2,390 research outputs found
Pengaruh Kemasan dan Lama Penyimpanan terhadap Pertumbuhan Bahan Stek Akar Sukun
Tanaman sukun (Artocarpus altilis Fosberg) hanya dapat diperbanyak dengan perbanyakan vegetatif seperti stek akar, stek batang dan stek pucuk. Kenyataannya sering terjadi lokasi penanaman dan lokasi persemaian memiliki jarak yang cukup jauh sehingga diperlukan teknik penyimpanan stek yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan kemasan dan lama penyimpanan terhadap pertumbuhan stek akar sukun. Penelitian ini menggunakan rancangan rancangan acak kelompok dengan menguji 2 faktor, yaitu faktor pertama adalah bahan kemasan (karung plastik, serbuk sabut kelapa, pelepah batang pisang kertas merang), dan faktor kedua adalah periode simpan selama 1; 3; 7; 14; dan 28 hari dengan ulangan sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdiri 10 stek akar. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tunas dan akar stek. Bahan stek akar sukun dapat disimpan dalam kemasan yang mampu mempertahankan kelembaban tetap tinggi seperti serbuk sabut kelapa lembab dan pelepah batang pisang mampu mempertahankan stek akar tetap baik selama 28 hari, sedangkan kemasan karung plastik dan kertas merang hanya bertahan selama 14 dan 7 hari
Pemetaan Potensi Lahan dan Sebaran Populasi Tanaman Rasamala untuk Pengembangan Sumber Benih di Jawa
Kegiatan penelitian pemetaan sebaran populasi tanaman hutan untuk sumber benih jenis rasamala (Altingia excelsa Noronhae) bertujuan untuk mengetahui sebaran populasi tanaman rasamala, baik yang terdapat di hutan alam maupun hutan tanaman beserta informasi kondisi ekologis tempat tumbuhnya seperti letak geografis, kondisi iklim, curah hujan dan jenis tanah sehingga dapat diketahui potensi lahan untuk pengembangan jenis ini di Pulau Jawa. Metode pengumpulan data meliputi: (1) studi literatur dan komunikasi langsung dengan pihak terkait dan masyarakat, (2) pengumpulan data sekunder meliputi: letak geografis, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, dan topografi, (3) pengumpulan data kondisi tegakan meliputi: tahun tanam, kerapatan tegakan, tinggi, diameter, bentuk batang, bentuk tajuk. Penyusunan peta sebaran populasi dan potensi lahan jenis rasamala dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi populasi rasamala untuk sumber benih tersebar di beberapa kabupaten yaitu kabupaten Bandung, Garut, Cianjur dan Banyumas. Lahan tersebut terletak pada ketinggian 808-1962 m dpl, jenis tanah Latosol, Litosol, Grumusol, asosiasi Andosol dan Latosol, asosiasi Regosol dan Litosol dengan curah hujan 1500-4300 mm/tahun. Hasil analisis SIG menunjukkan sebaran potensi lahan untuk pengembangan tanaman rasamala di Pulau Jawa seluas 1.708.756 ha. Sementara itu, ketersediaan sumber benih rasamala yang telah disertifikasi dan dapat dipetakan seluas 118,74 ha
Sebaran Ukuran dan Kondisi Ikan Zebra Amatitlania Nigrofasciata (Gunther, 1867) di Danau Beratan, Bali [Size Distribution And Condition Of Zebra Cichlid, Amatitlania Nigrofasciata (Gunther, 1867) In Lake Beratan, Bali]
Danau Beratan terletak di Bali dan terindikasi terjadi introduksi ikan zebra (Amatitlania nigrofasciata) tanpa disengaja. Ikan zebra termasuk spesies ikan dari famili Cichlidae yang menurut IUCN Red List Status termasuk spesies penggang-gu. Tujuan penelitian adalah untuk memprediksi sebaran ukuran dan kondisi ikan zebra di Danau Beratan. Penelitian di-laksanakan pada bulan Mei, Juli dan Oktober 2011 dengan menggunakan metode survei. Penentuan lokasi penelitian mewakili daerah danau Beratan yaitu di bagian barat, utara, timur, dan selatan. Sampel ikan diperoleh dengan menggu-nakan jaring insang percobaan. Komposisi tangkapan ikan zebra di Danau Beratan mencapai 42,68%. Ukuran panjang total ikan zebra yang tertangkap berkisar 2,5-10,5 cm dengan bobot tubuh berkisar antara 0,254-22,79 g. Keberadaan ikan zebra di Danau Beratan hampir merata di setiap lokasi. Kondisi lingkungan tidak berpengaruh terhadap kehidupan ikan zebra, karena kemampuan adaptasi ikan zebra yang cukup baik
Karakteristik Populasi Labi-labi Amyda Cartilaginea (Boddaert, 1770) Yang Tertangkap Di Sumatera Selatan
The Asiatic softshell turtle Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) is one of the reptile commodities included in CITESAppendix II with vulnerable status according to IUCN. The species has been harvesting, especially for export purposein South Sumatera. The reseach was aimed to know the population characteristics of the Asiatic softshell turtleharvested in South Sumatera. The study was carried out based on enumerators approach from July to Desember2012 in South Sumatera. The data enumeration also has been collected from the 1st collectors. Data analysis includedthe size distribution of carapace curve length (CCL), carapace curve width (CCW), body weight, sex ratio, agestructure, CCL-weight relationship and von Bertalanffy growth parameters. The results showed that there wererecorded 306 individuals of A. cartilaginea (92% adult) with sex ratio male and female is 42:58. Its has carapacecurve length range from 10 to 75.5 cm, carapace curve width 9 to 59.5 cm and body weight 0.02 to 40 kg. A.cartilaginea growth pattern was negatively allometric (b = 2.727). The von Bertalanffy growth formula of A.cartilaginea in South Sumatera was PLK(t) = 78,75{1-exp[-0,18(t-(-0,72)]} cm
Our experience in management of aneyrismal SAH
Lucrarea analizează 59 de pacienţi cu SAH spontan ce s-au aflat la tratament în Centrul de Neurochirurgie. Au fost studiate fişele de observaţie a pacienţilor, metodele de investigare a SAH spontan prin puncţie lombară, CT, MRI.This work is based on studying of 59 patients with spontaneous SAH is presented and the clinical histories, imaging studies, operative findings were restropectively rewied. Peak age of aneyrismal SAH age ranges between 40- 60 years old
Pemanfaatan Fermentasi Daun Singkong (Manihot Utilisima Pohl.) Dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy Lac.)
Penelitian ini dilaksanakan pada 1 April-26 Mei 2015. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah tepung daun singkong yang terfermentasi di dalam pakan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, kecernaan pakan serta retensi protein pada ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac.). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dengan subtitusi tepung kedelai : tepung daun singkong terfermentasi dimana kontrol (100:0%), P1 (95:5%), P2 (90:10%), P3(85:15%), dan P4 (80:20%). Kadar protein pakan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tertinggi terdapat pada P2(90:10%) dengan kecernaan pakan 61,09%, tingkat efisiensi pakan 23,19%, retensi protein 22,82% dan laju pertumbuhan spesifik 2,24% per hari
Pelapisan Permukaan Kayu Lapis dengan Polimer Akrilat Menggunakan Radiasi Ultra Violet
PELAPISAN PERMUKAAN KAYU LAPIS DENGAN POLIMER AKRILAT MENGGUNAKAN RADIASI ULTRA VIOLET. Penelitian pelapisan permukaan kayu lapis dari kayu kamper (Dryobalanops spp.) dengan bahan pelapis polimer akrilat telah dilakukan menggunakan bahan pelapis radiasi dengan nama komersial Overlon, yaitu, dua senyawa polimer epoksi akrilat dan satu senyawa uretan akrilat. Proses pengeringan/pemadatan (curing) dilakukan menggunakan sumber radiasi ultra violet dengan intensitas 80 Watt/cm pada beberapa variasi tebal lapisan dan kecepatan konveyor. Parameter sifat lapisan hasil iradiasi yang diukur meliputi fraksi-gel, weight-swelling ratio, laju nyala, kekerasan pendulum, adesi, kilap, dan ketahanan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resin epoksi akrilat lebih reaktif dan lapisan yang dihasilkan mempunyai sifat fisik, mekanik, termal, dan kimia yang lebih baik dibanding uretan akrilat.Adesi antara lapisan polimer dengan permukaan kayu lapis yang diuji dengan metode cross-cut memenuhi standar pengujian. Pengujian adesimenggunakanmetode uji tarik menunjukkan tersebarnya data besarnya kuat tarik dan pola kerusakan
Pengaruh Rasio D/b Dan Jumlah Lapisan Perkuatan Geogrid Pada Tanah Pasirterhadap Daya Dukung Tanah Dengan Pondasi Menerus
Daya dukung merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan pondasi, oleh karena itu butuh perkuatan untuk tanah yang memiliki daya dukung yang rendah. Dalam menambah daya dukung dibutuhkan perkuatan. Dalam penelitian ini digukan perkuatan berupa geogrid. Untuk mengetahui penggunaan secara efektif, maka dilakukan penelitian ini dengan menggunakan variasi rasio d/b dan jumlah lapis geogrid. Dari hasil penelitian ini menunjukan semakin dalam dan semakin banyak jumlah lapisan maka daya dukung semakin meningkat. Dari hasil perbandingan tanah perkuatan terhadap tanpa perkuatan didapatkan nilai efektif pada kedalaman 0,5B dan jumlah lapis perkuatan adalah 2
- …