Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia, angka kematian akibat kanker paru meningkat dengan cepat. Kanker paru telah diketahui dapat menyebabkan efusi pleura. Efusi pleura pada penyakit keganasan biasanya mempunyai prognosis yang buruk, dengan harapan hidup kurang dari satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kanker paru merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta periode 1 Januari – 31 Desember 2007.Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap pemyakit paru di bangsal paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta, periode 1 Januari 2007-31 Desember 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 1264 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang diambil berupa data sekunder dari catatan medik pasien rawat inap penyakit paru di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik rasio prevalensi.           Pada penelitian ini, didapatkan 1264 sampel yang memenuhi kriteria, dikelompokkan menjadi 2 yaitu penderita kanker paru berjumlah 152 orang dengan 114 orang mengalami efusi pleura dan 38 pasien tidak mengalami efusi pleura, sedangkan kelompok bukan penderita kanker paru berjumlah 1112 orang dengan 93 pasien mengalami efusi pleura dan 1019 pasien tidak mengalami efusi pleura. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik rasio prevalensi, dari hasil perhitungan didapatkan nilai RP 11,25 sedangkan IK95% antara 1,057 sampai 1,187 selalu diatas 1.           Berdasarkan uji statistik rasio prevalensi dapat disimpulkan bahwa kanker paru merupakan faktor risiko terjadinya efusi pleura, dimana risiko terjadinya efusi pleura 11,25 kali lebih besar pada penderita kanker paru.