30 research outputs found

    DETEKSI POLISI TIDUR PADA JALAN MENGGUNAKAN ANILISIS BLOB DAN KONVOLUSIONAL NEURAL NETWORK

    Get PDF
    Polisi tidur merupakan pembatas kecepatan laju dari kendaraan yang sengaja ditempatkan diatas jalan. Polisi tidur memiliki dua jenis karakteristi. Polisi tidur memiliki ukuran berbeda yang ditemui pada beberapa perumahan, ditempat ujian sim, dan yang sering dijumpai pada perumahan atau jalan dengan beragam warna yang berbeda. Deteksi polisi tidur pada jalan akan menggunakan dua metode Anilisis blob dan CNN. Proses deteksi polisi tidur akan dilakukan menggunakan anilisis blob, saat metode anilisis blob tidak mendeteksi adanya polisi tidur maka akan dilakukan proses CNN untuk melakukan deteksi. Dalam proses anilisis blob, alur penelitian deteksi akan dilakukan menggunakan anilisis blob, pada saat proses blob tidak mendeteksi adanya polisi tidur maka proses deteksi akan dilanjutkan menggunakan CNN. Sebelum dilakukan proses deteksi menggunakan blob, gambar atau video frame akan diproses menggunakan proses preprosesing, morfologi erosi dan dilasi. Penggunaan proses preprosesing dan morfologi dilakukan agar objek berupa polisi tidur dapat dipisahkan dari gambar background yaitu aspal. Uji coba pada penelitian akan dilakukan pada 10 buah video dengan durasi minimal 30 detik dan 100 gambar polisi tidur yang diproses pada dataset. Pada dataset akan dikelompokan untuk dilakukan klasifikasi yaitu berwarna dan tidak berwarna. Setiap warna polisi tidur yang terdeteksi akan dicatat dan berapa banyak pada warna tersebut polisi tidur dapat dideteksi. Kedua metode yang digabungkan mendapatkan hasil deteksi yang baik dengan hasil  76% terhadap polisi tidur pada perumahan. Pada uji coba rata-rata polisi tidur tanpa warna atau warna yang sama dengan aspal dan penggunaan paving pada jalan mempengaruhi tingkat akurasi dari deteksi polisi tidur

    DETEKSI POLISI TIDUR PADA JALAN MENGGUNAKAN ANILISIS BLOB DAN KONVOLUSIONAL NEURAL NETWORK

    Get PDF
    Polisi tidur merupakan pembatas kecepatan laju dari kendaraan yang sengaja ditempatkan diatas jalan. Polisi tidur memiliki dua jenis karakteristi. Polisi tidur memiliki ukuran berbeda yang ditemui pada beberapa perumahan, ditempat ujian sim, dan yang sering dijumpai pada perumahan atau jalan dengan beragam warna yang berbeda. Deteksi polisi tidur pada jalan akan menggunakan dua metode Anilisis blob dan CNN. Proses deteksi polisi tidur akan dilakukan menggunakan anilisis blob, saat metode anilisis blob tidak mendeteksi adanya polisi tidur maka akan dilakukan proses CNN untuk melakukan deteksi. Dalam proses anilisis blob, alur penelitian deteksi akan dilakukan menggunakan anilisis blob, pada saat proses blob tidak mendeteksi adanya polisi tidur maka proses deteksi akan dilanjutkan menggunakan CNN. Sebelum dilakukan proses deteksi menggunakan blob, gambar atau video frame akan diproses menggunakan proses preprosesing, morfologi erosi dan dilasi. Penggunaan proses preprosesing dan morfologi dilakukan agar objek berupa polisi tidur dapat dipisahkan dari gambar background yaitu aspal. Uji coba pada penelitian akan dilakukan pada 10 buah video dengan durasi minimal 30 detik dan 100 gambar polisi tidur yang diproses pada dataset. Pada dataset akan dikelompokan untuk dilakukan klasifikasi yaitu berwarna dan tidak berwarna. Setiap warna polisi tidur yang terdeteksi akan dicatat dan berapa banyak pada warna tersebut polisi tidur dapat dideteksi. Kedua metode yang digabungkan mendapatkan hasil deteksi yang baik dengan hasil  76% terhadap polisi tidur pada perumahan. Pada uji coba rata-rata polisi tidur tanpa warna atau warna yang sama dengan aspal dan penggunaan paving pada jalan mempengaruhi tingkat akurasi dari deteksi polisi tidur

    Kajian Pengaruh Dataset dan Bias Dataset terhadap Performa Akurasi Deteksi Objek

    Get PDF
    Deteksi objek merupakan kemampuan sistem yang dapat mengenali objek tertentu yang berada dalam suatu gambar atau video. Dalam proses deteksi objek, sistem bisa memberikan hasil yang tidak sesuai atau tidak dapat mendeteksi suatu objek yang disebabkan oleh dataset yang tidak optimal. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses pembuatan dataset dan bias yang muncul. Pencarian dan analisis dilakukan terhadap literatur yang berkaitan dengan dataset deteksi objek. Proses pencarian literatur dilakukan pada Google Scholar, Science Direct, dan DSpace Repository dengan memasukkan kata kunci utama “data centric”, “object detection dataset”, dan “dataset bias”. Hasil analisis literatur meliputi dataset dan bias dataset. Pada penelitian sebelumnya terdapat kekurangan seperti belum adanya peningkatan performa sistem deteksi objek melalui pengoptimalan dataset. Dari kajian literatur, pembuatan dataset yang baik dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan kondisi pengambilan gambar saat pengumpulan data dan pengujian di lapangan. Selain itu, untuk dapat menambah kemampuan generalisasi sistem dengan cara menambahkan variasi gambar dalam dataset melalui teknik augmentasi. Selanjutnya, dalam proses pembuatan dataset pasti akan selalu ada bias dalam data sehingga mempengaruhi kemampuan deteksi objek. Oleh karena itu, dalam proses pembuatan sistem deteksi objek, data memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap performa akurasi deteksi objek

    Deteksi Kerusakan Jalan Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis SSD EfficientNet

    Get PDF
    Kerusakan jalan memerlukan survei untuk mendata kerusakan. Pada saat penulisan artikel ilmiah ini proses survei masih dilakukan secara manual. Penelitian ini diajukan untuk membantu proses survei kerusakan jalan agar biaya dan waktu dapat dihemat. Data didapatkan dari penelitian terdahulu yang dilakukan di Jepang, yang terdiri dari 9053 gambar dengan 15457 kerusakan jalan. Model yang digunakan adalah SSD dengan feature extractor EfficientNet-B0. Model dilatih selama 8 jam di Google Colab. Dari 4 percobaan, hasil terbaik model menghasilkan mean average precision (mAP) 0.107 dan recall 0.325, serta memerlukan waktu deteksi 28ms per gambar. Perlu dilakukan pelatihan yang lebih lama untuk mengetahui seberapa efektif model apabila model dilatih secara optimal.Road damage requires a survey to records the damage. At the time of writing this article, the process was still carried out manually. This research was proposed so that the costs and time for the survey process can be saved. Data obtained from the previous study conducted in Japan, which consisted of 9053 images and 15457 road damages. The model used is SSD with EfficientNet-B0 feature extractor. The model is trained for 8 hours at Google Colab. From 4 experiments, the best results of the model produce mean average precision (mAP) 0.107 and recall 0.325, and requires 28ms of detection time per image. Longer training is needed to find out how effective the model performs if it is optimally trained
    corecore