30 research outputs found

    Konstruksi Sosial Remaja Osing Terhadap Ritus Buyut Cili Sebagai Civic Culture Untuk Pembentukan Jatidiri

    Full text link
    Fokus penelitian adalah eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi remaja Osing terhadap Buyut Cili serta kesadaran diri atau konstruksi diri. Tujuan penelitian mendeskripsikan pembentukan pengetahuan, internalisasi nilai, dan motif tindakan serta identifikasi kesadaran diri. Metode penelitian fenomenologi, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah remaja Osing dalam konstruksi sosial terhadap realitas sosial dan budaya masyarakatnya mampu mengembangkan domain psiko-sosial yakni kebiasaan berpikir dan bersikap yang menopang berkembangnya harmonisasi kehidupan sosial dan komitmen sebagai anggota masyarakat yang bernalar dan diterima dengan sadar terhadap nilai dan prinsip hidup berdemokrasi

    Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia Pendens Merr & Perry) Dengan Ekstrak Buah Carica (Carica Pubescens) Sebagai Spf

    Full text link
    Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) merupakan tanaman yang secara empirik banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat terutama karena kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, demikian juga dengan carica (Carica pubescens) merupakan buah dengan kandungan vitamin C tinggi. Antioksidan mampu menghambat reaksi oksidasi serta menetralkan radikal bebas yang terbentuk akibat paparan sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kombinasi ekstrak kering buah carica dan ekstrak kental sarang semut terhadap karakteristik fisik sediaan krim tabir surya dan nilai SPF dengan konsentrasi formula (carica : sarang semut) yaitu FI (20%:0%); FII (0%:20%); FIII (10%:10%); & FIV (0%:0%) serta pengaruh lama penyimpanan terhadap kestabilan. Ekstrak kering buah carica diperoleh dengan menggunakan alat Freeze Dryer dan ekstrak kental umbi sarang semut diperoleh dengan metode remaserasi dengan pelarut etanol 70%. Sediaan krim tabbir surya diuji karakteristik fisik (meliputi: uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas, uji tipe emulsi, homogenitas). Efektivitas sediaan krim tabir surya dilakukan dengan pengujian SPF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan komposisi dalam sediaan krim tabir surya dapat mempengaruhi karakteristik fisik dan nilai SPF sediaan, serta memberikan hasil yang stabil selama penyimpanan. Nilai SPF tertinggi terdapat pada formula II sebesar 1,448-1,469

    Studi Kekuatan Tarik Serat Nonwoven Silikon Karbida

    Full text link
    -Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for polycarbosilane using electrospinning technique. Silicon carbide nonwoven fibers produced with the same process parameter (high voltage, tip to collector distance and feed rate solution). The curing process time varied at 1, 1.5 and 2 hour(s). The pyrolysis process took placed after the curing process for 1 hour. Tensile measurement for the nonwoven fiber has done by framed the sample and the pulling speed at 1 mm/s. The results showed the tensile strength of nonwoven fiber has a lower value compared to the woven silicon carbide fiber. Tensile strength of the fibers against the curing process time were 1.85 MPa, 8.98 MPa and 10.66 MPa, respectively. The fibers diameter value against the curing process time were 6.13, 4.17 and 4.23 μm. These results showed the fibers toughness take the tensile load caused by the friction and adhesion inter-fibers, then the elasticity of fibers depend on the fibers diameter

    Pengaruh Pemberian Minyak Jinten Hitam (Nigella Sativa) terhadap Indeks Apoptosis Adenokarsinoma Mammae secara In Vivo Studi Eksperimental Mencit Galur C3h yang Diinokulasi Sel Adenokarsinoma Mammae

    Full text link
    Jinten hitam (Nigella sativa) merupakan salah satu dari genus nigella yang termasuk dalam family Ranunculaceae. Kandungan utamanya yaitu thymoquinone (TQ). Penelitian sebelumnya menunjukan minyak Jinten hitam (Nigella sativa)  meningkatkan indeks apoptosis pada adenokarsinoma mammae secara invitro. Namun, saat ini belum ada yang menjelaskan tentang pemberian minyak Jinten hitam (Nigella sativa)  terhadap indeks apoptosis adenokarsinoma mammae secara invivo. Tujuan penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh minyak Jinten hitam (Nigella sativa)  terhadap indeks apoptosis adenokarsinoma mammae secara invivo.Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian post test only control group design, menggunakan hewan coba mencit C3H sebanyak 24 ekor yang telah diinokulasi jaringan tumor, kemudian bagi menjadi 4 kelompok secara random. Kelompok kontrol diberikan pakan standart, kelompok perlakuan 1 ditambahkan minyak Jinten hitam (Nigella sativa)  0,1 ml/hari, kelompok perlakuan 2 ditambahkan 0,2 ml/hari, kelompok perlakuan 3 ditambahkan 0,3 ml/hari. Penilaian indeks apoptosis dengan metode Aihara et al. Untuk membedakan indeks apoptosis antar berbagai kelompok perlakuan digunakan uji oneway annova.Hasil rerata indeks apoptosis pada kelompok kontrol (1,00+0,237), kelompok perlakuan 1 (1,28+0,117), kelompok perlakuan 2 (1,56+0,055),  dan kelompok perlakuan 3 (1,86+0,163). Terdapat perbedaan secara bermakna indeks apoptosis adenokarsinoma mammae antar berbagai kelompok (p=0,000). Untuk membedakan indeks apoptosis antar 2 kelompok perlakuan digunakan Uji Post-hoc Tukey HSD didapat (p<0,05) yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan secara bermakna.Pemberian minyak Jinten hitam (Nigella sativa) secara invivo meningkatkan indeks apoptosis adenokarsinoma mammae. Terdapat peningkatan indeks apoptosis yang signifikan pada kelompok perlakuan 3 dengan dosis 0,3 ml/hari. Kata Kunci   :          Adenokarsinoma Mammae, minyak Jinten hitam (Nigella sativa) , Indeks apoptosis

    Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia Pendans) & Ekstrak Teh Hitam (Camellia Sinensis O.k.var.assamica (Mast.)) Dengan Metode Dpph (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)

    Full text link
    Antioksidan merupakan senyawa yang pada konsentrasi rendah mampu mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Sarang semut (Myrmecodia pendans) dan teh hitam (Camellia sinensis O.K.var.assamica (mast.)) merupakan tanaman yang mempunyai kandungan senyawa-senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan. Penarikan senyawa-senyawa aktif dari sarang semut dilakukan dengan proses ekstraksi metode soxhletasi dengan menggunakan pelarut etanol. Sedangkan penarikan senyawa-senyawa aktif dari teh hitam dilakukan dengan proses ekstraksi metode digesti menggunakan pelarut air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak teh hitam terhadap radikal bebas DPPH (1,1-difenil- 2-pikrilhidrazil). Kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak teh hitam dibuat dengan perbandingan 1:0; 2:1; 1:1; 1:2; dan 0:1 kemudian diencerkan dengan pelarut etanol 60% hingga diperoleh konsentrasi larutan uji 0,1%. Dari larutan tersebut dibuat deret konsentrasi 0,01%; 0,02%; 0,03%; 0,04%; dan 0,05% dan diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH secara spektrofotometri Vis, hingga diperoleh nilai EC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai EC50 untuk ekstrak sarang semut murni perbandingan 1:0 sebesar 3,6830 μg/ml, nilai EC50 untuk ekstrak teh hitam murni perbandingan 0:1 sebesar 8,1720 μg/ml, nilai EC50 untuk kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak teh hitam perbandingan 2:1 sebesar 2,6443 μg/ml, perbandingan 1:1 sebesar 2,3925 μg/ml dan perbandingan 1:2 sebesar 3,6132 μg/ml. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak sarang semut yang dikombinasi teh hitam dengan perbandingan 1:1 memiliki aktivitas antioksidan terbesar. Hasil uji anava menunjukkan ada perbedaan yang signifikan aktivitas antioksidan antara ekstrak sarang semut murni, ekstrak teh hitam murni dan kombinasi ekstrak sarang semut dengan ekstrak teh hitam

    Pengaruh Fraksi Air Dan Fraksi Etil Asetat Daun Adam Hawa (Rhoeo Discolor Hance) Terhadap Peluruhan Batu Ginjal Kalsium Secara in Vitro

    Full text link
    Batu ginjal merupakan pembentukan endapan mineral kristal pada ginjal. Batu yang menyumbat menyebabkan nyeri pinggang, disuria dan hematuria. Daun adam hawa (Rhoeo discolor Hance) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai peluruh kalsium pada batu ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fraksi air dan fraksi etil asetat daun adam hawa, mengetahui adanya perbedaan konsentrasi fraksi air dan fraksi etil asetat daun adam hawa, serta mengetahui konsentrasi maksimal fraksi air dan fraksi etil asetat daun adam hawa terhadap peluruhan batu ginjal kalsium secara in vitro. Metode ekstraksi yang digunakan adalah remaserasi dengan pelarut etanol 70% selama 5 hari. Analisis kualitatif ekstrak, fraksi air dan fraksi etil asetat meliputi skrining fitokimia dan KLT. Analisis kualitatif batu ginjal menggunakan Spektrofotometer FT-IR. Analisis kuantitatif kadar kalsium menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Fraksi air dan fraksi etil asetat dibuat konsentrasi 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, dan 6000 ppm. Batu ginjal direndam dalam fraksi air dan fraksi etil asetat selama 5 jam pada suhu 37ºC. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air dan fraksi etil asetat daun adam hawa berpengaruh terhadap peluruhan batu ginjal kalsium. Hasil statistik menunjukkan ada perbedaan antara fraksi air dan fraksi etil asetat daun adam hawa terhadap peluruhan kalsium batu ginjal secara in vitro. Konsentrasi maksimal yang mampu meluruhkan kalsium yaitu fraksi air konsentrasi 3000 ppm dapat meluruhkan kalsium sebesar 4,558 ppm, sedangkan fraksi etil asetat konsentrasi 5000 ppm dapat meluruhkan kalsium sebesar 3,912 ppm

    Kanker Paru Merupakan Faktor Risiko Terjadinya Efusi Pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta

    Full text link
    Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia, angka kematian akibat kanker paru meningkat dengan cepat. Kanker paru telah diketahui dapat menyebabkan efusi pleura. Efusi pleura pada penyakit keganasan biasanya mempunyai prognosis yang buruk, dengan harapan hidup kurang dari satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kanker paru merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta periode 1 Januari – 31 Desember 2007.Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap pemyakit paru di bangsal paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta, periode 1 Januari 2007-31 Desember 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1264 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang diambil berupa data sekunder dari catatan medik pasien rawat inap penyakit paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik rasio prevalensi.           Pada penelitian ini, didapatkan 1264 sampel yang memenuhi kriteria, dikelompokkan menjadi 2 yaitu penderita kanker paru berjumlah 152 orang dengan 114 orang mengalami efusi pleura dan 38 pasien tidak mengalami efusi pleura, sedangkan kelompok bukan penderita kanker paru berjumlah 1112 orang dengan 93 pasien mengalami efusi pleura dan 1019 pasien tidak mengalami efusi pleura. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik rasio prevalensi, dari hasil perhitungan didapatkan nilai RP 11,25 sedangkan IK95% antara 1,057 sampai 1,187 selalu diatas 1.           Berdasarkan uji statistik rasio prevalensi dapat disimpulkan bahwa kanker paru merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura, dimana risiko terjadinya efusi pleura 11,25 kali lebih besar pada penderita kanker paru.
    corecore