CHMK Nursing Scientific Journal / Jurnal STIKES Citra Husada Mandiri Kupang
Not a member yet
    377 research outputs found

    POLA MAKAN DAN EFEKTIFITAS EDUKASI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI KOTA KUPANG

    Get PDF
    Iron Nutritional Anemia is Anemia that arises due to iron deficiency so that the formation of red blood cells and other functions in body disrupted. Nutritional anemia is very common in Indonesia an occur in every age groups. Riskesdas 2018 found that is increase in cases of anemia in young women. In 2013, there is 37,1 percent of young women experienced anemia. The largest proportion of anemia occurs in the age group 15 – 24 years, and those aged 25 to 34 years. The purpose of this study was to describe the diet of young women, and to analyze the effectiveness of nutrition education on increasing the knowledge of young women about nutritional anemia in Kupang City. The sample in this study were 30 young women. The research was conducted in May until October 2022. The result found that there were differences in knowledge before and after being given education with a value of p = 0.000, and the results of the analysis of the effectiveness of educational methods on changes in knowledge showed that there were no significant differences of three methods on changes in knowledge of young women p = 0.532. to describe the dietary pattern of respondents, it is known that the highest energy consumption is in the sufficient category (43.33%), the highest protein consumption in in the sufficient category (33,33%), and the highest iron consumption in in the less category (93,33%).   Keywords : Iron Deficiensy, Knowledge, and Diet  Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia gizi sangat umum dijumpai di Indonesia dan dapat terjadi pada semua golongan umur, dimana keadaan kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah daripada normal (Adriani, M., dkk, 2012).Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menemukan adanya kenaikan kasus anemia pada Remaja Putri. Pada tahun 2013, sekitar 37,1 persen remaja putri mengalami anemia. Angka ini naik menjadi 48,9 persen pada tahun 2018. Proporsi anemia paling besar terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun, dan umur 25 sampai 34 tahun (artikel suara.com, 2018). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pola makan remaja putri, serta menganalisis efektifitas edukasi gizi terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang anemia gizi di Kota Kupang. Sampel dalam penelitian ini yaitu remaja putri sebanyak 30 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober 2022 di Kampus Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan nilai p= 0,000, dan hasil analisis efektifitas metode edukasi terhadap perubahan pengetahuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari ketiga metode tersebut terhadap perubahan pengetahuan remaja putri p = 0,532. Untuk gambaran pola makan responden diketahui bahwa konsumsi energi tertinggi adalah kategori cukup (43,33%), konsumsi protein tertinggi adalah kategori cukup (33,33%), dan konsumsi zat besi tertinggi adalah kategori kurang (93,33%).   Kata Kunci : Anemia, Pengetahuan Gizi, dan Status Gizi t &nbsp

    HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HYGIENE REMAJA SAAT MENGHADAPI MENSTRUASI DI SMP NEGERI 5 KOTA KUPANG

    Get PDF
    Adolescence is a period of transition from children to adulthood where adolescents are undergoing both physical and psychological change. During this period a rapid physical change in the reproductive organs (sexual organs), one of which is the experience of menstruation. When teenage girls have started menstruating, the main thing to consider is hygiene during menstruation (hygiene behavior), so family support is needed to reduce or buffer the effects of stress and teenage hygiene behavior during menstruation. This study was to determine the relationship between family support and Adolescent Hygiene Behavior When Facing Menstruation in Public Junior High School 5 Kupang City. The approach in this research is Cross-Sectional with correlation design. The sampling technique used is simple random sampling and the number of samples is 154 respondents. The statistical test used was the Spearman Rho test. The family support for students in Public Junior High School 5 Kupang City had sufficient family support (79.2 %) and good hygiene behavior (82.5 %). Rho Spearmen results test obtain p value = 0.360 where p> a (0,360> 0.005) so that H1 is rejected, which means there is no relationship between family support with adolescents hygiene behavior when facing menstruation in Public Junior High School 5 Kupang City. Recommendation from this study are expected for families, teachers can still provide and maintain explanations or information to young women about adolescent hygiene behavior when facing menstruation. Keywords: Support, Hygiene Behavior, AdolescentsMasa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa dimana remaja sedang mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis. Pada masa ini terjadi suatu perubahan fisik yang cepat disertai banyak perubahan pada organ reproduksi (organ seksual), salah satunya adalah pengalaman menstruasi. Ketika remaja putri sudah mulai menstruasi, hal utama yang harus diperhatikan adalah kebersihan pada saat menstruasi (perilaku hygiene), sehingga diperlukan dukungan keluarga untuk mengurangi atau menyangga efek stress dan perilaku kebersihan remaja selama menstruasi. Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Hygiene Remaja Saat Menghadapi Menstruasi di SMP Negeri 5 Kota Kupang.Pendekatan  dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional dengan rancangan  korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu  Simple random sampling dan jumlah sampel 154 responden. Uji statistik yang digunakan  adalah uji Spearman Rho. Menunjukkan bahwa Dukungan Keluarga pada siswi   di SMP Negeri 5 Kota Kupang memiliki dukungan keluarga cukup sebanyak (79,2%) dan perilaku hygiene baik sebanyak (82,5%). Hasil uji Spearmen Rho diperoleh nilai ρ value=0,360 dimana ρ>α (0,360>0,005) sehingga H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara dukungan kelurga dengan perilaku hygiene remaja saat menghadapi menstruasi di SMP Negeri 5 Kota Kupang. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan keluarga, guru tetap dapat memberikan dan mempertahankan penjelasan atau informasi kepada remaja putri mengenai perilaku hygiene remaja saat menghadapi menstruasi.   Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Perilaku Hygiene, Remaja

    ANALISIS PENGETAHUAN TERHADAP KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III

    Get PDF
    Anemia is a condition in which a person does not have enough red blood cells to deliver oxygen to various tissues in the body. Experiencing anemia can make a person feel tired and weak. Anemia in pregnant women can increase the risk of premature birth, maternal and child mortality, and infectious diseases. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge and the incidence of anemia in third trimester pregnant women. This study uses a Cross Sectional Analytic design. The number of samples in this study were 50 respondents. The sampling technique uses total sampling. Data collection was carried out from March to April 2023. Data analysis consisted of univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis was used to determine the relationship between the two variables, namely knowledge of the mother with anemia using the Chi-square test with a significance degree of p<0.005. The results of the statistical analysis test with Chi-Square obtained p <0.005 (p = 0.000) so that it can be interpreted that there is a very significant relationship between knowledge of pregnant women about anemia and the incidence of anemia. The conclusion in this study is a very significant relationship between the knowledge of pregnant women about anemia and the incidence of anemia.   Keywords: Knowledge, Anemia, Pregnancy.  Anemia merupakan kondisi dimana seseorang tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan yang terdapat di dalam tubuh. Mengalami anemia dapat membuat seseorang merasa lelah dan lemas. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, kematian ibu dan anak, serta penyakit infeksi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini menggunakan design Cross Sectional Analityc. Jumlah sample dalam penelitian ini 50 responden. Tekik pengambilan sampel  menggunakan total sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga April 2023. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu pengetahuan ibu dengan anemia menggunakan uji Chi-square dengan derajat kemaknaan p<0.005. Hasil Uji analisis statistic dengan Chi-Square diperoleh p<0,005 (p=0,000) sehingga dapat diartikan terdapat hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian anemia. Simpulan dalam penelitian ini hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian anemia.   Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia, Hamil

    HUBUNGAN KETERSEDIAAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATAKTE

    Get PDF
    One of the objectives of the Family Planning (KB) program is to space pregnancies by using contraceptive methods for pregnancy prevention and family planning. The success of family planning services can be achieved through support from community members by actively participating as family planning participants or family planning acceptors.Akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi (BPS, 2019). This type of research is a quantitative research using descriptive analytic method with a cross sectional study design. Data analysis used univariate and bivariate analysis. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The sample in this study was 100 people. The sampling technique in this study was random sampling, namely 100 active family planning acceptors in the villages of Lifuleo, Tesabela and Oenesu in 202. This data analysis uses the Chi-square test with an α value of 0.005. Results: age characteristics show that 51% of respondents are in the healthy age group, most of the respondents have a low level of education, namely 58%, the variable availability of alkon most of the respondents answered that it is always available, namely 60%, respondents who choose the distance to a health facility> 20 minutes namely 100% or all respondents, while according to the status of family planning participants most of the respondents were with Non-MKJP participant status, namely 63%. Conclusion: There is a significant relationship between education level and the behavior of using Long-Term Contraceptive Methods with p Value = 0.012 (<0.05) while for the variable availability of contraceptives there is no relationship with the behavior of using MKJP with p Value = 0.735 (> 0.05 ). Keywords: MKJP, Education, Availability of Contraceptives  Salah satu tujuan dari program Keluarga Berencana (KB) adalah menjarangkan kehamilan dengan menggunakan metode kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Keberhasilan pelayanan keluarga berencana dapat dicapai melalui dukungan oleh anggota masyarakat dengan berpartisipasi secara aktif sebagai peserta KB atau akseptor KB. Akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi. Berdasarkan data (BPS, 2019). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancang bangun cross sectional study. Analisis data menggunakan analisis univaria dan bivariat. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penenlitian ini adalah random sampling yaitu 100 orang akseptor KB aktif desa Lifuleo, Tesabela dan Oenesu tahun 2021. Analisis data ini menggunakan uji Chi-square dengan nilai α 0,005. Hasil: karakteristik umur menunjukan bawa 51 % responden ada dalam golongan umur sehat, sebagai besar responden memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu 58%, variable ketersediaan alkon sebagain besar responden menjawab selalu tersedia yaitu 60%, responden yang memilih jarak tempuh ke fasilitas kesehatan > 20 menit yaitu 100% atau semua responden, sedangkan menurut status peserta KB sebagian besar responden dengan status peserta Non-MKJP yaitu 63 % . Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan perilaku penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dengan p Value= 0,012 (< 0,05) sedangkan untuk variable ketersediaan alat kontrasepsi tidak ada hubungan dengan perilaku penggunaan MKJP dengan p Value= 0,735 (> 0,05). Kata Kunci: MKJP, Pendidikan, Ketersediaan Alat Kontraseps

    HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA (DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT) DENGAN GANGGUAMENSTRUASI PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS OEPOI, KOTA KUPANG

    Get PDF
    Injectable contraceptive DMPA is used for the purpose of parenteral contraception, has a strong and highly effective progestagen effect. DMPA injection has side effects for its users, especially menstrual disorders. Menstrual disorders in the use of injectable contraception depend on the duration of use. The use of DMPA injectable contraception aims to inhibit the occurrence of pregnancy. The research design used was correlational using cross sectional approach. The sampling technique used as purposive sampling. The population in this research is family planning acceptor at Puskesmas Oepoi, Kota Kupang as many as 96 people, the sample is 77 respondents. Data were collected using questionnaires. The result of the research shows that the relationship between the duration of contraceptive use DMPA with amenorrhea p = 0,000 (p value <0.05), there is relationship between the duration of DMPA injection use with hypermorea p = 0,001 (p value <0.05), there was a relationship between the duration of contraceptive use of DMPA with hipomenorea p = 0,000 (p value <0.05), there was a correlation between duration of DMPA injection use with spotting p = 0,001 (p value <0,05). Based on this research it can be concluded that there is a relationship between the duration of contraceptive use DMPA with menstrual disorders. Menstrual disorders are one of the causes of contraceptive acceptor discontent, therefore health workers need to provide information that menstrual disorders are common in the use of injectable contraceptives. Keywords: Old Contraceptive Use, DMPA Injectable Contraception, Menstrual DisorderKontrasepsi suntik DMPA digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Injeksi DMPA mempunyai efek samping bagi penggunanya, terutama gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi pada pemakaian kontrasepsi suntik tergantung pada lama pemakaian. Penggunaan kontrasepsi suntik DMPA bertujuan untuk menghambat terjadinya kehamilan.Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan menggunakan rancangan cross sectional. Teknik penentuan sampel yang dipakai adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB di Puskesmas Oepoi, Kota Kupang sebanyak 96 orang, sampel sebanyak 77 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil uji analisis Chi-Square menunjukan adanya hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan amenorea p=0,000 (p value<0,05), ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan hipermenorea p=0,001 (p value<0,05), ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan hipomenorea p=0,000 (p value<0,05), ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan spotting p=0,001 (p value<0,05). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi adalah salah satu hal yang menyebabkan ketidakpuasan akseptor kontrasepsi, oleh karena itu tenaga kesehatan perlu memberikan informasi bahwa gangguan menstruasi itu biasa terjadi pada penggunaan kontrasepsi suntik. Kata Kunci: Lama Pemakaian Kontrasepsi, Kontrasepsi Suntik DMPA, Gangguan Menstruas

    PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG

    Get PDF
    Behaviour is a person’s response or reaction to an outside stimulus that occurs through the process of a stimulus to the organism. This study aims to explore the transmission prevention behaviour of patients with pulmonary tuberculosis at the Sikumana Public Health Centre area in Kupang City.A qualitative study was employed in this study with phenomenological approach. The method used was in-depth interviews with 6 participants using the snowball sampling technique. Based on thematic analysis, lacking of approaches of behavioral transmision prevention in tuberculosis patients was found, which includes: lack of knowledge about tuberculosis, prevention of transmission through separation of proper utensils, insufficient transmission precautions through restriction of household contacts, inappropiate cough etiquette and disposing of phlegm, disobedience to wearing masks at home, and poor air circulation and ventilation of the house. Results suggested that improving education about tuberculosis  continuously to survivals and conducting regular home visits tuberculosis are crucial to evaluate the prevention programs by medical practitionaires.   Key words: Preventive Behavior, Pulmonary Tuberculosis.Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar), oleh karena perilaku itu terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku pencegahan penularan pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam terhadap 6 partisipan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Berdasarkan analisa tematik, didapatkan tema perilaku pencegahan penularan pada penderita tuberkulosis masih kurang, yang meliputi: pengetahuan yang kurang tentang penyakit tuberkulosis, pencegahan penularan melalui pemisahan peralatan makan minum yang baik, pencegahan penularan melalui pembatasan kontak serumah masih rendah, etika batuk dan buang dahak yang buruk, tidak patuh memakai masker di rumah, dan sirkulasi udara dan ventilasi rumah yang tidak baik. Penelitian ini merekomendasikan agar meningkatkan edukasi tentang penyakit tuberkulosis secara terus-menerus kepada penderita dan melakukan home visit berkala ke rumah penderita TB untuk mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan.   Kata Kunci: Perilaku Pencegahan, Tuberkulosis Paru

    HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH TERHADAP USIA MENARCHE PADA SISWI SMP ST KLUS KUWU RUTENG, MANGGARAI

    Get PDF
    The puberty period that occurs in a young girl is marked by menstruation. The first menstruation (menarche) is a very important event in a woman's reproductive life cycle. The nutritional status of young women greatly influences the occurrence of menarche both from the age of menarche, complaints during menarche and the length of menarche. This study aims to determine the relationship between body mass index and the age of menarche.         This cross-sectional study was conducted on female students at St. Klaus Kuwu Middle School, with a population of 21 respondents. The sampling technique in this study was total sampling. Statistical analysis using the Chi square test.            The results of the study showed that most of those with a body mass index were in the normal category, namely as many as 11 people (52.4%) and most of those who experienced menarche were in the normal category, namely as many as 20 people (95.2%). Chi square analysis for the relationship between body mass index (BMI) and menarche age obtained a value of 0.000. The significant value is lower than the significant level of 0.05. So it is stated that there is a relationship between body mass index and the age of menarche at St. Klaus Kuwu Middle School. Nutritional intake obtained by a young woman either adequately or excessively affects the body's growth hormone, in particular can accelerate the maturity of reproductive hormones so that early menarche or menarche can occur on time, and vice versa if a young woman gets insufficient nutritional intake, it will affects the decline in reproductive function which results in menarche at an inappropriate age. Keywords: body mass index, menarche age, young women.  Periode pubertas yang terjadi pada seorang remaja perempuan ditandai dengan adanya menstruasi. Menstruasi pertama (menarche) merupakan peristiwa yang sangat penting dalam siklus kehidupan reproduksi seorang perempuan. Status gizi remaja wanita sangat berpengaruh terhadap terjadinya menarche baik dari faktor usia menarche, keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya menarche. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks masa tubuh dengan usia menarche. Penelitian cross setional ini dilakukan pada siswi SMP St Klaus Kuwu, dengan populasi penelitian sebanyak 21 responden. Teknik pengampilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Analisa statistik menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menujukan sebagian besar dengan indeks masa tubuh dalam kategori normal yaitu sebanyak 11 orang (52,4%) dan sebagian besar mengalami umur menarche dalam kategori normal yaitu sebanyak 20 orang (95,2%). Analisa Chi square untuk hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan usia menarche didapatkan nilai sebesar 0,000. Nilai signifikan lebih rendah dari taraf signifikan 0,05. Sehingga dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan usia menarche di SMP St Klaus Kuwu. Asupan gizi yang diperoleh seorang remaja putri baik secara adekuat ataupun berlebih berpengaruh pada hormon pertumbuhan tubuh, terkhusus dapat mempercepat kematangan hormon reproduksi untuk dapat terjadi menarche dini atau menarche tepat pada waktunya, begitu pula sebaliknya apabila seorang remaja puteri mendapatkan asupan gizi yang kurang, maka akan berpengaruh pada penurunan fungsi reproduksi yang mengakibatkan terjadinya menarche pada usia yang tidak seharusnya. Kata kunci : indeks masa tubuh, usia menarche, remaja putri

    GAMBARAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OESAPA

    Get PDF
    Nutrition conscious family (KADARZI) is a family that is able to recognize, prevent and overcome nutritional problems of each member. The assessment of the nutritional status of the family is based on five main indicators, namely weighing regularly, providing exclusive breastfeeding for the first 6 month, consuming a variety of foods, using iodized salt and consuming vitamin A nutritional supplements as recommended. Research Purpose: Describe the behavior of nutritionally conscious families in children aged 0-59 month in the working area of the Oesapa Public Health Center. Method: This type of research is descriptive analytic with a cross sectional approach. The sampling technique used in this research is purposive sampling.  The sample in this study amounted to 55 people who were obtained using a purposive sampling technique in accordance with the specified inclusion criteria. Result: Showed that the behavior of weighing 90,9% was good, exclusive breastfeeding behavior was good 94,5%, the behavior of consuming various foods was not good 70,9%, the behavior of using iodized salt was not good 54,4% and the behavior of consuming nutritional supplements (Vitamins A) good 92,7%. Conclusion most of  the behavior of the family aware of good nutrition.Conclusion: The result of this study are expected that health workers can improve the provision of education about the importance of Kadarzi behavior in children aged 0-59 months.   Keywords: Kadarzi behavior, toddlers 0-59 monthsKeluarga sadar gizi (KADARZI) suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Penilaian status keluarga sadar gizi didasarkan pada lima indikator utama yaitu menimbang berat badan secara teratur, memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan pertama, mengkonsumsi makanan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium dan mengkonsumsi suplemen gizi vitamin A sesuai anjuran.Tujuan Penelitian adalah untuk Mengetahui gambaran perilaku keluarga sadar gizi pada anak usia 0-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 orang yang didapatkan menggunakan teknik purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan. Hasil Penelitian Menunjukkan perilaku penimbangan berat badan baik 90,9%, perilaku pemberian ASI Ekslusif baik 94,5%, perilaku mengkonsumsi makanan beraneka ragam belum baik 70,9%, perilaku menggunakan garam beryodium belum baik 54,4% dan perilaku mengkonsumsi suplemen gizi (Vitamin A) baik 92,7%. Kesimpulan: sebagian besar perilaku keluarga sadar gizi baik. Hasil penelitian ini diharapkan petugas kesehatan mampu meningkatkan pemberian edukasi tentang pentingnya perilaku Kadarzi pada anak usia 0-59 bulan.   Kata Kunci: Perilaku Kadarzi, Balita 0-59 Bula

    FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVOLUSI UTERUS PADA MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA

    Get PDF
    The puerperium is a time when the female reproductive organs recover to their pre-pregnancy state. Anatomically the condition of the mother's body will experience changes after the birth process, one of which is the return of the uterus to its original size. This process is called uterine involution. This research aims to analyze the factors that influence the process of uterine involution during the postpartum period in the working area of ​​the Sikumanan Health Center, Kupang City.This type of research used an analytic survey with a cohort approach. Univariate and bivariate data analysis. The research sample was 64 people. The sampling technique in this study was purposive sampling, namely 64 post partum mothers at the Sikumana Health Center in August - October 2022. This data analysis used the Chi-Square test with an α value of 0.005. Results: The results of the study showed that 90.6% of the respondents were of a healthy age. The parity of the respondents is mostly a little as much as 68.8%. Most of the education levels are low, 81.2%. The nutritional status of respondents is 64%)/Lila is not KEK. Respondents who did postpartum exercise by 50%.Conclusion: There is a relationship between nutritional status and postpartum exercise with uterine involution (p-value 0.004 , p-value 0.000). There is no relationship between age, parity and education with uterine involution (p-value 1,000, p-value 0.591 and P-value 0.199).Keywords: age, parity, education, nutritional status, uterine involution postpartum exercise.Masa nifas merupakan masa dimana terjadi pemulihan organ reproduksi wanita pulih kembali seperti sebelum kehamilan. Kondisi tubuh ibu secara anatomi akan mengalami perubahan setelah proses persalinan, salah satunya adalah kembalinya rahim pada ukuran semula. Proses ini disebut dengan involusi uterus  Penelitian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang  mempengaruhi terjadinya proses involusi uterus selama masa nifas di wilayah kerja puskesmas Sikumanan Kota Kupang. Jenis Penelitian yang digunakan survei analitik dengan pendekatan cohort. Analisa data univariat dan bivariate. Sample penelitian sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sebanyak  64 ibu post partum di Puskesmas Sikumana pada bulan Agustus – Oktober 2022. Analisis data ini menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α 0,005. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 90,6% responden umur usia sehat. Paritas dari responden sebagian besar sedikit sebanyak 68,8%. Tingkat pendidikan sebagian besar tingkat pendidikan rendah 81,2%. Status gizi responden sebesar 64%) atau Lila tidak KEK. Responden yang melakukan senam nifas sebesar 50%. Simpulan: Ada hubungan antara status gizi dan senam nifas dengan involusi uterus (pvalue 0,004 , p-value 0,000). Tidak ada hubungan antara umur, paritas dan pendidikan  dengan involusi uterus (p-value 1.000, p-value 0,591 dan P-value 0,199). Kata kunci:, umur, paritas, pendidikan, status gizi, senam nifas involusi uterus

    PENGARUH DURASI BERMAIN GADGET TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS V DAN VI (SEKOLAH DASAR KRISTEN CITRA BANGSA)

    Get PDF
    Good quality sleep produces physiological and psychological balance at the time of awakening. Students who use gadgets with inappropriate time durations will affect students' cognitive abilities. This study aims to determine the effect of the duration of playing gadgets on sleep quality in Citra Bangsa Christian Elementary School Children. This research is a quantitative research with a correlation research design and an analytical descriptive research design with a survey method approach. The number of samples in this study were 50 parents of students of Citra Bangsa Kupang Christian Elementary School with total sampling technique. Data collection techniques in this study were obtained by distributing questionnaires to respondents via google form. The data analysis technique used is the Chi-Square test. The results of this study indicate that respondents who play gadgets with high duration and have poor sleep quality are 21 people (100%). The results of the Chi-square test obtained p value = 0.000 (at <0.05) so it can be concluded that there is a significant effect between the duration of playing gadgets on sleep quality in school-aged children in grades V and VI of Citra Bangsa Christian Elementary School Kupang. The higher the duration of playing gadgets (frequency and intensity), the worse the sleep quality of students. Based on the results of the study, it is recommended for parents to increase supervision of the hours of using gadgets that can affect the quality of sleep in school-age children.   Keywords: Duration Of Playing Gadgets, Sleep Quality, Elementary SchoolKualitas tidur yang baik menghasilkan keseimbangan fisiologis dan psiklogis pada saat terbangun. Siswa yang menggunakan gadget dengan durasi waktu yang tidak tepat akan mempengaruhi kemampuan kognitif siswa. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Durasi Bermain Gagdet Terhadap Kualitas Tidur Pada Anak Usia Sekolah Dasar Kristen Citra Bangsa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasi dan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan jenis pendekatan metode survey. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 50 orang tua dari siswa-siswi Sekolah Dasar Kristen Citra Bangsa Kupang dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada responden melalui google form. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang bermain gadget  dengan durasi tinggi dan memiliki kualitas tidur yang buruk adalah sebanyak 21 orang (100%). Hasil uji Chi-square diperoleh p value = 0,000 (pada α<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara durasi bermain gadget  terhadap kualitas tidur pada anak usia sekolah kelas V dan VI Sekolah Dasar Kristen Citra Bangsa Kupang. Semakin tinggi durasi bermain gadget (frekuensi dan intensitas) maka semakin buruk kualitas tidur siswa. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap jam-jam penggunaan gadget yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pada anak usia sekolah.       Kata Kunci : Durasi Bermain Gadget, Kualitas Tidur, Sekolah Dasa

    346

    full texts

    377

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    CHMK Nursing Scientific Journal / Jurnal STIKES Citra Husada Mandiri Kupang is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇