada konsep ion. Miskonsepsi pada MTsN 2 sebesar 60,3%. Dengan 41,17% miskonsepsi pada konsep atom, 59,42% miskonsepsi pada konsep partikel penyusun atom, 38,49% miskonsepsi pada konsep teori atom, 91,6% miskonsepsi pada konsep konfigurasi elektron, 66,6% miskonsepsi pada konsep ion
    corecore