110 research outputs found

    Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning terhadap Pengetahuan Bencana Alam di Indonesia dan Perilaku Cinta Lingkungan Hidup Siswa Kelas X SMA N 2 Surakarta Tahun 2015

    Full text link
    The purpose of this research is; (1) To know the influence of the learning model of Project Based Learning onthe increase of knowledge of natural disaster in Indonesia students of class x SMA Negeri 2 Surakarta onlearning geography basic competence of disaster mitigation; (1) To know the influence of learning model oflearning based on influence toward the increase of love behavior of environment of student of class X SMANegeri 2 Surakarta on geography learning of basic competence of disaster mitigation.This research is quasiexperimental research (Quasiexperimental reseach) with research design of randomized control group design.The population of this research is the students of class X Social Sciences (IIS) SMA Negeri 2 Surakarta. Thesample of this research as much as two classes that class X IIS 1 as experiment class and class X IIS 2 ascontrol class.The sampling technique used in this research is using Simple Random Sampling, where thisresearch is not done on entire population, but focused on target or certain class. The results of this study showthat; (1) Project Based Learning Model is very effective in increasing the knowledge of natural disasters inIndonesia students of class X SMA Negeri 2 Surakarta in geography learning basic competence of disastermitigation; (2) Project Based Learning Model is very effective in improving the love behavior of the students ofclass X SMA Negeri 2 Surakarta in geography learning basic competence of disaster mitigation

    Implementasi Master Plan Kegiatan Serayu River Voyage (Srv) Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Banyumas (Studi Di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Banyumas)

    Full text link
    The background of research is that Master Plan Activity Serayu River Voyage (SRV) that compiled by department of tourism and culture Banyumas Regency in 2007 but the implementation has not been in line with expectations and stagnation. That Master Plan Activity Serayu River Voyage (SRV) expected completed within five years from 2008 to 2012, but during the period until 2013 programs and activities in the Master Plan Activity Serayu River Voyage (SRV) most have not been implemented. The results showed that the Master Plan of Activities Serayu River Voyage (SRV) in the Framework of Tourism Development in Banyumas Regency has not been implemented properly the cause is is the absence of good coordination between agencies, the lack of integration of programs and activities (overlap), supporting documents have not been revised, no good socialization, and the role of the private sector is still lacking. The actors that constrain and support implementation of the Master Plan Activity Serayu River Voyage (SRV) is supporting factors : competent human resources (implementor) already available at the managerial level and who have intellectual tourism, only need to be added to personnel in the field of culture , pamong budaya. The availability of adequate budget. Institutions that have been effective and efficient. High community response. High commitment of Regent Banyumas and cooperation related parties (stakeholders). Natural conditions Serayu tend to calm the river slope condition ( i ) is small. The constrain factors: regulatory policies, integration of programs and activities, Coordination and socialization that occurs sectoral ego that it is time to be addresse

    Pelimpahan Wewenang Bupati Kepada Camat dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

    Full text link
    Secara fundamental inti pelaksanaan otonomi daerah adalah keleluasaan pemerintah daerah (discretionary power) menyelenggarakan pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam memajukan daerahnya. Refleksi Perubahan keleluasaan kewenangan menuntut adanya penataan kembali kelembagaan pemerintahan, termasuk kelembagaan Kecamatan yang berubah status dari lingkungan administrasi pemerintahan menjadi wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten/kota. Tujuan penelitian adalah: 1) mendeskripsikan dan menganalisis implementasi pelimpahan urusan pemerintahan; 2) mengetahui koordinasi yang dilakukan Camat; 3) mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat implementasi pelimpahan urusan pemerintahan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena metode inilah yang tepat untuk menjangkau, menjelaskan dan menggambarkan segala permasalahan lebih mendalam, serta sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, implementasi pelimpahan urusan pemerintahan dari Bupati Pasuruan kepada Camat Purwosari sesuai berdasarkan Perbup 27 Tahun 2006 masih belum efektif dilaksanakan. Pada 4 urusan yang dilimpahkan, tugas pemerintahan umum, pemerintahan desa dan urusan pertanahan merupakan urusan yang telah dilaksanakan Kecamatan sebelum adanya Peraturan pelimpahan wewenang. Sedangkan urusan perijinan merupakan wewenang baru, tetapi dibatasi pada ijin yang kurang strategis. Koordinasi vertikal Camat belum maksimal karena terhambat hirarki jabatan, tetapi koordinasi horisontal sudah efektif dilaksanakan karena Camat mampu melakukan pendekatan persuasif kepada pihak terkait di lingkungan Kecamatan. Kata Kunci : Otonomi, Keleluasaan, Pemerintah Daera

    Implementasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Kurmikro PT. Bri Unit Soekarno-hatta Kota Malang

    Full text link
    Latar belakang penelitian ini adalah masih adanya permasalahan kemiskinan di Indonesia membutuhkan penanganan dari pemerintah untuk segera ditanggulangi. Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan menjadi kebijakan yang secara khusus mengatur tentang percepatan penanggulangan kemiskinan, dimana diantaranya memuat tentang kebijakan pemberian Kredit Usaha Rakyat bagi pelaku USAha di Indonesia. Penelitian ini sebagai kajian khusus terhadap PT. BRI Unit Soekarno-Hatta kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja PT. BRI Unit Soekarno - Hatta dalam implementasi kebijakan Kredit Usaha Rakyat Mikro ditinjau dari aspek isi dan lingkungan dari kebijakan menunjukkan hasil yang sangat baik. Faktor yang mendukung adalah karakteristik PT. BRI Persero Tbk yang merupakan profesional dibidang perbankan. Permasalahannya adalah keterbatasan PT. BRI Persero Tbk dalam melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi atas pengentasan kemiskinan sesuai dengan tujuan dari Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010. Kebijakan KUR Mikro membawa dampak yang positif bagi laju ekonomi dan USAha UMKM. PT. BRI dalam penyaluran KUR Mikro dengan target yang tinggi akan meningkatkan resiko terjadinya kerugian akibat munculnya kredit macet sehingga untuk menghindarinya maka permohonan kredit harus dinilai oleh sesuai profesionalisme lembaga perbankan

    Analysis of the Composition of the Catch Kurau Gillnet the Use of Different Mesh Sizes in the Waters Purnama, Dumai Barat District, Dumai City, Riau Province

    Full text link
    This research was conducted on october 2014 in waters Purnama, Riau Provincethe. The aim of this research was to undertand the difference in species and composition cat fish using kurau gillnet at the mesh sizes 7 inches and 8.This research was using survey method. Using nets kurau done during 5 day. While water quality parameters measured in description.Kurau gillnet catches consisted of 5 species of both the mesh size of 7 inches and 8 with a total weight of 271.8 kg. The type of fish caught is great.T test results showed no difference in the catch on the mesh size of 7 inches and 8. Chi-square test results showed that there was no difference in the composition of the catch in different mesh sizes

    The Attempt of Local Government in Achieving Food Self-Sufficiency A Study in the District of Malinau, East Kalimantan

    Get PDF
    Food self-sufficiency is the ability of the state and the nation in producing a wide range of food to ensure domestic food needs are quite up to the level of the individual to harness the potential of natural resources, human, social, economic, and local wisdom with dignity. This study aims to present an analysis and interpretation of the agricultural policy, in Malinau associated with (1) food security, (2) the consequences of agricultural policies related to food security and consistency of the policies that have been formulated, (3) critical factors performance of policies that support agriculture, and (4) conduct a critical analysis and a comprehensive review of agricultural policies related to food security and well-being of people who have been executed. Using qualitative research methods with qualitative descriptive research. Where the final outcome of research is that the need for policy changes related to food security agriculture, ie changes in the Food Security Improvement Program to make changes to (a) social goals (Socials goal), (b) the target system (destination system), (c) the target output (target output). Scenario where the role of technology in achieving the target of food self-sufficiency as an alternative solution to increase the productivity of farmers core. Keywords: self-sufficiency, food, local governmen

    Pengukuran Sifat Permeabilitas Campuran Porous Asphalt

    Full text link
    Porous asphalt was developed to drain pavement surface flow through its pores, because of its specific properties. To measure its ability to drain the water (permeability), a special measuring device is required. This study is aimed to measure the coefficient of permeability using the fallinghead permeability test developed at Highway Laboratory, Sebelas Maret University. The results were compared with the previous study. The test included horizontal and vertical permeabilities. Three types of gradation were incorporated ie: British Gradation (BS), Non British Gradation (Black Valey Route / BVR) and Australian Gradation. The tests were carried out at optimum bitumen content. The result shows that the vertical permeability of Porous Asphalt using BS, BVR and Australian Gradation were: 0.0924, 0.2942 and 0.2918 cm/sec, respectively. Meanwhile for horizontal permeability were 0.1170, 0.3131, 0.2979 cm/sec, for BS, BVR and Australian Gradation respectively. The Marshall stabilities were at in contrary to the permeabilities, the porosity were comparable to the permeabilities. The similarity of the graph indicated that the permeability apparatus was quite sensitive to the measurement conducted

    Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

    Full text link
    S Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data mengunakan metode analisis Miles dan Huberman, dengan melalui tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi. Sedangkan keabsahan menggunakan teknik berdasarkan atas kriteria derajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian suatu data. Tuntutan menghadapi implementasi Otonomi Daerah mengandung arti pentingnya Pemerintah Daerah memperhatikan kemampuan “self suporting” dalam bidang keuangan. Sumber pendapatan daerah tidak hanya di peroleh dari Pendapatan Asli Daerah, tetapi juga berupa pemberian bagi hasil dari penerimaan Pemerintah Pusat. Diantara sumber penerimaan tersebut adalah Pajak Bumi dan Bangunan. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, diantaranya dijelaskan bahwa sumber penerimaan daerah dalam penyelenggaraan desentralisasi berasal dari dana perimbangan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan disamping pemberian Dana Alokasi Umum dan Alokasi Khusus. Langkah Implementasi dari pelaksanan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan tersebut dilakukan Departemen Keuangan melalui Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, sedang Pemerintah daerah menerima pelimpahan penagihan pada Sektor Perkotaan dan Sektor Pedesaan. Meskipun telah ada pelimpahan kewenangan kepada daerah, akan tetapi pelimpahan kewenangan tersebut terbatas pada mekanisme penagihan saja, sedang implementor yang menyangkut masalah administrasi masih berada pada Kantor Pelayan Pajak Bumi dan Bangunan. Kondisi demikian ini ditambah dengan kurangnya koordinasi antara unit organisasi pelaksana menyebabkan setiap tahun terjadi tunggakan. Sebagai sandaran teoritik utama untuk mendiskripsikan serta menganalisis hambatan-hambatan implementasi kebijakan publik (dalam hal ini pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ) mengunakan model proses implementasi kebijakan dari Van Meter dan Van Horn sebagai mana disetir Abdul Wahab (1997). Pertimbangan menggunakan model tersebut diatas adalah (1) Kompleksnya masalah yang dihadapi, (2) Dapat mengetahui tingkat efektivitas mekanisme kontrol pada tiap jenjang struktural, (3) Dapat mengetahui keterkaitan masing-masing orang dalam organisasi. Hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah Kota adalah : (1) masalah kewenangan dari instansi/lembaga Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dengan Pemerintah Kota; (2) koordinasi antar instansi terkait yang kurang intensif; (3) motivasi dalam bentuk insentif bagi petugas pemungut. Selanjutnya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, maka solusi yang diambil Pemerintah Kota dalam mewujudkan Otonomi Daerah berdasarkan prinsip-prinsip good govermance, mengambil langkah-langkah: (1) mengubah pola pikir, membangkitkan kesadaran dan komitmen serta menyamakan persepsi bagi pemerintah daerah dan semua komponen masyarakat tentang Otonomi Daerah; (2) merumuskan visi dan misi daerah; (3) memberikan kontribusi pengembangan kemampuan pemerintah daerah agar memiliki kinerja tinggi, efisien dan efektif; (4) memanfaatkan kemampuan dan potensinya guna mendorong pertumbuhan sektor swasta dan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan kemandirian daerah Selanjutnya, berpegang pada proses implementasi kebijakan dari model yang dikembangkan Van Meter dan Van Horn, yang diaplikasikan dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan menghasilkan kinerja kebijakan: (1) kinerja kebijakan berprestasi sedang, terbukti setiap tahun masih terdapat tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan; (2) tidak ada penegakan hukum atas wajib pajak yang menunggak (law enforcement)

    Studi Pengendalian Banjir Sungai Kalidawir Tulungagung

    Full text link
    Studi Pengendalian Banjir Sungai Kalidawir Tulungagung merupakan studi penanggulangan terhadap masalah banjir yang terjadi di wilayah Kalidawir. Saat musim penghujan datang, terjadi debit banjir yang besar menyebabkan beberapa wilayah sepanjang kalidawir rawan terhadap banjir bandang tadi. Hal ini terjadi karena kapasitas penampang dari hulu yang semula mampu menampung debit banjir kemudian berubah semakin mengecil karena berada di dekat sawah dan pemukimam penduduk. Karena itu diperlukan analisa hidrologi untuk mengetahui debit banjir rencana dan analisa hidrolika dengan Hec.Ras 4.1.0 untuk mengetahui kapasitas sungai Kalidawir eksisting. Upaya Pengendalian banjir yang dilakukan dengan cara normalisasi. Upaya Normalisasi sejauh 8767.5 meter dilakukan dengan beberapa pekerjaan seperti pengerukan sedimen, perencanaan krib, perencanaan ambang (Ground sill) ditambah analisa hidrolika Perubahan penampang
    • …
    corecore