8 research outputs found

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK KADER POSYANDU DAN IBU BALITA DALAM GERAKAN OTA2S SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BALITA STUNTING

    Get PDF
    Abstrak: Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Penyebab utamanya asupan gizi, terdapat faktor multidimensi yang menyebabkan stunting diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk antenatal care, kurangnya akses kemakanan bergizi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Gerakan OTA2S merupakan program yang telah terbukti efektif dalam mencegah stunting pada balita. Untuk berhasil dalam gerakan ini, peran kelompok kader Posyandu dan ibu balita sangat krusial. Tujuan kegiatan ini Meningkatkan pemahaman dan keterampilan kelompok kader posyandu serta ibu balita dalam Gerakan OTA2S Sebagai Upaya Pencegahan Balita Stunting Di Kelurahan Liliba. Metode yang digunakan melalui penyuluhan dan pemberian makanaan tambahan bagi balita stunting. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu sebanyak 24 orang dan orangtua balita stunting di Kelurahan Liliba sebanyak 38 orang. Evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test sebanyak 20 soal. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 45,0±6,43 dan rata-rata skor post-test adalah 96,0±4,23. Adanya kenaikan berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan pada balita setelah mendapatkan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.Abstract: Stunting can occur as a result of malnutrition, especially in the first 1000 days of life. The main causes of nutritional intake, there are multidimensional factors that cause stunting including poor parenting practices, limited health services including antenatal care, lack of access to nutritious food, lack of access to clean water and sanitation. The OTA2S movement is a program that has proven effective in preventing stunting in toddlers. To succeed in this movement, the role of the Posyandu cadre group and mothers of toddlers is crucial. The purpose of this activity is to increase the understanding and skills of posyandu cadres and mothers of toddlers in the OTA2S Movement as an effort to prevent stunting toddlers in Liliba Village. The method used is through counseling and supplementary feeding for stunted toddlers. Partners in this activity are 24 Posyandu cadres and 38 parents of stunting toddlers in Liliba Village. Evaluation of knowledge using pre-test and post-test questionnaires of 20 questions. The assessment results showed that the difference in the average pre-test score was 45.0±6.43 and the average post-test score was 96.0±4.23. There is an increase in weight, height and arm circumference in toddlers after getting additional feeding for 90 days. 

    PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DAN ORANG TUA ASUH ANAK STUNTING DALAM PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN STUNTING

    Get PDF
    Abstrak: Stunting merupakan kekurangan gizi kronis pada anak balita yang menyebabkan gagal tumbuh yang terjadi sejak awal kehidupan sampai umur 2 tahun (1000 Hari Pertama Kehidupan) yang disebabkan karena kurangnya asupan makanan bergizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dalam kurung waktu yang lama dan adanya infeksi berulang. Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada tahun 2024. Salah satu upaya melalui gerakan orang tua asuh anak stunting (OTA2S). Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam pencegahan dan penatalaksanaan stunting. Metode yang digunakan melalui penyuluhan dan pemberian makanaan tambahan bagi balita stunting. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu sebayak 24 orang, orangtua dan balita stunting sebanyak 38 orang yang berada di Kelurahan Liliba. Evaluasi pengetahuan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Keberhasilan pemberian makanan tambahan dilakukan pemeriksaan antropometri setiap bulan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 40,3,0±13,57 dan rata-rata skor post-test adalah 95,0±8,04. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu dan orangtua balita yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan (p=0,000; α < 0,05) dan adanya kenaikan berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan pada balita setelah mendapatkan pemberian makanan tambahan selama 90 hari.Abstract: Stunting is chronic malnutrition in children under five that causes failure to thrive that occurs from the beginning of life to the age of 2 years (First 1000 Days of Life) caused by lack of nutritious food intake that is not in accordance with nutritional needs in long time brackets and repeated infections. Indonesia targets the stunting rate to decrease to 14 percent by 2024. One of the efforts is through the stunting child foster parent movement (OTA2S). The purpose of this activity is to improve the knowledge of posyandu cadres in stunting prevention and management. The method used is through counseling and supplementary feeding for stunted toddlers. Partners in this activity are 24 Posyandu cadres, 38 stunted parents and toddlers in Liliba Village. Evaluation of knowledge using pre-test and post-test questionnaires. The success of supplementary feeding is carried out anthropometric examination every month. The assessment results showed that there was a difference in the average pre-test score was 40.3.0±13.57 and the average post-test score was 95.0±8.04. The results of statistical tests showed that there was a significant increase in knowledge of posyandu cadres and parents of toddlers after counseling (p = 0.000; α < 0.05) and an increase in weight, height and arm circumference in toddlers after receiving additional feeding for 90 days

    OPTIMALISASI PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH ORANG TUA DAN KADER POSYANDU DALAM MELAKUKAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG PADA BALITA

    Get PDF
    Abstrak: Pemanfaatan Buku KIA oleh orang tua untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak salah satunya dalam stimulasi dan pemantauan perkembangan anak. Deteksi dini dengan SDIDTK sangat diperlukan untuk mengetahui gangguan perkembangan secara dini sehingga dilakukan penanganan sedini mungkin. Tujuan Pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orangtua dan kader posyandu untuk memanfaatkan buku KIA dalam melakukan SDIDTK. Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu dan orang tua balita melalui penyuluhan dan praktikum. Mitra dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu sebanyak 20 orang dari 4 posyandu yang berada di Desa Penfui Timur dan orangtua balita. Evaluasi pengetahuan dengan post-test sedangkan untuk ketrampilan melalui observasi dengan kuesioner. Hasil penilaian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan kader posyandu dan orang tua balita tentang SDIDTK dari 35% menjadi 100% dan peningkatan ketrampilan dari 20% menjadi 85%.Abstract: The use of MCH Books by parents to improve maternal and child health, one of which is in the stimulation and monitoring of child development. Early detection with SDIDTK is very necessary to find out developmental disorders early so that treatment is carried out as early as possible. The purpose of the service is to improve the knowledge and skills of parents and posyandu cadres to utilize MCH books in conducting SDIDTK. The method used to measure the level of knowledge and skills of posyandu cadres and parents of toddlers through counseling and practicum. Partners in this activity are Posyandu Cadres as many as 20 people from 4 posyandu located in East Penfui Village and parents of toddlers. Evaluation of knowledge by post-test while for skills through observation with questionnaires. The results of the assessment showed that there was an increase in the knowledge of posyandu cadres and parents of toddlers about SDIDTK from 35% to 100% and an increase in skills from 20% to 85%

    Pencegahan Stunting Pada Balita Melalui Pemberdayaan Kader Posyandu

    Get PDF
    Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berumur di bawah 5 (lima) tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berumur 23 bulan. Stunting dan kekurangan gizi lainnya pada 1.000 HPK di samping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan (Profil Kesehatan Indonesia, 2018). Jika stunting tidak mulai diselesaikan dari sekarang tentu akan memengaruhi kualitas SDM di masa yang akan datang. Sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2020-2024, salah satu fokusnya adalah kesehatan ibu dan anak yang salah satu targetnya adalah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. Dalam buku Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018- 2024 disebutkan bahwa pencegahan stunting memerlukan intervensi gizi sejak masa remaja, masa kehamilan, ASI eksklusif, dan keragaman makanan. Kader posyandu mempunyai peran yang penting karena merupakan pelayan kesehatan (health provider) yang berada di dekat kegiatan sasaran posyandu serta frekuensi tatap muka kader lebih sering daripada petugas kesehatan lainnya. Data stunting Puskesmas Tarus pada Januari-Agustus 2019 di 7 desa, Kecamatan Kupang Tengah tertinggi adalah Desa Noelbaki sebanyak 78 orang, menyusul Desa Oelpuah 55 orang, Desa Penfui Timur 40 orang, Desa Oelnasi 41 orang, Desa Tanah Merah 34 orang, Desa Oebelo 10 orang, Desa Mata Air 4 orang, dan Kelurahan Tarus 2 orang. Sedangkan data Pustu Penfui Timur tahun 2020, stunting sebanyak 50 orang dari 507 bayi balita (9,9%). Terbatasnya tenaga kesehatan, kurang lengkapnya sarana prasarana, sehingga kesehatan dan perkembangan status gizi bayi balita kurang terpantau dengan baik oleh kader posyandu. Sehingga dilakukan pengabmas yang akan fokus pada 3 sub-kegiatan yaitu refresing kader posyandu tentang promosi dan konseling tentang pemberian makanan pendamping bagi balita. Terjadi peningkatan keterampilan kader dalam memberikan promosi dan konseling tentang upaya pencegahan stunting di Desa Penfui Timur

    Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Stimulasi Perkembangan Dengan Perkembangan Anak Prasekolah

    Get PDF
    Latar Belakang: Stimulasi perkembangan sangat penting dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, karena anak yang menerima banyak stimulasi perkembangannya lebih cepat dari pada anak yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi perkembangan. Semakin cepat dan semakin lama dilakukannya stimulasi perkembangan pada anak, semakin besar manfaat bagi perkembangan anak. Sebagian besar orang tua belum mengetahui dan melakukan stimulasi perkembangan pada anak. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orang tua tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan anak prasekolah  di desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Populasi dalam penelitian ini semua orang tua dan anak prasekolah di Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang sebanyak 84 responden dengan pengambilan sampel  menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square.  Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan anak prasekolah (p=0,017), ada hubungan yang signifikan antara sikap orang tua tentang stimulasi perkembangan  dengan perkembangan anak prasekolah  (p=0,011). Saran: Diharapkan kepada kader posyandu dan bidan setempat agar melakukan pertemuan berkala dengan orangtua untuk meningkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan dan simulasi pemberian stimulasi balita

    PEMERIKSAAN KEHAMILAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENCEGAH STUNTING DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

    Get PDF
    Abstrak: Pencegahan stunting dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Pada saat ibu hamil datang untuk memeriksakan kehamilannya, dapat diberikan berbagai informasi dan edukasi yang berkaitan dengan kehamilan dan persiapan persalinan sedini mungkin sehingga dapat mengurangi angka kejadian stunting. Masih ada ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur bahkan tidak pernah melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur dan pencegahan stunting dalam 1000 hari pertama kehidupan. Metode kegiatan dengan penyuluhan tentang pencegahan stunting dan pemeriksaan kehamilan. Mitra kegiatan adalah ibu hamil sebanyak 10 orang bertempat di Kapela MBR Kupang. Evaluasi pengetahuan dengan kuesioner pre-test dan post-test sebanyak 20 pertanyaan. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata skor pre-test adalah 35,0±3,33 dan rata-rata skor post-test adalah 95,0±4.08 Hasil uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan (p=0,000; α < 0,05). Abstract: Stunting prevention is carried out from the first 1000 days of life by conducting regular pregnancy check-ups.When pregnant women come to have their health checked, they can be givenvarious information and education related to pregnancy and preparation for childbirth as early as possible so as to reduce the incidence of stunting. There are still pregnant women who do not do regular pregnancy checkups and never even do check-ups during pregnancy. The purpose of the service is to increase the knowledge of pregnant women about the importance of regular pregnancy check-ups and stunting prevention in the first 1000 days of life. Activity method with counseling on stunting prevention and pregnancy checkup. The activity partners are 10 pregnant women located in Kapela MBR Kupang. Evaluation of knowledge with a questionnaire pre-test and post-test of 20 questions. The results of the activity showed that there was a difference in the average pre-test score was 35.0±3.33 and the average post-test score was 95.0±4.08. The results of statistical tests showed that there was a significant increase in the knowledge of pregnant women after counseling (p = 0.000; α < 0.05). 

    Statistics Kingdom: A Very Helpful Basic Statistical Analysis Tool for Health Students

    Get PDF
    “Statistics Kingdom” is a website that really helps the learning process of “statistics and research” for health students. When final year health students need statistical analysis tools for their research projects, then visiting the “Statistics Kingdom” website is a very good choice. Health students can very easily enter data and then analyze it directly on the website, also provided the opportunity to ask questions and discuss further with the consultant. Thus, “Statistics Kingdom” is a web-based statistical analysis tool that health students really need
    corecore