236,896 research outputs found
Pemahaman Mata Kuliah Akuntansi Pada Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Dari Kecakapan Emosi, Kecakapan Inteligensi dan Cara Belajar Dengan Lingkungan Belajar Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Perguruan Tinggi di Lampung Utara)
Latar belakang dari penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisa pengaruh keterkaitan pemahaman akuntansi diamati dari beberapa kriteria yang mempengaruhinya seperti kecakapan emosi, kecakapan intelegensi dan cara belajar mahasiswa manakah yang paling berdampak dalam memahami akuntansi dengan menggunakan kriteria lingkungan belajar sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa perguruan tinggi di Kabupaten Lampung Utara jurusan sistem informasi yang menerima mata kuliah pengantar akuntansi. Populasi penelitian sebanyak 175 mahasiswa aktif pada angkatan 2017 dan 2018 dan sampel dalam penelitian sebanyak83 orang dari hasil survey yang dikembalikan . Cara penentuan sampel yang dipakai yaitu cara subyektif sampling, dengan metode olah yang dipakai ialah regresi berganda dengan uji interaksi. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari survey pada mahasiswa. Hasil yang diperoleh adalah variabel memahami mata kuliah akuntansi dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, kecerdasan intelegensi dan cara belajar secara bersama-sama dan sebagian secara positif. Variabel moderating lingkungan belajar ternyata memoderasi kecakapan emosi dan kecakapan intelegensi untuk memahami akuntansi tapi tidak dengan cara belajar yang hasinya tidak signifika
Zach\u27s News
Hot Doc: Mobility, Shock, and Firepower: The Emergence of the U.S. Army\u27 s Armor Branch, 1917-1945 Galileo Annual Survey Repor
Pennington to Mary Allen on 29 Nov. 1916
FILE: Pennington0007
BOX: Levi Pennington Bulk Date Range Box #6
FOLDER: Correspondence: 1911, 1915-1917, 1919, 1925, 1933, 1941, 1944-1945, 1959, 1974https://digitalcommons.georgefox.edu/levi_pennington/1006/thumbnail.jp
Pennington to a Friend on 31 Jan. 1925
FILE: Pennington0009
BOX: Levi Pennington Bulk Date Range Box #6
FOLDER: Correspondence: 1911, 1915-1917, 1919, 1925, 1933, 1941, 1944-1945, 1959, 1974https://digitalcommons.georgefox.edu/levi_pennington/1008/thumbnail.jp
Pennington to a Friend on 10 Nov. 1941
FILE: Pennington0010
BOX: Levi Pennington Bulk Date Range Box #6
FOLDER: Correspondence: 1911, 1915-1917, 1919, 1925, 1933, 1941, 1944-1945, 1959, 1974https://digitalcommons.georgefox.edu/levi_pennington/1009/thumbnail.jp
Pennington to Lucile David on 19 May 1915
FILE: Pennington0006
BOX: Levi Pennington Bulk Date Range Box #6
FOLDER: Correspondence: 1911, 1915-1917, 1919, 1925, 1933, 1941, 1944-1945, 1959, 1974https://digitalcommons.georgefox.edu/levi_pennington/1005/thumbnail.jp
Pennington to President Woodrow Wilson on 17 April 1917
FILE: Pennington0008
BOX: Levi Pennington Bulk Date Range Box #6
FOLDER: Correspondence: 1911, 1915-1917, 1919, 1925, 1933, 1941, 1944-1945, 1959, 1974https://digitalcommons.georgefox.edu/levi_pennington/1007/thumbnail.jp
Pennington to Friends on 2 Dec. 1959
FILE: Pennington0011
BOX: Levi Pennington Bulk Date Range Box #6
FOLDER: Correspondence: 1911, 1915-1917, 1919, 1925, 1933, 1941, 1944-1945, 1959, 1974https://digitalcommons.georgefox.edu/levi_pennington/1010/thumbnail.jp
Corak Pemikiran Dan Gerakan Dakwah Aisyiyah Pada Periode Awal (1917-1945)
Penelitian ini berangkat dari keinginan untuk mengangkat Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia, yang hingga saat ini tetap eksis dan tetap komitmen dengan Gerakan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar untuk mewujudkan Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Permasalahan yang diangkat pada penelitan ini adalah seperti apa corak pemikiran dan gerakan dakwah Aisyiyah yang di prakarsai oleh para pimpinan Aisyiyah pada periode awal (1917-1945) sehingga mampu memberikan pencerahan dan pemberdayaan. Disaat situasi dan kondisi masyarakat dalam keterbelakangan, kemiskinan, tidak terdidik, awam dalam pemahaman keagamaan, dan penempatan perempuan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam yang memuliakan dan menjunjung tinggi martabat perempuan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang berkaitan dengan corak pemikiran dan gerakan dakwah Aisyiyah pada periode awal sehingga mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pemikiran para tokoh Aisyiyah pada periode awal (1917-1945)yang sangat progresif namun tetap pada koridor nilai-nilai Islam.
Penelitian ini adalah penelitian sejarah oleh karenanya metode yang digunakan adalah metode menggunakan teknik-teknik penulisan sejarah, Dalam pengumpulan data penulis menggabungkan antara penelitian literer dengan penelitian lapangan. Urutan untuk mendapatkan bahan penulisan mengenai corak pemikiran dan gerakan dakwah Aisyiyah dalam rentang waktu 1917-1945 adalah ; Pengumpulan Data, Kritik Sumber, Analisis danSintetis serta Historiografi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan data yang menunjukkan bahwa Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah dalam menjalankan usaha-usaha untuk mencapai tujuan yakni mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya senantiasa didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam diantaranya ajaran dan semangat dakwah amar makruf nahi munkar, berbuat kebaikan, beramal shaleh baik laki-laki maupun perempuan untuk melakukan pencerahan, pemberdayaan, dan kemajuan yang memberikan kemaslahatan bagi kehidupan umat, masyarakat, bangsa dan dunia kemanusiaan
1. Carl Becker on Progress
The first selection was written by Carl L. Becker (1873-1945), for many years professor of history at Cornell University (1917-1941), and one of the most highly respected members of his profession. One of his particular interests was the Enlightenment, about which he wrote a famous book: The Heavenly City of the Eighteenth Century Philosophers (1932). But while he clung to his fascination with the Enlightenment, Becker was in revolt against the scientific history which it had largely fostered. The ideal of scientific history, he thought, was noble enough, but unattainable and useless. Influenced by pragmatism, Becker asked the question: Can there by anything like objectively written history? Is the raw material from which it is to be derived a string of pure facts that the historian himself so deeply involved in his own cultural milieu that he reads into the past his own presuppositions (whether he wants to or not) and to a considerable extent finds what he wants there, both facts and interpretations? [excerpt
- …