Politik Keagamaan Kolonial: Diskontinuitas dan Kontinuitas di Indonesia

Abstract

Tujuan dari penjajahan Belanda ke Indonesia pertama kalinya adalah menguasai perdagangan rempah-rempah di dunia. Hal seperti ini bisa dilihat dari pembentukan VOC untuk mengorganisir perdangangan rempah-rempah di Indonesia. Keterkaitan dengan gerakan keagamaan di Indonesia, bisa dilihat dari awal kedatangan C. Snouck Hurgroje di Indonesia. Menurut pengamatan C. Snouck  Hurgroje, Indonesia  menghasilkan beberapa pengumpulan data mengenai pranata-pranata Muhammadan di Hindia Timur yang akan diusahaknya  akan bermanfaat bagi Pemerintah Pusat. Dengan semakin lama Belanda menjajah Indonesia, pemerintah Hindia Belanda menghasilkan kebijakan politik etis yang tujuanya adalah untuk menghasilkan pegawai yang bisa mengabdi kepada Hindia Belanda. Kolonialisme yang di gagas oleh pemerintah Jepang justru memberikan perhatian  yang lebih terhadap perkembangan Islam di Indonesia, dengan memberikan peranan sosial dan politik  yang penting  kepada para pemimpin Islam  melalui lembaga  yang disebutnya Shummukd (Seksi Urusan Keagamaan) yang didirikan di setiap karisidena

Similar works

Full text

thumbnail-image

Farabi: Journal of Ushuluddin & Islamic Thought

redirect
Last time updated on 05/04/2020

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.