Pengaruh akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat terhadap kualitas laporan keuangan desa di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan desa di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Sampel diambil dari perangkat kerja yang ada di 15 Desa Sine Kabupaten Ngawi yang berjumlah 75 sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini memanfaatkan data primer dengan penyebaran kuesioner. Metode uji hipotesis dengan memanfaatkan permodelan regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa variabel akuntabilitas berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Penelitian ini memperlihatkan bahwa transparansi dan partisipasi masyarakat tidak memiliki pengaruh pada kualitas laporan keuanga

Hubungan dukungan instrumental keluarga dengan kepatuhan jadwal kemoterapi pada pasien kanker

Kepatuhan pengobatan kemoterapi meliputi kedisiplinan waktu untuk kontrol, kedisiplinan dalam mengkonsumsi obat, kedisiplinan mematuhi intruksi tenaga kesehatan. Pada saat pasien menjalani kemoterapi pasien membutuhkan dukungan dari keluarga seperti dukungan instrumental sehingga pasien memiliki komitmen untuk menjalani pengobatan akan bertambah semangat untuk patuh mengikuti pengobatan kemoterapi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan dukungan instrumental keluarga dengan kepatuhan jadwal kemoterapi pada pasien kanker. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross sectional dengan teknik non-probability sampling jenis purposive sampling. Populasi penelitian ialah pasien kanker yang dalam pengobatan kemoterapi. Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 20 responden pasien kanker dalam pengobatan kemoterapi yang sudah memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini mayoritas pasien kanker mendapatkan dukungan instrumental dari keluarga sebanyak 19 orang (95%), dan tingkat kepatuhan menjalani kemoterapi sesuai jadwal sebanyak 16 orang (80%). Hasil uji Rank Spearman menunjukkan hasil p-value 0,042 dengan r = 0,459 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan instrumental dengan kepatuhan jadwal kemoterapi pada pasien kanker. Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan instrumental, yang akan meningkatkan kepatuhan selama perawatan dan membuat pasien konsisten untuk terus menjalani berbagai perawatan yang akan membantu mereka pulih

Kerja praktik desain dan perakitan battery management system (BMS) pada produksi aki kering di PT AJR Power

PT AJR POWER merupakan perusahaan yang memproduksi aki kering dengan sistem Battery Management System (BMS) yang inovatif. Sistem BMS yang diterapkan dirancang untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan umur panjang produk, sehingga memberikan performa optimal dalam berbagai aplikasi. Dengan fokus pada inovasi, PT AJR POWER berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan bagi pelanggan, baik di sektor industri, otomotif, maupun elektronik. Keunggulan ini menjadikan PT AJR POWER sebagai mitra terpercaya dalam solusi penyimpanan energi modern. Battery Management System (BMS) merupakan salah satu teknologi terkini yang dapat meningkatkan daya saing produk. Laporan kerja praktek ini membahas peran penting Battery Management System (BMS) dalam optimalisasi proses produksi aki kering di PT AJR POWER. Battery Management System (BMS) berfungsi sebagai sistem pengawasan dan pengendalian yang komprehensif, memantau parameter-parameter kritis seperti tegangan, arus, suhu, dan State Of Charge (SOC) selama proses produksi. Implementasi BMS tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga menjamin kualitas aki yang dihasilkan. Penelitian ini menganalisis dampak penerapan BMS terhadap penurunan tingkat cacat produk, peningkatan umur siklus aki, dan penghematan energi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BMS merupakan investasi yang menguntungkan bagi industri aki kering

Campur kode bahasa Batak-bahasa Indonesia dalam pesan teks di grup Whatsapp mahasiswa Batak UKWMS Madiun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis campur kode, bentuk campur kode, faktor penyebab terjadinya campur kode. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan 101 data berupa tuturan. Dari hasil penelitian, diperoleh: (1) jenis-jenis campur kode (a) internal unsur bahasa Batak yang disisipi bahasa Indonesia: (b) jenis campur kode internal unsur bahasa Indonesia yang disisipi bahasa Batak; (c) jenis campur kode eksternal unsur bahasa Batak yang disisipi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; (2) bentuk-bentuk campur kode, yaitu bentuk campur kode berupa kata dalam bahasa Indonesia:(a) kata dasar; (b) kata berimbuhan; (c) kata majemuk; (d) kata ulang; Bentuk campur kode berupa kata dalam bahasa Batak: (a) kata dasar; (b) kata berimbuhan; (c), kata majemuk. Bentuk campur kode berupa frasa dalam bahasa Indonesia, dan bentuk campur kode berupa kalimat dalam bahasa Indonesia; Bentuk campur kode berupa frasa dalam bahasa Batak dan bentuk campur kode berupa kalimat dalam bahasa Batak. (3) faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Indonesia ke dalam bahas Batak (a) pribadi pembicara, (b) penggunaan istilah yang populer, (c) keterbatasan penggunaan kode, (d) membangkitkan rasa humor. Faktor penyebab terjadinya campur kode bahasa Batak ke dalam bahasa Indonesia dalam pribadi pembicara

Konsep penindasan tambahan menurut Herbert Marcuse dalam buku Eros and Civilization

Dewasa ini, penindasan terjadi dalam bentuk yang halus dan sering kali tidak disadari sebagai penindasan, bahkan hanya dilihat sebagai suatu bentuk tuntutan efisiensi pekerjaan. Normalisasi hal tersebut akan berdampak pada degradasi nilai kemanusiaan. Sejalan dengan hal tersebut, Herbert Marcuse memahami bahwa sejarah peradaban adalah sejarah penindasan bagi kehidupan manusia. Dalam Eros and Civilization Herbert Marcuse menguraikan akar penindasan yang terjadi dalam era masyarakat industri maju, yaitu penindasan tambahan (surplus repression) dan prinsip prestasi (performance principle). Dari situ, Herbert Marcuse menawarkan jalan keluar atas kondisi penindasan, dengan menawarkan bentuk masyarakat tanpa adanya penindasan. Untuk itu penulis tertarik untuk mendalami konsep penindasan tambahan yang ditawarkan Herbert Marcuse dalam buku Eros and Civilization dan relevansinya terhadap masyarakat dewasa ini. Penulisan skripsi ini memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, penulis hendak mendalami konsep penindasan tambahan menurut Herbert Marcuse dalam buku Eros And Civilization sebagai sarana analisis terhadap bentuk penindasan yang terjadi dalam masyarakat. Kedua, penulis hendak menunjukan relevansi konsep penindasan tambahan dalam masyarakat dewasa ini. Skripsi yang berjudul “Konsep Penindasan Tambahan Menurut Herbert Marcuse Dalam Buku Eros And Civilization” menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode historis-faktual untuk memahami sejarah hidup dan latar belakang pemikiran Herbert Marcuse. Selain itu penulis juga menggunakan metode interpretasi teks, kesinambungan historis, dan metode induksi-deduksi untuk memahami konsep penindasan tambahan dalam buku Herbert Marcuse yang berjudul Eros and Civilization dan memampukan penulis untuk menjelaskan konsep penindasan tambahan secara komprehensif serta menunjukan relevansinya terhadap masyarakat dewasa ini. Melalui penelitian skripsi ini, penulis menemukan bahwa hal yang mendasari penindasan masyarakat dewasa ini adalah penindasan tambahan dan prinsip prestasi. Penindasan tambahan merupakan penindasan yang melebihi apa yang diperlukan untuk perkembangan peradaban. Penindasan ini dimaksudkan untuk melanggengkan dominasi kekuasaan tertentu di dalam suatu masyarakat. Penindasan tambahan ini terjadi oleh karena adanya prinsip prestasi yang mendasari tindakan masyarakat. Melalui prinsip prestasi, seseorang diarahkan untuk mengejar prestasi tertentu dengan melakukan pekerjaan yang melebihi apa yang seharusnya dikerjakan. Dalam hal ini penindasan tidak lagi dilihat sebagai suatu yang menindas melainkan sebagai suatu bentuk efisiensi kerja yang harus dilakukan. Sehingga dalam hal ini yang salah bukanlah sistem yang menindas melainkan individu yang tidak mampu untuk mencapai tuntutan efisiensi kerja

Laporan kerja praktik pengawasan proyek instalasi konstruksi listrik di Gereja GBI Gibeon Jl. Diponggo No. 880, Surabaya

Program ini memastikan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dengan mengkonversi mata kuliah menjadi kegiatan kerja praktik dengan bimbingan dari dosen dan dari pihak Perusahaan. Dalam program kerja praktik ini, memilih perusahaan yang dalam bidang pengawas dan supervisor kontruksi instalasi listrik di PT. Karya Mas Sejati. Kerja praktik ini bertujuan untuk memperoleh ilmu teknisi instalasi kelistrikan yang belum didapatkan selama perkuliahan namun juga ilmu yang diperoleh dari dunia kerja serta mengetahui ranah kerja yang akan dihadapi setelah lulus. Pengawas ini dapat berperan sebagai konsultan atau supervisor dalam proyek instalasi listrik dan memastikan bahwa instalasi listrik tersebut aman sesuai dengan peraturan, dan berfungsi baik. Tanggung jawab pengawas pemasangan instalasi listrik dapat merujuk pada Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL). Pengawasan pemasangan instalasi listrik ini dilakukan di proyek pembangunan Gereja GBI Gibeon yang dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2024. Secara keseluruhan Planning vs Aktual ada beberapa yang tidak sesuai disebabkan oleh beberapa hal yaitu pekerja izin sakit, pekerja izin libur, pekerja sedang mengerjakan proyek lain di waktu yang bersamaan, serta menunggu material datang ke lokasi proyek. Saat ini form Progress sudah mencapai 33,40%. Jika sudah mencapai 50 % sudah bisa dibuatkan Berita Acara Serah Terima 2 (BAST 2)