5 research outputs found

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS SMP/MTs Kelas VIII untuk Melatih Keterampilan Sosial Siswa

    Get PDF
    Many students put down Social Studies as boring class, because the learning model is less variable and poor of media. So that the development of learning media in the form of Student Textbooks (Buku Ajar Siswa) is made. The study design using type 4-D (define, design, develop, disseminate) development and research plan one group pretest-posttest design. The collection data method is observation, test, and quetionnaires. in trial of textbook difficulty level in category at very low or very easy to understand and can be regarded as  reliable instrument to measure feasibility RPP quality. Average score in each social skill including contributing ideas/opinions, being good listener, and respecting friend’s opinion was 89,69; 90,44; 90,03, which is on very high category. The student response toward components, newness, ease of understand, and practicing social skill of the device obtained percentage in a row was 72,92%, 79,69%, 79,69%, 65,63%, which shows the response of the student is very high. The study concludes that the learning device has high efecctiveness and quality to improve the study result and student’s social skill.  Based on this research, so that it can be used by social studies teachers in order to develop devices according to the nature of the material being taught to suit the learning objectives.Banyak siswa yang menganggap pelajaran IPS sangat membosankan, karena model pembelajaran yang kurang bervariasi dan miskin akan media. Sehingga dibuat pengembangan media pembelajaran berupa Buku Ajar Siswa. Desain penelitian menggunakan pengembangan tipe 4-D (define, design, develop, dessiminate) dan menggunakan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pemberian tes, dan penyebaran angket. Hasil uji coba tingkat kesulitan buku ajar berada pada kategori sangat rendah atau sangat mudah dipahami dan Instrument yang reliabel. Rata-rata keterampilan sosial yang meliputi menyumbang ide/pendapat, menjadi pendengar yang baik dan menghargai pendapat teman berada pada kategori sangat tinggi dengan nilai sebesar 89,69; 90,44; 90,03. Pada respon siswa terhadap perangkat pada komponen, kebaruan, kemudahan dalam pemahaman, dan dalam berlatih keterampilan sosial 72,92%, 79,69%, 79,69%, 65,63% yang menunjukkan respon siswa sangat tinggi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perangkat yang telah dibuat memiliki kualitas dan efektifitas yang tinggi dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan sosial siswa. Berdasarkan penelitian ini agar bisa digunakan oleh para guru IPS agar bisa mengembangkan perangkat sesuai sifat materi yang diajarkan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran

    PENAFSIRAN TEKS AGAMA MENENTUKAN KEDUDUKAN PEREMPUAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan tergantung pada menafsirkan terhadap teks agama (Islam). Hal ini karena banyaknya penafsiran pada teks agama dalam memandang perempuan yang berdampak pada terdiskrimasikannya kaum perempuan. Di sisi lain agama Islam merupakan agama yang sangat menjunjung keadilan. Sehingga terasa janggal jika diskriminasi perempuan didasarkan pada teks-teks agama (Islam). Studi ini menggunakan metode kualitatif deskripstif dengan teknik studi literature dan kajian konsep tentang perempuan yang bersumber dari berbagai sumber yang sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam kajian ini. Sehingga didapati hasil bahwa anggapan posisi perempuan pada kedudukan subordinal merupakan konstruk budaya semata bukan dari teks agama (Islam). Dan beberapa teks agama yang menjadi landasan pendiskriminasian perempuan tidak serta merta memiliki makna tersebut jika dirafsiri sesuai dengan konteks waktu, sebab, dan zaman, serta keadaan. Bahkan teks tersebut menjadi penguat bahwa perempuan sebagai makhluk yang mulia dan berhak untuk dimuliakan.Kata Kunci: Perempuan, Diskriminasi, Keadilan

    PERJUANGAN PEREMPUAN INDONESIA MENGHILANGKAN DISKRIMINASI RUMAH TANGGA MELALUI JALUR POLITIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi perjuangan perempuan Indonesia untuk menghilangkan diskriminasi terhadap perempuan dalam rumah tangga melalu jalur politik. Perjuangan ini muncul karena banyaknya  kekerasan dan diskriminasi dalam rumah tangga oleh orang-orang terdekatnya sehingga ada upaya untuk keluar dari adat dan kebiasaan yang sangat merugikan perempuan Indonesia. Studi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sehingga didapati hasil bahwa upaya yang dilakukan perempuan Indonesia disebabkan karena meningkatnya taraf pendidikan bagi kaum perempuan sehingga memunculkan kesadaran terhadap kedudukan perempuan dalam rumah tangga. Upaya yang dilakukan dengan membentuk beberapa organisasi perempuan dengan melakukan kegiatan secara komunal untuk menyuarakan harapan kepada pemerintah untuk membuat perundang-undangan agar bisa dijadikan sebagai dasar hukum bagi perempuan Indonesia dalam menuntut hak dalam rumah tangga agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap perempuan. Kata Kunci: Organisasi Perempuan, Gerakan, Diskriminasi, Ordonansi/ Undang-undang.

    Pendampingan kewirausahaan melalui branding sandal jepit di Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan

    Get PDF
    Branding is urgent in a business because it is through branding that consumers know our commodities. However, business actors often do not pay much attention to branding and marketing their products. This is the reason for holding this mentoring program. Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan already has produced results in the form of flip-flops but only for the internal needs of the orphanage and has not been able to market it to outside parties because it does not have branding. This empowerment method uses Asset-Based Community-driven Development (ABCD) with a target of 25 children from Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan. From this mentoring program Panti, Asuhan Muhammadiyah Pamekasan has been able to make flip-flops branding by doing screen printing on the sandals produced so that they can market their products to shops around the orphanage, the results of which are used to support the independence of the orphanage.(Branding menjadi hal yang sangat urgen dalam sebuah usaha karena melalui brandinglah komoditas kita dikenal oleh konsumen. Namun, seringkali para pelaku usaha tidak begitu memperhatikan branding dalam memasarkan hasil peroduksinya. Hal ini menjadi alasan diadakannya program pendampingan ini. Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan telah memiliki hasil produksi berupa sandal jepit namun hanya untuk kebutuhan internal panti dan belum mampu memasarkan ke pihak luar karena belum memiliki branding. Metode pemberdayaan ini menggunakan Asset Based Community-driven Development (ABCD) dengan target 25 anak Panti Asuhan Pamekasan Muhammadiyah. Dari program pendampingan ini Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan telah mampu membuat branding sandal jepit dengan melakukan sablon pada sandal yang dihasilkan sehingga mampu memasarkan hasil produksinya  ke took-toko sekitar panti asuhan yang hasilnya digunakan untuk mendukung kemandirian panti asuhan)

    PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMBUATAN SANDAL JEPIT DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH PAMEKASAN

    No full text
    Becoming an entrepreneur was not everyone's interest but the majority of people were interested in getting rich and the fastest way to get rich was becoming an entrepreneur. This was the reason for holding this mentoring program. Generally, the orphanage children had a pessimistic spirit in realizing their dreams so that sometimes it was difficult to cultivate an entrepreneurial spirit because every day their lives were supported by other parties. Therefore, in the form of entrepreneurship assistance, it seeks to foster an entrepreneurial spirit for the orphanage children through the manufacture of flip-flops as a means of triggering in starting to become entrepreneurs. .This empowerment method used Asset Based Community-driven Development (ABCD) with a target of 25 children from the Pamekasan Muhammadiyah Orphanage. From this mentoring program, a flip-flops making orphanage was formed and a production marketing community was formed to support the independence of the orphanage
    corecore