1,780 research outputs found

    Analisis Sensitivitas Dan Penafsiran Hasilnya Di Dalam Pemrograman Linier Dengan Perangkat Lunak Management Scientist Versi 6.0

    Full text link
    Analisis Sensitivitas di dalam Pemrograman Linier memegang peran penting bagi para pengambil keputusan di dalam menghadapi kasus-kasus di dunia nyata yang selalu berubah-ubah. Sebagai contoh adalah Perubahan harga beli bahan baku, Perubahan permintaan produk, pembelian mesin-mesin terbaru yang mengubah jumlah produksi, berubahnya harga jual produk, pergantian karyawan yang mempengaruhi produksi dan sebagainya.Analisis Sensitivitas memiliki perhitungan-perhitungan tertentu berupa rumus-rumus yang digunakan untuk memprediksi Perubahan-Perubahan tersebu t dengan berubahnya koefisien dari fungsi objektif atau sisi kanan dari batasan di pemrograman liniernya. Rumus-rumus tersebut tentunya memerlukan ketelitian dalam menghitungnya sehingga hasilnya dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Tetapi pada saat ini rumus-rumus yang digunakan di dalam Analisis Sensitivitas sudah diimplementasikan di dalam perangkat lunak Management Scientist Versi 6.0, sehingga hasil prosesnya dapat langsung diketahui dan jika ada Perubahan-Perubahan koefisien-koefisien dalam pemrograman linier yang digunakan di dalam rumus tersebut dapat dengan cepat diketahui sehingga pengambilan keputusan dapat dengan lebih cepat diambil

    The repeatability of self-reported exposure after miscarriage

    Get PDF
    BACKGROUND: The Avon Longitudinal Study of Pregnancy and Childhood is a prospective study of women who were resident in Avon and who were expected to deliver a baby between April 1991 and December 1992. METHODS: The study provided an opportunity to test the repeatability of responses from 220 women who experienced a miscarriage and who reported exposure to occupational substances and common household products and appliances in two questionnaires. The first questionnaire was completed in the early part of the pregnancy and the second after the miscarriage. Women were asked to score their frequency of exposure on a five-point scale from 'daily' to 'never'. Their responses were analysed to assess the degree of agreement between replies to identical questions in the two questionnaires using the kappa statistic. A new frequency variable was created which compared the replies for the two questionnaires; this was analysed for all exposures by cross-tabulation with possible explanatory variables (age of mother, social class, history of miscarriage and the time lag between questionnaires). RESULTS: In general there was good agreement in the reported exposures to 48 substances and products. The results showed a small and consistent pattern of reporting exposures less frequently in the second questionnaire, i.e. after miscarriage. This was not explained by the analysis of possible confounding variables. Given the literature, the authors had expected to find a shift in the opposite direction. CONCLUSION: The study reinforces the need to be cautious when using the results from single surveys of retrospective self-reported exposure

    Manajemen Kurikulum dan Pengorganisasian Personalia SD Inklusi di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah

    Full text link
    Penelitian ini mengkaji secara empirik pelaksanaan manajemen kurikulum dan personalia SD Inklusi. Secara terperinci tujuan penelitian ini untuk mengetahui: Manajemen kurikulum, Pengorganisasian personalia, Struktur organisasi, dan Tupoksi personalia SD Inklusi di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilakukan di SDN Inklusi pada Kecamatan Jonggat Lombok Tengah dan sebagai informan meliputi kepala sekolah, guru-guru, dan ketua komite. Proses pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kurikulum dilakukan dengan pertama, persiapan yang meliputi; sosialisasi internal di lingkungan sekolah dan secara eksternal bersama masyarakat, diklat bagi guru-guru yang sudah ada untuk dipersiapkan menjadi guru kelas sekaligus menjadi guru Pembimbing. Kedua, pelibatan komite sekolah meliputi; dukungan secara moral, pengadaan guru honorer, dan memberikan sumbangan secara rutin kepada sekolah. Untuk kedua sub fokus ini sudah sesuai dengan konsep. Ketiga, pengorganisasian personalia/tenaga pendidikan yang dilaksanakan secara sederhana untuk merencanakan pengadaan guru pembimbing khusus guru mata pelajaran dan tenaga administrasi. Perencanaan tersebut tidak melalui mekanisme dan proses yang baik sehingga dalam sub fokus ini tidak sesuai dengan konsep

    Code Switching Dan Code Mixing Dalam Komunikasi Di Lingkungan Dosen Iain Purwokerto (Suatu Kajian Sosiolinguistik)

    Full text link
    This research was aimed at knowing the forms of code switching and code mixing found in conversations among IAIN Purwokerto lecturers and explaining the factors influencing them. This is a qualitative research in which the data to find the forms of code switching and code mixing were collected through listening to, involving in, and recording their conversation, while the to explain the factors influencing them were collected through inerviews. This research found that the forms of code mixing are word, phrase, sentence insertion; the forms of code switching are switching from local languages, Indonesian, and foreign languages. Meanwhile factors influencing code switching and code mixing are: academic mission, language improvement, meaning expression choice, solidarity, and prestige

    Peran Religiusitas dalam Meningkatkan Psychological Well Being

    Full text link
    Psychological well being merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari dalam mengevaluasi diri sendiri dan kualitas serta pengalaman hidup. Evaluasi terhadap pengalaman akan membuat seseorang menjadi pasrah terhadap keadaan dan membuat psychological well beingnya rendah atau berusaha memperbaiki hidupnya yang akan membuat psychological well beingnya meningkat. Itu berarti tinggi rendahnya psychological well being individu, tergantung dari bagaimana individu itu sendiri secara efektif dapat mengatur sumber-sumber sekitarnya baik internal maupun eksternal dalam memaksimalkan tingkat fungsional. Salah satu yang mempengaruhi psychological well being seseorang adalah tingkat menjalankan ritual agama seseorang, yang dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas atau disebut denga religiusitas.Beberapa teori menjelaskan adanya keterkaitan antara religiusitas dengan psychological well being yang berarti bahwa komitmen religious mempunyai hubungan dengan salah satu dimensi psychological well being yaitu hubungan positif dengan orang lain. Semakin baik komitmen religius seseorang maka semakin baik pula tingkat hubungan dengan lingkungannya kerena dengan berbagai aktivitas keagamaan maka dapat meningkatkan rasa solidaritas kelompok dan memperkuat ikatan kekeluargaan sehingga akan meningkatkan psychological well bein

    Sifat Dasar Kayu Jati Plus Perhutani Dari Berbagai Umur Dan Kaitannya Dengan Sifat Dan Kualitas Pengeringan

    Full text link
    Jati Plus Perhutani (JPP) adalah jati cepat tumbuh yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani melalui serangkaian kegiatan pemuliaan pohon. Pada umur yang sama, diameter pohon jati super ini lebih besar dibandingkan diameter pohon jati konvensional, namun kualitas pengeringan kayunya belum sepenuhnya diteliti. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang sifat dan kualitas pengeringan kayu JPP umur 5, 7 dan 9 tahun dalam kaitannya dengan sifat-sifat dasar kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat dasar kayu JPP sangat rendah. Sifat dasar kayu terutama ketebalan dinding sel, porsi kayu juvenil, persentase bagian kayu gubal-kayu teras, MFA, kadar air, kerapatan dan BJ kayu, serta tegangan pertumbuhan sangat mempengaruhi sifat dan kualitas pe- ngeringan kayunya. Kualitas pengeringan kayu JPP sampai umur 9 tahun masih tergolong rendah dan kurang memuaskan. Dibandingkan dengan kayu jati konvensional yang berdiameter sama (dari pohon yang lebih tua), sifat dan kualitas pengeringan kayu JPP masih lebih rendah. Berdasarkan kualitas pe- ngeringan dan kondisi kayunya, maka suhu minimum-maksimum yang sesuai untuk mengeringkan kayu JPP umur 5 tahun adalah 30-40°C, umur 7 tahun adalah 40-50°C, sedangkan untuk umur 9 tahun adalah 40-60°C

    Model Epidemi SIR Pengguna/Pemain Mobile Games Pada Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sulawesi Barat

    Get PDF
    Game saat ini berkembang sangat pesat, tidak hanya sebagai hiburan bahkan game kini banyak yang diperlombakan. Game semakin mudah untuk diakses oleh berbagai kalangan umur sejak munculnya mobile games pada era mobile phone seperti sekarang. Oleh karena itu, pada skripsi ini penulis menganalisis model matematika epidemi untuk pemain/pengguna mobile games. Model epidemi umumnya digunakan untuk melihat fenomena penyebaran suatu penyakit. Pada penelitian ini, penulis membangun model epidemi SIR untuk pengguna/pemain mobile games Mahasiswa FMIPA Unsulbar, kemudian titik kesetimbangan model tersebut yaitu E(192,0) dan bersifat stabil, serta bilangan reproduksi dasar  sebesar 0,51 yang menunjukkan bahwa tidak akan terjadi endemik dan penyakit akan menghilang secara perlahan seiring berjalannya waktu. Untuk simulasi model, penulis menggunakan program mapl

    Peranan Intention To Act Sebagai Mediator Antara Big-Five Personality Dengan Responsible Environmental Behavior Peserta Didik SMA Negeri Di Jakarta

    Get PDF
    Environmental problems have continued to increase since the last 3 years, mostly caused by human activities. It is important to understand the factors of students as the next generation whether they carry out responsible environmental behavior. This study aims to determine the effect of intention to act on the environment as a mediator between the big-five personality and the responsible environmental behavior of students. The sample for this research was 100 students at SMAN 6 Jakarta in the odd semester of the 2022/2023 school year. The method used is a survey method through causal studies and analyzed by path analysis. The research instruments used were responsible environmental behavior (22 items, reliability 0.893), big-five personality (26 items, reliability 0.877), and intention to act (25 items, reliability 0.918). The results showed big-five personality has a direct influence on the intention to act on the environment significantly, intention to act on the environment has a direct effect on responsible environmental behavior significantly, big-five personality has a direct influence on responsible environmental behavior significantly, and and the results of intention to act are suitable as mediating variables between personality and responsible environmental behavior on students. Keywords: Big-Five Personality, Intention to Act, Path Analysis, Responsible Environmental Behavior

    Pemahaman Masyarakatterhadap Hukum Lokal (Studi Pemahaman Masyarakat terhadap Perda Tentang Retribusi dan Bangunan di Kota Malang)

    Full text link
    Perda about retribution and developed. According ofrespondent, any regulation must be help tosocial problem.Perda about retribution and developed to make for Malang Governmentinterestonly, that is to increase of income (PAD). Social of Malang not urgent inmaking process. People/social of Malang, to explaining that the Law overregulated. And the Law not describe of socialneeded which to entry into the Law.Knowing to understanding of social at Malang, can be also of lowest ofperception and responsetoward the Local Law. Social understanding must beharmony with social needed oaf the Law.There are many problem and noteffective when the Law not harmony with the social needed. Offenderof law byPeople/ social of Malang, is caused by lowest of people/ social to knowing aboutthe Law.Many factors, why the local law (Perda) not effective. So to showing of many problems of lawenforcement toward the local law (Perda). The problemsmust be reason of to reformation processand law enforcement toward the local law

    SASTRA DIASPORA-INDONESIA: KARYA IMIGRAN INDONESIA DI AMERIKA TAHUN 2010-AN

    Get PDF
    Dalam khasanah sastra dunia, penelitian sastra diaspora telah banyak dilakukan. Namun, untukkhasanah sastra Indonesia kajian yang tentang sastra diaspora Indonesia belum banyakdilakukan.Untuk mengawalinya, studi ini akan mengkaji sastra diaspora yang ditulis oleh imigranIndonesia di Amerika pada tahun 2010-an. Genre sastra diaspora Indonesia karya imigran Indonesiadi Amerika tahun 2010-an ini, meliputi, pertama novel sejarah, yaitu Only a Girl: MenantangPhoenix(karya Lian Gouw) yang mengangkat kisah sejarah masyarakat Tionghoa di Indonesia zamanBelanda hingga Indonesia merdekadan Candik Ala 1965(karya Tinuk R. Yampolsky) yangmengisahkan sejarah G/30/S/PKI. Kedua adalah genre cerpen, yaitu Mantra Maia(karya SofieDewayani) dan ketiga adalah cerita kenangan, yaitu This is America, Beibeh(karya DianNugraheni)yang keduanya mengangkat masalah masyarakat migran Indonesia di Amerika.Permasalahan diaspora selalu lekat dengan konstruksi identitas. Identitas yang terdapat dalamOnly a Girl: Menantang Phoenix adalah kecenderungan bermigrasi dan menghindari konflik rasialyang melekat pada orang Tionghoa, baik saat yang bermigrasi ke Indonesia, maupun ketika akhirnyabermigrasi ke Amerika. Identitas dalam Candik Ala 1965 adalah politik migran Indonesia di Amerikayang memposisikan diri sebagai korban kekerasan rezim Suharto. Identitas yang terdapat dalamkumpulan cerpen Mantra Maia adalah dunia baru (Amerika) yang membuat para migran mengalamiketegangan psikologis antara keberhasilan dan kekalahan beradaptasi. Identitas yang tergambardalam cerita kenangan This is America, Beibeh adalah identitas migran Indonesia yangmampuberadaptasi secara positif, dengan selalu membandingkan pengalaman barunya dengan pengalamanlamanya di Indonesia
    • …
    corecore