SEKS PRANIKAH BAGI REMAJA: Studi Fenomenologis Pada Remaja Yang Melakukan Hubungan Seksual Pranikah

Abstract

Intimacy relationship pada remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan seks pranikah. Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN (2014), terdapat 46% remaja berusia 15-19 tahun sudah berani melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pengalaman remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah, serta mengetahui faktor-faktor dan dampak yang dialami remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui wawancara dengan subjek penelitian. Karakteristik subjek penelitian adalah remaja berusia 18-21 tahun dan sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitian, kedua subjek memiliki latar belakang keluarga yang hampir sama, yaitu kurang terjalin kelekatan dengan orang tua. Kedua subjek merasa nyaman dan lebih terbuka dengan pacar, sehingga pacar dijadikan sebagai objek lekat. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan seksual pranikah adalah kurang terbukanya orang tua mengenai masalah seksual, adanya kesempatan untuk melakukan hubungan seksual pranikah, sumber informasi yang salah mengenai seksualitas, rasa ingin tahu yang tinggi, kebutuhan biologis, rangsangan seksual, dan pengaruh lingkungan pertemanan. Dampak dari berhubungan seksual dengan pacar membuat Subjek 1 ketagihan dan mengganggu pikirannya, sedangkan intensitas beribadah Subjek 2 menjadi kurang akibat berhubungan seksual dengan pacar

Similar works

Full text

thumbnail-image

Neliti

redirect
Last time updated on 28/11/2017

This paper was published in Neliti.

Having an issue?

Is data on this page outdated, violates copyrights or anything else? Report the problem now and we will take corresponding actions after reviewing your request.