e-Journal Institut PTIQ Jakarta
Not a member yet
313 research outputs found
Sort by
Pembelajaran Tahfidz Alquran pada Anak Usia Dini
This study aims to determine the learning of tahfidz alquran in kindergarten (Roudlotul Qurro) Cirebon. The method used in this research is a qualitative method with case study and observation techniques. The results obtained in this study that learning tahfidz the Koran includes three main activities, namely planning, implementation and assessment. Learning planning is carried out before the school year begins through teacher consultation with the school principal. The learning process includes an initial activity (introduction) which begins with greetings, prayers and repetition of memorization that has been memorized beforehand. Then the core activity, namely the delivery of tahfidz alquran material by the way the teacher reads and students follow and then repeat. And finally the closing activity which was closed with a small evaluation and delivery of material to be studied at the next meeting. The assessment is divided into two categories, namely daily assessment and semester assessment. The assessment method used in learning the Koran tahfidz with the method of Tasmi and Musabaqah.
 
Dialektika Komunikasi pada Debat Pilpres 2019 dalam Perspektif Al-Qur’an
The 2019 Presidential Debate contained in the Qur\u27an about the Jadal verses through the Dialectic Communication perspective also by studying more deeply and philosophically. This discussion leads the author to discuss the science of communication and the Qur\u27an with stories and history in a special discussion: about the schedule that arises due to the "message" that comes after there is news of a saliha woman opened by Khaulah bint Tsa\u27labah; about the Qur\u27an quoting itself in discussions with the dialectic of the Jadal concept through forms of communication (guidance and revelation) conveyed to the Apostles and humans on earth; The Muslim Ummah needs the Qur\u27an from an oral tradition that is moving towards the written tradition (the tabi\u27in, Islamic scholars and thinkers and so on) in analyzing Jadal, where the classical tradition would never be expected. Next schedule; about the form of Jadal in the Al-Qur\u27an needs to be reviewed transmitted and transformed in the present and future context, such as in the contestation of the Presidential Debate, Pilgub, Pilkada, even in social, cultural, ideological, and religious (Islamic) discourses. Through literature study methods with thematic analysis understanding Jadal in the Qur\u27an can be analyzed in a complete and objective manner. The implication, as part of the science of communication in the frame of the Qur\u27an, Jadal understanding has a strong significance because it can enlighten human insight into morality morals
The Relationship Between the Qur\u27an and the 2022 Qatar World Cup
This study aims to dig up information related to QS Al-Hujurat: 113 and the Qatar 2022 World Cup. The Qatar 2022 World Cup is the first world cup to be held in an Arab country. The grand event starts on 21 December -18 December 2022. The opening ceremony was held with great fanfare featuring various artists from around the world and the theatrical actions of Morgan Freeman and Ghanim Al-Muftah who stole the show. Al-Qur\u27an Surah Al-Hujurat verse 113 recited by ghanim contains a lot of meaning in performing the 2022 world cup. This type of research uses descriptive qualitative which aims to analyze phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, perceptions, thoughts of people individually as well as groups. The results of this study indicate that the link between the Koran and the implementation of the Qatar World Cup is recognizing the creation of humans consisting of men and women, respecting guests from all over the world and an attitude of knowing each othe
PENCIPTAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF HERMENEUTIKA GEORGE J.E. GRACIA
Tulisan ini bermaksud memaparkan sedikit tentang penciptaan perempuan dalam Al-Qur’an surat al-Nisa’ ayat 1 dalam analisis hermeneutika Jeorje J.E. Gracia: meliputi pemaparan teori hermeneutika Jeorje J.E. Gracia dan aplikasi teori tersebut. Pembahasan penciptaan perempuan ini sangat penting, sebab ia sangat berpengaruh pada kedudukan perempuan dalam sejarah dan konteks sekarang ini. Al-Qur’an sebagai sumber refrensi kehidupan umat Islam mempunyai pengaruh yang besar dalam perilaku kehidupan manusia. Ayat-ayat yang terpapar di dalamnya menjadi acuan hidup manusia. Maka untuk memahami isinya, perlu kiranya ia ditafsirkan secara ulang guna mendapatkan arti dan maksud yang benar. Dalam hal ini penulis menggunakan penafsiran teori Jeorje J.E. Gracia. Teori Jeorje J.E. Gracia ini meliputi tiga fungsi yaitu: fungsi historis, fungsi makna dan fungsi implikatif. Kemudian ketiga fungsi ini penulis aplikasikan dalam penafsiran ayat tentang penciptaan perempuan yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an. Artikel ini mengembangkan pendapat Zitunah Subhan bahwa penting memahami kedudukan perempuan secara utuh dari era pra Islam. Sebagai hasil, pada bagian fungsi historis ditemukan tentang keadaan masyarakat ketika ayat Al-Qur’an diturunkan, yaitu kedudukan perempuan yang rendah dan termarginalkan. Adapun pada bagian fungsi makna didapat kesimpulan bahwa perempuan tercipta dari jenis yang sama dengan laki-laki, bukan dari diri Adam. Sedangkan pada bagian fungsi implikatif, ditemukan bahwa konsep penciptaan perempuan ini ternyata mempunyai sinkronisasi dengan teori gender. Dari teori gender tersebut melahirkan pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan adalah setara. Mereka memiliki derajat dan kedudukan yang sama
REINTERPRETASI HADIST NABI TENTANG WANITA SEBAGAISUMBER FITNAH PERSPEKTIF TEORI GENERATIF TRANSFORMATIFNOAM CHOMSKY
Pentingnya memahami hadis secara kompleks menunjukkan dinamisasi teks yang memiliki spirit pada kemaslahatan. Artikel ini bertujuan melakukan reinterpretasi terhadap salah satu hadis yang secara tekstual seringkali melegalisasi eksistensi perempuan sebagai sumber fitnah.Upaya ini penting dilakukan mengingat posisi hadist sebagai sumber kedua (the second resource) dalam pondasi hukum Islam. Keotentikan serta kevalidan suatu hadist sangat penting untuk diteliti namun memahaminya dengan pemahaman yang benar adalah suatu yangsangat penting untuk mengetahui maksud dari suatu redaksi hadist. Kajian ini menggunakan teori generatif-transformatif yang dipelopori oleh Noam Chomsky yang menekankan untuk melihat pada susunan bahasa yang dibagi menjadi dua: pertama, deep structure atau struktur dalam dan kedua surface structure atau struktur luar. Artikel ini berkesimpulan bahwa kedua hadis ini memiliki kesamaan dan kemiripan akan tetapi memilki redaksi yang berbeda, baik berupa Expansion maupun Permutation. Kemudian As-Subki dalam memaknai hadis wanita adalah fitnah lebih menggunakan pendekatan deep structure. Sedangkan Ibnu Hajar dan Al-Qosthollani lebih menggunakan pendekatan surface structure, dan Al-Qordhowi lebih menggunakan deep structure dan surface structure
Konsep Jihad dalam Al-Qur\u27an: Telaah Penafsiran Surah Al-Hajj ayat 78 dalam Yafsir Al-Misbah
Riset ini bertujuan untuk melakukan elaborasi terhadap makna kata jihad dalam Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab dengan mengambil kajian mendalam terhadap pemaknaan surah al-Hajj ayat 78. Riset ini berangkat dari adanya tren pemaknaan atas kata jihad yang sering dimaknai secara sempit oleh sebagian orang terutama bagi golongan yang memiliki pemahaman radikal yang sering memaknai jihad hanya sebatas perang dengan mengangkat senjata. Padahal, jihad tidak selalu identik dengan perang dan mengangkat senjata. Riset ini mendukung pendapat Chirzin bahwa jihad yang dipahami hanya dalam konteks mengangkat senjata untuk melawan musuh-musuh Islam sangat kontra produktif dengan realitas umat Islam di Indonesia. Riset ini dilakukan dengan menggunakan analisis teks terhadap Tafsir Al-Misbah serta karya-karya lain yang mendukung. Riset ini berkesimpulan bahwa M. Qurasih Shihab ketika menafsirkan surah al-Hajj ayat 78 dalam kitab al-Mishbah tidak hanya memaknai jihad pada arti kekerasan dan peperangan, tetapi juga jihad nafi dan jihad dengan kalimat-kalimat yang bisa menyentuh kalbu
Perkembangan Manusia Dalam Tinjauan Psikologi Dan Alquran
Human development is basically a fixed pattern that must be experienced by every individual in general, besides that development is a process that involves growth from the stage of manufacture to continuing throughout a person\u27s vulnerable life. In the Qur\u27an there are several ayat that show about human development. Therefore the developments contained in the Qur\u27an will be tried to be compared with the discipline of psychology, where by doing this study will provide new insights about the concept of human development hangs produced by western scientists actually already implied in the ayat of the Qur\u27an
Halal Haram Cryptocurrency
The invention of the computer which was originally a calculating machine (Difference Engine no. 1) which was discovered by Charles Babbage (1791- 1871) is something very famous in the history of computer development and is the first automatic calculator. With the very rapid development of the digital world, in 1983 an American cryptography expert David Chaum used cryptographic electronic money called e-cash, and in 1995, he implemented it through Digichash, which became the initial form of collaboration between the digital world of computers and Money, which is a cryptographic electronic payment instrument that requires user software to pull notes from the bank and designate a specific encrypted key before it can be sent to the recipient. And in 1996, the NSA, namely the United States National Security Agency, which was founded by President Harry S. Truman on November 4, 1952, had the task and function of collecting and analyzing communications from other countries, as well as protecting information belonging to the United States. The agency published a paper entitled How to Make a Mint: The Cryptography of Anonymous Electronic Cash, describing the Crypto currency system that first published it on the MIT mailing list, later in 1997, in the journal The American Law Review (Vol. 46, Issue 4). It was these researches that eventually led the developers to start developing what is known today as blockchain which is basically a distributed open ledger to record transactions between two parties efficiently and in a verifiable and permanent way. The discovery of Bit coin in 2009 which was declared as electronic money was developed by an institution or individual who has the initials Satoshi Nakamoto, the technology used is using a peer to peer network without centralized storage so that verification can be done anywhere in the world anywhere that dedicates a computer, to do this or it is called mining. Since 2009 other coins and tokens have started to appear, as we can see on CoinMarketcap which has more than 6000 coins and tokens. The utilization and use of this technology is still being debated from the point of view of Muslims in Indonesia, as stated by Yenny Wahid in the activities carried out by the Islamic Law Firm (ILF), this is due to the uncertainty of the asset value which can change at any time
Manusia dan Isu Ekologi: Tinjauan Tafsir Al-Ibriz
Isu ekologi menjadi penting untuk dibahas, melihat kondisi saat ini yang sangat memprihatinkan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana relasi antara manusia dengan lingkungannya, polusi udara dan suhu udara ekstrim sebagai sebuah isu ekologi dilihat dari sudut pandang tafsir. Untuk menjawab hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Data-data diambil dari berbagai sumber teks kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat relasi antara manusia dengan ekologi dalam beberapa hal yakni pertama, manusia sebagai pengelola lingkungan dan sumber daya alam. Kedua, manusia sebagai subjek yang diberi amanah untuk merawat dan menjaga kelestarian lingkungan. Ketiga, Bumi merupakan tempat tinggal dan tempat untuk beribadah bagi manusia kepada Tuhannya. Keempat, Bumi dan seisinya merupakan objek agar manusia mau berpikir tentang tanda-tanda kebesaran-Nya. Kemudian, polusi udara dan suhu udara ekstrim merupakan salah satu bentuk lingkungan yang tidak sehat bagi manusia. Beberapa ayat Al-Qur’an menyindir manusia terkait ketidakmauannya untuk berpikir dan merenungkan terkait ciptaan-ciptaan-Nya sehingga mereka tidak mau memperhatikan kondisi ekologi, menjaga, dan merawatnya. Padahal, alam raya diciptakan sebagai lingkungan yang nyaman bagi manusia
SUFISME KH. SHALEH DARAT TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT SHALAT DALAM TAFSI
Artikel ini mengungkap corak sufistik penafsiran kiai Shaleh Darat dalam kitab Tafsirnya, Tafsi>r Faid} al-Rah}ma>n. Sebagai ulama yang dominan menuliskan karya-karyanya dengan bahasa lokal, kiai Shaleh Darat lebih menekankan pada aspek sufistik dalam menafsirkan ayat Al-Qur’an. Artikel ini menggunakan metode maud}u’i> dengan mengambil ayat-ayat yang membahas tentang shalat sebagai obyek penafsiran, serta melakukan komparasi dengan karyanya yang lain, yaitu kitab Munjiyyat: Methik Saking Ihya’ ‘Ulu>m al-Di>n. Artikel ini melanjutkan temuan Ghazali Munir bahwa kiai Shaleh Darat dilihat dari metode dakwah dan karya-karyanya dominan pada sufistik. Dan juga Saiful Umam yang melihat metode dakwah sufistik yang dilakukan kiai Shaleh Darat tersebut digunakan sebagai kearifan dalam berdakwah. Dari berbagai tafsiran kiai Shaleh Darat terhadap ayat-ayat shalat, bisa disimpulkan bahwa shalat merupakan ibadah ritual selain dilakukan dengan jiwa dan badan yang bersih juga dijadikan sebagai medium untuk menghilangkan hal-hal yang tidak disenangi sekaligus menjadi pijakan mi’raj manusia kepada Allah. Dengan demikian, shalat bisa menyelamatkan manusia dari perbuatan buruk secara tidak kasat mata, sehingga dengan melakukan shalat bisa membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya. Sebagai seorang tokoh yang hidup di awal abad 19, apa yang dilakukan kiai Shaleh Darat tersebut berangkat dari kearifan beliau dalam berdakwah. Sehingga ada beberapa faktor yang mendorongnya untuk menulis karya-karya dengan menggunakan bahasa lokal, sekaligus bernuansa sufistik.