23 research outputs found

    Innovative Trends in Process-Oriented Quality Management within Railway Transport

    Get PDF
    It is currently a pressing problem to identify quality not only before the start of transportation and during it but also after the end of transportation. Apparently, in the area of service provision in railway transport, it is important to take into account the fact that customers’ requirements change over time, and thus a new software approach is required. Therefore, this paper is focused on the newest solution to monitoring process quality applied to railway companies by using various types of appropriate software. This approach is particularly significant within the whole transportation chain and also through division into its single constituent stages. In comparison with previously used methods, the established research methodology is unique, universal, and applicable to various types of companies in the context of the introduction of new trends in process-oriented quality management. Consequently, it was supported by software solutions using various quality areas defined within the research and software support, namely through Business Process Modelling Notation, Event-Driven Process Chain, and Unified Modelling Language with links to brand-new software. This focus, therefore, involves more than just knowing what customer requirements are about, but understanding how it is possible to accomplish quality targets and which operational failure should be solved in the first place

    Evaluasi Proses Bisnis Produksi Garmen menggunakan Metode Quality Evaluation Framework (QEF) (Studi Kasus: PT. Eratex Djaja, Tbk Probolinggo)

    Get PDF
    PT. Eratex Djaja, Tbk Probolinggo merupakan perusahaan produksi garmen dengan orientasi penuh pada penjualan ekspor. Produk utama dari perusahaan ini adalah pakaian jadi berupa celana. Karena perusahaan bergerak dalam bidang produksi garmen, maka hal yang paling utama adalah proses produksi. Proses produksi memiliki dampak paling besar dalam produksi yang dihasilkan. Sebagai perusahaan besar, perusahaan ini mempunyai Standard Operational Procedure (SOP) yang digunakan sebagai acuan dalam kegiatan proses bisnis. Namun dalam praktiknya, tidak semua proses yang dilakukan tepat sesuai dengan prosedur sehingga perusahaan memiliki beberapa produk yang cacat. Berdasarkan adanya indikasi permasalahan yang muncul, maka penelitian ini melakukan evaluasi proses bisnis pada proses produksi yang sedang berjalan saat ini, menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF) untuk mengetahui ketidaksesuaian yang terjadi antara target dengan hasil kalkulasi metode QEF. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan non-fungsional dan memodelkan proses inti menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN). Tahap selanjutnya adalah menentukan quality factor beserta target perusahaan dan melakukan kalkulasi sesuai dengan persamaan dalam metode QEF. Hasil kalkulasi yang tidak sesuai dengan target ada 5 dari 16 quality factor yaitu pada spesifikasi bahan baku, hasil proses penjahitan dan mencuci, downtime, dan waktu pengiriman. Ketidaksesuaian dengan target perusahaan dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mencari akar penyebab masalah. Hasil dari FTA diharapkan mampu membantu meminimalisir permasalahan pada proses bisnis yang sedang berjalan saat ini

    Penerapan Quality Evaluation Framework (QEF) Untuk Pemodelan dan Evaluasi Proses Bisnis Pada Usaha Mikro Daun Mas

    Get PDF
    Usaha mikro dalam industri percetakan yang dijalankan oleh Perusahaan Daun Mas sejak 1995 memiliki proses bisnis konvensional yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga beberapa proses bisnis yang ada di dalamnya tidak banyak mengalami perubahan seiring dengan perkembangan saat ini. Namun di masa yang semakin maju ini, timbul kekhawatiran dari pemilik perusahaan akan kualitas proses bisnis yang selama ini telah dilakukan apakah efektif dan efisien dalam menghadapi pesaing yang saat ini telah beralih ke percetakan digital. Proses bisnis Daun Mas secara garis besar diperoleh dari pelanggan lama yang memang merupakan rekan kerja sama jangka panjang, untuk pengadaan bahan baku juga telah ada supplier yang selama ini memasok bahan baku serta sudah ada juga pihak service center yang melakukan pemeliharaan mesin offset yang digunakan. Ketergantungan pada pelanggan lama dan juga supplier lama menyebabkan munculnya kekhawatiran dari pemilik Daun Mas akan kualitas proses bisnis yang selama ini dijalankan. Penelitian ini dimulai dari tahap mengidentifikasi proses bisnis utama pada Daun Mas, memodelkan proses bisnis dengan Business Process Model and Notation (BPMN), menentukan quality factor beserta target perusahaan dengan metode Quality Evaluation Framework (QEF), lalu melakukan Root Cause Analysis dengan Fishbone Diagram. Hasil dari penelitian ini adalah penyebab dan akar permasalahan yang terjadi pada aktivitas atau proses sistem bisnis yang telah dievaluasi

    Business process improvement by means of Big Data based Decision Support Systems: a case study on Call Centers

    Get PDF
    Big Data is a rapidly evolving and maturing field which places significant data storage and processing power at our disposal. To take advantage of this power, we need to create new means of collecting and processing large volumes of data at high speed. Meanwhile, as companies and organizations, such as health services, realize the importance and value of joined-up thinking across supply chains and healthcare pathways, for example, this creates a demand for a new type of approach to Business Activity Monitoring and Management. This new approach requires Big Data solutions to cope with the volume and speed of transactions across global supply chains. In this paper we describe a methodology and framework to leverage Big Data and Analytics to deliver a Decision Support framework to support Business Process Improvement, using near real-time process analytics in a decision-support environment. The system supports the capture and analysis of hierarchical process data, allowing analysis to take place at different organizational and process levels. Individual business units can perform their own process monitoring. An event-correlation mechanism is built into the system, allowing the monitoring of individual process instances or paths

    Evaluasi Proses Bisnis Produksi Manufacturing Area 4 (Shinta) Pada Pt Tirta Investama (Aqua) Pandaan Menggunakan Metode Value Chain Analysis, Quality Evaluation Framework (Qef) Dan Fault Tree Analysis (Fta)

    Get PDF
    PT Tirta Investama (AQUA) Pandaan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pada aktivitas produksi air mineral, perusahan tersebut menghasilkan beberapa macam produk yaitu produk AQUA 5 Gallon, produk AQUA 220 ml, produk Mizone 500 ml, produk AQUA 600 ml, dan produk AQUA 1500 ml. Manufacturing Area 4 (SHINTA) merupakan divisi manufacturing yang berfokus memproduksi AQUA 600 ml. Dalam proses produksi AQUA 600 ml sering mengalami pencapaian aktivitas yang tidak sesuai dengan target perusahan yang dapat menyebabkan pencapaian target produksi mengalami naik turun berdasarkan indikator OE (Operational Efisiensi) pada sistem informasi PRS (Production Reporting System). Berdasarkan dari masalah tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi proses bisnis produksi yang berjalan saat ini. Langkah pertama yaitu mengidentifikasi proses bisnis menggunakan metode Value Chain Analysis dan dilakukan pemodelan menggunakan Business Process Model and Notation (BPMN). Hasilnya akan dilakukan evaluasi proses bisnis produksi menggunakan metode Quality Evaluation Framework (QEF) dan diketahui 16 quality factor dengan 4 quality factor yang tidak sesuai dengan target perusahaan. Ketidaksesuaian quality factor akan dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mencari penyebab akar permasalahannya. Hasil FTA dari ketidaksesuaian quality factor adalah ketrampilan operator dalam mengenali kondisi sparepart mesin berbeda-beda dan tingkat standar produk semakin tinggi

    Evaluasi Dan Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Business Process Management Notation Dan Quality Evaluation Framework (Qef) Pada Perusahaan Gumcode Indonesia

    Get PDF
    Gumcode Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Layanan IT Development & Outsourcing Service dengan beberapa kerjasama dengan partner, instansi serta perusahaan Badan usaha milik negara (BUMN). Gumcode mempunyai beberapa layanan jasa yakni Website dan Mobile Apps Android dan iOS yang dapat dikembangkan. Selain itu, Gumcode Indonesia juga memberikan pelayanan servis dan jasa outsourcing developer untuk perusahaan. Proses bisnis pada Gumcode tersebut tentunya belum berjalan secara baik dan benar. Masih ada beberapa permasalahan yang berpotensi untuk mengganggu berjalannya proses bisnis. Seperti yang telah dikatakan oleh narasumber pada Gumcode pada bulan Februari 2018, salah satu permasalahan yang ada pada proses bisnis Gumcode adalah waktu berjalannya proses yang terlalu lama. Dibutuhkan analisa dan pemodelan proses bisnis agar dapat dilakukan evaluasi terhadap proses bisnis yang ada pada CV. Gumcode Indonesia. Penelitian ini menggunakan Analisis Value Shop untuk mengetahui aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada proses bisnis development pada perusahaan, Quality Evaluation Framework (QEF) untuk melakukan evaluasi terhadap proses bisnis development yang sudah dianalisa dan dimodelkan, setelah itu Root Cause Analysis berperan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dengan menggunakan teknik 5 Why Method Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah berupa penyebab dan akar permasalahan yang terjadi pada aktivitas atau proses yang telah di evaluasi. Terjadi ketidaksesuaian pada quality factor dengan kode Q3 yaitu Kesesuaian offering yang ditawarkan kepada klien (Failure Frequency). Berdasarkan hasil wawancara target keberhasilan offering pada klien rata-rata terdapat 10 offering per minggu. Dan dalam per minggu rata-rata hanya 3 offering yang berhasil masuk pada perusahaan. Berdasarkan perhitungan Quality Factor didapatkan hasil 30% dari 10 offering. Maka hasil Quality Factor tersebut sesuai dengan target perusahaan

    REVISIÓN BIBLIOGRÁFICA SOBRE LOS PRINCIPIOS DEL SISTEMA DE TRABAJO PARA EL ANÁLISIS Y DISEÑO DE PROCESOS ORGANIZACIONALES

    Get PDF
    Explaining the design of organizational processes is a paramount issue because the processes specify the knowledge of how the organization works. For this reason, the need to create capacities for the timely detection, planning and execution of analysis projects and design of processes oriented to innovation is imposed, which is complex to systematize, due to the dynamics of change to which organizations are subjected to. In the scientific literature, 10 principles have been synthesized that impact on the components of the work system for the innovation of organizational processes. The research aims to expose the results of a literature review conducted to assess the compliance with such principles in methodological and technological solutions that are oriented to process innovation. From the study of 3633 bibliographical references it has been verified that no solution is in conformity with the totality of the principles, evidencing deficiencies that impact on the effectiveness, efficiency and sustainability of the design of the organizational processes.Explicitar el diseño de los procesos de la organización posee gran importancia debido a que los procesos especifican el conocimiento de cómo la organización funciona. Por tal motivo, se impone la necesidad de crear capacidades para la detección oportuna, planificación y ejecución de proyectos de análisis y diseño de procesos orientados a la innovación, lo que es complejo de sistematizar, a causa de la dinámica de cambio a la que se ven sometidas las organizaciones. En la literatura científica se han sintetizado 10 principios que impactan en los componentes del sistema de trabajo para la innovación de procesos organizacionales. La investigación tiene como objetivo exponer los resultados de la revisión bibliográfica realizada sobre el grado de cumplimiento de los principios en las soluciones metodológicas y tecnológicas que se orientan a la innovación de procesos. A partir del estudio de 3633 referencias bibliográficas se comprueba que ninguna solución está en conformidad con la totalidad de los principios, evidenciando carencias que impactan en la eficacia, eficiencia y sostenibilidad del diseño de los procesos organizacionales

    Evaluasi Proses Bisnis Produksi Area 3 (Srikandi) Pada Pt Tirta Investama (Aqua) Pandaan Menggunakan Metode Value Chain Analysis, Quality Evaluation Framework (Qef) Dan 5 Why’s Analysis

    Get PDF
    PT Tirta Investama (AQUA) Pandaan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). PT Tirta Investama (AQUA) Pandaan menghasilkan beberapa macam produk, mulai dari kemasan berukuran 220 ML, 600 ML, 1500 ML, kemasan 5 Gallon dan Mizone. Manufacturing Area 3 (SRIKANDI) merupakan salah satu divisi manufacturing di PT Tirta Investama (AQUA) Pandaan yang memproduksi air minum kemasan 220 ML. Dalam melakukan proses produksi kemasan 220 ML ini, terdapat permasalahan yang terjadi yang menyebabkan hasil proses bisnis yang berjalan tidak sesuai target yang diharapkan dan dapat mempengaruhi proses bisnis produksi pada manufacturing area 3 (SRIKANDI). Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi proses bisnis yang berjalan saat ini dengan melakukan pemodelan proses bisnis saat ini dengan menggunakan metode Value Chain Analysis untuk memetakan aktivitas utama dan pendukung, kemudian menentukan quality factor yang ada dan melakukan perhitungan pada seluruh quality factor dengan menggunakan Quality Evaluation Framework (QEF). Kemudian mencari akar permasalahan pada quality factor yang tidak sesuai dengan metode 5 Why’s Analysis. Hasil evaluasi yang dilakukan diperoleh 4 quality factor yang tidak sesuai yaitu pada Q5, Q8, Q11 dan Q12. Quality factor tersebut menjadi permasalahan yang dapat mempengaruhi proses bisnis produksi yang berjalan
    corecore