66 research outputs found

    UJI PERFORMANSI TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS-H DENGAN PROFIL SUDU NACA 4415 DAN ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH SUDU DAN SUDUT PITCH

    Get PDF
    Turbin angin Vertikal Axis tipe Darrieus H dapat mengekstrak angin dari segala arah dan dapat digunakan pada kecepatan angin yang relatif rendah yang merupakan pertimbangan untuk mekakukan penelitian ini dengan kondisi angin di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu dan pengaruh sudut pitch terhadap daya dan putaran turbin angin tipe Darrieus H. Jumlah sudu yang digunakan pada pengujian ini adalah 3, 4, 5. Jenis airfoil yang digunakan adalah airfoil NACA 4415 dengan panjang chord 30 cm dengan kecepatan angin pada pengujian adalah 3,85 m/s, dan sudut pitch sudu yang diuji mulai dari 00, 20, 40, 60, 80, 100,120. Dengan kecepatan angin 3,85 m/s turbin ini dapat diaplikasikan di provinsi Nusa Tenggara Timur kabupaten Sumba Timur di daerah Kamanggih. Langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pembuatan prototype, dan pengujian turbin dengan mengkopel dengan generator listrik tipe aksial dengan jumlah kutub 24 buah. Dari data hasil pengujian turbin angin Darrieus H dengan bentuk sudu airfoil NACA 4415 menghasilkan efisiensi maksimal sebesar 11.37%, 12.19%, 14,69% pada beban bola lampu 10 Watt yaitu dengan jumlah sudu masing masing 3, 4, 5 buah dan efisiensi maksimal ini didapat pada saat sudut pitch sudu turbin diatur sebesar 8 0. Dengan besar daya turbin maksimal yang dihasilkan turbin dengan jumlah sudu 3 buah sebesar 8, 46 Watt, untuk jumlah sudu 4 buah didapat daya maksimal sebesar 9, 07 Watt, dan pada turbin dengan jumlah sudu 5 buah didapat daya maksimal sebesar 10, 93 Watt

    ANALISA SALURAN PENGERING BERBENTUK SILINDER PADA MESIN PENGERING PAKAN TERNAK SISTEM POMPA KALOR

    Get PDF
    Analisa ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapai para produsen pakan ternak untuk mengeringkan pakan ternak yang sudah dicacah dalam keadaan lembab menjadi kering agar tahan lebih lama.Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai rasio humiditas udara yang terdapat pada saluran pengering, untuk mengetahui laju perpindahan panas disaluran pengering, untuk mengetahui laju pengeringan pakan ternak, untuk mengetahui laju ekstraksi penguapan spesifik, untuk mengetahui kebutuhan energi spesifik, dan untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan saat proses pengeringan.Sebelum pengujian dilakukan terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan pengujian ,kemudian pakan ternak ditimbang hingga massanya 1000 gram.Pakan ternak tersebut dijatuhkan dari masuk saluran menuju keluar saluran dan ditimbang pengurangan massa yang terjadi .Hasil analisa diperoleh bahwa nilai rata –rata rasio humiditas pada masuk saluran sebesar 22,04 g/kg dan pada keluar saluran sebesar 21,84 g/kg . Nilai laju perpindahan panas pada saluran pengering adalah 155,76 W dan nilai koefisien geseknya sebesar 23,1887. Nilai laju pengeringan pakan ternak pada saluran pengering adalah 0.1374 kg/jam.Nilai laju ekstraksi air spesifik adalah 0.096 kg/kWh. Konsumsi energi spesifik untuk adalah 10,407 kWh/kg.Biaya yang dibutuhkan untuk proses pengeringan adalah Rp 10.053,71,- per kilogram

    ANALISA PERFORMANSI TURBIN VORTEX MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD DENGAN VARIASI DIMENSI SUDU I DAN SUDU III, DEBIT AIR MASUK SERTA LUAS SALURAN BUANG

    Get PDF
    Turbin Vortex adalah salah satu jenis turbin mikrohidro yang menggunakan pusaran air sebagai penggerak sudunya. Pusaran air sendiri didapatkan jikaadanya outlet darirumahsudu.Turbin Vortex mempunyai head yang relatifrendahdanhayamemerlukan debit air terusmenerus, yang sangatcocokdigunakan di aliransungai. TugasAkhir ini sendiri adalah menganalisa dan simulasi secara numerik Turbin Vortex secara CFD dengan menggunakan Ansys Fluent. Analisis dilakukan pada aliran tiga dimensi (3D), steady, turbulen dan incompresible. Analisis sendiri menggunakan tiga jenis outlet 5,5 cm, 6 cm, dan 7 cm yang masing masing divariasikan dengan dua jenis sudu. Sudu I dengan panjang 78,3 cm dan lebar 27,5 cm serta sudu III dengan panjang 78,3 cm dan lebar 13,5 cm. Kedua sudu berjumlah 4 blade dengan satu buah poros. Setelah menganalisa dan simulasi didapat efisiensi maksimal sudu I dan sudu III masing – masing adalah 25,522% dan 43,29 %

    PENGUJIAN KEMAMPUAN ADSORPSI DARI ADSORBEN ALUMINA AKTIF UNTUK MESIN PENDINGIN TENAGA SURYA

    Get PDF
    Akhir-akhir ini mesin pendingin siklus adsorpsi semakin banyak diteliti oleh para ahli karenadisamping ekonomis juga ramah lingkungan dan menggunakan energy terbarukan yaitu energi surya.Agar proses adsorpsi dan desorpsi mesin pendingin adsorpsi dapat berjalan dengan baik perludiketahui jumlah perbandingan yang ideal antara adsorben dengan refrigeran yang digunakan. Disiniuntuk mencari perbandingan antara absorben alumina aktif menggunakan baut maupun tidakmenggunakan baut. Data tersebut dapat dicari menggunakan alat penguji kapasitas adsorpsi. Alatpenguji kapasitas adsorpsi yang digunakan dilengkapi dengan lampu halogen 1000 W sebagai sumberpanas. Adsorber pada alat penguji ini terbuat dari bahan stainless steel yang bertujuan agar tahanterhadap korosi akibat dari variasi refrigeran yang digunakan. Alumina aktif yang digunakan sebagaiadsorben sebanyak 1 kg. Sedangkan variasi refrigeran yang digunakan yaitu amonia. Kapasitas amoniayang dapat diadsorpsi dan didesorpsi oleh adsorben alumina aktif mengunakan baut diisolasi adalahsebanyak 300 mL. Sedangkan kapasitas amonia yang dapat diadsorpsi dan didesorpsi oleh adsorbenalumina aktif tidak menggunakan baut diisolasi adalah sebanyak 220 mL

    PERBANDINGAN INTENSITAS RADIASI SURYA HASIL PENGUKURAN DI KOTA MEDAN DENGAN SIMULASI TEORITIS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

    Get PDF
    Saat ini, kebutuhan akan energi, terutama energi listrik semakin tinggi akibat pertambahan populasi manusia. Energi surya merupakan energi yang memiliki potensi tinggi namun belum dimaksimalkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Intensitasi radiasi surya bergantung pada beberapa hal, seperti iklim, posisi bujur suatu lokasi, tanggal dan juga waktu. Visual Basic 6.0(VB) dapat digunakan untuk pembuatan simulasi perhitungan intensitas radiasi pada suatu permukaan. Pada skripsi ini, pembuatan simulasi perhitungan intensitas radiasi didasarkan pada hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur data hobo station pada bulan Desember 2012, setelah simulasi selesai, dilakukan perbandingan data hasil pengukuran dengan hasil simulasi teoritis dan ditunjukkan dalam bentuk grafik yang dibuat dengan perangkat lunak yang sama. Hasil simulasi menunjukkan bahwa persen galat hanya sekitar 14%, sehingga simulasi yang dibuat telah dapat digunakan

    KAJIAN PERFORMANSI MESIN GENSET OTTO DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Biogas merupakan gas yang mudah terbakar (flamable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob yang berasal dari limbah rumah tangga kotoran hewan (sapi, babi, ayam) dan sampah organik termasuk POME. POME merupakan kondensat dari proses sterilisasi cairan yang berasal dari pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performasi bahan bakar biogas dan kemudian membandingkannya dengan bahan bakar premium. Performansi yang dimaksud meliputi daya, torsi, konsumsi bahan bakar spesifik, efisiensi termal, rasio udara- bahan bakar, emisi gas buang dan hasil pembakaran pada busi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan variasi beban lampu 100W, 200W, 300W, 400W, dan 500W. Penelitian ini memanfaatkan biogas yang diproduksi dari limbah cair kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan bakar pada mesin genset otto4-langkah STARKE tipe GFH1900LX dengan daya puncak 1,3 kW, daya rata- rata 1,0 kW, bore 55 mm, stroke 40 mm, Vd 95 × 10−6 m3, Vc 10 × 10−6 m3, rasio kompresi 10,5 : 1, dan jumlah silinder 1 silinder. Dari hasil pengujian didapat pada penggunaan bahan bakar biogas terjadi penurunan daya, torsi, efisiensi termal brake, dan AFR,. Sementara itu terjadi peningkatan nilai sfc

    PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM, HIDROGEN DAN ETANOL 96% TERHADAP PERFOMANSI DAN EMISI GAS BUANG MESIN GENSET OTTO

    Get PDF
    Semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dan pemakaian bahan bakar fosil yang terus meningkat menyebabkan timbulnya ancaman krisis energi. Mengantisipasi hal tersebut diperlukan pengembangan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif. Pencampuran bahan bakar untuk menghemat penggunaan minyak merupakan salah satu alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan performansi dan emisi gas buang yang dihasilkan mesin genset Otto 4 langkah merk STARKE tipe GFH1900LX dengan menggunakan bahan bakar premium 100%, etanol(96%) 100%, campuran premium 50% dengan etanol 50%, serta penambahan hidrogen sebesar 2,5% pada bahan bakar campuran etanol dan premium. Penelitian ini dilakukan dengan cara menimbang bahan bakar kemudian, memberikan beban pada mesin genset yang telah dihidupkan, tegangan dan kuat arus diukur dengan multimeter, putaran diukur dengan tachometer dan waktu habis bahan bakar dihitung dengan stopwatch, kemudian data dianalisa. Dari percobaan menggunakan bahan bakar etanol 100%, sfc yang tertinggi yang dihasilkan adalah 4320g/Kw.jam tergolong boros jika di bandingkan dengan campuran bahan bakar premium 100% sebesar 3043 g/Kw.jam, serta etanol 50% + premium50% sebesar 4071 g/ Kw.jam, dan campuran (premium50% + etanol50%)97,5% + hydrogen 2,5% sebesar 3975 g/Kw.jam akan tetapi bahan bakar etanol, hidrogen, dan campuran ini tetap mempunyai keuntungan, yaitu ketersediaan bahan baku yang melimpah

    Sexuality, Sexual Practices, and HIV Risk Among Incarcerated African-American Women in North Carolina

    Get PDF
    Background—Women who have been in prison carry a greater lifetime risk of HIV for reasons that are not well understood. This effect is amplified in the Southeastern United States, where HIV incidence and prevalence is especially high among African American (AA) women. The role of consensual sexual partnerships in the context of HIV risk, especially same-sex partnerships, merits further exploration. Methods—We conducted digitally recorded qualitative interviews with 29 AA women (15 HIVpositive, 14 HIV-negative) within three months after entry into the state prison system. We explored potential pre-incarceration HIV risk factors, including personal sexual practices. Two researchers thematically coded interview transcripts and a consensus committee reviewed coding. Results—Women reported complex sexual risk profiles during the six months prior to incarceration, including sex with women as well as prior sexual partnerships with both men and women. Condom use with primary male partners was low and a history of transactional sex work was prevalent. These behaviors were linked to substance use, particularly among HIV-positive women. Conclusions—Although women may not formally identify as bisexual or lesbian, sex with women was an important component of this cohort’s sexuality. Addressing condom use, heterogeneity of sexual practices, and partner concurrency among at-risk women should be considered for reducing HIV acquisition and preventing forward transmission in women with a history of incarceration

    A systematic review of whether COVID-19 randomized controlled trials reported on demographic and clinical characteristics

    Get PDF
    Purpose: We aim to assess the reporting of key patient-level demographic and clinical characteristics among COVID-19 related randomized controlled trials (RCTs). Methods: We queried English-language articles from PubMed, Web of Science, clinicaltrials.gov, and the CDC library of gray literature databases using keywords of “coronavirus,” “covid,” “clinical trial” and “randomized controlled trial” from January 2020 to June 2021. From the search, we conducted an initial review to rule-out duplicate entries, identify those that met inclusion criteria (i.e., had results), and exclude those that did not meet the definition of an RCT. Lastly, we abstracted the demographic and clinical characteristics reported on within each RCT. Results: From the initial 43 627 manuscripts, our final eligible manuscripts consisted of 149 RCTs described in 137 articles. Most of the RCTs (113/149) studied potential treatments, while fewer studied vaccines (29), prophylaxis strategies (5), and interventions to prevent transmission among those infected (2). Study populations ranged from 10 to 38 206 participants (median = 100, IQR: 60–300). All 149 RCTs reported on age, 147 on sex, 50 on race, and 110 on the prevalence of at least one comorbidity. No RCTs reported on income, urban versus rural residence, or other indicators of socioeconomic status (SES). Conclusions: Limited reporting on race and other markers of SES make it difficult to draw conclusions about specific external target populations without making strong assumptions that treatment effects are homogenous. These findings highlight the need for more robust reporting on the clinical and demographic profiles of patients enrolled in COVID-19 related RCTs

    Leadership in strategic information (LSI) building skilled public health capacity in Ethiopia

    Get PDF
    <p>Abstract</p> <p>Background</p> <p>In many developing countries, including Ethiopia, few have the skills to use data for effective decision making in public health. To address this need, the U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), in collaboration with two local Ethiopian organizations, developed a year long Leadership in Strategic Information (LSI) course to train government employees working in HIV to use data from strategic information sources. A process evaluation of the LSI course examined the impact of the training on trainees' skills and the strengths and weaknesses of the course. The evaluation consisted of surveys and focus groups.</p> <p>Findings</p> <p>Trainees' skill sets increased in descriptive and analytic epidemiology, surveillance, and monitoring and evaluation (M and E). Data from the evaluation indicated that the course structure and the M and E module required revision in order to improve outcomes. Additionally, the first cohort had a high attrition rate. Overall, trainees and key stakeholders viewed LSI as important in building skilled capacity in public health in Ethiopia.</p> <p>Conclusion</p> <p>The evaluation provided constructive insight in modifying the course to improve retention and better address trainees' learning needs. Subsequent course attrition rates decreased as a result of changes made based on evaluation findings.</p
    • 

    corecore