Repository Universitas Jenderal Soedirman
Not a member yet
23109 research outputs found
Sort by
A Correlational Study on English Language Proficiency of International Students and The Academic Achievement in Their Major of Undergraduate International Students in Universitas Jenderal Soedirman
International students are generally referred as people who study outside their country. As the students who study across the country, international students use a language that is acceptable and understood by many people in academic field, that is English. The importance of English as a global language extends beyond international communication to being an important skill tested for proficiency, especially in Indonesia across various fields including academics. The aims of this research are: (1) To find out if there is a correlation between English language proficiency and academic achievement of undergraduate international students in Universitas Jenderal Soedirman; (2) To discover the correlation between English language proficiency and academic achievement of undergraduate international students in Universitas Jenderal Soedirman. This research utilized a quantitative approach with a correlational research design involving 13 samples of undergraduate international students in Universitas Jenderal Soedirman. The research instruments are documentation and test. The research results showed that there was a correlation between English language proficiency and academic achievement. The Significant value (0.042) and Correlation Coefficient value (0.569) defined there was a moderate positive correlation of the two variables. Where English proficiency increases, the academic achievement tended to increases. The researcher suggests that future researchers can explore more about the results of this correlation not only in terms of their correlation but more deeply on the causal factors of the correlational by manipulating the independent variable(s) using the experimental design of English language proficiency and academic achievement
Autentikasi Minyak Atsiri Pala (Myristica fragrans Houtt) dengan Teknik Gas Chromatography-Flame Ionization Detector Fingerprinting Kombinasi Kemometrik
Latar Belakang: Minyak atsiri pala merupakan tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi dan potensi yang tinggi dengan keunggulan di bidang kesehatan, seperti dapat mengatasi gangguan pencernaan dan sebagai aromaterapi. Hal ini menyebabkan permintaan tinggi yang berimbas pada kenaikan harga di pasaran, sehingga sering kali terjadi kasus pemalsuan dengan menambahkan volume menggunakan bahan sintetis atau pelarut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil fingerprinting melalui data kromatogram dan metabolit serta mengevaluasi kemampuan GC-MS dan GC-FID kombinasi kemometrik dalam analisis autentikasi minyak atsiri pala.
Metodologi: Penelitian eksperimental dilakukan menggunakan sampel berupa minyak atsiri pala hasil hidrodestilasi, pala lokal, pala e-commerce, terpentin, cengkeh, kayu manis dan pinus. Analisis dilakukan dengan semua sampel menggunakan metode GC-FID fingerprinting kombinasi kemometrik dan dilakukan analisis profil metabolit GC-MS untuk minyak atsiri pala hasil hidrodestilasi.
Hasil Penelitian: Profil kromatogram minyak atsiri pala hasil analisis GC-FID fingerprinting menunjukkan puncak yang signifikan pada waktu retensi (t_R) 7, 8, 9, dan 25 menit. Analisis menggunakan PCA, PLS-DA, dan HCA berhasil menunjukkan pengelompokkan sampel dengan baik antara minyak atsiri pala dengan sampel minyak atsiri lainnya. Pada analisis GC-MS, diperoleh data profil metabolit sebanyak 136 metabolit, 116 diantaranya metabolit yang teranotasi dengan baik.
Kesimpulan: Analisis fingerprinting menggunakan GC-MS dan GC-FID kombinasi kemometrik dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk autentikasi minyak atsiri pala
Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Kelas XI Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 3 Purwokerto
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Sampel penelitian ini ditentukan melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan keaktifan antara peserta didik yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan peserta didik yang menerapkan model pembelajaran konvensional; (2) Terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang menrapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan peserta didik yang menerapkan model pembelajaran konvensional; (3) Peserta didik yang menerapakan model STAD memiliki nilai keaktifan belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang menerapkan model konvensional; (4) Peserta didik yang menerapakan model STAD memiliki nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang menerapkan model konvensional. Implikasi pada penelitian ini yaitu: Sekolah dan pendidik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memilih model pembelajaran yang menarik dan tidak mononton, seperti model pembelajaran STAD, dapat terdorong untuk berpastisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran melalui model pembelajaran STAD. Guru dapat menerapkan model pembelajran STAD terutama pada materi Kesenjangan Ekonomi untuk meningkatkan rasa percaya diri serta mencapai keaktifan peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik
The Effect of Workload and Burnout on Performance with Work Motivation as a Moderating Variable (Study at Rs Islam Purwokerto)
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengatahui peran Workload dan Burnout Terhadap Kinerja dengan
Motivasi Kerja sebagai variable moderasi. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan
dari responden yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah para tenaga
kesehatan di RS Islam Purwokerto. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian
ini adalah 70 responden.
Hasil penelitian dan analisis data melalui aplikasi SmartPLS 3.0 menunjukkan
bahwa: (1) Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelelahan kerja, (2)
Beban kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja, (3) Kelelahan kerja
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja, (4) Kelelahan kerja berpengaruh
sebagai variable mediasi dalam hubungan antara beban kerja terhadap kinerja, (5)
Motivasi kerja berpengaruh sebagai variable moderasi dalam hubungan antara beban
kerja terhadap kinerja, (6) Motivasi kerja berpengaruh sebagai variable moderasi dalam
hubungan antara kelelahan kerja terhadap kinerja. Kesimpulan tersebut menunjukkan
dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi beban kerja yang ditanggung
oleh para tenaga kesehatan maka semakin besar juga kemungkinan tenaga kesehatan
mengalami kelelahan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa beban kerja yang
berlebihan dapat menjadikan pemicu utama timbulnya kelelahan fisik, dan emosional.
Studi ini membuktikan bahwa peningkatan beban kerja secara signifikan dapat
menurunkan kienrja para tenaga kesehatan. Beban kerja yang terlalu tinggi cenderung
menghambat produktivitas kemudian mampu mengurangi kualitas pekerjaan, serta
meningkatkan tingkat kesalahan dalam kerja. Kondisi kelelahan kerja yang ditandai
dengan kelelahan, sinisme. Dan perasaan tidak kompeten dapat menyebabkan
penurunan motivasi kerja, kemudian kesulitan dalam berkonsentrasi, serta penurunan
kualitas output pekerjaan tersebut. Para tenaga kesehatan yang mengalami kelelahan
kerja terpengaruh kinerjanya karena berusaha mengatasi beban kerja yang tinggi.
Dengan pencegahan dan penanganan kelelahan kerja, maka kinerja para tenaga
kesehatan dapat diatasi pada saat beban kerja sedang tinggi. Para tenaga kesehatan
dengan motivasi kerja yang tinggi cenderung lebih mampu mengatasi beban kerja yang
berat dan tetap mempertahankan kinerja yang baik. Namun sebaliknya, para tenaga
kesehatan dengan motivasi kerja yang rendah akan lebih mudah terpengaruh oleh
beban kerja yang tinggi dan mengalami penurunan kinerja. Dan para tenaga kesehatan
dengan motivasi kerja yang tinggi cenderung lebih mampu mengatasi dampak negatif
kelelahan kerja terhadap kinerja. Para tenaga kesehatan dapat tetap termotivasi untuk
mencapai tujuan meskipun mengalami kelelahan atau stress
Creating a Digital Bilingual Booklet about Tourism Managed by UPTD Purwomas at the Youth, Sports, Culture and Tourism Office of Banyumas Regency
Laporan ini disusun setelah menyelesaikan praktik kerja di UPTD Purwomas,
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas dari
tanggal 1 Agustus – 31 Oktober 2023. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk
menjelaskan proses pelaksanaan praktik kerja dan proses produksi buklet digital dua
bahasa. Pembuatan buklet digital dimaksudkan untuk memperkenalkan obyek wisata
yang dikelola oleh UPTD Purwomas melalui media buklet digital dua bahasa. Seiring
dengan perkembangan zaman yang serba digital, segala macam informasi menjadi
lebih mudah diakses. Oleh karena itu, pembuatan buklet digital dua bahasa ini
diharapkan lebih memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses melalui gawai.
Dua bahasa (Indonesia dan Inggris) dipilih untuk memfasilitasi promosi tidak hanya
untuk wisatawan lokal tetapi juga untuk wisatawan mancanegara.
Metode dalam penyusunan laporan praktik kerja ini meliputi: observasi,
dokumentasi dan wawancara. Metode-metode ini juga digunakan dalam proses
pembuatan buklet digital dua bahasa.
Tahapan pembuatan buklet digital ini meliputi enam tahap yaitu: analisis
kebutuhan, identifikasi dan pengumpulan data, proses desain booklet, konversi desain
booklet ke digital, uji coba booklet digital, dan verifikasi pihak terkait. Setelah
melaksanakan semua tahapan, booklet setebal 44 halaman dibuat. Versi digitalnya
dapat diakses melalui tautan dan kode QR. Kendala yang dihadapi dalam proses
pembuatan buklet digital yaitu pengambilan dokumentasi, keterbatasan ide
menentukan konsep, dan kurangnya kemahiran mengoperasikan aplikasi desain.
Solusinya memprioritaskan objek terdekat, mengamati situs Wonderful Indonesia dan
Pinterest, dan mempelajari tutorial desain melalui YouTube
Analisis Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Upaya Pemungutan Pajak (Tax Effort) Kabupaten Kota di Jawa Tengah Tahun 2018 - 2022
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kuantitatif yang dilakukan terhadap 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dalam kurun waktu 2018 sampai 2022. Penelitian ini mengambil judul, “Analisis Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Upaya Pemungutan Pajak (Tax Effort) Kabupaten Kota di Jawa Tengah Tahun 2018 – 2022,” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari dana perimbangan yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap upaya pemungutan pajak. Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data menggunakan data panel (balanced data panel) menunjukkan bahwa : (1) Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap upaya pemungutan pajak (tax effort) (2) Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh positif dan signifikan terhadap upaya pemungutan pajak (tax effort) daerah (3) Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap upaya pemungutan pajak daerah (tax effort)
Implikasi dari kesimpulan di atas yaitu pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Tengah diharapkan dapat mendorong penggunaan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk memperluas basis pajak sehingga nantinya DAU dapat berkontribusi secara signifikan terhadap upaya pemungutan pajak (tax effort) antara lain mengalokasikan DAU untuk mengadakan sosialisasi tentang manfaat membayar pajak kepada masyarakat maupun pelaku usaha di daerah setempat, mengintensifkan kegiatan yang dapat memperluas potensi dari pajak daerah seperti contohnya kegiatan survey lapangan guna melakukan identifikasi objek pajak maupun wajib pajak, serta memperbaiki sistem pembayaran pajak online maupun offline guna lebih memudahkan wajib pajak. Pemerintah daerah di kabupaten dan kota di Jawa Tengah dapat mengoptimalkan DBH dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang dimiliki. pemerintah daerah di kabupaten dan kota di Jawa Tengah dapat terus mengoptimalkan DAK umum untuk melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak
Pengaruh Pengungkapan Laporan Keberlanjutan terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Negara Indonesia dan Filipina
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Philippine Stock Exchange periode 2022-2023. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderasi. Populasi pada penelitian ini berjumlah 105 perusahaan BEI dan 22 perusahaan PSE dengan total sampel terpilih menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 79 perusahaan BEI dan 18 perusahaan PSE. Teknik purposive sampling menghasilkan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil analisis penelitian menggunakan IBM SPSS Statistics 26 menunjukkan bahwa: (1a) Pengungkapan laporan keberlanjutan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pertambangan di Indonesia, (1b) Pengungkapan laporan keberlanjutan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pertambangan di Filipina, (2a) Profitabilitas tidak mampu memperkuat pengaruh pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan pertambangan di Indonesia dan (2b) Profitabilitas tidak mampu memperkuat pengaruh pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap nilai perusahaan di Filipina.
Implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan perlu menyeimbangkan antara kinerja keuangan dan praktik berkelanjutan yang dijalankan perusahaan serta memperhatikan faktor eksternal lain seperti kondisi pasar dan regulasi agar dapat meningkatkan nilai perusahaan. Investor perlu memperhatikan prospek masa depan perusahaan melalui kinerja keuangan dan praktik berkelanjutan dalam membuat keputusan investasi
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dengan Perilaku Keterlibatan Masyarakat Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Bumdes Se-Barlingmascakeb)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan perilaku keterlibatan masyarakat sebagai variabel moderasi. Penelitian dilakukan pada BUMDes di wilayah Barlingmascakeb yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner dari 124 responden yang terlibat langsung dalam operasional BUMDes. Kepemimpinan transformasional dipilih karena perannya yang signifikan dalam mendorong inovasi, pembelajaran, dan pengembangan sumber daya manusia, yang mendukung peningkatan kinerja organisasi. Perilaku keterlibatan masyarakat, sebagai variabel moderasi, mencerminkan partisipasi aktif, loyalitas, dan kontribusi masyarakat dalam mendukung keberlanjutan operasional BUMDes. Pendekatan teori open system dan stakeholder digunakan untuk memahami interaksi antara faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja BUMDes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja BUMDes. Peran moderasi perilaku keterlibatan masyarakat memperkuat hubungan ini, menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat yang tinggi meningkatkan efektivitas kepemimpinan transformasional dalam mencapai hasil yang lebih baik. Analisis menggunakan teknik Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) mengonfirmasi validitas model penelitian yang diajukan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dengan mengintegrasikan konsep kepemimpinan transformasional dan keterlibatan masyarakat dalam konteks pengelolaan organisasi berbasis desa. Secara praktis, temuan ini berkontribusi memberikan panduan bagi pemangku kebijakan dan manajer BUMDes untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang inovatif serta mendorong partisipasi aktif masyarakat demi keberlanjutan dan pengembangan ekonomi lokal. Penelitian ini juga merekomendasikan penguatan kapasitas masyarakat sebagai bagian integral dari strategi peningkatan kinerja BUMDes
The Influential Factors in the Enhancement of Students' Speaking Ability in Situational Speaking Class A (A Regression Analysis on Students' Speaking Ability in English Education Study Program, Jenderal Soedirman University in the Academic Year 2024/2025)
This research is quantitative research that aims to examine the relationship between factors that can enhance students' speaking ability in Situational Speaking Class A, English Education, Jenderal Soedirman University in the academic year 2024/2025. To determine the sample, the researcher used a random sampling technique to determine the class and purposive sampling to determine the students. This research focused on the influence of linguistic factors (grammar and vocabulary), as well as affective factors (self-confidence and students' motivation) based on the theory of Al-Hosni (2014) and Krashen 1982, (as cited in Leong & Ahmadi, 2017). This research used a quantitative approach with a correlational research design. In collecting data, the researcher used questionnaires, documents in the form of students’ scores, and interviews. This research used interferential statistics, descriptive statistics, and regression analysis as the numerical data, as well as thematic analysis as the non-numerical data to analyze the data. The findings of this research show that the factors of grammar mastery, vocabulary mastery, self-confidence, and students' motivation have a positive correlation with students' speaking ability with sig. F change (0.005) less than 0.05 and R-value (0.766), indicating that the independent variables have a strong correlation with students' speaking ability as the dependent variable. The other findings from the regression analysis showed that self-confidence has the highest regression coefficient value (0.500), indicating that increasing students’ self-confidence has the highest influence on improving students’ speaking ability compared to the other factors. Vocabulary mastery has a significant positive influence with a regression coefficient value (0.483), indicating the important contribution of vocabulary to speaking fluency and effectiveness. In contrast, student motivation has a negative influence with a regression coefficient value (-0.476), especially over extrinsic motivation which can create pressure and inhibit students’ speaking ability. Last, grammar mastery showed a significant negative influence with a regression coefficient (-0.642), indicating too much focus on grammar rules can inhibit students' fluency in speaking. Based on the results of the thematic analysis, factors influencing speaking ability include linguistic factors and affective factors. Linguistic factors include vocabulary and grammar. Affective factors include self-confidence and motivation. In addition to these two factors, there are also learning challenges, such as lack of attention to grammar, grammar as a barrier, and different levels of confidence. These challenges are not factors that directly improve speaking, but rather obstacles that need to be overcome in order for students to improve their speaking
Characterization and Antibiotic Sensitivity Test of Bacterial Isolates Originating from German Cockroaches (Blattella germanica) In the Hospitals Area
Antibiotics are used extensively in agriculture, animal husbandry, and healthcare. Waste disposal from these fields can contain antibiotics residual which cause resistance toward exposed bacteria. Bacteria can be transferred by vectors such as cockroaches, these insects frequently live in unsanitary locations such as waste disposal facilities. German Cockroaches (Blattella germanica) are one species of cockroach linked to nosocomial bacteria. Several studies have shown German cockroaches are often found in hospital settings and carry resistant pathogenic bacteria. The World Health Organization (WHO) classifies antibiotics into three categories i.e. Access, Watched, and Reserved in order to maintain their effectiveness. These two groups of antibiotics are commonly used as the first-line and second-line treatment. Previous research found the presence of bacteria carried by German Cockroaches from hospital areas which the antibiotic resistance character has not been studied before. Therefore, this study aims to determine the antibiotic resistance character of bacteria originating from German cockroaches in hospital areas. This study was conducted at the Microbiology Laboratory, Faculty of Biology, Jenderal Soedirman University using a survey method. The study was carried out from August to December 2024. Antibiotic sensitivity tests on bacterial isolates from German cockroaches in the hospital area were conducted using the Kirby Bauer technique. Furthermore, the antibiotic sensitivity test results are analyzed by comparing them to the Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI) To determine the resistant category. The characterization of resistant bacterial isolates according to phenetic characteristics is examined by referring to Bergey's Manual of Determinative Bacteriology.
The results showed that 22 bacterial isolates of German cockroaches (Blattella germanica) from the hospital area are members of the genus Staphylococcus, Listeria, Lactobacillus, Enterococcus, and Streptococcus. The antibiotic sensitivity test resulted in 100% bacterial isolates resistant to Amoxicillin, 14% resistant to Erythromycin, and 5% resistant to Tetracycline. Isolates GMP 24 A, GMP 25 B, and GMP 25 G who are members of the Listeria and Staphylococcus genera displayed resistance properties to multiple types of antibiotics. Isolates GMP 24 A and GMP 25 B are resistant to both Amoxicillin and Erythromycin. Meanwhile, isolates GMP 25 G are resistant to 3 antibiotics i.e., Amoxicillin, Erythromycin, and Tetracyclin