Pengelolaan Hubungan Masyarakat dalam Membangun Komunikasi Aktif kepada Masyarakat di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tentang pengelolaan hubungan masyarakat (Humas) dalam membangun komunikasi aktif kepada masyarakat. Adapun pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan Humas dalam membangun komunikasi aktif kepada masyarakat di MTs Al-Muttaqin Pekanbaru, dan bagaimana kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Humas untuk membangun komunikasi aktif kepada Masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengelolaan Humas dalam membangun komunikasi aktif kepada masyarakat, serta mengidentifikasi dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Humas di MTs Al-Muttaqin Pekanbaru melibatkan serangkaian kegiatan, yaitu perencanaan, implementasi yang menekankan pada kontrol pesan dan konten, analisis responss masyarakat, analisis faktor pendukung dan penghambat, serta mengevaluasi. Hasil evaluasi digunakan untuk membuat keputusan dan melakukan pengelolaan berkelanjutan, menciptakan siklus pembelajaran efektif. Meskipun menghadapi berbagai faktor penghambat, fokus utama tetap pada peningkatan komunikasi aktif kepada masyarakat, dengan tingkat keberhasilan yang secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat kegagalan. Sementara, kendala utama melibatkan faktor-faktor penghambat seperti misskomunikasi, kesalahan pengertian, perbedaan pemahaman, pengaruh psikologis, kecerdasan dan ilmu pengetahuan, penggunaan bahasa tubuh yang kurang teratur, dialek dan logat, serta ketidakjelasan dalam nada, ritme, dan artikulasi saat berbicara. This research is a study of public relations management in building active communication with the community. The research questions for this research are: how is the management of public relations in building active communication with the community at Islamic Junior High School of Al-Muttaqin Pekanbaru, and what are the obstacles faced in managing public relations to build active communication to the community. This research aimed at describing the process of managing public relations in building active communication with the community, and finding out the obstacles faced in this management. It was qualitative research with a descriptive approach, and data were obtained through in-depth interviews. The research findings showed that public relations management at Islamic Junior High School of Al-Muttaqin Pekanbaru involved a series of activities, namely planning, implementation emphasizing message and content control, analysis of community responsses, analysis of supporting and obstructing factors, and evaluation. Evaluation results were used to make decisions, carry out sustainable management, and create an effective learning cycle. Despite facing various obstructing factors, the main focus was on increasing active communication to the community, with the success level was significantly higher than the failure level. Meanwhile, the main obstacles involved obstructing factors such as miscommunication, misunderstandings, differences in understanding, psychological influence, intelligence and knowledge, irregular use of body language, dialect and accent, unclear tone, rhythm, and articulation when speaking.Penelitian ini merupakan kajian tentang pengelolaan hubungan masyarakat (Humas) dalam membangun komunikasi aktif kepada masyarakat. Adapun pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan Humas dalam membangun komunikasi aktif kepada masyarakat di MTs Al-Muttaqin Pekanbaru, dan bagaimana kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Humas untuk membangun komunikasi aktif kepada Masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengelolaan Humas dalam membangun komunikasi aktif kepada masyarakat, serta mengidentifikasi dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan tersebut. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Humas di MTs Al-Muttaqin Pekanbaru melibatkan serangkaian kegiatan, yaitu perencanaan, implementasi yang menekankan pada kontrol pesan dan konten, analisis responss masyarakat, analisis faktor pendukung dan penghambat, serta mengevaluasi. Hasil evaluasi digunakan untuk membuat keputusan dan melakukan pengelolaan berkelanjutan, menciptakan siklus pembelajaran efektif. Meskipun menghadapi berbagai faktor penghambat, fokus utama tetap pada peningkatan komunikasi aktif kepada masyarakat, dengan tingkat keberhasilan yang secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat kegagalan. Sementara, kendala utama melibatkan faktor-faktor penghambat seperti misskomunikasi, kesalahan pengertian, perbedaan pemahaman, pengaruh psikologis, kecerdasan dan ilmu pengetahuan, penggunaan bahasa tubuh yang kurang teratur, dialek dan logat, serta ketidakjelasan dalam nada, ritme, dan artikulasi saat berbicara. This research is a study of public relations management in building active communication with the community. The research questions for this research are: how is the management of public relations in building active communication with the community at Islamic Junior High School of Al-Muttaqin Pekanbaru, and what are the obstacles faced in managing public relations to build active communication to the community. This research aimed at describing the process of managing public relations in building active communication with the community, and finding out the obstacles faced in this management. It was qualitative research with a descriptive approach, and data were obtained through in-depth interviews. The research findings showed that public relations management at Islamic Junior High School of Al-Muttaqin Pekanbaru involved a series of activities, namely planning, implementation emphasizing message and content control, analysis of community responsses, analysis of supporting and obstructing factors, and evaluation. Evaluation results were used to make decisions, carry out sustainable management, and create an effective learning cycle. Despite facing various obstructing factors, the main focus was on increasing active communication to the community, with the success level was significantly higher than the failure level. Meanwhile, the main obstacles involved obstructing factors such as miscommunication, misunderstandings, differences in understanding, psychological influence, intelligence and knowledge, irregular use of body language, dialect and accent, unclear tone, rhythm, and articulation when speaking

Similar works

Full text

thumbnail-image

Jurnal Online Unipdu Jombang (Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum)

redirect
Last time updated on 19/02/2025

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.