5 research outputs found

    The Actual Use of Green Spaces by Children and Parents in Malang, Indonesia

    Get PDF
    Green spaces in developing countries often are destroyed and degraded for other land uses. As increases in urbanization and population continue in Indonesia, it will be increasingly important to discuss green spaces around children. In this study, the actual use of urban green spaces by children were understood through questionnaires for children and their parents, and the strategy for increasing opportunity to use urban green spaces were discussed in Malang, a region of progressing urbanization in Indonesia. A total of 147 questionnaires were received from the children and 145 from their parents. While there were few green spaces around schools in Malang, especially in the center of the city, fortunately children liked to play in the outside more than other studies. However, children preferred to spend their time in well-maintained or level areas, such as parks and open fields. It might be important to provide parks with enough vegetation and attractive program within their living area in order to make them use green spaces. The cooperation with companies as CSR program for developing environmental education programs might be effective

    The Actual Use of Green Spaces by Children and Parents in Malang, Indonesia

    Get PDF
    Green spaces in developing countries often are destroyed and degraded for other land uses. As increases in urbanization and population continue in Indonesia, it will be increasingly important to discuss green spaces around children. In this study, the actual use of urban green spaces by children were understood through questionnaires for children and their parents, and the strategy for increasing opportunity to use urban green spaces were discussed in Malang, a region of progressing urbanization in Indonesia. A total of 147 questionnaires were received from the children and 145 from their parents. While there were few green spaces around schools in Malang, especially in the center of the city, fortunately children liked to play in the outside more than other studies. However, children preferred to spend their time in well-maintained or level areas, such as parks and open fields. It might be important to provide parks with enough vegetation and attractive program within their living area in order to make them use green spaces. The cooperation with companies as CSR program for developing environmental education programs might be effective

    Deteksi, Klasifikasi dan Model Prediksi Tutupan Lahan Embung untuk Pertanian menggunakan Support Vector Machine dan Markov Cellular Automata

    Get PDF
    Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam perekonomian Kabupaten Malang. Namun Kabupaten Malang telah mengalami penurunan luas panen padi yang disebabkan oleh kekeringan. Salah satu upaya Pemerintah untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan melakukan kegiatan pembangunan embung untuk pertanian. Penggunaan teknologi remote sensing (penginderaan jauh) merupakan salah satu alat yang efektif untuk memantau fenomena perubahan yang terjadi secara terus menerus dan dalam area yang luas dalam hal ini embung. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dan menganalisis penggunaan klasifikasi SVM pada citra satelit dalam hal deteksi embung, serta mengetahui model prediksi perubahan lahan embung untuk pertanian di Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Support Vector Machine (SVM) untuk mengklasifikasi jenis tutupan lahan dan model Markov Cellular Automata (Markov-CA) untuk memprediksi perubahan tutupan lahan embung untuk pertanian berdasarkan peluang perubahan lahan. Model prediksi dibangun dengan kombinasi interval waktu yaitu tahun 2004-2009 dan 2009-2015 yang kemudian diuji untuk memprediksi tutupan lahan tahun 2015 dan 2020. Penelitian ini menggunakan citra satelit PlanetScope, Landsat 7 dan 8. Penelitian ini terdiri dari empat pekerjaan utama yaitu praproses citra satelit, klasifikasi citra satelit, deteksi dan model prediksi perubahan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukan penambahan jumlah area contoh pada algoritme SVM berdampak pada waktu komputasi dan akurasi klasifikasi embung, dimana jumlah area contoh yang sedikit waktu komputasi 16 detik dan akurasi 0.5641. Sedangkan jumlah area contoh yang banyak waktu komputasi 307 detik dan akurasi 07093. Model prediksi Markov-CA memiliki akurasi yang baik daripada model aktual pada kasus deteksi perubahan lahan embung untuk pertanian di Kabupaten Malang sebesar 0.3834 dan 0.3769

    Analisis Perbedaan Tingkat Transparansi Pada Geovisualisasi 3D Berbasis WebGIS – Studi Kasus Kerentanan Bencana Tanah Longsor

    Get PDF
    Bencana tanah longsor seringkali menimbulkan efek buruk terhadap lingkungan, infrastruktur dan masyarakat. Dampak dari bencana pada umumnya dapat dicegah dengan pendekatan tanggap bencana. Pendekatan tanggap bencana dapat dilakukan salah satunya dengan penggunakan pendekatan teknologi GIS. Geovisualisasi 2D dan 3D berbasis WebGIS merupakan salah satu teknologi GIS yang dapat digunakan sebagai media diseminasi informasi kebencanaan untuk meningkatkan kesadaran akan bencana bagi masyarakat. Namun demikian, masih terdapat permasalahan pada geovisualisasi 2D dan 3D yaitu kemungkinan terjadi penumpukkan layer objek sehingga mungkin dapat menimbulkan kesalahan persepsi dalam mengartikannya. Pada penelitian sebelumnya, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan teknik transparansi. Namun demikian, belum ada pustaka ilmiah yang mengukur seberapa jauh pemahaman pengguna terhadap perbedaan tingkat transparansi pada Geovisualisasi 2D dan 3D dalam hal kerentanan bencana tanah longsor. Selain itu, pada beberapa pustaka ilmiah telah dibahas tentang kelebihan geovisualisasi 3D dibandingkan geovisualisasi 2D. Namun, belum ada pustaka ilmiah yang mempelajari perbedaan literasi spasial dan preferensi pengguna antara geovisualisasi 2D dan 3D dalam kaitannya dengan kebencanaan khususnya tanah longsor. Pada penelitian ini, Geovisualisasi 2D dan 3D akan diuji terhadap pengguna yaitu masyarakat di suatu tempat yang rentan tanah longsor untuk melihat perbedaan literasi spasial antara keduanya. Selain itu, perbedaan tingkat transparansi pada Geovisualisasi 3D akan diujikan terhadap pengguna untuk selanjutnya dianalisis lebih lanjut. Ketepatan pendekatan teknologi WebGIS juga akan dianalisis agar hasil dari penelitian ini semakin komprehensif. Selanjutnya penelitian ini menghasilkan keluaran berupa bukti ilmiah bahwa pada tingkat transparansi tertentu pengguna dapat mengerti secara lebih utuh terhadap geovisualisasi kerentanan bencana tanah longsor. Selain itu, didapatkan fakta bahwa hampir keseluruhan partisipan pada penelitian ini lebih memilih geovisualisasi 3D sebagai media diseminasi kerentanan tanah longsor. Serta, terdapat keluaran berupa fakta ilmiah bahwa pendekatan WebGIS masih perlu dipertimbangkan kembali sebelum diterapkan pada studi kasus penelitian ini. Pemilihan Geovisualisasi dan teknologi yang tepat serta tingkat transparansi yang benar-benar dimengerti oleh pengguna diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran bencana khususnya bencana tanah longsor

    Historical Urban Land Use Transformation in Virtual Geo-Library

    No full text
    As countries become increasingly urbanized, understanding how urban areas are changing within the landscape becomes increasingly important. Urbanized areas are often the strongest indicators of human interaction with the environment, and understanding how urban areas develop through remotely sensed data allows for more sustainable practices. A Landsat satellite sensor which is a remote sensing platform, with its ability to analyze global data, rapidly present itself as being an invaluable tool for studying the growth of urban areas. In this study, we present the virtual geo-library as the geovisualization tools to provide the analytical studies of the urbanization process in Malang City, East Java, Indonesia, using images derived from Landsat sensor family (1989 to 2014). We provide a dynamic geovisualization through virtual geo-library, where users could understand and get valuable scientific information (e.g., urban area changes and land use transformation in higher land). This system is also equipped with the tools to enable users to create automatic cartographic maps and print the results out as a digital pdf format file
    corecore