Unissula Repository
Not a member yet
29156 research outputs found
Sort by
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Latar Belakang: Mahasiswa tingkat pertama sering menghadapi berbagai
tantangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik baru. Seperti
tuntutan akademik yang lebih kompleks, lingkungan sosial yang baru, dan
perubahan dalam pola belajar. Kemampuan adaptasi akademik menjadi faktor
penting yang menentukan keberhasilan mereka dalam menjalani transisi tersebut.
Self-efficacy sebagai keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya untuk
mengatasi tantangan dan mencapai tujuan, dan diyakini berperan signifikan dalam
proses adaptasi ini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara selfefficacy
dengan
kemampuan
adaptasi
akademik
pada
mahasiswa
keperawatan.
Metode:
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
dengan
pendekatan
crosssectional.
Pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner
GSE
(General
Self-Efficacy
Scale)
yang terdiri dari 20 pernyataan dan kemampuan adaptasi akademik yang
terdiri dari 15 penyataan. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 111
responden dengan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh diolah
secara statistik dengan menggunakan uji spearman rank.
Hasil: Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil self-efficacy dengab
kategori tinggi sejumlah 57 responden (51.4%). Kemampuan adaptasi akademik
kategori baik sejumlah 59 respoden (53.2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai pvalue
: 0.000 dengan keeratan hubungan 0.325 yang artinya terdapat hubungan
antara self-efficacy dengan kemampuan adaptasi akademik pada mahasiswa
keperawatan
Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara Self-Efficacy dengan
Kemampuan Adaptasi Akademik Mahasiswa Tingkat Pertama dengan (p-value
<0.05)
Kata kunci: Self-Efficacy, Kemampuan Adaptasi Akademik, Mahasiswa Tingkat
Pertam
HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI DI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara keterbukaan diri dengan penyesuaian diri pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang angkatan 2024, dengan sampel sebanyak 105 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua skala, yaitu skala keterbukaan diri dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,756 dan skala penyesuaian diri dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,844. Hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara keterbukaan diri dan penyesuaian diri pada mahasiswa tahun pertama. Namun, hasil analisis korelasi Pearson product moment menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,066 dengan taraf signifikansi 0,502 (p > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterbukaan diri dengan penyesuaian diri pada mahasiswa tahun pertama, sehingga hipotesis penelitian ditolak.
Kata kunci : keterbukaan diri, penyesuaian diri, mahasiswa tahun pertam
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL (Studi Kasus : Jln Setiabudi Patung Diponegoro Tembalang)
Kota semarang, merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan perkembangan infrastruktur yang cukup baik. Kawasan tembalang tepatnya di Jalan Setiabudi menjadi jalur utama sebagai penghubung pusat kota dengan kawasan pendidikan. Hal tersebut menjadikan kawasan sering mengalami kemacetan yang sulit untuk diuraikan, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan pengaturan simpang bersinyal yang efektif. Sehingga diperlukan evaluasi kinerja simpang secara berkala menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesias 1997
Berdasarkan penelitian pada simpang Jln. Setiabudi Patung Diponegoro Tembalang diketahui bahwa masing – masing pendekat mempunyai derajat kejenuhan yaitu lebih dari > 0,5, artinya tingkat pelayanan simpangnya adalah D. Panjang antrian tertinggi dihasilkan pada pendekat barat sepanjang 224,8 m. Tundaan rata – rata simpang didapat adalah 29,7 det/smp dan masuk tingkat pelayan simpang (LOS) dengan tingkat C (< 40 – 60 det/smp)
Kata Kunci : Transportasi, Semarang, MKJI 1997, derajat kejenuhan, tundaa
ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT UNIT HUNIAN PERUMAHAN GRIYA PANORAMA BARU DI PT. FATEH PROPERTY LAND
Tugas akhir ini membahas tentang Analisis Sistem Penjualan Kredit Unit Hunian Perumahan Griya Panorama Baru di PT. Fateh Property Land. Penelitin ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui sistem penjualan kredit unit perumahan Griya Panorama Baru di PT. Fateh Property Land, dan 2) Untuk menjelaskan cara mengatasi kendala dalam sistem penjualan kredit unit hunian perumahan Griya Panorama Baru di PT. Fateh Property Land.
Penelitian tugas akhir ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data ini diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung pada bagian di PT. Fateh Property Land serta studi pustakayang relevan dengan topik terkait.Hasil menunjukkan bahwa prosedur penjualan yang dilakukan oleh PT. Fateh Property Land sudah berjalan dengan baik, namun pada bagian admin terdapat perangkapan tugas yang mana hal tersebut dapat menganggu penjualan perumahan di PT. Fateh Property Land.
Kata Kunci: Sistem, Informasi, Akuntansi, Penjualan, Perumaha
PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TERHADAP PERSEPSI SISWA TENTANG MODERASI BERAGAMA DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan media sosial dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) terhadap persepsi siswa tentang moderasi beragama di SMK Negeri 1 Ampelgading, Kabupaten Pemalang. Moderasi beragama merupakan prinsip penting dalam menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman agama, etnis, dan budaya di Indonesia. Namun, dinamika era digital memunculkan tantangan baru, terutama melalui media sosial yang dapat memengaruhi persepsi siswa, baik secara positif maupun negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei. Sampel penelitian terdiri dari siswa kelas XII, yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial, efektivitas pembelajaran PAI, dan persepsi siswa terhadap moderasi beragama. Data dianalisis menggunakan teknik regresi linier berganda untuk melihat pengaruh parsial maupun simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penggunaan media sosial berpengaruh signifikan terhadap persepsi siswa tentang moderasi beragama. Siswa yang mengakses konten edukatif cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai toleransi dan keberagaman. 2) Pembelajaran PAI juga memberikan kontribusi yang kuat, terutama melalui pendekatan dialogis yang menanamkan nilai-nilai inklusivitas dan kerukunan. 3) Secara simultan, kedua faktor ini saling melengkapi dalam membentuk persepsi siswa yang moderat. Penelitian ini menyarankan perlunya literasi digital yang lebih baik dan inovasi dalam metode pembelajaran PAI untuk mengoptimalkan pengaruh positif media sosial dan pendidikan formal dalam membangun generasi yang toleran, inklusif, dan harmoni.
Kata Kunci: media sosial, pembelajaran PAI, persepsi siswa, dan moderasi beragam
PENGARUH PROGRAM DISIPLIN PESANTREN TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN SANTRI DI PESANTREN MODERN ANNUR DARUNNAJAH 8 CIDOKOM BOGOR
Naufal Hafiid Ahmad: Pengaruh Program Disiplin Pesantren Terhadap Peniingkatan Kepatuhan Santri di Pesantren Modern Annur Darunnajah 8 Cidokom Bogor. Semarang: Program Magister Pendidikan Agama Islam Unissula tahun 2025.
Program disiplin berbasis sistem poin telah menjadi inovasi unggulan di Pesantren Modern Annur Darunnajah 8 Cidokom Bogor dalam membentuk karakter dan perilaku santri. Sistem ini mengintegrasikan penghargaan dan evaluasi yang terukur, di mana setiap tindakan positif santri diberikan poin, sementara pelanggaran diikuti dengan pengurangan poin yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program disiplin berbasis sistem poin terhadap peningkatan kepatuhan santri dalam berbagai aspek kehidupan pesantren, termasuk kepatuhan terhadap jadwal ibadah, kegiatan akademik, dan aturan harian.
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan data yang dikumpulkan melalui angket, observasi, dan wawancara mendalam. Subjek penelitian melibatkan santri yang aktif dalam sistem poin, serta pengurus pesantren yang mengelola pelaksanaannya. Analisis data dilakukan dengan teknik regresi linier untuk mengukur hubungan antara penerapan sistem poin dan tingkat kepatuhan santri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program disiplin berbasis sistem poin secara signifikan meningkatkan kepatuhan santri. Poin positif mendorong motivasi intrinsik santri untuk mematuhi peraturan, sementara evaluasi poin negatif memberikan efek jera yang mendidik. Lebih dari itu, sistem poin menciptakan suasana kompetitif yang sehat, di mana santri berlomba-lomba meraih poin tertinggi untuk memperoleh penghargaan, seperti apresiasi dari pengurus atau hadiah simbolis.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya program disiplin berbasis sistem poin sebagai metode strategis dalam pembentukan karakter Islami santri. Program ini tidak hanya meningkatkan kepatuhan, tetapi juga membangun kesadaran santri akan tanggung jawab dan konsekuensi atas setiap tindakan. Sebagai rekomendasi, sistem poin dapat terus dikembangkan dengan melibatkan teknologi untuk mendukung pengelolaan yang lebih efisien dan transparan.
Kata Kunci: program disiplin pesantren, sistem poin, kepatuhan santri, dan karakter islami
PENGARUH TERAPI MEWARNAI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA MASA REMAJA AKHIR
Latar Belakang : Masa remaja akhir merupakan periode transisi penting dalam
kehidupan individu. Pada tahap ini, tekanan adaptasi sering kali memicu gangguan
psikologis seperti kecemasan. Kecemasan memiliki dampak signifikan terhadap kondisi
fisik dan psikologis individu, Berbagai metode telah dikembangkan untuk mengurangi
kecemasan, salah satunya adalah terapi mewarnai. Terapi ini memungkinkan individu
mengekspresikan pikiran dan perasaan secara bebas melalui warna dan membantu
individu menyalurkan emosi secara terapeutik, serta mendukung pemahaman diri
melalui ekspresi warna.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi
Eksperiment) dengan desain penelitian True Eksperiment Pre-Post Test With Control
Group. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Jumlah responden
sebanyak 40 responden yang terbagi menjadi 20 responden sebagai kelompok dengan
perlakuan dan 20 responden sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan tehnik
consecutive sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistic dengan menggunakan
uji marginal homogenity dan dibandingkan dengan uji mann-whitney.
Hasil : Dalam penelitian ini melibatkan 40 reponden remaja akhir yang mengalami
kecemasan, analisi statistik menggunakan uji marginal homogenity mengungkapkan
adanya pengaruh terapi mewarnai terhadap kelompok perlakuan , p-value <0,001 yang
berarti ada perbedaan pada remaja akhir antara sebelum dan sesudah pemberian terapi
mewarnai. Pada uji mann-whitney didapatkan nilai p adalah <0,001 (p<0,05) yang
artinya terdapat perbedaan tingkat kecemasan setelah diberikan terapi pada kelompok
kontrol dan perlakuan.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pemberian Terapi
Mewarnai dengan tingkat kecemasan.
Kata Kunci : Remaja Akhir, Tingkat Kecemasan, Terapi Mewarna
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELI ULANG MELALUI PRODUCT INNOVATION DAN PRICE PERCEPTIONDENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan identifikasi pengaruh Product Inovation dan Price Percepion terhadap kepuasan pelanggan, pengaruh Product Inovation dan Price Percepion terhadap minat beli ulang, dan pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan dari Toko Roti Umi. Sampel dalam penelitian ini adalah 120 responden yang diambil berdasarkan metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah: 1. Pelanggan melakukan pembelian produk di Toko Roti Umi, 2. Pelanggan yang melakukan pembelian minimal 3 kali. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui angket. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi yang diolah menggunakan SPSS 30 dan untuk menguji pengaruh variabel intervening menggunakan uji sobel. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Manajemen pemasaran dan secara praktis juga bermanfaat bagi pemasar untuk menentukan strategi yang tepat untuk membuat pelanggan melakukan pembelian ulang.
Kata kunci: Product Innovation, Price Percepion, Kepuasan Pelanggan, Minat Beli Ulan
GAMBARAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEKAMBUHAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Latar belakang : Tekanan darah yang lebih tinggi dari normal dikenal sebagai
hipertensi Ini adalah penyakit yang harus diwaspadai karena tidak memiliki tanda
atau gejala . Kekambuhan yang dialami oleh seseorang lebih dari satu kali dengan
karakteristik yang sering terjadi dan biasanya tidak menyenangkan. Beberapa
faktor-faktor yang mempegaruhi kepatuhan terhadap pengobatan, genetik dan
riwayat keluarga, stress, kepatuhan diet.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode
deskriptif yaitu untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu
populasi tertentu dengan kuesioner MMAS-8, PSS, DASH dengan jumlah
responden 140 dengan teknik purposive sampling.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dari 140 responden yang menderita hipertensi
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar usia 46-55 sebanyak 57 orang (40.7%),
berjenis kelamin perempuan sebanyak 76 orang (54.3%), berstatus menikah
sebanyak 137 orang (97.9%), tingkat pendidikan paling banyak Sma sebanyak 53
orang (37.9%), Lama menderita Hipertensi paling lama 1-5 tahun sebanyak 62
orang (44.3%), pekerjaan responden yang bekerja sebanyak 86 (61.4%), genetik
dan riwayat keluarga paling banyak keluarga sebanyak 88 orang (62.9%),
kepatuhan terhadap pengobatan responden cukup patuh sebanyak 79 orang
(56.4%), stress sedang sebanyak 105 orang (75.0%), dan kepatuh diet sebanyak
132 orang (94.3%).
Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kekambuhan pada pasien hipertensi adalah usia, jenis kelamin,
status menikah, tingkat pendidikan, lama menderita,pekerjaan, riwayat keluarga,
kepatuhan terhadap pengobatan, stress, kepatuhan diet.
Kata Kunci : Hipertensi, Kekambuhan, Faktor-faktor Kekambuha
REKONSTRUKSI PEMBATALAN AKTA OTENTIK YANG DIBUAT OLEH NOTARIS BERBASIS NILAI KEADILAN
Pembatalan akta autentik Notaris dapat dilakukan oleh salah para pihak atau penghadap yang dirugikan karena akta tersebut mengandung cacat hukun sehingga terdegradasi menjadi akta di bawah tangan, wajib dilakukan dengan mengajukan surat gugatan ke pengadilan di wilayah hukum tempat dimana perbuatan pembuatan akta autentik notaris tersebut dilaksanakan. Tujuan penulisan ini untuk menganalisis dan menemukan pembatalan akta autentik notaris ditinjau dari hukum acara perdata belum berbasis keadilan, untuk menganalisis dan menemukan kelemahan-kelemahan pembatalan akta autentik notaris ditinjau dari hukum acara perdata saat ini, dan untuk menemukan rekonstriksi pembatalan akta otentik yang dibuat oleh Notaris berbasis nilai keadilan.
Metode penulisan ini menggunakan paradigma socio legal yaitu paradigma dengan ontologi relativisme, metode pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian hukum dengan menggunakan metode pendekatan non-doktrinal, penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data primer data yang diperoleh dari data lapangan baik wawancara dan/atau kuisioner yang dilakukan dengan cara mengamati langsung terhadap para pihak yang berkompeten. Landasan teori dalam disertasi ini menggunakan teori keadilan Pancasila, teori sistem hukum, dan teori hukum progresif.
Penulisan ini dapat disimpulkan bahwa alasan-alasan pembatalan akta autentik notaris yaitu Tidak memenuhi syarat objektif suatu perjanjian, ketidakcakapan absolut, ketidakwenangan bertindak, bertentangan dengan UU, ketertiban umum atau kesusilaan, terpenuhinya peristiwa hukum dalam perjanjian dengan syarat batal, ketidakcakapan Relatif, cacat Kehendak, penyalahgunaan Keadaan, wanprestasi, tidak terpenuhinya bentuk perjanjian formil, sedangkan kelemahan-kelemahan pembatalan akta autentik notaris yaitu akta Notaris dapat dibatalkan, akta Notaris batal demi hukum, akta Notaris dibatalkan oleh para pihak sendiri, menilai akta Notaris dengan asas praduga sah, sedangkan sarannya yaitu pemerintah perlu membentuk lembaga pengharmonisasian peraturan sehingga nantinya kedepan tidak ada 2 (dua) sumber hukum yang kontradiktif lagi seperti putusan hakim yurisprudensi dengan UUJN, perlu dimasukkannya putusan hakim dalam jenjang hierarkhi peraturan perundang-undangan UU Nomor 12 Tahun 2011 jo UU Nomor 15 Tahun 2019 agar kedudukan putusan hakim yurisprudensi jelas terhadap undang-undang, dan lembaga Badan Pertanahan Nasional perlu melakukan rekonstruksi pelayanan sehingga terjadi perubahan pada penataan arsip akta pertanahan secara terstruktur, substansi, dan sesuai kultur masyarakat Indonesia.
Kata Kunci: Pembatalan Akta Notaris, Rekonstruksi UUJN, Keadilan