Pemikiran Ustadz Bachtiar Nasir Tentang Pemimpin Kafir (Telaah Terhadap Gnpf-Mui Dan Aksi Damai 212 Di Jakarta)

Abstract

Abstrak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) merupakan suatu lembega yang muncul atas adanya dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Plt. Gubernur yang pada saat itu adalah Basuki Tjahaya Purnama.(Ahok) GNPF-MUI hadir atas tanggapan MUI yang mefatwakan bahwa adanya penistaan agama lewat pidato Ahok di pulau pramuka kepulauan seribu DKI Jakarta. Untuk menuntut atas kepastian hukum dalam kejadian tersebut, GNPF mejadi garda terdepan untuk menuntut. Ustadz Bachtiar Nasir sebagai Ketua GNPF-MUI memiliki pandangan lain dari kejadian ini. Bukan cuma karena penistaan agama tetapi semua lumrah terjadi karena “kekafiran” dari saudara Ahok sendiri. Dalam penelitian ini dibahas tentang pemikiran Ustadz Bachtiar Nasir tentang pemimpin Kafir. Adapun rumusan masalahnya yaitu bagaimana pandangan Ustadz Bachtiar Nasir terhadap pemimpin kafir dan apa aksi nyata yang dihasilkan dari Aksi damai 212 di Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan sumber data primer, yaitu hasil wawancara berupa koresponden dengan staff Ustad Bachtiar Nasir , dan pengamatan terhadap ceramah-ceramah beliau di yOutube sebagai data sekunder, yaitu buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, Ustadz Bachtiar GNPF-MUI sebagai pencerah umat ditengah krisis persatuan yang terjadi dikalangan masyarakat muslim Indonesiayang semakin hari semakin dikucilkan

Similar works

This paper was published in Repository UIN Sumatera Utara.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.