Perancangan Signage Interaktif Sebagai Media Edukasi Dan Informasi Di Taman Safari Bali

Proyek independen ini membahas tentang perancangan signage interaktif sebagai media edukasi dan informasi di Taman Safari Bali. Kurangnya media informasi yang menarik dan interaktif menjadi latar belakang utama dari perancangan ini. Tujuan dari proyek ini adalah menciptakan media visual yang mampu meningkatkan pengalaman belajar pengunjung secara partisipatif, terutama bagi anak-anak dan keluarga. Dalam proses perancangannya, penulis menggunakan pendekatan metode Stanford Design Thinking yang terdiri dari lima tahap, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Signage interaktif adalah media informasi visual yang dirancang untuk melibatkan partisipasi aktif pengunjung melalui elemen interaksi fisik, seperti membuka, memutar, menggeser, atau menyusun bagian-bagian dari media tersebut. Media ini tidak hanya menyampaikan informasi secara satu arah, tetapi mendorong pengunjung untuk belajar secara eksploratif dan menyenangkan.Melalui observasi dan wawancara langsung dengan pihak Taman Safari Bali, penulis memperoleh informasi mengenai kebutuhan pengunjung, karakteristik area, serta bentuk penyajian informasi yang sesuai. Berdasarkan hasil analisis, dirancanglah lima jenis media signage interaktif, yaitu flip-up panel, information spinner wheel, sliding panel, interlocking signage (puzzle), dan flip book panel. Kelima media tersebut tidak hanya menyampaikan informasi tentang satwa, tetapi juga mengajak pengunjung untuk terlibat secara aktif melalui bentuk interaksi fisik dan visual. Hasil dari perancangan ini menunjukkan bahwa signage interaktif mampu menjadi media yang efektif dalam menyampaikan informasi edukatif, memperkuat daya tarik visual taman wisata, serta mendukung misi konservasi dan pembelajaran di Taman Safari Bali. Kata kunci: Signage Interaktif, Desain Komunikasi Visual, Media Edukasi, Taman Safari Bali, Edutainmen

PERANCANGAN INSTAGRAM FEED DAN STORY SEBAGAI MEDIA PROMOSI NUSA MEDICA CLINIC DI BADROOM STUDIO

Di era perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat ini, media sosial menjadi tempat promosi digital dengan jangkauan pasar yang luas dan sasaran yang lebih spesifik. Perusahaan dapat dengan mudah membangun interaksi atau keterlibatan pelanggan. Akibatnya, semakin banyak perusahaan mempromosikan produk atau jasa mereka pada media sosial. Hal ini lah yang menjadi landasan Nusa Medica Studio untuk membangun kesadaran brand pada khalayak sasaran dunia digital, melalui media promosi dalam bentuk Instagram Feed dan Story. Dengan kerja sama yang sudah pernah dibangun dengan Nusa Medica Clinic, Badroom Studio hadir kembali sebagai tempat yang mewujudkan kebutuhan desain mereka. Selama program magang/praktik kerja MBKM di Badroom Studio, penulis tergabung dalam tim desainer grafis yang bertugas untuk merancang proyek ini. Kemudian dilakukan berbagai macam teknik pengumpulan data untuk perancangan, seperti observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil analisa dari data yang terkumpulkan adalah perlunya perancangan Instagram Feed dan Story menggunakan ilustrasi fotografi dan gaya yang konsisten dengan identitas visual Nusa Medica Clinic. Perancangan kemudian dilakukan dengan beberapa langkah, yakni memahami brief konten, riset dan brainstorming ide, proses produksi menggunakan perangkat lunak khusus desain grafis, membuat tight tissue, pengaplikasian mock up, revisi dan finalisasi. Proses perancangan secara keseluruhan menghasilkan beberapa media Instagram Feed dan Story yang telah diunggah pihak Nusa Medica Clinic. Hasil ini diharapkan dapat membantu Nusa Medica Clinic untuk menjangkau sasaran yang diinginkan dan mengembangkan kesadaran brand pada khalayak umum. Kata Kunci: Media Promosi, Instagram, Identitas Visual, Nusa Medica Clini

PERANCANGAN VIDEO ANIMASI DI PIXLI STUDIO

Kegiatan magang merupakan bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja langsung di dunia industri. Dalam kegiatan magang ini, penulis menjalankan peran sebagai background artist di Pixli Studio, sebuah studio animasi yang bergerak di bidang produksi konten digital kreatif. Penulis terlibat dalam beberapa proyek, seperti Tarian Dalam Hening, Kyouka (V Tuber), dan pembuatan ilustrasi karakter untuk kebutuhan merchandise. Proses pembuatan latar dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu memahami brief, pembuatan sketsa kasar (rough sketch), pewarnaan dasar (base color), hingga proses akhir berupa rendering. Melalui kegiatan ini, penulis memperoleh pengalaman langsung dalam manajemen waktu, kerja tim, serta pemahaman alur kerja produksi animasi profesional. Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang praktik kerja di industri kreatif, khususnya pada bidang ilustrasi latar animasi. Kata kunci: animasi 2D, ilustrasi latar, produksi animasi, Pixli Studi

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL MELALUI TATO PADA AKSESORIS KULIT SEBAGAI INOVASI DESAIN DI KINK TATTOO STUDIO

Kink Tattoo Studio adalah studio kreatif dan media partner yang bergerak di bidang seni tato dengan ciri khas karya orisinil dan unik. Dalam era modern, seni tato telah berkembang dari yang awalnya dianggap tabu menjadi bagian dari budaya populer yang diterima oleh berbagai kalangan, termasuk wanita. Namun, sebagian orang masih ragu untuk membuat tato permanen karena komitmen jangka panjang, rasa takut terhadap prosesnya, atau kekhawatiran akan reaksi lingkungan. Proyek independen MBKM ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi desain melalui media aksesoris kulit sebagai alternatif bagi mereka yang tertarik pada seni tato tetapi belum siap untuk membuat tato permanen. Ilustrasi atau desain pada karya ini menggabungkan gaya tato tradisional Sakyant dan gaya modern Fineline. Proses pengerjaannya menggunakan teknik handpoke pada aksesoris kulit seperti cardholder, ikat pinggang, dan gantungan kunci. Proses perancangannya mencakup observasi, eksperimentasi, dan visualisasi, yang dilakukan secara langsung di Kink Tattoo Studio. Hasil proyek ini tidak hanya menawarkan solusi kreatif bagi audiens yang ingin mengekspresikan diri melalui seni tato tanpa komitmen permanen, tetapi juga memperkuat identitas Kink Tattoo Studio sebagai pelopor inovasi di bidang seni tato. Kata kunci : Tato, Aksesoris, Handpoke, Sakyant, Kink Tattoo Studi

PERANCANGAN MASKOT QITA STUDIO UNTUK BRANDING QITA STUDIO DI SINGARAJA

Identitas visual yang kuat sangat penting untuk membangun citra merek, terutama di tengah persaingan industri kreatif yang ketat. Salah satu cara efektif untuk mencapainya adalah dengan merancang maskot sebagai simbol merek sekaligus alat komunikasi visual. Penelitian ini membahas perancangan maskot untuk Qita Studio, sebuah studio fotografi di Lovina, Bali, dengan gaya desain minimalis dan modern. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, analisis dokumen, dan metode SWOT. Observasi mengangkat elemen lokal khas Lovina, yaitu lumba-lumba, sementara hasil analisis menekankan pentingnya memperkuat kesan profesional dan unik dari Qita Studio. Maskot dirancang menggunakan perangkat lunak digital berdasarkan data yang telah dikumpulkan, lalu diaplikasikan pada berbagai media relevan untuk mendukung komunikasi visual dengan klien dan meningkatkan daya tarik studio. Hasilnya, maskot ini berhasil mencerminkan identitas lokal sekaligus memperkuat citra profesional Qita Studio. Penelitian ini menyimpulkan bahwa maskot dapat meningkatkan pengenalan merek dan memperkuat hubungan emosional dengan audiens. Kata kunci: Identitas visual, Maskot, Qita studi

Antropologi Karawitan Bali

Karawitan Bali merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga dan unik di Indonesia, bahkan dunia. Seni karawitan bukan sekadar sebuah bentuk ekspresi musikal yang indah dan memikat, tetapi juga merupakan cerminan dari nilai nilai budaya, spiritualitas, serta struktur sosial yang kompleks dalam masyarakat Bali. Keunikan karawitan Bali terletak pada keterkaitannya yang sangat erat dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat adat, terutama dalam konteks upacara keagamaan dan ritus-ritus kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah perkembangan zaman yang sangat cepat, terutama dengan hadirnya modernisasi dan globalisasi, pemahaman terhadap karawitan Bali seringkali hanya terfokus pada aspek teknis musikal semata, seperti teknik permainan instrumen, pola irama, dan komposisi musik. Pendekatan yang lebih luas, yakni yang mengkaji karawitan dari sudut pandang antropologi budaya—yang menelaah makna simbolik, fungsi sosial, serta konteks budaya di balik praktik karawitan—masih sangat minim dan kurang mendapat perhatian yang proporsional, terutama dalam ranah pendidikan tinggi. Buku ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak untuk mengisi kekosongan tersebut. Penulis, yang merupakan seorang akademisi sekaligus pemerhati karawitan Bali, merasa penting untuk menghadirkan sebuah buku ajar yang tidak hanya membahas karawitan sebagai seni suara, tetapi juga sebagai praktik budaya yang sarat dengan makna, simbol, dan fungsi sosial. Dengan pendekatan antropologis, buku ini diharapkan mampu menjembatani pemahaman musikal dengan kebudayaan, sekaligus memperkaya wawasan akademik dan praktis bagi para mahasiswa, peneliti, dan masyarakat luas

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI BRANDING DI SAHADEWA RESORT AND SPA

Branding adalah proses membangun identitas dan citra produk atau perusahaan untuk menciptakan keterhubungan emosional dengan audiens dan membedakannya dari kompetitor. Elemen visual seperti logo, warna, dan tipografi, serta elemen non-visual seperti nilai dan pesan, dirancang untuk memperkuat posisi merek dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Tugas akhir ini mengkaji penerapan desain grafis sebagai identitas visual di Sahadewa Resort & Spa Ubud, yang menggabungkan arsitektur tradisional Bali dengan modernitas. Proyek ini berfokus pada pembuatan desain grafis untuk media promosi digital di Instagram, guna meningkatkan visibilitas dan daya tarik resort di pasar yang kompetitif. Media promosi dirancang dengan visual menarik untuk membangun brand awareness melalui konten relevan dan interaktif. Proses perancangan mencakup tiga tahap: eksplorasi, eksperimentasi, dan pembentukan, dengan tema tradisional elegan yang memadukan unsur Bali klasik dan modern. Desain ini juga mendukung pelestarian budaya dan ekonomi lokal melalui penggunaan elemen budaya dan material lokal berkelanjutan. Kata kunci : Branding, Visual Brand, Media Promosi, Resort, Ubu