Deteksi Kerusakan Roda Gigi Dengan Analisis Sinyal Getaran Berbasis Domain Frekuensi

Roda gigi adalah salah satu komponen mesin yang banyak digunakan dalam sistem transmisi daya. Roda gigi meneruskan daya dari motor melalui mekanisme kontak antar gigi-gigi pada gear dengan gigi-gigi pada pinion. Dengan mekanisme ini, diharapkan tidak terjadi slip selama proses transmisi daya berlangsung. Walaupun demikian, kerusakan tetap dapat terjadi pada roda gigi yang telah dipakai dalam jangka waktu tertentu. Deteksi dini dari kerusakan roda gigi sangat diperlukan karena dapat mengurangi kerugian dalam hal waktu dan uang. Untuk deteksi dini kerusakan, kita dapat menganalisa sinyal getaran dari roda gigi. Dari masalah inilah penelitian tentang roda gigi dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sinyal spectrum getaran dan sinyal cepstrum getaran yang sesuai dengan jenis kerusakan pada roda gigi secara eksperimen. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes rig roda gigi. Tes rig ini menggunakan roda gigi lurus dengan rasio 1:2 dan 4 variasi kerusakan pada roda gigi pinion. Kondisi roda gigi 1 normal, roda gigi 2 aus,roda gigi 3 patah setengah gigi dan roda gigi 4 patah satu gigi. Data sinyal getaran diambil pada kondisi putaran poros di kecepatan 1000 rpm (16,7 Hz). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di putaran 16,7 Hz, diperoleh amplitudo GMF pada sinyal FFT untuk roda gigi 1 = 0,003542 V, roda gigi 2 = 0,0036 V, roda gigi 3 =0,004867 V, dan roda gigi 4 = 0,0056 V. Hasil penelitian dengan sinyal cepstrum juga menunjukkan perbedaan ketinggian amplitudo pada putaran awal poros dimana untuk roda gigi 1 = 0,1142 V, roda gigi 2 = 0,1839 V, roda gigi 3 =0,2221 V, dan roda gigi 4 = 0,2435 V. Perbedaan pada ketinggian amplitudo ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan pada roda gigi sesuai dengan tingkat kerusakanny

Appearance of dark neurons following anodal polarization in the rat brain.

An anodal direct current of 3.0 microA or 30.0 microA was unilaterally applied for 30 min or 3 h to the surface of the sensorimotor cortex of rats, and the effects of polarization on the morphology of brain cells were examined by light microscopy. After five repeated anodal polarization trials, dark neurons appeared mainly in the polarized neocortex regardless of the intensity and duration of the polarizing currents. Such dark neurons were scarce in the control animals or the animals receiving only one trial of polarization. The dark neurons were most abundant in the second to fourth layers of the ipsilateral superior-lateral convexity of the frontal cortex, but a few were present in the contralateral cortex. The dark neurons began to appear 24 h after the last polarization; thereafter almost all of these neurons gradually reverted to their normal morphological profiles through a transitory state within 1 month of the last trial of repeated polarization. No morphological changes were apparent in any of the brain structures other than the cerebral cortex. These findings indicate that repeated anodal polarization has reversible morphological effects on the cortical neurons, suggesting that the appearance of dark neurons after anodal polarization is an important index for evaluation of cortical plastic change induced by polarization.</p

KAJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO TROMOL REM UNTUK BUS/TRUK PRODUK UKM (Studi Kasus di PT. SSM)

Salah satu komponen kendaraan yang memiliki pangsa pasar cukup besar adalah tromol rem bus/truk. Tromol rem untuk bus/truk dibuat dengan proses pengecoran. Beberapa UKM telah berhasil memproduksi tromol rem untuk bus/truk, namun kualitas tromol rem produk UKM masih rendah sehingga kalah bersaing dengan produk impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat mekanis dan struktur mikro tromol rem untuk bus/truk produk salah satu UKM. Bahan tromol rem berupa besi cor kelabu dan temperatur penuangan dijaga pada suhu 1275oC-1350oC. Pengujian kekerasan dengan menggunakan metode Brinell, uji tarik dilakukan berdasarkan standar ASTM dan uji impak dilakukan dengan metode Charpy. Pengujian struktur mikro dilakukan dengan mikroskop metalurgi dengan menggunakan etsa nital 2,5% perbesaran 100 X. Hasil pengujian mikrografi tromol rem terlihat panjang grafit yang terbentuk berukuran 3-5. Sedangkan untuk fasa yang terbentuk kandungan ferit dan sementit rata-rata dibawah 5%. Pada pengujian kekerasan, nilai kekerasan tertinggi 190 HBN dan terendah 182,8 HBN. Kekuatan tarik tromol rem berkisar antara 156 s/d 235 Mpa, sedangkan kekuatan impak berkisar 2,2 J. Kata kunci: sifat mekanis, struktur mikro, tromol rem

Probing a conjugated polymer's transfer of organization-dependent properties from solutions to films

The dynamic transfer of a conjugated polymer's organization-dependent properties from the solution state to the solid film state was probed by circularly polarized luminescence (CPL) and circular dichroism (CD) spectroscopy. Different supramolecular organizations within films and aggregate solutions of a chiral poly(p-phenylenevinylene) derivative led to opposite CPL and CD spectra. These dramatic property differences were controlled by regulating the polymer's self-assembly through solvent selection and film annealing. Therefore, different processing conditions can greatly affect the functional properties of conjugated polymer films employed in various optoelectronic application

Probing a conjugated polymer's transfer of organization-dependent properties from solutions to films

The dynamic transfer of a conjugated polymer's organization-dependent properties from the solution state to the solid film state was probed by circularly polarized luminescence (CPL) and circular dichroism (CD) spectroscopy. Different supramolecular organizations within films and aggregate solutions of a chiral poly(p-phenylenevinylene) derivative led to opposite CPL and CD spectra. These dramatic property differences were controlled by regulating the polymer's self-assembly through solvent selection and film annealing. Therefore, different processing conditions can greatly affect the functional properties of conjugated polymer films employed in various optoelectronic application