Book Review: Baby Krishna, Infant Christ, Kristin Johnston Largen

A review of Kristin Johnston Largen\u27s Baby Krishna, Infant Christ by Arun W. Jones

Book Review: Oxford Bibliographies: Hinduism and Christianity

Christopher R. Conway\u27s review of Oxford Bibliographies: Hinduism and Christianity, edited by Chad Bauman, Arun Jones, Brian Pennington, Joseph Prabhakar Dayam, and Michelle Voss Roberts

Effects of Row Spacings and Varieties on Grain Yield and Economics of Maize

Maize is the second most important crop of Nepal. The yield of the crop is low due to lack of appropriate plant density for the varieties. The field experiment was carried out to study the effect of different row spacings on different maize varieties at Deupur, Lamahi municipality of the dang district in province No. 5, Nepal during the rainy season from June to September, 2018. Four levels of spacings (boardcasting and three row spacings of 45, 60 and 75 cm) and two maize varieties (Rampur Composite and Arun-2) were evaluated using randomized complete block design with three replications. The highest grain yield was found in Rampur Composite and Arun-2 while they were planted with row spacing of 60 cm with plant to plant spacing of 25 cm. The highest grain yield, cob length, cob circumference, number of rows per cob, thousand grain weight  were reported when maize was planted in the  row spacing 60×25cm. Among the maize varieties, Rampur Composite produced the highest grain yield, cob length, cob circumference, number of rows per cob as compared to Arun-2. This study suggested that maize production can be maximized by cultivating maize varieties with row spacing of 60 cm with plant to plant spacing of 25 cm

Grain Yield Stability of Early Maize Genotypes

The objective of this study was to estimate grain yield stability of early maize genotypes. Five early maize genotypes namely Pool-17, Arun1EV, Arun-4, Arun-2 and Farmer's variety were evaluated using Randomized Complete Block Design along with three replications at four different locations namely Rampur, Rajahar, Pakhribas and Kabre districts of Nepal during summer seasons of three consecutive years from 2010 to 2012 under farmer's fields. Genotype and genotype × environment (GGE) biplot was used to identify superior genotype for grain yield and stability pattern. The genotypes Arun-1 EV and Arun-4 were better adapted for Kabre and Pakhribas where as pool-17 for Rajahar environments. The overall findings showed that Arun-1EV was more stable followed by Arun-2 therefore these two varieties can be recommended to farmers for cultivation in both environments

SISTEM EKSITASI GENERATOR PADA PLTMG ARUN 184 MW GENERATOR EKSITATION SYSTEM ON PLTMG ARUN 184 MW

INTISARI SISTEM EKSITASI GENERATOR PADA PLTMG ARUN 184 MW Oleh RAHMAT MUNAWIR1404005010006 Generator merupakan komponen utama pada sebuah pembangkit listrik. Kapasitas generator dari waktu ke waktu berkembang semakin besar denganteknologi konstruksi dan rancang bangun yang semakin maju. Pada PT. PJB UBJO&M PLTMG ARUN memiliki kapasitas sebesar 184 MW. Dimana Konstruksigenerator PLTMG Arun 184 MW semuanya menggunakan medan magnet putar.Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyambungan energi listrik keluargenerator karena titik terminal penyambungan benda pada stator. Penguatanmedan bagi kutub-kutub magnet merupakan bagian-bagian penting dari generator.Bagian ini memastikan stabilitas tegangan terminal AC dan merespon perubahanbeban yang terjadi secara mendadak untuk menjaga kestabilan sistem. Penguatanmedan atau biasa disebut sistem eksitasi adalah suatu prangkat yang memberikanarus penguat pada kumparan medan rotor generator arus bolak-balik (AC) yangdijalankan dengan cara membangkitkan medan magnetnya dengan bantuan arussearah. Dengan mangatur besar kecilnya arus listrik tersebut kita dapat mengaturbesar tegangan Output generator atau dapat juga mengatur besar daya reaktif yangdiinginkan pada generator. Sistem eksitasi yang digunakan di PLTMG Arun 184MW menggunakan sistem eksitasi tanpa sikat (Brushles Excitacion).Kata Kunci : PLTMG Arun 184 MW, Sistem Eksitasi, Generato

Political Failure in Persisting the Communal Harmony in Azadi

The Independence movement was a major political and social transformation for Indian milieu. Before the partition, the daily life of the people, both Hindus and Muslims, was so richly interwoven into common foundation and there was so much resemblance in their ethnicity and practices that the partition came to them as a sudden shock which they were unable to bear. Azadi depicts this harmony. There was unity and harmony between the Hindus and Muslims of Sialkot till the partition. The friendship of Lala Kanshi Ram and Chaudhari Barkat Ali proves this fact. The unit and secularism of both Hindus and Muslims of Sialkot are also referred to by the facts such as Arun-Nur love story. Arun, the son of Lala Kanshi Ram loves Nurul and Nissar, the daughter of Barkat Ali. Although Arun and Nur professed different religions, their love-relationship was not affected by it. This secularism is again evident in the role of Munir, the brother of Nur. Munir not only approves of the love affairs of Arun and Nur but also inspires them to get married. When Arun is ready to become a Muslim for marrying Nur, as suggested by her, Munir advises Arun to keep religion but to keep it separate from love and marriage. He argues that even if they get married they can perform their own religion without any hesitation

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI LINGKUNGAN KERJA PABRIK (PLAN SITE) PT. ARUN NATURAL GAS LIQUEFACTION COMPANY LHOKSEUMAWE

Penelitian ini berjudul Iklim Komunikasi Organisasi di Lingkungan Kerja Pabrik (Plan Site) PT. Arun Natural Gas Liquefaction Company Lhokseumawe. Permasalahan dalam penelitian ini dilandasi oleh keadaan PT. Arun yang sedang menjalani masa peralihan manajemen dan juga fungsi perusahaan yang secara umum merubah iklim komunikasi organisasi mereka berbeda dari sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengidentifikasi faktor iklim komunikasi organisasi yang terdapat di lokasi kerja pabrik (plan site) PT. Arun. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori iklim komunikasi organisasi W Charles Redding, karena teori tersebut dapat membantu dalam memahami bagaimana iklim komunikasi organisasi di lingkungan kerja pabrik (plan site) PT. Arun. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Dalam subjek penelitian ini, terdapat 8 informan dari masing-masing bagian kerja yang terdapat pada lokasi pabrik (plan site) PT. Arun. Metode pengambilan data yang digunakan ialah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi secara umum berjalan baik dan kondusif, hal ini karena terpenuhinya nilai-nilai yang diungkapkan oleh Redding dan menjadi tolak ukur dalam penelitian ini yaitu, dukungan, partisipasi dalam membuat keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan keterusterangan, serta tujuan kinerja yang tinggi. Selanjutnya terdapat 4 faktor menurut Pace dan Faules yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi yang dalam penelitian ini terjadi di lingkungan kerja pabrik (plan site) PT. Arun. Faktor-faktor seperti anggota organisasi, pekerjaan organisasi dan struktur organisasi yang terdapat di lokasi pabrik PT. Arun berpengaruh positif terhadap iklim komunikasi yang sudah ada. Hanya satu faktor yang berdampak negatif yaitu faktor pedoman organisasi. Hal ini teridentifikasi ketika memasuki masa transisi, pedoman organisasi yang meliputi cita-cita, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan pada perusahaan menjadi tidak jelas karena terjadinya negosiasi panjang dan perbedaan pandangan dan kepentingan antara kedua perusahaan pemilik saham PT. Arun (Pertamina dan Exxon Mobil) mengenai masa depan perusahaan dan karyawan PT. Arun yang berdampak kepada terganggunya suasana para karyawan dalam bekerja menjadi kurang nyaman.Kata kunci: Iklim Komunikasi, Komunikasi Organisas