Statistical Analysis of VoDSL Technology for the Efficiency of Listening Quality of 640k/640k

Next-generation Internet technology will offer high performance and high capacity traffic aggregation and scalability. Voice over Digital Subscriber Line (VoDSL) technology allows service providers to offer multiple telephone lines over a single subscriber line in addition to high speed data transmission services. This article provides a baseline test for the Listening Quality (LQ) using VoDSL access technology by using Voice/Listening Quality (V/LQ) transmission with voice compression while countinously downloading files. The result will be to enable the efficiency of the LQ and its statistical analysis based on a Digital Subscriber Line (DSL) service at level 640K/640K for each American National Standards Institute (ANSI) and Carrier Serving Area (CSA) loops

Orthogonal transmultiplexers : extensions to digital subscriber line (DSL) communications

An orthogonal transmultiplexer which unifies multirate filter bank theory and communications theory is investigated in this dissertation. Various extensions of the orthogonal transmultiplexer techniques have been made for digital subscriber line communication applications. It is shown that the theoretical performance bounds of single carrier modulation based transceivers and multicarrier modulation based transceivers are the same under the same operational conditions. Single carrier based transceiver systems such as Quadrature Amplitude Modulation (QAM) and Carrierless Amplitude and Phase (CAP) modulation scheme, multicarrier based transceiver systems such as Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) or Discrete Multi Tone (DMT) and Discrete Subband (Wavelet) Multicarrier based transceiver (DSBMT) techniques are considered in this investigation. The performance of DMT and DSBMT based transceiver systems for a narrow band interference and their robustness are also investigated. It is shown that the performance of a DMT based transceiver system is quite sensitive to the location and strength of a single tone (narrow band) interference. The performance sensitivity is highlighted in this work. It is shown that an adaptive interference exciser can alleviate the sensitivity problem of a DMT based system. The improved spectral properties of DSBMT technique reduces the performance sensitivity for variations of a narrow band interference. It is shown that DSBMT technique outperforms DMT and has a more robust performance than the latter. The superior performance robustness is shown in this work. Optimal orthogonal basis design using cosine modulated multirate filter bank is discussed. An adaptive linear combiner at the output of analysis filter bank is implemented to eliminate the intersymbol and interchannel interferences. It is shown that DSBMT is the most suitable technique for a narrow band interference environment. A blind channel identification and optimal MMSE based equalizer employing a nonmaximally decimated filter bank precoder / postequalizer structure is proposed. The performance of blind channel identification scheme is shown not to be sensitive to the characteristics of unknown channel. The performance of the proposed optimal MMSE based equalizer is shown to be superior to the zero-forcing equalizer

ANALISIS KUALITAS JARINGAN LOKAL TEMBAGA PT.TELKOM UNTUK IMPLEMENTASI LAYANAN BERBASIS ADSL (STUDI LAPANGAN STO KARANG PLOSO KANCATEL BATU) QUALITY ANALYSIS OF COPPER LOOP NETWORK OF PT.TELKOM FOR APPLYING ADSL BASED SERVICES (FIELD STUDY STO KARANGPLOSO

ABSTRAKSI: Salah satu teknologi akses yang digunakan selain teknologi berbasis fiber optic adalah teknologi Digital Subscriber Line (DSL) yang menggunakan kabel tembaga sebagai basis teknologinya. Teknologi DSL ini menarik minat dan perhatian implementor dan penyedia layanan (service provider) karena teknologi ini dapat menjanjikan untuk mengirimkan high-bandwidth data dengan hanya melakukan sedikit sekali perubahan terhadap infrastruktur telekomunikasi yang ada. Salah satu teknologi DSL yang banyak digunakan saat ini adalah ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Dengan ADSL, jaringan akses telepon pelanggan dapat ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated) dengan kecepatan (downstream) yang tinggi (s/d 512 Kbps). Dalam Tugas Akhir ini dibahas mengenai parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas jaringan eksisting yang ada. Parameter-parameter tersebut antara lain tahanan saluran (Loop Resistance), tahanan isolasi (Insulation Resistance), redaman saluran (Attenuation), redaman cakap silang (Crosstalk), dan Longitudinal Balance. Data yang didapat dari pengukuran akan dibandingkan dengan hasil perhitungan secara matematis dari parameter-parameter standar. Selain itu data pengukuran juga akan dibandingkan dengan kualitas standar yang ditetapkan oleh PT. Telkom dan ETSI.Kata Kunci : ABSTRACT: Digital Subscriber Line (DSL) is technology which using copper cable as its technological bases. DSL draw enthusiasm and attention of implementer and service provider since this technology earn to make a promise to deliver high-bandwidth data without make significant changes in existing telecommunication infrastructure. One of the DSL technologies which are vastly used during this time is ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). In ADSL, subscriber’s telephony access earns to improve its ability become high-speed digital network. Thus, besides getting voice phone facility, subscriber also earns to conduct to dedicated internet access with downstream speed up to 512 kbps. In this Final Paper studied several parameters to know and analyze quality of existing network. The parameters are Loop Resistance, Insulation Resistance, Channel Attenuation, Crosstalk, and Longitudinal Balance. The data got from measurement will be compared by a calculation result in its mathematical standard for each parameter. Others, the measurements data also will be compared to a standard quality specified by PT. Telkom and ETSI.Keyword

INTERKONEKSI DAN KONFIGURASI JARINGAN AKSES BROADBAND DSL SEBAGAI ALAT BANTU PRAKTIKUM TEKNIK TRAFIK PADA PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Pada kegiatan praktikum suatu mata kuliah dibutuhkan bahan ajar (modul) agar praktikum bisa menunjang pembelajaran suatu mata kuliah. Digital Subsriber Line (DSL) dapat menjadi salah satu pilihan sebagai bahan ajar mata kuliah Teknik Trafik. DSL sendiri merupakan suatu teknologi akses yang dapat mentransmisikan layanan data broadband melalui kabel tembaga yang biasa digunakan sebagai media transmisi untuk kabel telepon. Interkoneksi dan konfigurasi pada jaringan DSL ini bertujuan untuk menyediakan layanan data yang dapat diakses oleh pengguna secara bersamaan dengan layanan lainnya seperti voice. Untuk melakukan hal ini di butuhkan rancangan topologi jaringan DSL yang kemudian dilakukan konfigurasi pada DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer), setelah terealisasi suatu interkoneksi jaringan akses broadband DSL dan pengguna dapat mengakses data melalui modem ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) kemudian dilakukan pengukuran untuk QoS (Quality of Service). Dari proyek akhir berjudul “Interkoneksi dan Konfigurasi Jaringan Akses Broadband DSL Sebagai Alat Bantu Praktikum Teknik Trafik Pada Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi” didapatkan hasil jaringan yang diimplementasikan pada Laboratorium Swithcing fakultas ilmu terapan berhasil diinterkoneksikan dibuktikan dengan DSLAM dapat melakukan ping ke ISP dan modem dapat menerima koneksi ADSL, dilihat dari indikator lampu ADSL yang menyala pada modem. Nilai untuk throughput 0.4778 Mbit/sec, delay 0.0086894 ms, packet loss 0.00%, dan jitter 0.256 ms dikategorikan sebagai kualitas yang sangat baik, mengikuti standar ITU-T G.114. Nilai parameter untuk layanan ADSL untuk SNR dan Atenuasi termasuk dalam kategori menurut standar Telkom Speedy. Keyword; Digital Subcriber Line (DSL), DSLAM, Modem ADSL

Аналіз систем абонентського доступу з ортогональним сегментуванням

У статті аналізується ефективність використання технології сегментування у цифрових абонентських лініях (ЦАЛ). Запропоновано аналітичні моделі, які дозволяють оцінювати доцільність використання ортогональних сигналів в ЦАЛ в залежності від параметрів і умов роботи системи.В статье анализируется эффективность использования технологии сегментирования в цифровых абонентских линиях. Предложены аналитические модели, которые позволяют оценивать целесообразность использования ортогональных сигналов в цифровых абонентских линиях в зависимости от параметров и условий работы системы.Effectiveness of technology of segmentation using analysis for digital subscriber line (DSL) is analyzed. Analytical models which permits to estimate orthogonal signals using in the dependence on parameters and condition of DSL work are offered

Analisis Kualitas Jaringan Lokal Tembaga Untuk Perancangan Infrastruktur ADSL (Studi Lapangan STO Cijaura Bandung)

ABSTRAKSI: Salah satu teknologi akses yang digunakan selain teknologi berbasis fiber optic adalah teknologi Digital Subscriber Line (DSL) yang menggunakan kabel tembaga sebagai basis teknologinya. Teknologi DSL ini menarik minat dan perhatian implementor dan penyedia layanan (service provider) karena teknologi ini dapat menjanjikan untuk mengirimkan high-bandwidth data dengan hanya melakukan sedikit sekali perubahan terhadap infrastruktur telekomunikasi yang ada. Salah satu teknologi DSL yang banyak digunakan saat ini adalah ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Dengan ADSL, jaringan akses telepon pelanggan dapat ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated) dengan kecepatan yang tinggi yaitu 1 Mbps untuk downstream dan 384 Kbps untuk upstream. Dalam Tugas Akhir ini dibahas mengenai parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas jaringan eksisting yang ada. Parameter-parameter tersebut antara lain tahanan saluran (Loop Resistance), tahanan isolasi (Insulation Resistance), redaman saluran (Attenuation), redaman cakap silang (Crosstalk), dan Longitudinal Balance. Simulasi layanan pada jaringan ADSL menggunakan program OPNET IT Guru Academic Edition 9.1. Data yang didapat dari pengukuran akan dibandingkan dengan hasil perhitungan secara matematis dari parameter-parameter standar. Selain itu data pengukuran juga akan dibandingkan dengan kualitas standar yang ditetapkan oleh PT. Telkom dan ETSI. Hasil Simulasi jaringan ADSL menggunakan program OPNET IT Guru Academic Edition 9.1.Kata Kunci : Copper-Wire Network, ADSLABSTRACT: Digital Subscriber Line (DSL) is technology which using copper cable as its technological bases. DSL draw enthusiasm and attention of implementer and service provider since this technology earn to make a promise to deliver high-bandwidth data without make significant changes in existing telecommunication infrastructure. One of the DSL technologies which are vastly used during this time is ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). In ADSL, subscriber’s telephony access earns to improve its ability become high-speed digital network. Thus, besides getting voice phone facility, subscriber also earns to conduct to dedicated with high speed which 1 Mbps for downstream dan 384 Kbps for upstream. In this Final Paper studied several parameters to know and analyze quality of existing network. The parameters are Loop Resistance, Insulation Resistance, Channel Attenuation, Crosstalk, and Longitudinal Balance. Simulation using OPNET IT Guru Academic Edition 9.1. The data got from measurement will be compared by a calculation result in its mathematical standard for each parameter. Others, the measurements data also will be compared to a standard quality specified by PT. Telkom and ETSI. The result of Simulation ADSL Network with OPNET IT Guru Academic Edition 9.1.Keyword: Copper-Wire Network, ADS

Noise Influence On Digital Subscrieber Line

Import 05/08/2014Tato diplomová práce pojednává o vlivu rušení na digitální účastnickou smyčku. V krátké teoretické části jsou popsány základní specifika technologie ADSL2+, objasněn vznik rušivých vlivů a klasifikovány jednotlivé druhy rušení ovlivňující parametry digitální účastnické smyčky. V hlavní části práce je za použití generátoru šumu Spirent DSL 5103 simulován vliv celkem jedenácti druhů rušení mezi které patří bílý šum, přeslechy na vedení a impulzní rušení. Při prováděných měřeních byl sledován vliv těchto vybraných druhů rušení na dosah a přenosovou rychlost digitální účastnické přípojky, přičemž tato měření doplňuje analýza vlivu jednotlivých druhů rušení na hodnotu SNR subkanálů DMT modulace.This thesis discusses the impact of interference on parameters of digital subscriber line. In a short theoretical part this thesis describes the basic specifics of ADSL2+ technology, the origin of interference and classifies the various kinds of interference affecting parameters of digital subscriber line. In the main part, noise generator Spirent DSL 5103 simulated eleven kinds of interference, including white noise, crosstalk and impulse noise. This practical measurements studied the influence of the chosen kind of influence on achievable bit rate and range of digital subscriber line. These measurements are further developed by analysing the changes in SNR value of DMT subchannels caused by the interference.440 - Katedra telekomunikační technikyvýborn

Optimal multi-user spectrum balancing for digital subscriber lines

Crosstalk is a major issue in modern digital subscriber line (DSL) systems such as ADSL and VDSL. Static spectrum management, which is the traditional way of ensuring spectral compatibility, employs spectral masks that can be overly conservative and lead to poor performance. This paper presents a centralized algorithm for optimal spectrum balancing in DSL. The algorithm uses the dual decomposition method to optimize spectra in an efficient and computationally tractable way. The algorithm shows significant performance gains over existing dynamic spectrum management (DSM) techniques, e.g., in one of the cases studied, the proposed centralized algorithm leads to a factor-of-four increase in data rate over the distributed DSM algorithm iterative waterfilling