137 research outputs found

    Analisa Pengaruh Solution Treatment Pada Material Alumunium Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis

    Get PDF
    Perkembangan Alumunium di Indonesia memang sudah cukup baik, namun perlu adanya penelitian lebih lanjut lagi mengenai pencampuran logam yang dapat mempengaruhi ketahanan alumunium pada saat aplikasi penggunaannya dikehidupan sehari-hari. Logam alumunium perlu kita kembangkan lagi karena fungsinya yang cukup baik dalam penggunaan logam yang tidak berat namun berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis alumunium akibat perbedaan waktu tahan pada solution treatment Hasil akan dikarakterisasi sifat fisis dan mekanisnya, yang meliputi uji kekerasan,uji impak,uji tarik. Selanjutnya material akan diperlakukan dengan siklus thermal sebesar 450oC, kemudian dievaluasi lagi,sehingga diharapkan didapat campuran dan temperatur yang sesuai

    Analisa Heat Treatment Pada Aluminium Magnesium Silikon (Al – Mg – Si) Dengan Silikon (Si) (1%, 3%, 5%)Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi unsur kimia, struktur mikro, kekuatan impak, kekuatan tarik dan kekerasan bahan spesimen paduan Aluminium Magnesium Silikon (Al-Mg-Si) dengan Silikon (Si) dengan variasi penambahan 1%, 3%, dan 5% dengan perlakuan heat treatment. Metode penelitian meliputi bahan, alat dan proses yang dilakukan selama penelitian. Adapun material atau bahan yang diuji adalah Aluminium (Al) berupa plat aluminium, Magnesium (Mg), berupa serbuk magnesium dan Silikon (Si), berupa serbuk silikon. Komposisi aluminium (Al) masing-masing sama 85% dengan silikon (Si) bervariasi 1%, 3%, 5% dan sisanya magnesium (Mg). Pada perlakuan panas spesimen dikenai perlakuan panas pelarutan (solution heat treatment) 450oC dengan waktu tahan 1 jam, 2 jam, 3 jam kemudian di quenching media air dan terakhir dituakan dengan penuaan buatan (artificial aging) 125oC. Adapun pengujian yan dilakukan adalah uji komposisi, struktur mikro, uji impak charpy, uji tarik an uji kekerasan Vickers. Hasil pengujian komposisi kimia terhadap ketiga paduan tersebut di dapati paduan aluminium (Al) yang kaya akan unsur silikon (Si) adalah pada paduan Al-Mg penambahan Si 5% yaitu, 4,8632%. Dari hasil pengujian impak tampak bahwa harga impak mengalami peningkatan setelah diperlakukan panas dan pada penambahan Si yang lebih banyak material ini mengalami penurunan keuletan material. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa kekuatan tarik pada paduan Si yang lebih banyak dapat menurunkan kekuatan tarik. Dari pengujian kekerasan diketahui bahwa penambahan Si yang semakin banyak menyebabkan material semakin rapuh

    Pengaruh Hasil Pengecoran Flange dengan Material Alumunium (Al) Menggunakan Cetakan Pasir Co₂ dengan Variasi Media Pendinginan Oli SAE 40, SAE 90, SAE 140

    Get PDF
    The process of melting the metal by melting, then poured into the mold and allowed to freeze. The metal will undergo phase change during the casting process, caused by the clotting process, this change in properties among others depends on the cooling medium used during the cooling process. Because a metal is very important in a machining construction, in this study used different cooling fluid oil viscosity that is: SAE 40 oil, SAE 90 oil and SAE 140 oil. The purpose of this study was to examine the effect of sand mold CO₂ on chemical composition mixture , hardness, microstructure in cast aluminum products with oil cooling. From the test of hardness of specimen with SAE 140 oil media has better hardness value compared to SAE 40 oil and SAE 90 oil. From the test of chemical composition there are 17 elements, but only 4 elements that most influence on aluminum cast are Si, Fe, Cu, and Zn are the most dominant. Judging from the elements present in this material can be classified metal aluminum zinc alloy (Al-Zn)

    Perbandingan Keausan Rubber Roll Rice Huller Dengan Produk Di Pasaran

    Get PDF
    Penelitian tentang pembuatan rubber roll rice huller ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai keausan dan membandingkannya dengan produk di pasaran Indonesia. Rubber roll rice huller dibuat dari campuran bahan karet alam jenis RSS dan SBR dengan tambahan sulfur, stearic acid, white carbon, zinc oxide dan PEG. Proses pembuatan kompon dilakukan dengan mesin two roll mill, sedangkan vulkanisasi dengan alat press molding pada suhu 150 ºC, selama ± 3-4 jam. Pengujian yang dilakukan berupa uji keausan karet yang didasarkan pada berkurangnya volume karet karena gesekan. Benda uji diputar langsung pada mesin pengupas gabah dengan waktu putaran 10 menit. Dari penelitian diketahui prosentase keausan terbesar pada karet buatan dimana volume rata-rata yang berkurang sebesar 468772,06 cm3, sedangkan rol di pasaran 39534,011 cm3 atau menunjukkan perbandingan keausan volume karet 1 : 12 lebih besar karet buatan

    Analisis Struktur Mikro dan Sifat Mekanis Alumunium Paduan dengan Variasi Cetakan Logam, Cetakan Pasir CO2 dan Cetakan Pasir

    Get PDF
    This research is aimed to analyze fisical and mechanical characteristics of alumunium in the foundry process. In this process, the reseacher used some mold variation. There are metal mold, sand Co mold and sand mold. This study used alumunium material or junk material as an object of the research. In this case, these materials were remelted in the induction comport. On the other hand, this research showed an influences of mold variation toward porosity, hardness level, chemical composition and micro structure of material. The data analysis showed there are 17 chemical elements composition. Nevertheless, there is only 4 elements which dominant with foundry alumunium, there are (Zn) : 0,60%, (Fe) : 0,38%, (Cu) 0,16% and(Si) 0,180%. Based on the elements of material, it could be concluded that the material was classified as a zinc fusion of alumunium metal (AL-Zn). Whereas, based on the micro structure experiment, it could be seen that metal mold has a small and close grain diameter, so that, metal mold is more brittle than river sand and Co2 sand. Both of them have a big grain diameter than metal mold. So, they have low hardness level. From the portable hardness brinel experiment of the foundry material construction which is related with the hardness, there are 21,23 BHN of river sand mold, 21,23 BHN of sand mold and 333,17 BHN of metal mold

    Rekayasa Dan Manufaktur Komposit Skin Berpenguat Serat Kelapa Acak Bermatrik Epoxy

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan bending ,tarik dan impak yang optimal dari komposit serat sabut kelapa pada fraksi volume 20%, 30%, 40%, 50% dengan variasi ketebalan 1 mm, 2 mm, 3 mm, 4 mm dan 5 mm serta mengetahui densitas komposit, kestabilan dimensi, dan jenis patahan dengan pengamatan makro pada specimen yang memiliki harga optimal dari pengujian bending, tarik dan impak. Pada penelitian ini bahan komposit yang dipergunakan adalah serát sabut kelapa jenis acak dengan fraksi volumen 20%, 30%, 40%, 50%, dengan variasi tebal 1 mm, 2 mm, 3 mm, 4 mm dan 5mm menggunakan metrik jenis epoxy A type general porpose polyaminaomide dan B Type general porpose bispheol a-epichlorohydrin. Pembuatan komposit dengan cara press mold,. pengujian bending mengacu standart ASTM D 790-02 (three point bending), pengujian tarik mengacu pada standart ASTM 638-02, pengujian Impak jenis izod mengacu pada standart ASTM D 5941, dan pengujian kestabilan dimensi mengacu pada standart SAE j1717. Hasil pengujian pada fraksi volume 20%, 30%, 40%, 50%, dengan variasi tebal 1 mm, 2 mm, 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Pada pengujian bending optimal rata-rata pada Vf 40% dengan ketebalan 3 mm yaitu sebesar 146,44 MPa, Pada uji tarik optimal rata-rata pada Vf 50% ketebalan 4 mm yaitu sebesar 55,54 MPa, dan Pada uji Impak optimal rata-rata pada 5mm Vf 50% yaitu sebesar 0,14 J/mm2. Pada pengujian kestabilan dimensi panjang optimal rata-rata pada dengan ketebalan 1mm sebesar 0,25 mm dan pertambahan lebar optimum sebesar 0,14 mm pada Vf 20%. densitas harga yang paling optimal terdapat pada tebal 5 mm Vf 50% sebesar 1,52 g/cm3 .Pengamatan struktur makro didapatkan jenis patahan broken fiber

    Analisa Lembaran Komposit berpenguat Serbuk Ijuk mesh 60 Menggunakan Matrik Karet Terhadap Radiasi Sinar Gamma Dengan variasi Komposisi Serbuk Ijuk 0 Phr, 15 Phr, 25 Phr

    Get PDF
    The purpose of this study was to utilize renewable lalam hasi as a substitute for metal materials. It is also to determine the absorption of gamma-ray radiation of the powder berpenguat composite fibers are fibers powder can absorb gamma radiation. Composite manufacturing process begins with the preparation of materials to be used, namely: powder fibers, latex I radiation with a concentration of 60%, and chemicals (ionol, ZnO, darvan, sulfur, ZDEC). Pollination fibers by way mengiling, mashing and blending the fibers during 1 month and penggemesan powder with a mesh fibers 60. Furthermore, the process of dispersion by means of chemicals mixed in a dispersion tube with a predetermined composition for 24 hours. After the mixing of composite materials by means berlahan stirred for 15 minutes. After the composite materials that have been mixed is poured into a mold that has been determined. The test specimens do is Pengujan gamma with standard ISO 18-6478 - 2000, and the journal Kristiyanti, BATAN Nuclear Device Engineering Center (2011) with a variety of powder composition fibers 0 phr, 15 phr, 25 phr. The test results can be concluded very highest absorption in the composite powder composition fibers 25 phr, ie 40.15% absorption rate and absorption of the smallest on the composition 0 phr, ie 29.66% absorption rate. Keywords: Powder Ijuk Aren, Latex, Chemicals, Sheet Composit

    Analisis Pengaruh Waktu Penahanan Celup Terhadap Ketebalan Permukaan Dan Kilap Pada Proses Elektroplating Baja Karbon Tinggi

    Get PDF
    Elektroplating yaitu proses pelapisan logam dengan logam lain di dalam suatu larutan elektrolit dengan pemberian arus listrik. Konsep yang digunakan dalam proses elektoplanting adalah konsep reaksi reduksi dan oksidasi dengan menggunakan sel elektrolisa. Dalam sel elektrolisa arus yang akan dialirkan akan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi dangan mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Elektroplating dengan menggunakan pelapis tembaga pada plat baja karbon tinggi. Tujuan Tugas Akhir ini adalah mengetahui pengaruh variasi waktu tahan celup terhadap ketebalan dan kilap hasil pelapisan tembaga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material plat baja karbon tinggi dengan dimensi 4 cm x 4,5 cm x 1,5 cm sebanyak 3 spesimen. Voltase yang digunakan adalah 7 volt. Setelah diplating material diuji ketebalan lapisan dengan Thickness gauge dan uji kilap lapisan dengan Gloss meter. Dari hasil pengujian tebal lapisan dengan variasi waktu 5 detik sebesar 0.202 μm, 7 detik sebesar 0.270 μm, 9 detik sebesar 0.294 μm. Dari hasil pengujian kilap Gloss meter dengan variasi waktu 5 detik sebesar 134.7 GU, 7 detik sebesar 133.7GU, 9 detik sebesar 129.5 GU

    Mesin Peruncing Tusuk Sate

    Get PDF
    Negara Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai hasil bumi yang melimpah. Banyak kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi usaha kerajinan. salah satu hasil kekayaan hasil kekayaan alam tersebut yang dapat dimanfaatkan adalah bambu. Dalam prakteknya para pengrajin bambu mengalami kendala, pada waktu proses pengadaan bahan pokok, Disini para pengrajin harus membeli bambu yang kualitasnya bagus yang berada di desa, dan itu harus mengeluarkan jasa angkut selain itu untuk memproduksi tusuk sate dengan jumlah yang besar dan melimpah dengan waktu yang relatif singkat serta kualitas produksi yang bagus para pengrajin kwalahan memproduksi tusuk sate secara manual. maka para pengrajin harus mempunyai solusi untuk mengatasi kendala tersebut diatas. Untuk mengatasi kendala diatas mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta mencoba mendesain dan membuat mesin peruncing tusuk sate semi otomatis, dengan cara menggabungkan metode yang digunakan pada mesin-mesin canggih kedalam alat-alat konvensional sehingga tercipta mesin semi otomatis. Alat-alat yang digunakan seperti Rangka besi, pully berfungsi mentransmisikan, clamp berfungsi menahan poros, bantalan berfungsi menumpu poros berbeban, poros pisau berfungsi penempatan pisau, dan pisau berfungsi menyerut. Dari hasil Penggunaan alat peruncing tusuk sate dengan penggerak motor didapatkan hasil sebagai berikut tusuk sate yang dimasukan kedalam alat peruncing tusuk sate dan waktu yang sangat efisien dengan motor penggerak daya 0,25 HP tusuk sate sebanyak 18 biji dengan alat peruncing ini hanya membutuhkan waktu 1 menit. Secara keseluruhan tusuk sate dapat teruncing dengan alat peruncing tusuk sate semi otomatis dengan penggerak motor listrik. Kesimpulan data dari hasil perencanaan alat peruncing tusuk sate, yaitu : Dimensi alat = 245 mm x 105 mm x 260 mm, Diameter Poros pisau (ds) = 17 mm,Daya rencana (Pd) = 0,25 kW, Putaran Pisau (n) = 1594 rpm, Torsi pada poros (T) = 136,87 kg.mm, Jarak antar sumbu poros = 120mm, Dipilih bantalan gelinding dengan nomor 6900 Z

    Karakteristik Komposit Serat Kulit Waru Yang Disusun Laminasi Bermatrik Polyester Dengan Orientasi Serat [ 60 / 65 /70 ] Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis

    Get PDF
    Research hibiscus bark fiber composite rod is intended to describe the physical and mechanical properties of skin stem hibiscus fiber composites due to variation of the angle and macro photographs describe fiber composite skin stem hibiscus after testing the tensile and impact testing due to variations in the angle. The method to do that is to alkalization hibiscus fiber skin by soaking KMnO4 5% per 1 liter of distilled water for 2 hours. The test object is made by Hand Lay-up method, the ratio of 30% fiber, fiber orientation [-60 / 60]; [- 65/65]; [- 70/70]. using polyester resin series BQTN 157. The mechanical properties obtained are of a tensile testing using standard ASTM D3039-07 and ASTM impact testing using standard D256-03 with the variation of the angle of 60, 65, 70, as well as describe the tensile strength, impact the price and composite macro photo polyester fiber trunk hibiscus skin due to variation of the angle. The results of the tensile test composites prepared symmetry [-60 / 60], [- 65/65], [- 70/70] contained in the maximum tensile strength of composite with 60 test corner, where the strength of its increase in the amount of 38.600 N / mm2 more greater than the composite with a test corner 65, and 70. While the Izod impact testing of composites prepared symmetry [-60 / 60], [-65/65], [- 70/70] where the smaller the angle, the greater the test 60 energy is absorbed and the price impact. At the macro image tensile test specimens fault structure composite bumpy and irregular. At an angle of 70 trials going on the enlargement process void and broken fiber is very dominating. While the macro image Izod impact testing results of composite fault structure at 60 test specimens seen that the pull-out of fiber. Keywords : Fiber Trunk Leather Hibiscus , Polyester Resins , Composite Laminates , Variation Angle
    corecore