5 research outputs found
Pengaruh Variasi Volume Tabung Tekan Terhadap Efisiensi Pompa Hidram
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak perbukitan. Untuk mendapatkan air sehari - hari, sebagian daerah yang lokasi pemukimannya relatif tinggi dan jauh dari sumber air biasanya menggunakan pompa dengan penggerak utama motor listrik ataupun motor diesel. Namun, hal itu menjadikan kesulitan tersendiri bila memasang instalasi kelistrikan karena jangkauan sumber air dari pemukiman terlalu jauh, begitu pula dengan motor diesel yang harga belinya mahal, bahan bakarnya juga semakin lama semakin mahal. Oleh karena itu diperlukan alat alternatif yang tidak harus memerlukan listrik dan bahan bakar minyak, salah satunya menggunakan pompa hidram. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Variasi Volume Tabung Tekan Terhadap Efisiensi Pompa Hidram.
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pompa hidram dengan tinggi permukaan reservoir tetap 3 m, panjang pipa inlet 4 m dengan diameter 0.0635 m (2,5 inchi), badan pompa berdiameter 1,5 inchi, dan pipa penghantar berdiameter 0.5 inchi dan tinggi 6 m. Dengan variasi volume tabung tekan dengan volume 4866.35 cm3, 5677.41 cm3, dan 6488.47 cm3. Pengambilan data debit pompa dan debit spill dengan menggunakan gelas ukur.
Dari hasil penelitian variasi volume tabung tekan berpengaruh terhadap debit dan efisiensi pompa. Pada variasi volume tabung tekan 4866.35 cm3 menghasilkan debit 0.0355 liter/detik dan efisiensi pompa 10.625 %, pada variasi volume tabung tekan 5677.41 cm3 menghasilkan debit 0.068 liter/detik dan efisiensi pompa 24.64 %, dan pada variasi volume tabung tekan 6488.47 cm3 menghasilkan debit 0.072 liter/detik dan efisiensi pompa 28.32 %
Studi Winglet Naca 2409 Menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD)
Di masa lalu penelitian untuk mengetahui peforma suatu benda aerodinamika harus melalui simulasi wind tunnel. Dalam hal ini pengujian menggunakan wind tunnel dari segi akurasi, seksi uji, dan biaya kurang efektif. Oleh sebab itu pada perkembangan teknologi guna memperoleh efektifitas dan akurasi hasil, seksi uji, serta biaya dikembangkan softwere pengganti simulasi wind tunnel, Softwere itu antara lain Ansys, SolidWork, dsb. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui optimal winglet, hubungan antara ketinggian penerbangan terhadap performa coefisient lift (CL) dan coefisient drag (CD), distribusi tekanan sertakecepatan pada winglet.
Dalam studi penelitian ini dijelaskan hubungan kinerja winglet NACA 2409 pada ketinggian penerbangan 2 km, 4 km, 6 km, 8 km, 10 km, 12 km, 14 km, 16 km, 18 km, 20 km, 24 km, 28 km, 30 km, 32 km terutama hubungan CL dan CD secara komputasi. Percobaan diawali dengan pembuatan model winglet menggunakan SolidWorks, setelah itu meshing dan proses perhitungan yang dilakukan software Ansys-CFD. Analisa meliputi distribusi tekanan dan kecepatan.
Hasil penilitian menujukan bahwa kenaikan ketinggian penerbangan dikuti perubahan beberapa hal. Hal tersebut adalah tekanan, suhu, densitas, serta gaya angkat dan gaya hambat. hasil yang diperoleh yang tertinggi pada ketinggian 20 km dengan presurre 5529 Pa, densitas 0,0889 kg.m-3, suhu 216,6 K mendapatkan koefisien lift ( CL ) sebesar 0,921626346 serta koefisien Drag ( CD ) sebesar 0,053 . Hasil terendah pada ketinggian 32 km dengan pressure 889 Pa, densitas 0,0889 kg.m-3, suhu 228,5 K mendapatkan koefisien lift ( CL ) sebesar 0,5266 serta koefisien Drag ( CD ) sebesar 0,0385
Analisis Getaran Pada Sistem Suspensi Kendaraan Roda Dua (Yamaha Jupiter Z 2004) Menggunakan Simulasi Software Matlab 6.5
Metode pengujian yang digunakan dalam analisis ini adalah mencari kekakuan dan redaman suspensi system 2 DOF dari kendaraan roda dua (Yamaha Jupiter z 2004), dimana berat kendaraan sebesar 97 kg, dan berat penumpang sebesar 60 kg. Sehingga berat total sebesar 157 kg. Kenudian dilakukan penimbangan kendaraanbagian depan dan belakang hingga didapat 63 kg untuk massa body depan dan 94 kg untuk massa bodi belakang. Dari massa yang telah diketahui, maka diperoleh nilai kekakuan dan redaman suspensi depan, dimana untuk kekakuan suspensi depan sebesar 4534,46 N/m dan untuk nilai redaaman suspensi depan sebesar 532,8 Ns/m dengan nilai kekakuan roda depan sebesar 4568 N/m. Sedangkan untuk kekakuan dan redaman suspensi belakang didapat 9400 N/m untuk kekakuan suspensi belakang dan 940 Ns/m untuk redaman suspensi belakang dengan kekakuan roda belakang sebesar 10020 N/m. Untuk hasil analisa dari data kekakuan dan redaman yang diperoleh dapat dimpulkan bahwa, pada suspensi depan memerlukan waktu 4,3 detik untuk mencapai stedy state dengan rise time antara 0,0897 detik hingga 0,858 detik dengan rood disturbance pada body sebesar 6,64 rad/sec dan untuk suspensi 6,4 rad/sec dengan magnitude bada body 43,8 dan 4,62 pada suspensi. Sedangkan untuk actuator force nya sebesar 33 rad/sec untuk body dan 8,24 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude -131 untuk body dan -155 untuk suspensi. Sedangkan untuk suspensi belakang memerlukan waktu 5,55 detik untuk mencapai stedy state dengan rise time antara 0,114 detik hingga 1,02 detik dengan rood disturbance pada body sebesar 7,95 rad/sec dan suspensi sebesar 7,93 rad/sec dengan magnitude bada body 46,6 dan pada suspense sebesar 4,46. Sedangkan untuk actuator forcenya sebesar 40,2 rad/sec untuk body dan 10 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude -135 untuk body dan -162 untuk suspensi.
Kata Kunci : Getaran, Suspensi kendaraan roda dua, Kekakuan Redaman, Software Matlab 6.
Analisis Variasi Panjang Kabel Busi Terhadap Motor Bensin 4 Langkah
Besides the octane number and the mixture of air and fuel which enter the combustion chamber, the ignition system also has an influence on the performance of 4 stroke SI engine. One of components in the ignition system is a coil which functions as increasing the voltage received from the battery into a higher voltage. The higher voltage is then connected to the spark-plug with a wire commonly known as the spark-plug wire. In the spark-plug wire, the amount of resistance is directly proportional to the wire length. The longer the spark-plug wire, the more the resistance will be. To deal with this matter, the wire of the spark-plug which is used is made shorter in order to reduce the resistance.
In this research, the coil which was used was the standard coil of Yamaha Jupiter Z Motorcycle, Moric-brand with a code of 4 ST which used a spark-plug wire length of 18 cm. In the testing, a variation of spark-plug wire length was conducted into 3, that was from the previous length of 18 cm shortened into 9 cm (50%) and 4.5 cm (25%).
The result of the testing revealed that the best performance of 4 stroke SI engine was obtained from the use of coil with a spark-plug wire length of 25%. From the testing, it was found the result of torque as much as 8.68 Nm on 5000 rpm and power as much as 8.0 Hp on 7750 rpm and the result of the testing of SFC as much as 0.078 Kg/h.Hp
Perencanaan Poros Dan Rumah Pompa Sentrifugal Dengan Kapasitas 58 Liter/detik Head 70 M Dengan Putaran 2950 RPM Penggerak Motor Listrik
The pump is a device used to move fluids from a lower pressure to a pressure higher or lower position to a higher position. One type of pump is widely used for industrial centrifugal pumps
In construction machinery, found lots rotating components and mechanisms that lead to moments around the shaft. Poros in this regard has an important role especially as a medium increase style that produces business (work).
A shaft that rotates in fact not in a state that is straight, but curved rotating position. At a certain rotation axis of curvature reached the maximum price. Round that led to the arch axis reaches the maximum price is called the critical round.
The planned pump shaft is a centrifugal pump which has a capacity of 58 liters / second head 70 M at 2950 rpm rotation centrifugal pump is a pump in which mechanical energy is converted into hydraulic energy speed. The longer the pipe causing friction loss increases, the head installation to be increased.
Keywords: Pump, critical round head, sha