219 research outputs found

    Water markets in Pakistan

    Get PDF
    Presented during the Third international conference on irrigation and drainage held March 30 - April 2, 2005 in San Diego, California. The theme of the conference was "Water district management and governance."Includes bibliographical references.The government of Pakistan has recently introduced reforms to reduce the financial deficit of the country's irrigation sector. Reforms are expected to grant autonomy to irrigation agencies and transfer part of the management responsibilities to water users. Water markets are already functioning in the country, but are limited to tube-well or sub-surface water in two provinces only. Although the development of water markets is described as being efficient, little is known regarding the potential feasibility for and impact of such markets on small landholders. The government's public investment in large irrigation projects has already widened the gap between large and small landholders in terms of revenues and financial assets. It is feared that reforms will further allow for arrival of powerful landholders and businessmen from other regions that will steadily displace the small local agricultural producers. Several studies have been conducted from a quantitative perspective, but no qualitative study has been conducted that may provide insight into the equity issues in regard to water markets. Therefore, a qualitative study is proposed to investigate the affects of water markets on small landholders in Pakistan and the markets' role in the distribution of the benefits of water resources among landholders across all categories.Sponsored by USCID; co-sponsored by Association of California Water Agencies and International Network for Participatory Irrigation Management

    Water Management System Tambang Pada Pit PT Ulima Nitra Jobsite PT Menambang Muara Enim

    Full text link
    PT Ulima Nitra merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara yang berada di Sumatera Selatan. Secaraumum lokasi tambang berada di daerah perbukitan, kegiatan penambangan dilakukan dengan metode surface mining.Penggunaan sistem ini mengakibatkan lokasi penambangan berhubungan langsung dengan udara luar. Salah satupengaruhnya adalah hujan yang dapat menyebabkan terjadinya genangan air pada dasar tambang. Keberadaan airakan mengganggu kelancaran kegiatan penambangan, air tersebut harus dikeluarkan dari lokasi penambangan.Metode penirisan tambang yang digunakan oleh PT Ulima Nitra adalah sistem penirisan terpusat. Penggunaan metodeini menempatkan sebuah sump pada setiap jenjang atau bench. Sistem pengaliran dilakukan dari jenjang paling atasmenuju jenjang-jenjang yang berada di bawahnya, sehingga akhirnya air akan terpusat pada main sump untukkemudian dipompakan. Jika terjadi hujan, tambang tergenang air, kondisi ini dapat menggangu kegiatanpenambangan walaupun pompa dihidupkan. Hal ini membuktikan bahwa sistem penirisan yang digunakan belumefektif. Penelitian ini mendesain sump dan saluran terbuka yang dapat menampung air limpasan, agar debit air yangmasuk ke dalam area penambangan berkurang. Sistem penirisan yang direncanakan dapat menampung curah hujansebesar 16,19 mm/hari dengan luas catchment area sebesar 49,60 ha dan debit total yang masuk ke area tambangsebesar 9793,663 m3/hari, pompa yang dipakai adalah pompa sykess cp220i dengan head total 31,21m , debit 443,76m3/jam dan kecepatan putaran mesin sebesar 1800 rpm

    Evaluasi Teknis Geometri Jalan Angkut Overburden Untuk Mencapai Target Produksi 240.000 Bcm / Bulan Di Site Project Mas Lahat PT. Ulima Nitra Sumatera Selatan

    Full text link
    PT Ulima Nitra merupakan salah satu Perusahaan tambang batubara di Sumatera Selatan. Salah satu lokasipenambangan yang dikelola oleh PT Ulima Nitra berada di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, KabupatenLahat. Sistem penambangan yang diterapkan adalah metode tambang terbuka dengan menggunakan excavator backhoesebagai alat gali muat dan dump truck Scania P380CB-6X4 sebagai alat angkut overburden. Produkivitas alat angkutyang rendah menyebabkan target produksi overburden tidak tercapai. Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaituwaktu kerja, waktu edar, kesediaan alat, dan kondisi jalan angkut. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhikegiatan operasional. Untuk meningkatkan kerja alat gali-muat dan alat angkut, maka dilakukan evaluasi teknismengenai kondisi geometri jalan angkut overburden, agar produktivitas alat angkut meningkat dan target produksiuntuk tahun 2014 sebesar 240.000 BCM/bulan dapat tercapai. Setelah dilakukan evaluasi teknis, ditemukan bahwageometri jalan angkut belum memenuhi kriteria, diantaranya grade jalan yang melebihi grade maksimal, lebar jalanyang kurang, tidak ada saluran drainase, tidak ada crossfall, tidak ada tanggul pengaman dan tidak ada superelevasipada tikungan. Setelah dilakukan perbaikan jalan angkut berupa pelebaran jalan dan penerapan crossfall, pembuatantanggul pengaman, ditch serta saluran drainase, didapatkan bahwa produktivitas unit meningkat. Produksi teoritissetelah perbaikan jalan adalah 274.300,15 BCM/bulan. Terdapat peningkatan produksi sebesar 98.291,73 BCM/bulandari produksi sebelum perbaikan jalan sebesar 176.008,42 BCM/bulan

    Evaluasi Penggunaan Pompa Terhadap Air Limpasan Kolong Lama Tahun 2014 Pada Tambang Besar 1.42 Pemali PT. Timah (Persero), Tbk Bangka Belitung

    Full text link
    Tambang Besar 1.42Pemali PT. Timah (Persero), Tbk yang berlokasi di Pemali, Bangka Belitung merupakantambang timah dengan metoda Tambang Terbuka. Sistem operasi penambangannya menggunakan sistem shoveland truck. Pengolahan Awal menggunakan sistem hydroliking dan jigging. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui jumlah air yang masuk sesuai dengan sump yang tersedia sehingga diperoleh jumlah pompa yangsesuai dengan kemajuan tambang pada tahun 2014 s.d. 2015. Total luas pit yang diprediksi dalam area TambangBesar 1.42 Pemali pada tahun 2014 sebesar 3,4 Km2 dengan luas total catchment area 0,69 Km2. Luas inidibebankan pada satu kolam penampung sementara yaitu sump lama dimana digunakan 2 pompa yang dipasangseri. Analisa yang dilakukan terhadap peta rencana operasi penambangan 2014 menunjukkan, ternyata daerahsump lama akan dilakukan penambangan. Hal ini dikarenakan di lapisan bawah sump terdapat bijih timah yangekonomis. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomentasikan untuk melakukan penambahan 2 unit pompadengan debit 200 m3/jam agar sump dapat kering sesuai rencana. Penambahan ini diharapkan dapat mendukungoperasi penambangan secara optimal sesuai dengan rencana teknis penirisan tambang pada area Kolong Lama

    Kajian Teknis Penanganan Lumpur (Mud Handling) Pada Main Sump Untuk Optimalisasi Pompa Pada Pit Darmo PT Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan

    Full text link
    Lumpur yang terdapat di dalam main sump Pit Darmo PT Ulima Nitra disebabkan karena terhentinya aktivitas penambangan (Stand by) pada bulan Maret-April 2014. Air yang terdapat pada main sump tercampur dengan material-material di sekitar main sump dan adanya gerusan longsor pada lereng (bench) di arah timur yang berupa clay tertransport ke dalam main sump mengalami sedimentasi menjadi lumpur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penanganan lumpur pada main sump. Pengendalian lumpur pada main sump ini dapat dilakukan dengan membagi main sump menjadi beberapa bagian (blok), sehingga lumpur pada main sump dapat dikeluarkan secara bertahap. Volume lumpur pada main sump sebanyak ±8.353,69 Bcm, pembuatan tanggul sebanyak ±12.956,46 Bcm. Alat mekanis yang digunakan untuk membuat blok, mengeluarkan lumpur dan pembuatan tanggul yakni kombinasi Backhoe Komatsu PC 200 Short Arm, Backhoe Komatsu PC 200 Long Arm, dan Backhoe Kobelco SK 200. Produktivitas total per hari adalah ±3.574,56 Bcm dan lama waktu pengerjaan penanganan lumpur selama ± 7 hari. Dengan membagi main sump menjadi beberapa blok maka lumpur dapat dikendalikan. Blok yang terdapat pompa sykes CP220i telah terisi air sehingga pompa dapat bekerja optimal kembali dengan debit 115 liter/s dan head pompa 33,8 m

    Perhitungan Flowrate Quench Air Optimum Pada Sistem Thermal Oxidizer Di Lapangan Singa Lematang Asset PT Medco E&p Indonesia

    Full text link
    Thermal oxidizer (TOx) merupakan salah satu sistem pada lapangan gas yang berfungsi untuk mengoksidasi waste gas.Sistem ini sangat penting apabila sistem ini terganggu maka dapat mengganggu keseluruhan sistem pada centralprocessing plant di PT Medco E&P Lematang. Temperatur TOx dalam kondisi normal berada pada temperature ±1600oF, sedangkan batas atas temperatur maksimum TOx berada pada temperatur1900 oF. Kondisi ini disebut dengankondisi high high. Apabila TOx mencapai kondisi high high maka keseluruhan sistem TOx akan mati. Pada sistem TOxquench air berperan dalam mendinginkan flue gas hasil pembakaran. Sehingga dibutuhkan flowrate quench air yangsesuai untuk menjaga kondisi temperatur TOx. Penulis membuat beberapa simulasi perhitungan berdasarkan dataharian dari digital control system. Dari simulasi ini didapatkan besarnya flowrate quench air optimum untuk menjagakondisi TOx dalam keadaan normal adalah sebesar 19,094 lb/hr

    Evaluasi Proses Pembuatan Avtur (Aviation Turbine) Berdasarkan Analisa Sifat Fisik Dan Kimia Minyak Mentah (Crude Oil) Di PT Pertamina Ru II Dumai

    Full text link
    Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara Internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakaruntuk pesawat terbang jenis jet (baik tipe jet propusion atau propeller.) Avtur adalah minyak tanah dengan spesifikasiyang diperketat, terutama mengenai titik uap, dan titik beku. Secara umum, avtur memiliki kualitas yang lebih tinggidibandingkan bahan bakar yang digunakan untuk pemakaian yang kurang ‘genting\u27 seperti pemanasan atautransportasi darat. PT Pertamina RU II Dumai adalah salah satu Perusahan pengolahan yang menghasilkan berbagaiproduk akhir atau produk turunan dari minyak mentah.Untuk melakukan proses pengolahan pada minyak mentahperlu dikatahui karakteristik dan spesifikasi dari minyak mentah (bahan baku) yang akan diolah Untuk mengetahuimutu dan manfaat minyak bumi tersebut,ada beberapa parameter analisa minyak bumi yang digunakan yang terbagidalam 2 parameter yaitu parameter fisik dan parameter kimia.Dari analisa tersebut diketahui Bahan baku minyakmentah daerah Duri ( Duri Crude ) tipe “Naphthenic-naphthanic” dan Minas ( Minas Crude ) tipe “Paraffinicintermediate”.Penulis membuat perhitungan material balance bahwa Produksi Avtur secara aktual berkisar 8,35 %dari jumlah feed umpan dari kilang dumai 127 bbl dan kilang SPK 49 bbl.Mutu dan kualitas hasil produksi bahanbakar jenis Avtur (Aviation Turbine) kilang pertamina RU II Dumai baik dan memenuhi syarat dan spesifikasi yangditetapkan serta layak dipasarkan

    Analisa Teknis Mine Dewatering Terhadap Rencana Tiga Tahun Penambangan Hingga Tahun 2016 Di Pit Blok Barat PT Muara Alam Sejahtera Kabupaten Lahat

    Full text link
    PT. Muara Alam Sejahtera adalah Perusahaan yang bergerak di industri pertambangan batubara yang aktivitas penambangannya menggunakan sisitem open pit. Berdasarkan rencana penambangan tiga tahun hingga tahun 2016 Perusahaan akan memperluas permukaan kerja tambang dan memperdalam elevasi pit bottom dari 20 mdpl mejadi 0 mdpl.Hal ini akan sangat potensial untuk terjadinya banjir atau genangan air dikarenakan metode penambanganya yang open pit membentuk cekungan. Untuk mencegah terjadinya banjir di permukaan kerja tambang yang dapat menurunkan rencana produksi, maka dibutuhkan penanggulangan air yang telah masuk ke tambang tanpa melakukan Perubahan design dengan menggunakan metode mine dewatering dengan menganalisa air yang masuk ketambang terhadap kapasitas pompa DnD 200 -5Hx. Tujuanya agar air yang dipompakan keluar tambang dapat mengeringkan permukaan kerja tambang dan menghambat terjadinya banjir serta penurunan produksi. Total debit air maksimum yang masuk ke tambang hingga periode umur tambang berlangsung adalah 320.912,1 m3/bulan. Dengan rencana volume sump hingga tahun 2016 adalah 21.070 m3 maka durasi sump dapat penuh terisi air hujan maksimum adalah 3,38 jam. Rencana penggunaan pompa DnD 200 – 5Hx dengan debit aktual 750 m3/jam, head total 102,78 m, dan daya pompa 357,56 kW. Agar air yang keluar maksimum dapat mengeringkan sump maka dibutuhkan pemompaan selama 427,88 jam dan apabila pompa dapat bekerja maksimal 18 jam/hari maka lama pemompaan 24 hari. Rencana penambangan PT. Muara Alam Sejahtera hingga tahun 2016 tidak akan terhambat oleh air tambang jika pompa DnD 200-5Hx dapat berkerja secara optimal

    Evaluasi Kinerja Dehydration Unit Pada Stasiun Pengumpul Gas Lapangan Sungai Gelam PT. Pertamina Ep Asset 1 Field Jambi

    Full text link
    Saat ini PT. Pertamina EP Asset 1 field Jambi sedang dalam pengembangan produksi gas alam, hal ini dikarenakanpotensi gas yang telah ditemukan 5 tahun lalu belum dapat diproduksi karena belum ada pihak yang ingin membeli gastersebut. Namun saat ini PLN menyadari penggunaan gas sebagai sumber energi alternatif dalam pengadaan listrikuntuk daerah Jambi. Maka saat ini PT. Pertamina EP Asset 1 field Jambi mulai memproduksi gas alam yang terdapat disungai gelam untuk dijual kepada PLN. Gas yang didapat dari sumur gas di sungai gelam teryata tidak dapat langsungdikirim ke PLN karena masih mengandung impurities, maka dari itu gas alam hasil sumur gas harus diolah telebihdahulu agar bisa memenuhi persyaratan kontrak kerja oleh pihak PLN. Salah satu syarat tersebut kandungan uap airpada gas tidak boleh lebih dari 20 lbs/MMSC. Maka dari itu pada SP Gas lapangan Sungai Gelam terdapat alat yangberfungsi untuk menghilangkan uap air yaitu Dehydration Unit (DHU). Proses penghilangan air terdiri dari beberapatahap mulai dari penyerapan air dengan menggunakan dessicant, drying dan regenerasi. Maka dari itulah diperlukanalat untuk dapat menyerap air yang terkandung di dalam gas alam. Dehydration Unit (DHU) yang digunakan dilapangan Sungai Gelam menggunakan desikan padat dengan jenis molecular sieve. Namun keberadaan alat ini akandievaluasi apakah sesuai atau tidak untuk mengeringkan gas alam di Sungai Gelam sehingga kandungan air dapatmemenuhi persyaratan dari PLN. Evaluasi dilakukan dengan perbandingan antara kandungan uap air pada gassebelum masuk DHU (inlet) dan setelah masuk DHU (outlet) sehingga diketahui berapa besar kemampuan penyerapandari DHU tersebut, serta kemampuan untuk memenuhi kontrak kerja dengan pihak PLN

    Peningkatan Produksi Sucker Rod Pump (Srp) Dengan Mengacu Pada Break Event Point (Bep) Sumur Jrk-x Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pendopo

    Full text link
    Secara umum metoda pengangkatan buatan (artificial lift) bertujuan untuk membantu pengangkatan fluida dari dalam sumur ke permukaan. Salah satunya dengan menggunakan sucker rod pump. Konsep dasar dalam perencanaan sucker rod pump adalah kemampuan pompa yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan laju produksi optimal sumur tersebut. Dalam peningkatan produksi suatu sumur, perlu diketahui batas tingkat produksi yang memberikan titik impas atau break event point (BEP). Hal ini adalah salah satu dasar dalam peningakatan produksi suatu sumur. Karena peningkatan produksi mempengaruhi biaya pengeluaran . Sehingga biaya yang dikeluarkan harus lebih kecil dari pendapatan yang diterima untuk mendapat keuntungan yang diinginkan. Berdasarkan hasil analisa break event point (BEP), Perusahaan mengalami kerugian (loss) sebesar US1.800/monthdantitikimpasberadapadaproduksiminyak(Qo)sebesar300,95bbl/month.SedangkandarihasilanalisakurvaInflowPerformanceRelationship(IPR)lajuproduksifluidapadasuckerrodpumpyangterpasangsebesar228bfpdyangartinyalajuprouduksifluidatersebutbelummencapailajuproduksioptimalyaitusebesar600bfpd.Sehinggaperludilakukanredesignsuckerrodpump,yaitutanpamenggantitipepompayangterpasangdenganmengkombinasipanjanglangkah(SL)86inchdankecepatanpompa(N)15spm,didapatkanefisiensivolumetrispemompaan(Ev)sebesar79 1.800 /month dan titik impas berada pada produksi minyak (Qo) sebesar 300,95 bbl/month. Sedangkan dari hasil analisa kurva Inflow Performance Relationship (IPR) laju produksi fluida pada sucker rod pump yang terpasang sebesar 228 bfpd yang artinya laju prouduksi fluida tersebut belum mencapai laju produksi optimal yaitu sebesar 600 bfpd. Sehingga perlu dilakukan redesign sucker rod pump, yaitu tanpa mengganti tipe pompa yang terpasang dengan mengkombinasi panjang langkah (SL) 86 inch dan kecepatan pompa (N) 15 spm, didapatkan efisiensi volumetris pemompaan (Ev) sebesar 79 % dan pump displacement sebesar (PD) 755,17 bfpd. Setelah dilakukan redesign, maka Perusahaan akan mendapatkan keuntungan (profit) sebesar US 24.368 /month
    corecore