Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Not a member yet
    96 research outputs found

    Media Sosial Sebagai Wadah Baru Mencari Keadilan

    No full text
    Berbagai macam  kasus hukum yang diunggah oleh sebagian masyarakat di media sosial belakangan ini menimbulkan kecemasan tentang penegakan hukum di Indonesia.  Tujuan penelitian ini  ingin mendeskripsikan  penggunaan media sosial sebagai wadah baru mencari keadilan. Metode Penelitian menggunakan jenis kualitatif, pendekatan yuridis normatif dan konseptual untuk menganalisis objek penelitian yaitu media sosial sebagai wadah baru mencari keadilan. Metode pengumpulan data bahan hukum primer dan sekunder. Analisis data kualitatif deskriptif dengan tahapan display data,  reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial dijadikan wadah untuk mencari keadilan karena dianggap efektif  dapat memantik reaksi sosial atas apa yang dirasa korban, disebabkan perasaan hukum masyarakat dengan masalah yang  sedang dihadapi oleh setiap korban. Etika bermedia sosial diperlukan dengan berpedoman pada norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan norma hukum

    Eksistensi budaya erturtur atau tradisi santun bertegur sapa pada Komunitas Persadaan Batak Karo Kota cimahi

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk menganalisis budaya ertutur atau suatu tradisi bertegur sapa adat Batak Karo yang semakin hari semakin mulai ditinggalkan para generasi mudanya. Mereka umumnya tidak mengenal kembali silsilah atau keturunan terdahulunya. Di Kota Cimahi sendiri sebagian besar di Komunitas Batak Karo sebagian besar tidak mengenal budaya erturtur. Metode penelitan yamh digunakan adalah kualitatif dengan teknik wawancara kepada anggota Komunitas Batak Karo. Hasil penelitian meunjukkan bahwa budaya erturtur sudah mulai dipahami oleh komunitas tersebut. Hal ini menjadi tugas para tokoh adat, para pemimpin keagaan untuk membumikan kembali budaya erturtur di kalangan generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman

    Hubungan pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dengan sikap toleransi peserta didik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan sikap toleransi peserta didik di kelas VIII SMP Bruderan Purwokerto. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Bruderan Purwokerto tahun ajaran 2019/2020 yaitu sebanyak 40 peserta didik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan korelasi product momen. Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran PPKn memiliki hubungan dalam mewujudkan sikap toleransi peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 25%. Data tersebut diperoleh karena tujuan pembelajaran, muatan materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran PPKn memiliki muatan kompetensi sikap toleransi yang harus dimiliki peserta didik. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan sikap toleransi peserta didik melalui pemebelajaran PPKN

    Haji Abdul Malik Karim Amrullah thoughts about inter-religious tolerance

    No full text
    This study aims to analyze of Hamka's thoughts about inter-religious tolerance and its relevance to clause 29 verse (2) of the 1945 Constitution. The research used in this study is a qualitative descriptive method with the type of literature study. Data sources use primary data sources and secondary data sources. The data calibration technique in this research uses data triangulation and expert opinion. The data analysis technique uses reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study show that in Hamka's thoughts about inter-religious tolerance, it can be seen using the conception in understanding tolerance according to Rainer Forst, including: (1) Tolerance as an attitude of mutual respect includes no compulsion on someone in embracing religion; and not tarnish the purity of other religions. (2) Tolerance as an attitude of mutual esteem includes doing justice and being kind; equality of human rights; tolerance. In addition, its relevance to clause 29 verse (2) of the 1945 Constitution lies in the use of the concept of tolerance, such as equality of human rights, no compulsion on a person to embrace religion, justice, and tolerance as an instrument that can be used by the state to provide protection and guarantees for the people in the freedom to embrace religion and worship according to their beliefs. The conclusion from this research is Hamka's thoughts about inter-religious tolerance are only limited to social interactions such as in social and humanitarian activities

    Penegakkan hukum peraturan daerah nomor 01 tahun 2014 tentang penanganan gelandangan dan pengemis Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian hukum tentang penegakkan hukum Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2014 Tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis. Fokus penelitian ini pada aspek hukum yang menjadi bagian dari solusi penanganan gelandangan dan pengemis di Yogyakarta pasca diberlakukan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan yuridis sosiologis, pendekatan kebijakan dan pendekatan nilai. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan kesimpulan diambil secara deduktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan gelandangan dan pengemis dari aspek hukum pidana di Yogyakarta pasca diberlakukan Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2014 telah dilaksanakan sebagi bagian dari kebijakan secara lebih luas, integralistik, dan terpadu

    Penguatan literasi budaya dan kewargaan berbasis sekolah di sekolah menengah pertama

    Get PDF
    Gerakan literasi sekolah sangat diperlukan oleh pemangku kepentingan di dunia pendidikan utamanya peserta didik, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penguatan literasi budaya dan kewargaan pada siswa berbasis sekolah untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah penelitian yang digunakan dalam analisis data adalah menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan literasi budaya dan kewargaan kepada siswa berbasis literasi di Sekolah Menengah Pertama mampu memahamkan siswa dalam kaitannya gerakan literasi budaya dan kewargaan di sekolah yaitu adanya pelaksanaan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Adanya interaksi antara petugas perpustakaan dengan siswa, penanaman nilai-nilai karakter yang di antaranya adalah nilai karakter disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, mencintai budaya sendiri, gemar membaca dan tanggung jawab, pengembangan fasilitas literasi sekolah serta tingkat keterlibatan pelaku atau tim fasilitator dalam rangka penguatan literasi budaya dan kewargaan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan program penguatan literasi dan kewarganegaraan di sekolah-sekolah

    Peran organisasi kemahasiswaan dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter peduli sosial mahasiswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran organisasi dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter peduli sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini ialah Dosen Pendamping Mahasiswa, Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengurus badan eksekutif mahasiswa dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter peduli berhasil, tetapi keberhasilan tersebut hanya dapat dilakukan di dalam internalisasi kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tidak secara menyeluruh terhadap mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Rekomendasi penelitian ini, bagi universitas buana perjuangan selaku penyelenggara pendidikan harus menekankan pembelajaran didalam kelas bukan hanya mengutamakan nilai intelektualitas saja tetapi aspek afektif dalam membentuk karakter mahasiswa harus dilakukan secara optimal, bagi organisasi badan eksekutif mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan harus mengintensifkan kegiatan pembentukan karakter yang diselenggarakan dengan berpedoman dengan silabus dan kurikulum organisasi, bagi mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan sudah seharusnya memanfaat organisasi sebagai wadah pengembangan segala bentuk potensi yang ada didalam diri pribadinya.Kata kunci: Organisasi, Pembentukan karakter peduli sosial, Mahasisw

    Pemanfaatan media youtube untuk mendukung e-learning pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi

    Get PDF
    Perubahan proses perkuliahan pendidikan kewarganegaraan dari tatap muka langsung menjadi pembelajaran jarak jauh melalui jaringan menuntut perlunya inovasi dan kreativitas pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran. Youtube adalah platform yang dapat dikembangkan dosen dalam mendukung pembelajaran dalam jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons mahasiswa terhadap youtube yang dikembangkan dosen sebagai media pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam jaringan. Penelitian dilakukan secara deskriptif analitis kepada mahasiswa peserta kuliah pendidikan kewarganegaraan di STP Ambarrukmo Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media youtube yang dikembangkan dosen dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi-materi perkuliahan pendidikan kewarganegaraan. Namun demikian, dosen dipandang perlu untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan media pembelajaran untuk perkuliahan lanjutan. Dilihat dari kesesuaian materi, 28,9% responden menyatakan sangat sesuai, 56,0% menyatakan sesuai, 14,8% menyatakan cukup, dan 0,3% menyatakan kurang memahami materi yang disampaikan lewat youtube. Berkaitan dengan perlunya inovasi lanjutan dalam pengembangan media pembelajaran, 86,7% responden mendukung dilakukannya inovasi dalam pengembangan media youtube sebagai media pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, dan 13,3% lainnya menyatakan tidak perlu dilakukan inovasi. Penelitian ini dapat memberi landasan empiris manfaat youtube yang dikembangkan dosen sebagai media pembelajaran dalam perkuliahan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi

    Generasi milenial dan Pancasila

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan mengelaborasi pandangan generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila di media sosial. Dikarenakan konten yang bermaterikan nilai-nilai Pancasila di media sosial sangat jarang ditemui. Padahal konten Pancasila berperan sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan dan memperkuat pemahaman generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila. Minimnya konten Pancasila di media sosial, berdampak pada semakin jauhnya generasi milenial dalam pengamalan nilai luhur Pancasila sebagai pegangan hidup bersama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan berbasis pada data percakapan warganet di platform Twitter. Artikel ini berpendapat bahwa generasi milenial sangat membutuhkan konten Pancasila di media sosial. Artikel ini juga berpendapat bahwa dibutuhkan peran para aktor warganet dalam ikut memproduksi dan memperkuat konten berbasis Pancasila di media sosial

    Improvisasi pembelajaran pendidikan Pancasila pada era pandemi Covid-19

    Get PDF
    Pandemi Covid 19 sangat berdampak pada beberapa sektor penting salah satunya dalam bidang pendidikan. Pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi agar pembelajaran tetap bisa dilaksanakan walaupun dalam jarak dan waktu yang terbatas. Sehingga para pendidik melakukan upaya untuk melukakan inovasi dan improvisasi pembelajaran. Pada mata kuliah Pendidikan Pancasila, dosen dituntut untuk tetap melakukan upaya pencapaian tujuan pembelajaran sebagai pembentukan karakter bangsa di tengah kondisi yang banyak mengalami hambatan. Artikel ini menyampaikan beberapa rumusan di antaranya: 1) bagaimana dampak pandemi covid terhadap pendidikan tinggi? 2) bagaimana dosen memberikan layanan pendidikan? 3) bagaimana ketercapaian tujuan pembelajaran pendidikan Pancasila? Penelitian ini melalui pendekatan deskriptif kualitatif, menitik beratkan pada pengalaman selama proses pembelajaran yang dilakukan dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila ditambah dengan literatur hasil penelitian yang relevan. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Gizi, Kesehatan Masyarakat, Akuntansi, serta Keuangan dan Perbankan. Semuanya di Universitas Siliwangi. Waktu penelitian dimulai dari Oktober 2020 sampai dengan Desember 2021. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Improvisasi Pembelajaran Pendidikan Pancasila pada Era Pandemi Covid-19 dilakukan melalui media pembelajaran dalam jaringan. Melakukan berbagai upaya peningkatan layanan pendidikan yang baik di antaranya dengan memilih media pembelajaran dapat mempermudah komunikasi dosen dengan mahasiswa, serta melakukan cara-cara yang kreatif dan inovatif selama proses pembelajaran online. Improvisasi bukan berarti mengabaikan esensi, karena dilakukan dengan persiapan yang baik, improvisasi yang dimaksud lebih kepada melihat situasi pada saat proses berlangsung sehingga dapat memperbaiki hal-hal yang menjadi kelemahan

    86

    full texts

    96

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇