79 research outputs found

    Pengaruh Indeks Panen Terhadap Umur Simpan dan Mutu Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Selama Penyimpanan [Effect of Harvest Index on Shelf-Life and Quality of Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) During Storage]

    Get PDF
    Pengembangan buah naga (Hylocereus polyrhizus) masih mengalami kendala dalam aspek pascapanen, seperti rendahnya mutu buah di pasaran dan pendeknya umur simpan. Indeks panen yang tepat diharapkan dapat meningkatkan mutu buah naga di pasaran dan memperpanjang umur simpan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh indeks panen terhadap mutu dan umur simpan buah naga selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2015 di Laboratorium Kimia dan Pascapanen Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika), Solok, Sumatra Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan, yaitu indeks I=kulit buah hijau  90–99% dan merah 1–10% (hijau semburat merah) jumbai hijau, indeks II=kulit buah hijau 60–89% dan merah 11–40% (hijau>merah) jumbai hijau, indeks III=kulit buah hijau 11–40% dan merah 60–89% (hijau<merah) jumbai hijau, indeks IV=kulit buah hijau 0–10% dan merah 90–100% (merah terang) jumbai hijau, dan indeks V=kulit buah merah gelap jumbai hijau, dan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan indeks panen berpengaruh nyata terhadap warna kulit buah, kesegaran, padatan terlarut total, asam tertitrasi total, dan susut bobot. Perlakuan indeks panen yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap mutu dan umur simpan buah naga. Perlakuan yang menghasilkan mutu  terbaik selama buah disimpan adalah buah naga yang dipanen pada indeks III. Perlakuan terbaik yang menghasilkan umur simpan terlama adalah buah naga yang dipanen pada indeks II, yaitu 8 hari setelah panen. KeywordsIndeks panen; Mutu; Umur simpan; Buah nagaAbstractThe development of dragon fruit is still encountered some constraints in postharvest aspects i.e. low quality in the market and short self-life. The suitable harvest index is intended to improve quality and prolong the shelf-life of dragon fruit. The aim of the research was to determine the effect of harvest index on quality and shelf-life of dragon fruits during storage. The research was conducted from September to November 2015 at Chemistry and Postharvest Laboratory of Indonesian Tropical Fruits Research Institute (ITFRI), Solok. The study was used completely randomized design with five treatments were index I=peel color are green 90–99% and red 1–10% (green tinge of red), II=peel color are green 60–89% and red 11–40% (green>red), III=peel color are green 11–40% and red 60–89% (green<red), IV=peel color are green 1–10% and red=90–100% (light red), and V=peel color  is dark red with green scaled all of treatments, and five replications. The results showed that harvest index effected in peel color, freshness, total soluble solid, total titrable acidity, and weight loss. The treatment which produces the best quality during storage was  index III. The best treatment that prolongs the shelf-lfe of dragon fruit during storage was index II i.e. 8 day after harvesting.

    Implementasi Good Governance Pada Organisasi Mahasiswa

    Get PDF
    Organisasi mahasiswa di seluruh Fakultas Universitas Pamulang khususnya bidang eksekutif yang dijalankan oleh mahasiswa  telah berkembang pesat dalam segi kuantitas. Akan tetapi, dalam menjalankan tata kelola organisasinya masih belum optimal. Sering terjadi ketidakjelasan dan kebingungan  dalam mengatur dan mengelola organisasi mahasiswanya secara baik dan benar.Terlihat masih minimnya peran aktif mahasiswa di seluruh Fakultas Universitas Pamulang untuk ikut berpartisipasi demi mewujudkan tata kelola organisasi mahasiswa. Partisipasi, akuntabilitas dan transparansi tersebut merupakan bagian dari prinsip good governance yang harus dijalankan dengan baik dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi ketiga prinsip good governance tersebut pada organisasi mahasiswa di Universitas Pamulang. Metode dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan jenis pendekatan normatif-empiris. Hasil penelitian ini menunjukan masih minimnya partisipasi keaktifan pengurus organisasi mahasiswa dari beberapa program studi, transparansi dokumen dan kebijakan lainnya hanya bisa dikonsumsi atau diketahui oleh pengurus mahasiswa dan tidak dipublikasikan untuk umum karena hanya beberapa prodi yang mempublikasikan, sedangkan akuntabilitas dokumen sudah dilaksanakan dengan baik. Dari hal tersebut maka implementasi good governance pada prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas pada organisasi mahasiswa di Universitas Pamulang belum sepenuhnya berjalan baik. Oleh karena itu perlu adanya sebuah kebijakan dari yang menaungi organisasi tersebut agar dapat menjalankan ketiga prinsip good governance dengan baik

    PANDUAN SUBJEK KOMUNIKASI

    Get PDF

    Beyond training: Linking academic development to student learning outcomes

    Get PDF
    Keynote presentation for the ProLehre Conference, “Teaching Research goes Practice: Higher Education research findings and their integration into day-to-day teaching," Carl von Linde-Academy, Technical University of Munich, Munich, Germany, March 1-4, 2011.n/

    Pengaruh Tanaman Aromatik Dalam Sistem Tanam Tumpangsari Dengan Cabai Merah Terhadap Serangan Trips dan Kutudaun (Effect of Aromatic Plants on Thrips and Aphid Infestation in Intercropping System with Hot Pepper)

    Get PDF
    Tanaman aromatik seperti seledri dan kemangi mengandung minyak esensial yang antara lain bersifat sebagai penolak hama. Oleh karena itu tanaman tersebut dapat digunakan sebagai salah satu cara pengendalian hama dengan cara ditumpangsarikan dengan tanaman utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tanaman seledri dan kemangi yang ditumpangsarikan dengan cabai merah dalam menekan populasi hama trips dan kutudaun pada tanaman cabai merah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu (1.250 m dpl.), Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang, dari bulan Maret sampai Agustus 2016.  Penelitian disusun alam rancangan acak kelompok dengan pola petak terpisah. Petak utama ialah sistem tanam (A), yang terdiri atas: (a1) tumpangsari cabai-seledri, (a2) tumpangsari cabai-kemangi, dan (a3) cabai monokultur. Anak petak ialah penyemprotan insektisida (B), yang terdiri atas: (b1) disemprot insektisida 2x/minggu dan (b2) tidak disemprot insektisida. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dalam sistem tumpangsari dengan cabai, seledri dan kemangi mampu menekan populasi trips masing-masing sebesar 35,84% dan 34,76%, serta menekan populasi kutudaun masing-masing sebesar 44% dan 50,25%; (2) penggunaan seledri dan kemangi dibandingkan dengan penggunaan insektisida menunjukkan penekanan yang lebih baik terhadap trips dan kutudaun, sehingga penggunaan tanaman aromatik tersebut dalam sistem tumpangsari dengan cabai mampu menekan penggunaan insektisida hingga 100%; dan (3) penggunaan seledri dan kemangi dalam sistem tanam tumpangsari dengan cabai mampu meningkatkan hasil panen cabai masing-masing sebesar 61,89% dan 65,04%.KeywordsCabai (Capsicum annuum); Seledri (Apium graveolens); Kemangi (Ocimum basilicum); Tumpangsari; HamaAbstractAromatic plants like celery and basil contain essential oils that able to repel the pests. Therefore, these aromatic plants can be used in intercropping system to control pests of the main crop. The aim of the research was to know how far celery and basil in intercropping with hot pepper in reducing thrips and aphid infestation on hot pepper. The activity was carried out in Margahayu Research Garden (1,250 m asl.), Indonesian Vegetable Research Institute at Lembang. The experiment was arranged in a randomized block design with split plot pattern and each combination treatment was replicated four times. The main plot was planting system (A): (a1) hot pepper intercropped with celery, (a2) hot pepper intercropped with basil, and (a3) hot pepper monoculture. The sub plot was insecticide spraying (B): (b1) spray with insecticide 2x/week and (b2) without insecticide spraying. Results showed that: (1) in intercropping system with hot pepper, celery and basil were able to reduce thrips population by 35.84% and 34.76% respectively, and were able to reduce aphid population by 44% and 50,25% respectively; (2) use of celery and basil compared with insecticide showed a better suppression on thrips and aphid population, so that the use of these aromatic plants was able to reduce insecticide spraying by 100%; and (3) use of celery and basil was able to increase the hot pepper yield by 61.89% and 65.04% respectively

    Fear from the Readers

    Get PDF
    International audienceThe reading bear the great cultural responsibility not to allow the mass communication to serve the individual sovereignty contra-adaptive and anti-manipulative under the pressure of the mass and the unifications. The reader cultivates in himself a tendency to counteracting, anarchism, self-confidence, optimism and information superiority. These are vested functions of reading as „dangerous“ mental process. Referring Police Unit for Combating Organized Crime’s operation “blocking the pirate book distribution in Internet through www.chitanka.info”. On the 22th of June 2010 Bulgarian Police Unit for Combating Organized Crime hit the Internet-based network for distributing contents chitanka.info. The police was alarmed by multiple sources including The Bulgarian Book Association, The Union of Translators in Bulgaria, and different publishing houses. The action was claimed a success in the fight against Internet piracy

    PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN PESERTA DIDIK KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 3 PONTIANAK

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar peserta didik dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan sampel penelitian seluruh peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 3 Pontianak yang terdiri dari 36 peserta didik. Adapun desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen penelitian yaitu soal pre test dan post test untuk melihat keberhasilan penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan analisis data hasil belajar peserta didik menunjukkan peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik dengan rincian yaitu pre test (33%), siklus I (81%), siklus II (92%). %). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar PPKn peserta didik kelas X IPA 1 SMA Negeri 3 Pontianak

    Searching Information through Technology and Human Interaction

    Get PDF
    The Computer Age also known as Digital Age and Information Age and New Media Age has been the most impactable historical period of human civilization If well the truth that its precursor the Industrial Revolution drastically changed the way societies lived and worked and plaid the magnitude of its impact in terms of communication cannot be compared with the one the Computer Age has brought into today s society Consequently technology and human interaction have become a modern society norm Indeed a well-considered focus for academic and scientific research The study takes on the Communication philosophy and Communication Theory to present an outlook on searching for information through technology and human interaction It focuses on the Shamon Weaver Model to transcribe this model communication concept into a Search Engine Communication Model SECM The study has used a qualitative method approach for the collection and analysis of correlated materials such as books and publications and Internet-accredited websites The results of this study are beneficial to the academic and scientific communities respectivel

    Increasing ESL Adult Learners’ Awareness of Navigating Employment and Overcoming Language Barriers

    Get PDF
    ESL adult learners have challenges when it comes to finding employment due to language and communication barriers. Navigating the system for acquiring employment, which primarily is in the English language, is particularly challenging for those who are not proficient in English. In addition, because of their relatively recent arrival in the US, they may not have those skills to know the job-seeking process to successfully apply for a job. One of the main challenges immigrant ESL learners face is that they may need to permanently integrate into English for better job opportunitie
    corecore